"Maaf, telah membuat keributan dan ketegangan." sesal Lila, yang merasa tak enak dengan Iam.
"Sudah biasa. Justru aneh, jika kami tak bertengkar. Biasanya lebih ekstrim dari ini." Iam mulai menyalakan mobilnya, dan mengajak Lila pergi ke tempat Bapaknya.
Berbekal alamat yang Lila kantongi, dan sedikit ingatan di memorinya. Lila menunjukkan arah tempat Bapaknya tinggal bersama keluarga barunya.
" Bapak dan Ibu, cerai dari aku SMP. Kami ngga pernah bertemu lagi setelah itu. Pernah sih, cuma ketika Bapak nagih uang toko sama Ibu."
"Nagih? Itu punya Bapak?"
Lila menggeleng, "Itu hasil mereka berdua. Tapi, Bapak ngga rela kalau Ibu yang memiliki sebagai gono gini. Sampai sekarang, Bapak selalu meminta bulanan dari hasil toko."
"Rumit rupanya."
"Tapi udah terbiasa. Itu yang buat sedikit trauma sama pria. Apalagi setelah...."
"Setelah malam itu? Bersamaku?"
Lila menggeleng, meski sebenarnya sedikit ada rasa trauma dari kejadian itu. Tapi, ada yang lebih menyakitkan dari yang ia rasakan.
"Aku... Pernah pacaran, tapi putus. Pacarku, selingkuh sama sahabatku. Bahkan, dia sudah hamil duluan rupanya." jawab Lila, dengan senyum meski hatinya sakit.
"Aku janji, tak akan mengecewakanmu."
"Saat ini, dalam kondisi seperti ini. Masih bersedia menikahi dan bertanggung jawab saja, sudah bersyukur. Tak pernah meminta lebih, apalagi cinta."
"Untuk itu, kita tumbuhkan rasa bersama. Bisa kan? Kita akan sama-sama berusaha." bujuk Iam.
Lama mereka berjalan, melewati kota menuju sebuah perkampungan. Jalanan sempit, memnuat mereka harus berjalan kaki menuju rumah Bapak Lila, Pak Hari.
Lila dan Iam bertanya alamat pada semua yang ada disana, dan mereka yang ramah menunjukkannya.
"Disana, lurus aja. Rumah palinh ujung." ucap salah seorang warga.
"Iya, terimakasih." ucap Lila dan Iam bersamaan.
Iam menggandeng tangan Lila, yang tampak sedikit tegang. Berjalan bersama dan mengetuk rumah itu untuk memohon restu.
"Ya, siapa? Wow, ganteng banget." tanya dan kagum seorang gadis pada Iam.
"Pak Hari, ada?" tanya Iam padanya.
"Papa? Ada. Ayo masuk." gadis itu pun langsung membuka pintunya.
Mereka duduk, dan menunggu beberapa lama. Lila tak henti menatap foto yang ada disana.
"Satu keluarga yang tampak begitu bahagia." gumamnya.
"Ya, siapa?" tanya seorang pria paruh baya, yang keluar dengan kaos oblong dan celana dasarnya.
"Pak, ini Lila. Khalila, anak Bapak sama Ibu."
Pak Hari tampak kaget, menatap sang anak yang sudah tumbuh dewasa dan begitu cantik.
"Lila, kenapa kemari? Ini siapa?" tanyanya, sembari duduk di sofa.
"Saya Ilham, calon suami Lila."
"Calon suami? Kamu mau menikah?" kaget Pak Hari.
"Iya, lila mau menikah. Kesini minta restu Bapak, sekalian mau minta Bapak menikahkan. Karena Bapak, wali sah Lila."jelasnya.
" Apa pekerjaanmu? "tanya Pak Hari pada Iam.
" Saya adalah.... "
" Mas Iam Ob, sama kayak Lila." potongnya.
" Ob? Hanya Ob? Kenapa standarmu rendah, Lila? Sekolah tingi-tinggi cuma jadi pelayan hotel, suami dapat OB. Kenapa ngga yang tinggi dikit?" sergah Pak Hari, begitu tampak meremehkan perkerjaan mereka.
"Apa Bapak, yang membiayai sekolah Lila? Kenapa mengatur sampai seperti ini?" tanya Lila, dengan wajah datarnya.
Pak Hari tampak canggung, tapi sifatnya masih saja dengan harga diri yang begitu tinggi.
"Berani bayar berapa, buat mahar anak saya? Dia anak pertama, harus di bayar sepadan. Andai dia mau sama juragan sini, Dua ratus juta pun dia berikan pada saya untuk Lila."
"Hak apa Bapak mau jual Lila? Menafkahi saja tidak!" bentak Lila dengan segala emosinya.
"Jika Bapak tak punya hak padamu... Untuk apa kamu kesini?"
Tak disangka, apa yang dikatakan para tetangga nya itu benar. Pak Hari hanya lelaki materislistis, yang mampu melakukan apa saja demi uang.
"Tak berani, ya saya ngga mau menikahkan. Toh, saya masih hidup, jadi ngga bisa pakai wali hakim." ledek Pak Hari, dengan sebatang rokok di jarinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments
Riaratna Sari
kok aku gemes ya sama bapak'a Lila,
kakak otot aku boleh geprak pala bapak'a Lila pake sapu GK?😡
2023-04-05
1
Riaratna Sari
iya bentak aja Lila GK bakal dosa kok bentak bapak modelan kaya bgtu mah
2023-04-05
0
Riaratna Sari
busehh langsung nanyain uang Panai aja mau kasih berapa aja😯
kesan'a kaya LG nego harga buat ngejual anak perempuan'a
GK bapak'a iam GK bapak'a Lila sama² GK bener 😔
2023-04-05
0