Sena bergegas menghampiri Albert yang masih meneliti Alnorld.
"Apa-apaan kau, menjauh dari putraku." kata Sena menarik paksa lengan Albert agar menjauh dari Alnorld.
Albert menatap Sena jengah, ingin rasanya dia memaki wanita gila itu dengan sumpah serapah dan segala macam nama hewan di kebun binatang.
"Mommy, bisakah kita pergi? Aku tak ingin menjadi pusat perhatian, apalagi di depan sekolahku." kata Alnorld dengan wajah datarnya.
"Kau, pergilah. Aku tidak ingin bicara lagi denganmu." kata Sena kemudian segera menuju kursi kemudinya.
ceklek.
Braak.
"Hyaaa, siapa yang menyuruhmu masuk ke dalam mobilku?" kata Sena geram karena Albert tiba-tiba duduk di kursi belakang tanpa permisi.
"Sebaiknya kau segera menjalankan mobilmu, bila kau tidak mau semakin menjadi tontonan banyak orang." Kata Albert menyilangkan kedua tangan di dadanya.
"Pergilah, aku bukan supir. Aku tak mau mengantarmu." kata Sena saat berada di tempat parkir apartemen milik Sena.
Alnorld membuka seatbelt dan bergegas turun dari mobil. Ia menenteng bungkus makanan yang dibeli mommynya saat diperjalanan pulang. Alnorld berjalan menjauh tidak memperdulikan percekcokan antara dua orang dewasa yang merupakan mommy dan daddynya itu.
Di tengah-tengah percekcokannya dengan Sena, Albert melihat Alnorld menjauh kemudian berjalan mengikutinya.
"Hyaaaa, manusia es. Aku belum selesai bicara." teriak Sena bergegas menghampiri.
di dalam apartemen Sena.
"Jelaskan padaku sekarang." kata Albert dingin.
"A apa yang perlu aku jelaskan hah? Dan, siapa yang mengijinkanmu masuk ke apartemenku." kata Sena terbata-bata.
Di tengah-tengah perseturuan itu, Alnorld dengan santai menikmati bebek panggang di meja makan tak jauh dari dua orang dewsa yang sedang berseteru.
Albert menatap tajam Sena, merasa jengah dengan ketidak jujuran wanita itu padanya.
"Kenapa kau kabur dan bahkan berani melahirkan anakku?" tanya Albert masih dengan tatapan tajamnya.
"A anak? Siapa yang anakmu? Alnorld adalah putraku." jawab Sena.
"Hanya orang gila dan buta yang akan bilang bila dia bukan putraku. Dalam sekali lihat saja sudah bisa dipastikan dia putraku." kata Albert sarkas.
"Hahaha, kau terlalu berlebihan TUAN. Bagaimana mungkin putraku yang tampan itu adalah putramu." kata Sena.
"Jadi kau pikir aku ini jelek?" tanya Albert datar.
"Hentikan, kalian berdua membuatku pusing. Kau paman, kalau aku putramu memang kenapa? Dan kau mommy, apakah kau masih mau berusaha mengelak? Kalian berdua ini sungguh kekanakan." kata Alnorld berdiri sembali menyilangkan kedua tangan di dadanya.
"Kau lihat, dari cara bicaranya saja mirip sepertiku. Dan kau bilang dia bukan putraku. Son, come here." kata Albert meminta Alnorld mendekat padanya.
Tanpa berkata-kata lagi Alnorld pun berjalan menghampiri Albert.
"What do you want?" tanya Alnorld.
"Aku adalah daddymu." kata Albert.
"Yes, I know. You are Albert Robert Nero and I'm your son." kata Alnorld datar.
"Baby, how do you know? Dia bukan daddymu." kata Sena.
"Seperti yang daddy bilang tadi, hanya orang gila dan buta yang mengatakan kalau aku bukan putranya." kata Alnorld.
"Ayah dan anak ini memang benar-benar membuatku gila." gumam Sena.
"Kau bahkan sudah memanggilnya daddy?" tanya Sena tak percaya.
"Because he really is my daddy." kata Alnorld tak bersalah.
"Good job, son." kata Albert mengelus kepala Alnorld yang entah sejak kapan sudah duduk di pangkuannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 206 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
🤣🤣🤣🤣Ni anak kelakuan dan bicaranya 11 12 ama bapaknya 😆😆
2023-05-14
0
Diana Dina
hu hu seru Thor
2022-01-06
0
Eni Trisnawati Mmhe Winvan
😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂 lucu jg
2022-01-06
0