Bab. 19. Panas Dingin

Seusai makan malam kami melanjutkan obrolan di ruang keluarga yang sangat jarang aku manfaatin. Ini kali pertamanya. Sedangkan Alfred masih bergelut dengan pekerjaannya di ruang kerja. Alfred juga tidak ikut serta makan bersama-sama. Jangan harap dia akan mencicipi masakan yang berasal dari olahan tanganku. Alfred beralasan karena lagi rapat dengan atasannya melalui Videocall, yang sangat penting dan tak bisa ditinggalkan.

Aku tersenyum miris dengan alasan itu, tetapi Opa dan Oma sangat mengagumi Alfred karena kegigihannya dalam melaksanakan tugas atau kewajiban dalam bekerja.

Aku berpamitan pergi ke dapur untuk membuat puding buah, agar ada cemilan untuk besok. Oma sangat menyukai puding buah, dan aku mendapatkan resep dari Mama semasa gadis dulu.

Tidak lama aku pergi ke dapur Alfred turun untuk menemui Opa dan Oma yang masih berbincang di ruang keluarga.

"Opa, Oma belum tidur?" tanya Alfred sehingga membuat mereka menghentikan obrolan sejenak.

"Belum sayang. Apa pekerjaanmu sudah selesai?" Oma menanggapi pertanyaan Alfred.

"Jangan terlalu lelah Nak karena yang namanya pekerjaan itu tak pernah ada kata habis," timpal Opa.

Alfred tersenyum datar lalu duduk di samping Opa.

"Seperti yang Opa katakan Oma. Bahkan semakin menumpuk," ujar Alfred sesuai dengan kenyataan.

"Sayang rumah ini sangat sepi, hmm kapan kami mendengar tangisan anak bayi di rumah ini? jika tidak salah usia pernikahan kalian menginjak dua bulan tetapi belum ada tanda-tanda. Apa kalian sengaja menunda?"

Hmm

Alfred ingin tersedak tetapi ia tahankan dengan berdehem. Perkataan Oma membuatnya mati kutu.

"Apa yang harus aku katakan?" batin Alfred.

Aku kembali ke ruang keluarga di saat situasi mencekam, rasanya aku ingin kembali berlama-lama di dapur jika tau apa yang terjadi. Aku hanya bisa mendengar di akhir kata Oma.

Terpaksa aku ikut bergabung dan segera duduk di samping Oma. Aku kira Alfred masih di ruang kerja.

"Sayang apa belum ada tanda-tanda didalam sini?" tanya Oma sembari mengelus perut rataku .

Pertanyaan Oma membuat aku kelabakan untuk menjawabnya.

"Bagaimana mau tumbuh Oma, bibitnya saja belum di semai," aku membatin dengan wajah bersemu merah.

"Belum di kasi Oma," sahutku pada akhirnya.

"Menantuku sayang minta di ajari Opa jika ada kendala," goda Oma terlalu vulgar.

"Oma," protesku dengan mata melotot menatap Oma yang sedang terkekeh.

Hahaha

"Oma lihat kalian masih sangat canggung, masih malu-malu. Hmm pantas saja kepompong belum berkembang," kata Oma semakin menyudutkan kami.

Alfred memijit ujung keningnya, sedangkan aku menunduk menyembunyikan wajahku ini.

"Oma, Opa sebaiknya istirahat. Apa Opa sama Oma tidak kelelahan?" aku sengaja membujuk mereka biar tidak terus menggoda.

"Belum sayang," sahut Oma sehingga membuat aku merasa lemas.

Melihat aku sudah frustasi membujuk, akhirnya Alfred berinsiatif dengan cara paling ampuh dan anti gagal. Kayak teflon anti lengket saja ya say....🤣

Huam....

Alfred menguap.

"Sayang sepertinya aku sudah mengantuk, ayo kita segera tidur," ujar Alfred kepadaku.

"Tidur?" gumamku dengan mulut menganga.

Alfred langsung beranjak dari tempat duduknya dan mendekatiku yang seperti orang kebingungan. Alfred meraih tanganku sehingga membuatku ikut bangkit.

"Opa, Oma kami ingin berusaha mewujudkan keinginan Opa sama Oma," ujar Alfred.

Seketika aku mematung mendengar perkataan yang tak mungkin itu.

"Semangat sayang," ucap Oma.

"Semoga berhasil," timpal Opa sembari mengajukan jempol.

Kedua tua itu sengaja enggoda pasangan pengantin baru.

Alfred membawa aku dengan cara memeluk pinggangku. Sungguh aku sangat risih. Kami menaiki tangga tetap dengan posisi itu karena kami tau kedua tua heboh itu memandangi langkah kami.

Tiba di lantai dua aku berhenti melangkah dan berusaha terlepas dari dekapan Alfred.

