Sena POV
Sudah 7 tahun sejak aku pergi. Aku tidak berniat untuk selamanya sembunyi darimu. Tapi aku juga belum siap bila kau menemukanku sekarang. Aku tidak takut akan kemarahan yang akan kau berikan padaku karena kejadian di masa lalu. Tapi disini bukan hanya kau yang terkena dampaknya, bahkan untukku dampaknya lebih besar dari yang bisa kau kira.
Aku memiliki Alnorld dari kejadian itu, inilah salah satu hal terbaik yang tak pernah ku sesali bahkan selalu ku syukuri dari kesalahan di masa lalu bersamamu. Karena hadirnya Alnorld sungguh membuat hidupku menjadi lebih baik. Aku bergantung padanya, dia adalah nafas dan detak jantungku. Aku takut kau mengambilnya dariku. Jadi maafkan aku bila aku harus bersembunyi lebih lama lagi, Albert.
Sena POV end
Albert baru selesai membersihkan diri dan mengganti piyamanya dengan pakaian santainya. Hari ini adalah hari terakhir dia berada di Jepang nanti malam ia harus kembali ke Negara X untuk menjalankan tanggung jawabnya sebagai CEO QL Group.
"Apakah anda akan pergi jalan-jalan bos?" tanya Evan pada Albert saat berada di lobi hotel.
"Aku hanya akan meet up dengan teman kuliahku semasa di Harvard dulu," jawab Albert.
"Apakah perlu saya antar, bos?" tanya Evan lagi.
"Tidak usah, van. Kamu bisa jalan-jalan atau melakukan apapun yang kamu inginkan. Oh iya, jam berapa pesawat kita?" tanya Albert.
"Jam 9 malam kita harus sudah sampai di bandara bos," jawab Evan.
"Baiklah kalau begitu aku pergi dulu," pamit Albert.
tut
tut
tut
"Halo, Shujin. Apakah kau sibuk? Aku ingin mengajakmu makan siang," tanya Sena pada Shujin melalui telepon.
"Aku sedang sibuk dengan laporan bulanan Sena," jawab Shujin.
"Ayolah, hanya sebentar. Aku yang traktir," paksa Sena.
"Emm, baiklah kalau kau memaksa," kata Shujin setelah berfikir sesaat.
"Hei, kau pasti menunggu aku untuk bilang akan mentraktirmu kan. Dasar kau ini. Nanti tunggulah di kantor aku akan menjemputmu," kata Sena yang langsung disetujui oleh Shujin.
Sementara itu Albert sudah sampai di restoran W tempatnya bertemu dengan Zishu teman kuliahnya dulu.
"Hei," teriak Zeshu dengan melambai.
Albert yang merasa dipanggil oleh seseorang menoleh mencari asal suara. Setelah menemukannya, ia bergegas menghampiri si pemilik suara.
"Hei, kau sudah lama menunggu?" tanya Albert.
"Tidak, aku juga baru sampai. Hanya beberapa menit lebih dulu dari pada kau," jawab Zeshu.
Mereka pun mengobrol dan membahas banyak hal bersama.
"Oh iya, Al. Kau sudah menikah?" tanya Zeshu.
"Belum dan aku tidak akan menikah sampai berhasil memastikan sesuatu," jawab Albert.
"Memastikan sesuatu? Perusahaan?" tanya Zeshu penasaran.
"Tidak. Ini hal yang lainnya dan sangat penting bagiku," jawab Albert membuat Zeshu semakin kebingungan.
tring
tring
tring
"Halo?" kata Zeshu menjawab telepon.
"Halo, honey. Sepertinya siang ini aku tidak bisa menghampirimu kesana. Nana mengajakku makan siang, sepertinya wanita itu sedang ada masalah dan kau tahu kan hanya aku yang dia punya untuk berbagi," kata Shujin. Ya, Shujin adalah kekasih Zeshu dan keduanya sudah sangat mengenal Sena.
"Tidak apa-apa sayang, temanilah dia. Kasian, disini dia hanya sendiri. Sampaikan salamku untuknya," kata Zeshu.
"Tentu. I love you," jawab Shujin lalu menutup teleponnya setelah mendapat balasan kata cinta dari Zeshu.
Zeshu meletakkan kembali handphonenya ke meja.
"Kekasihku, tadinya aku memintanya kemari. Tapi sahabatnya membutuhkannya," kata Zeshu menjelaskan setelah melihat ekspresi Albert yang menunjukkan penasaran.
"Oh," jawab Albert singkat.
"Kau tahu, Al. Sahabat kekasihku ini sangat luar biasa. Di usianya yang tidak beda jauh dari kita dia sudah berhasil menjadi seorang chemist yang hebat. Banyak sekali perusahaan yang ingin merekrutnya. Bahkan di perusahaan tempat kerjanya sekarang, dia mendapatkan banyak keistimewaan. Dia di ijinkan untuk menyamarkan data pribadinya dengan kata lain, dia menggunakan nama dan informasi samaran untuk bekerja. Hanya petinggi saja yg tau siapa dia," kata Zeshu menceritakan tentang Sena.
"Benarkah dia sehebat itu? Kau tau siapa nama aslinya? Ku kira aku menjadi sedikit tertarik dengan sahabat kekasihmu itu," tanya Albert dengan niat bercanda.
"Aku tidak tahu nama panjangnya. Shujin hanya mengenalkan dia padaku dengan panggilan Nana. Selain karirnya yang mengagumkan, dia merupakan single parents untuk putra semata wayangnya. Karena saat dia pindah ke Jepang, dia sendiri tidak tahu bila sedang hamil. Oh, sebentar. Setelah kuperhatikan wajah anak itu mirip sekali denganmu, al. Apa jangan-jangan dia anakmu? Kalian sungguh seperti pinang di belah dua. Bedanya, dia mungkin versi minimu. Hahahaha," kata Zeshu kemudian tertawa keras karena hal yang baginya mustahil.
Albert terdiam, entah kenapa karena cerita Zeshu membuatnya tiba-tiba memikirkan Sena.
"Apakah yang diceritakan Zeshu adalah si wanita gila?" gumam Albert dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 206 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
OMG Shezue,karena itu emang anaknya..😅
2023-05-14
0
Mila Nada
temuin mereka thor
2022-01-18
0
Marcel Saefatu
kerennya lanjut
2022-01-14
0