Permintaan Zico

🍁🍁🍁🍁🍁

"Selalu saja begitu!" cetus Aluna kesal menepis ponsel milik Zico di depannya.

"Itu sebagai bentuk tanggung jawabmu, cantik"

"Jarimu masih lima, tak hilang satupun! bentuk tanggung jawab apa yang harus aku berikan padamu wahai pria aneh?" balas Aluna dengan senyum seringai. Jika saja pria itu tak tampan mungkin Zico sudah di tendang dari teras rumahnya. Semenyebalkan apapun pria itu setidaknya masih ada yang yang di sukai oleh Aluna.

"Aku hanya minta nomer ponselmu, saat aku selesai di periksa akan ku berikan hasilnya padamu" tegas Zico.

"Kemarin gara gara sendok kamu menodong namaku dan sekarang alasan terjepit pagar kamu meminta nomer ponselku, lalu nanti apalagi?" seru Aluna sedikit menaikan nada bicaranya.

"Nanti aku akan meminta hatimu hanya ada aku"

Aluna langsung membulatkan kedua matanya, bagaimana bisa pria ini begitu berani meminta hatinya yang tak pernah terjamah oleh pria manapun sampai usianya kini di angka dua puluh empat tahun.

Selama itu pula ia tak pernah berpacaran, bukan karna ia tak ada yang suka bahkan tak terhitung berapa laki-laki yang menyatakan cinta dari yang bujang, duda hingga suami orang yang mengejarnya secara terang-terangan tapi semuanya langsung mundur saat berhadapan dengan sang Ayah.

"Jangan bercanda, pulang sana. Lanjutkan pengobatan mu di rumah sakit!" ujar Aluna sambil bangun dan berjalan menuju pagar rumahnya, ia membukanya begitu lebar berharap pria yang masih saja duduk itu cepat pergi dari rumahnya yang tak ada siapapun di dalam.

"Berikan nomer ponselmu dulu, baru aku pergi" tolak Zico yang paham dengan sikap pengusiran sopan Aluna.

"Aku takkan memberinya padamu, jangan buat ku lebih kasar menarikmu keluar, Tuan Zico"

Zico terkekeh gemas saat melihat raut wajah Aluna yang sedang menahan kesal, rona merah itu bukan petanda malu melainkan rasa amarah yang siap ia luapkan.

"Baiklah, jika kamu tak mau memberinya padaku, aku akan mencarinya sendiri. Kurasa hanya sebuah nomer ponsel tak akan sulit bagiku" ucap Zico dengan senyum seringai, ia bangkit dari duduk dan berjalan mendekati Aluna sampai keduanya berdiri saling berhadapan.

Saat ku taklukan hatimu, maka dunia akan ada dalam genggamanmu..

********

Zico yang berniat pergi ke kantor Daddynya tentu melajukan si kereta besi dengan kecepatan tinggi. Ia tak peduli dengan pengendara lain yang bagai memprotes dirinya dengan cara menekah klakson, kali ini Zico bagai seorang pembalap di tengah jalan raya.

CEKLEK

Pintu ruangan sang pemilik Perusahaan dibukanya tanpa mengetuknya lebih dulu sampai membuat orang yang berada di dalamnya langsung menoleh.

"Zee, ada apa, Nak?" tanya Ricko pada putranya yang jarang sekali datang jika ia tak menyuruhnya.

"Gak ada apa apa, tadi sekalian lewat aja" jawabnya yang kemudian duduk di depan sang Daddy yang masih saja memiliki wajah glowing serta lesung pipi yang menambah ketampanannya.

Zico yang tak lupa menyembunyikan tangannya di bawah meja sedikit membuat Ricko curiga karna putranya seakan tak nyaman.

"Katakan, ada apa? bukan kebiasaanmu datang kemari tanpa alasan" tanya Ricko lagi yang yakin jika ada udang dibalik bakwan.

"Baiklah, Daddy yang memaksaku untuk buka suara, jadi aku akan mengatakan keinginanku" jawab Zico yang akhirnya jujur dengan niatnya.

"Katakan, kamu mau apa?"

.

.

.

Aku ingin membeli Resto Arandita, Dadd....

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Mintanya udah kaya minta beli sukro bae Zee 🤭

Terpopuler

Comments

Ragil Saputri

Ragil Saputri

beli resto kayak beli cireng wae Zee 🤣🤣🤣..... terserah Lo ferguso

2023-09-01

0

Ney Maniez

Ney Maniez

😲😲

2023-05-26

0

Marsha Andini Sasmita

Marsha Andini Sasmita

🌹🌹🌹🌹🌹🌷🌷🌷🌷🌹🌹🌹🌹

2022-11-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!