"Tidur di kamarku," suara bariton seperti nada kesal itu membuatku bungkam. "Jangan berpikir macam-macam, ini terpaksa aku lakukan karena kedua tua heboh itu ada di sini," ralatnya kembali.

"Mereka Opa, Omaku jadi jangan pernah katai dengan sebutan itu," belaku tak rela. "Mereka tidak akan tau jika kita beda kamar," imbuhku.

"Baiklah jika memang itu maumu, siap-siap saja," ancam Alfred.

"Aku harus bagaimana? mana mungkin aku tidur satu kamar. Jika pria dan wanita sekamar para iblis banyak menggoda, aku tidak ingin hal yang merugikan terjadi," aku membatin sembari meremas jari-jemariku yang terasa dingin.

"Simpan pikiran mesvmmu itu. Jangan pikir aku tergoda dengan tvbvhmu itu. Aku hanya terjebak dan terpaksa demi menjalankan misiku," ujar Alfred seakan mengetahui apa yang sedang aku pikirkan.

"Hah apa dia seorang paranormal? tau dengan isi pikiranku?" gumamku tanpa mengeluarkan suara.

"Baguslah jika kamu merasa begitu, jadi aku tidak perlu was-was,"

"Kau bukan tipeku dan kau hanya tawanan balas dendamku," setelah mengatakan kata kasar itu Alfred melanjutkan langkahnya menuju lantai tiga, dimana itu fasilitas pribadinya.

"Hanya pria menyimpang yang tak tertarik dengan diriku, bahkan diluaran sana tak terhitung pria yang mengidolakan tvbvhku ini," aku sengaja memanasi Alfred.

Benar saja aku berhasil memanasi Alfred. Alfred menghentikan langkahnya dan menatap aku dengan sangat tajam, sangat terlihat pada kedua rahang yang mengeras.

Alfred lalu mendekat dan langsung mencengkram daguku begitu kuat.

"Akibat mvrahanmu itu menyebabkan Adikku pergi untuk selama-lamanya. Kau memang wanita mvrahan Isabella," teriak Alfred merendahkan diriku. "Kau meragukan diriku Isabella? tetapi sayangnya aku sama sekali tak tertarik dengan apa yang kau miliki, kecuali pria buta," sambungnya semakin kasar.

Seketika amarah Alfred terpancing. Bayangan masa lalu menguasai dirinya. Aku meringis menahan rasa sakit tetapi tidak bisa lepas karena sungguh Alfred seperti iblis saat ini.

"Sayang ada apa?" teriak Oma dari lantai dasar. Walaupun sudah tua tetapi pendengaran mereka masih jelas.

Mendengar panggilan Oma membuat Alfred mau tak mau melepaskan cengkraman itu.

"Tidak ada yang terjadi Oma," teriaku agar mereka tidak khawatir.

"Pelankan suara-suara aneh itu," goda Oma kembali sehingga berhasil membuat kami saling memandang lalu segera membuang muka.

Dengan sangat kuat Alfred menyentak lenganku, menyeret aku agar mengikuti langkahnya. Aku tidak berani lagi mengeluarkan unek-unekku, sungguh aku merinding melihat mimik wajahnya itu.

Brak

Tvbvh kecilku ini di dorong sehingga mendarat di sofa.

Awww

Tentu saja aku meringis, siapapun aku yakin merasakan itu.

"Kau tidur di situ," ujar Alfred lalu berlalu masuk kamar mandi, tak lupa pintu dibanding keras sehingga membuatku kaget.

Di kamar mandi Alfred membasuh wajahnya dengan air dingin.

Aaak....

Teriak Alfred di depan cermin besar.

"Wanita itu," teriaknya kembali. Aman saja ia berteriak di kamar mandi karena kedap suara. "Dasar mvrahan! Entah bagaimana dan lihat dari mananya kau bisa jatuh cinta kepadanya Ber?" keluh Alfred dengan bibir bergetar, bahkan kini tubuh yang selalu terlihat kekar itu merosot ke lantai.

Bayangan masa lalu kembali berputar-putar seperti sebuah roll film. Alfred menangis seorang diri, kama mandi inilah selalu menjadi saksi bisu kelemahannya.

Di lain sisi aku mengedarkan pandangan ke penjuru kamar. Kamar itu begitu besar, rapi serta bersih. Hanya terdapat sofa panjang serta eja kecil di samping atas ranjang. Warna khas laki-laki yaitu putih hitam. Seprey dan bedcover warna putih dan gorden warna serupa.

Jangan harap jika ada foto yang bergantungan di rumah itu. Satu pun tak terlihat kecuali foto pernikahan kami yang baru kemarin di pasang sebelum kedatangan Opa sama Oma. Itu hanya dipasang sementara selama mereka di sini.

