Khalila terbangun dari semua rasa sakitnya. Ia meraba pakaiannya yang di buang Iam di lantai dengan kakinya. Begitu pelan, karena Ia tak ingin membangunkan pria itu dari tidurnya. Ia takut, apa yang baru saja terjadi akan terulang kembali. Bahkan, sakitnya saja belum hilang hingga sekarang.
Selesai memakai seragamnya, Lila meraih Hp yang tergeletak di ranjang. Ia kemudian langsung pergi, tanpa membersihkan dirinya terlebih dahulu.
"Aaaakkhh... Sakit."lirihnya, disepanjang perjalanan menuju ruang kerja.
Ia mengambil tas, lalu segera pulang menggunakan motornya. Menyetir dengan keadaan melamun, bahkan beberapa kali nyaris menyenggol kendaraan lain di dekatnya. Berkali-kali, Ia mendapat cacian dan umpatan dari orang disekitarnya hanya gara-gara hal itu.
"Fokus Lila. Kamu harus sampai di rumah. Pasti Ibu nungguin, ini udah malem." gumamnya.
Lila pun menghapus air matanya. Berusaha mengukir senyumnya kembali agar sang Ibu tak curiga.
"Assalamualaikum..." ucap Lila, yang tiba di rumah kecilnya.
"Waalaikumsalam. Lila, kok baru pulang?" tanya Ibu ningsih padanya.
"Iya, Bu. Lila ada kerjaan tambahan tadi. Maaf ya, Lila capek. Mau langsung mandi dan tidur."
"Yasudah, tak apa. Istirahatlah." ucap sang Ibu tanpa merasa curiga sama sekali.
Lila langsung menutup kamarnya. Ia pun segera melepas pakaiannya dan mandi. Dikamar mandi sederhana itu, Ia kembali menatap bagian intimnya. Masih ada darah, dan begitu perih Ia rasakan.
"Hancur sudah. Hancur sudah hidupku. Bagaimana ini? Aku takut hamil. Aku bahkan tak mengenalnya sama sekali." gumam Lila, kembali menangis sembari menyirami tubuhnya dengan air begitu banyak.
Ia mengusap dengan begitu jijik tubuhnya yang telah kotor itu. Menyabuninya hingga Sebotol sabun cair dan shamponya habis. Bahkan, sudah hampir satu jam Ia belum juga selesai membersihkan diri.
Menangispun dalam diam. Karena Ia tak ingin Ibunya tahu, akan apa yang terjadi padanya. Seorang anak yatim, kehilangan kesuciannya setelah bekerja di sebuah hotel. Salah siapa? Tetap si wanita lah yang akan menjadi bahan gunjingan semua orang nantinya.
Semalaman, Lila tak dapat memejamkan matanya sama sekali. Kejadian itu baru beberapa jam. Selalu terngiang-ngiang dalam ingatannya. Hingga pagi, tetap Lila tak dapat tidur dengan nyenyak.
***
Iam terbangun dari tidurnya. Kepalanya sakit, begitu juga di sekujur tubuhnya.
"Haish, apa yang terjadi semalam? Apakah, aku baru saja bertengkar dengan orang?" gerutunya, memegangi tengkuk lehernya dan merenggangkan semua ototnya.
Sesuatu yang mengejutkan Ia temukan, ketika membuka seprai. Noda darah, yang memang masih basah Ia temukan disana. Ia pun terperanjat, berusaha mengingat kembali apa yang terjadi semalam.
"Astaga... Apa yang aku lakukan? Apa, aku merusak seorang gadis malam ini? Siapa dia? Kenapa tak ingat?" gerutunya, sembari menjambaki rambutnya yang gondrong.
Setelah itu, Ia pergi membersihkan diri. Ia menghidupkan lampu dan mulai mencari petunjuk di setiap sudut kamar. Terus Ia cari, hingga ke kolong sofa dan tempat tidur..
" Bagaimana aku mencarinya? Apakah, harus memeriksa CCTV? itu memalukan." gumamnya lagi.
Iam stres, di tengah semua masalah hidupnya, Ia justru menambah masalah baru lagi. Apalagi, jika nanti nya gadis itu akan hamil anaknya.
"Tak mungkin. Hanya dengan sekali behubungan, tak akan mungkin hamil. Tapi, Dia masih perawan. Dan aku, aku menghancurkan masa depannya." racaunya lagi. Sayangnya, disaat seperti ini, tak ada satupun yang dapat menemaninya.
Ia sendiri, bahkan sekedar bertanya kabarpun, tak ada yang melakukannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments
👙⃝᜴ᵍᵉᵐᵇᶦᶫ👻ᴸᴷ
poor 😢
2022-08-15
0
L
jadi lah laki2 yg bertanggung jawab iam
2022-08-11
0
beban suami
tanggung jawab Iam....kasian Lila
2022-07-21
1