"Ikut denganku untuk bertemu calon mertuamu" tegas Zico dengan sorot mata tajam dan memohon.
"Calon mertua? siapa"
"Mommy ku, dia ada disini" jelas pria dua puluh satu tahun itu pada gadis yang belum ia tahu jika ternyata umurnya tiga tahun lebih tua darinya.
Tak menunggu jawaban apapun, Zico kembali menarik tangan Aluna keluar dari ruangan tersebut tak perduli dengan banyaknya pasang mata yang melihat mereka apalagi kalimat calon mertua begitu lantang di ucapkan bos mereka pada seorang pelayan biasa.
Desas desus pun mulai terjadi antar karyawan setelah Aluna dan Zico keluar.
.
.
Dengan tangan saling mengenggam, keduanya berjalan menghampiri Nyonya besar Pradipta dan Nona besar Biantara. Dua wanita itu menoleh saat Zico sudah tepat di sisi mereka.
"Hy, Mom" sapa Zico pada sang Mommy yang hanya di balas senyuman hangat khas seorang ibu.
"Aku gak disapa?" sindir Cahaya.
Bukan menjawab, Zico malah mencibir kearah sepupunya itu. Wanita yang satu server dengan sang Mommy dalam urusan shoping dan berkeliling Mall.
Zico menarik kursi dan meminta Aluna untuk duduk, gadis itu sempat menggelengkan kepala tapi Zico malah membalasnya dengan tatapan tak ingin di bantah, jadilah kini empat orang itu duduk dalam satu meja yang sama. Aluna yang sedari tadi menunduk malu terus di genggam tangannya oleh Zico, ia tahu dan paham jika wanitanya itu sedang salah tingkah dan menahan malu.
"Kalian berpacaran?" tanya Ameera mulai mengintrogasi.
"Tidak!" jawab Aluna dan Zico berbarengan.
Ameera tersenyum kecil, begitupun dengan Cahaya yang mengulum senyumnya.
"Terus ngapain gak pacaran pegangan tangan?"
"Takut ilang, Mom" sahut Zico cepat.
"Ilang kemana?" sambung Cahaya sedikit tak paham.
"Ilang ke lain hati, Mom" kekeh putra satu satunya keturunannya pradipta itu sambil melirik kearah Aluna yang semakin menundukan pandangan. Ia yakin jika kini teman-teman pasti sedang membicarakannya saat ini.
"Halalin dong, kalo takut ilang" goda Ameera lagi.
"Boleh, Mom?" tanya Zico memastikan, ia tak menyangka Mommynya yang cukup bar bar itu akan memberikan respon yang yang cukup baik tak seperti saat kakaknya menjatuhkan pilihan untuk menikah dulu yang dengah sangat jelas di tentan oleh sang Mommy.
Ameera hanya menangguk kecil, ia sudah meminta kakaknya untuk menyelidiki siapa dan apa latar belakang Aluna, dan ternyata Ia hanya seorang piatu yang di tinggal ibunya, sekarang ia hanya tinggal berdua dengan sang ayah yang hanya seorang pensiunan PNS. Tak ada jejak hitam dalam keluarga Aluna membuat sang Nyonya Pradipta itu tak masalah dengan pilihan putranya ditambah selama ini Aluna di kenal tak pernah memiliki kekasih tentu itu sebuah bonus tambahan di balik sifat baiknya.
"Tapi, Nyonya saya... " Aluna yang kebingungan tampak sangat panik, pasalnya ia tak begitu kenal dengan Zico. Beberapa kali bertemu hanya kejengkelan yang dirasakan oleh Aluna karna sifat pemaksa Zico. Laki laki itu benar benar jauh dari kata lembut seperti yang di inginkan olehnya.
"Tapi putra saya menyukaimu, bagaimana? bisakah kalian bersama?" pinta Ameera.
Aluna semakin kaget dan tak percaya, bukan hanya anaknya tapi ibunya pun ternyata memiliki sifat yang sama pula. Aluna menarik napas dalam-dalam dan membuang nya perlahan.
"Kami hanya beberapa kalo bertemu dan mengobrol saya belum mengenalnya lebih dekat, Nyonya" sahut Aluna mencoba memberanikan diri untuk menolak.
.
.
.
Ya sudah, mulai sekarang sering seringlah bertemu dan mengobrol lalu cepat menikah agar anak ini mau mencari nafkah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Ragil Saputri
nikah dlu baru cri nafkah... girang kaya mah bebas biarpun gk kerja duitnya dah tumpah" kayak banjir bandang 🤭🤭🤭
2023-09-01
0
Ney Maniez
🤦♀️🤦♀️
2023-05-26
0
anna
baca ini malem malem,
senyum senyum sendiri sambil guling guling🤣🤣
2023-02-07
0