"Ada apa dengannya?" gumamku sembari memandang kearah pintu kamar mandi karena sudah cukup lama Alfred berada didalam sana. Tidak mungkin membersihkan diri, secara tadi dia sudah mandi.

Aku membaringkan tvbvhku di sofa dengan pandangan ke langit-langit kamar dengan nuansa warna putih. Seketika ingatanku kepada perkataan Alfred.

"Adik, apa yang sebenarnya terjadi. Bahkan aku sama sekali tidak mengenal keluarga ini. Apakah ini ada hubungan dengan Kak Gaby? dalam arti Alfred mengira aku adalah Kak Gaby, secara wajah kami mirip bahkan sama," batinku. "Ya aku yakin ini," ralatku kembali membatin.

Klek

Sibuk dengan lamunanku suara pintu kamar mandi membuyarkan. Aku tau itu adalah Alfred sehingga membuatku memiringkan tubuhku dan menutup mata, anggap saja aku sudah terlelap.

Alfred menatapku sesaat sebelum ke ranjangnya. Aku tau dia pasti ingin mencercaku kembali tetapi sayangnya aku sudah tertidur, itulah yang dipikirkannya.

Alfred mendekat dan ingin menyelimuti tvbvhku yang meringkuk tanpa selimut. Seketika ia urungkan niat itu dengan tangan menggantung. Sekilas bayangan masa lalu terlintas sehingga membuat darahnya mendidih. Bahkan selimut itu di lemparkan menutupi wajahku.

Sedangkan aku sudah merasakan panas dingin, bahkan sulit untuk bernafas. Seketika Alfred menjauh membuat jantungku lega. Demi apapun aku ingin cepat tidur dan tak sabar menunggu matahari terbit.

Bersambung....

Tenang para reader tidak ada yang terjadi malam ini😂

Jangan lupa tinggalkan like, vote, favorit dan komennya agar author semakin semangat 🙏

Terpopuler

Comments

Kairos Iros

Kairos Iros

semoga.. terungkap.sispa.yg.melakukan.persoslan.tetsebut

2023-04-14

0

Hayati Nufus

Hayati Nufus

kelamaan cerita terkuak yang sebenarnya kasihan isabela thor buat si alfred bucin dan menyesal

