🍂🍂🍂🍂🍂🍂
"Hey, kamu?" Aluna yang kaget bagai terhipnotis dan menurut saja saat di duduk kan di sofa dengan hidangan makan siang yang tersaji di atas meja.
"Kenapa, kaget?" tanya Zico sambil tersenyum puas dan gemas melihat raut wajah gadis incarannya itu.
"Kamu ngapain disini, dan ini....?" Aluna menggantung ucapannya, dadanya berdebar hebat saat ia mulai menerka siapa sosok pria di depannya itu.
"Gak denger apa tadi aku bilang mau makan? dan tugasmu harus menemaniku, Paham?!"
"Tak ada penolakan dan bantahan, aku bosmu!" tambah Zico lagi yang benar-benar memaksa tak tahu waktu tempat dan aturan ia sungguh berlaku sesuka hatinya.
"Lalu apa urusanku dengan rasa laparmu?" tanya Aluna yang kini sudah duduk di sebelah Zico.
"Membuatku kenyang!" jawab Zico.
Aluna yang masih tak percaya bahkan tak berkedip saat menatap Zico, bukan karna pria itu tampan tapi karna ia masih tak mengerti dengan apa yang ia alami saat ini.
Zico yang mulai menikmati makanannya tampak begitu lahap karna ia pun sembari menyuapi Aluna yang terus membuka mulutnya saatnya Zico menyodorkan makanan.
"Mau nambah?" tanya Zico saat semua habis tak tersisa.
"Hah?"
Aluna yang baru sadar kembali ter lonjak kaget, ia melirik kearah meja yang nyatanya kini hanya ada piring kotor dan kosong.
"Maaf, maafkan saya Tuan!"
Aluna bangun dari duduknya sambil merapihkan bekas makan mereka, ia tertunduk dan tak berani menunjukan wajah merah malunya yang telah lancang masuk dan menemani bos baru makan siang.
"Saya permisi, Tuan"
Zico yang melihat tingkah menggemaskan Aluna yang menahan malu dan tak enak hati hanya bisa menahan tawanya. Ia yang sudah puas bermain main dengan gadis incarannya berniat pergi meninggalkan resto begitu saja.
.
.
.
"Lun, kenapa?" tanya teman satu pekerjaan Aluna yang kaget saat melihat gadis cantik itu berjongkok di depan meja.
"Kamu sakit? aku bilang pak Nirwan ya buat izinin kamu pulang" sambungnya lagi yang benar-benar khawatir apalagi Aluna hanya menggelengkan kepalanya tanpa memperlihatkan wajah..
"Lun, jawab dong"
"Aku gak apa apa, aku lanjut kerja lagi tanggung tinggal dua jam" sahut Aluna menghapus cairan bening di ujung matanya.
"Baiklah, aku kedepan ya" pamitnya pada Aluna.
Aluna hanya bisa mengangguk dengan perasaan campur aduk, ia bangun dan berlalu ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya yang masih saja merah merona seperti tomat.
"Bagaimana bisa dia tahu nomer ponselku, tiba tiba menjadi pemilik resto dan tadi...?" Aluna menggantung ucapannya sendiri dan menutup wajahnya dengan tangan.
"Aku makan dengannya dengan cara ia menyuapiku!" sambungnya lagi.
.
.
Lain dengan Aluna tentu lain juga dengan Zico yang sudah keluar dari resto miliknya, kini arah tujuannya adalah rumah utama RAHARDIAN.
Braaak.
Pintu mobil ia tutup dengan sedikit keras sampai petugas keamanan yang berdiri di belakangnya pun ikut terlonjak kaget.
"Tutut... " panggil Zico pada bocah laki laki anak dari kakak sepupunya.
"Wah, ada Uncle donat" jawab Sam sambil berjingkrak senang sampai melempar botol susunya.
"Makin ganteng makin besar nih mulut kenapa makin laknat banget ya?" ucap Zico yang jengkel bercampur gemas pada Samudera yang kini ia gendong.
"Biarin, Uncle donat gak bawa apa-apa buat dede?" tanya si Tutut.
"Enggak, Emang dede mau apa?"
"Apa aja, dede laper banget Oey!" kekehnya menggemaskan.
"Eh, PapAy sama Moy, kemana?" tanya Zico sembari mengedarkan pandang ke seisi ruang tengah yang nampak sepi karna tumben Sam main sendiri.
.
.
.
PapAy mau liat sawah Moy katanya.
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
Ya awoh Tuuuuuuut...
Bini lo mau lahiran di sono 🤣🤣
Ngapa menclok disini Oey!
Ngayap mulu perasaan di mana-mana ada 🤭
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Ragil Saputri
bocil Tutut nemplok jga dimari ooey
2023-09-01
0
Olive AR
🤦😅😂🤣
2023-06-09
1
Olive AR
si tutut masih bocil 😍😍😍
2023-06-09
1