2022-03-28

1

Navis

Navis

🤔🤔🤔🤔

2022-03-23

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1. Pernikahan
2 Bab. 2. Isabella
3 Bab. 3. Ke Italia
4 Bab. 4. Awal Pertemuan
5 Bab. 5. Mala Petaka
6 Bab. 6. Awal Penderitaan
7 Bab. 7. VISUAL
8 Bab. 8. Keterlaluan
9 Bab. 9. Ingin Kerja
10 Bab. 10. RS HUGO
11 Bab. 11. Memalukan
12 Bab. 12. Satu Atap Dengan Maduku
13 Bab. 13. HRD Adalah Suamiku
14 Bab. 14. Dia
15 Bab. 15. Titik
16 Bab. 16. Alfred Murka
17 Bab. 17. Ponsel Pembawa Masalah
18 Bab. 18. Kedatangan Opa sama Oma
19 Bab. 19. Panas Dingin
20 Bab. 20. Kiss
21 Bab. 21. Sakit Tertahan
22 Bab. 22. Hati Selembut Kapas
23 Bab. 23. Terima Kasih
24 Bab. 24. Terjebak
25 Bab. 25. Terbawa Perasaan
26 Bab. 26. Alfred Panik
27 Bab. 27. Tas
28 Bab. 28. Leon
29 Bab. 29. Mendapatkan Bukti
30 Bab. 30. Jatuh Cinta
31 Bab. 31. Juara 1
32 Bab. 32. Siapa Dia Sebenarnya?
33 Bab. 33. Paham
34 Bab. 34. Itu Bukan Aku
35 Bab. 35. Janda Muda
36 Bab. 36. Menghindar
37 Bab. 37. Calon Menantu Idaman
38 Bab. 38. Demi Papa Mama
39 Bab. 39. Masa Lalu 2,5 Tahun
40 Bab. 40. Masa Lalu 2,5 Tahun
41 Bab. 41. Dia Wanita Itu
42 Bab. 42. Singa Ngamuk
43 Bab. 43. Terjadi Begitu Saja
44 Bab. 44. 3 Kabar Mengejutkan
45 Bab. 45. Ngidam
46 Bab. 46. Bayi Kembar
47 Bab. 47. Memilih Diam
48 Bab. 48. Menyerah
49 Bab. 49. Tiga Nyawa Terancam
50 Bab. 50. Bukan Update (Curhat)
51 Bab. 51. Bagai Pinang Dibelah Dua
52 Bab. 52. Keajaiban
53 Bab. 53. Ini Lebih Baik
54 Bab. 54. Pilihan Ada Padanya
55 Bab. 55. Menghilangnya Gabriella
56 Bab. 56. Menelan Pil Pahit
57 Bab. 57. Sebentar Saja
58 Bab. 58. Biar Waktu Yang Menjawab
59 Bab. 59. Merindu
60 Bab. 60. Berkunjung
61 Bab. 61. Aku Akan Kembali
62 Bab. 62. Bertindak
63 Bab. 63. Seperti Mimpi
64 Bab. 64. Barang Bukti Hilang
65 Bab. 65. Mengambil Alih Sementara
66 Bab. 66. Mencurigakan
67 Bab. 67. Bertemu Daddy
68 Bab. 68. Jujur
69 Bab. 69. Terpukau
70 Bab. 70. Kekacauan Di Rumah Sakit Cabang
71 Bab. 71. Mimpi Indah
72 Bab. 72. Pergi Sayang
73 Bab. 73. Al.....Awas
74 Bab. 74. Aku Mencintaimu
75 Bab. 75. Berterus Terang
76 Bab. 76. Istriku Cemburu
77 Bab. 77. Drama Si Kembar
78 Bab. 78. Mezvm
79 Bab. 79. Alfred Pasang Badan
80 Bab. 80. Pesta Perdana
81 Bab. 81. Honeymoon Ke 7 Negara Park 1
82 Bab. 82. Honeymoon Ke 7 Negara Park 2
83 Bab. 83. Di Kacangi
84 Bab. 84. 2 Pria 1 Tujuan
85 Bab. 85. Palang Merah
86 Bab. 86. Wanita Tak Sempurna
87 Bab. 87. Tante Meysi Bertindak
88 Bab. 88. Frans Vs Andre
89 Bab. 89. Bukan Update
90 Bab. 90. Ulang Tahun Si Kembar
91 Bab. 91. Di Jodohkan
92 Bab. 92. Pertemuan Tak Sengaja
93 Bab. 93. Kecewa
94 Bab. 94. Perasaan Aneh
95 Bab. 95. Kedai Kopi
96 Bab. 96. Ada Apa Denganmu
97 Bab. 97. Belum Berjuang Sudah Menyerah
98 Bab. 98. Ikuti Kata Hatimu
99 Bab. 99. Keberanian Andre
100 Bab. 100. Nikahi Aku
101 Bab. 101. Patah Hati Berimbas Dosa
102 Bab. 102. Minggu Depan Kita Menikah
103 Bab. 103. Minta Restu
104 Bab. 104. Salah Paham
105 Bab. 105. Ke Butik
106 Bab. 106. Gaun Pernikahan
107 Bab. 107. Surprise
108 Bab. 108. Dia Kekasihku
109 Bab. 109. Interogasi Moses
110 Bab. 110. Keluarga Besar Januar
111 Bab. 111. Pernikahan
112 Bab. 112. Honeymoon
113 Bab. 113. Salah Paham Di MP
114 Bab. 114. Siapa Dia?
115 Bab. 115. Mantan, Pelakor, Cemburu!
116 Bab.116. Gembok Cinta
117 Bab. 117. Sudah Mencintai
118 Bab. 118. M Pertama
119 Bab. 119. Membuka Segel Roti Empuk
120 Bab. 120. Pasangan Mesum
121 Bab. 121. Ngeprank Pasangan Masing-Masing
122 Bab. 122. Perpisahan
123 Bab. 123. Keluarga Bahagia
124 Bab. 124. Keluarga Bahagia
125 Bab. 125. PENGUMUMAN
126 Episode: 126~MDS2
127 Episode: 127~MDS2
128 Episode: 128~MDS2
129 Episode: 129~VISUAL MDS2
130 Episode: 130~MDS2
131 Episode: 131~MDS2
132 Episode: 132~MDS2
133 Episode: 133~MDS2
134 Episode: 134~MDS2
135 Episode: 135~MDS2
136 Episode: 136~ MDS2
137 Episode: 137~MDS2
138 Episode: 138~MDS2
139 Episode: 139~MDS2
140 Episode: 140~MDS2
141 Episode: 141~MDS2
142 Episode: 142~MDS2
143 Episode: 143~MDS2
144 Episode: 144~MDS2
145 Episode: 145~MDS2 Bukan Update
146 Episode: 146~MDS2
147 Episode: 147~MDS2
148 Episode: 148~MDS2
149 Episode: 149~MDS2
150 Episode: 150~MDS2
151 Episode: 151~MDS2
152 Episode: 152~MDS2
153 Episode: 153~MDS2
154 Episode: 154~MDS2
155 Episode: 155~MDS2
156 Episode: 156~MDS2
157 Episode: 157~MDS2
158 Episode: 158~MDS2
159 Episode: 159~MDS2
160 Episode: 160~MDS2
161 Episode: 161~MDS2
162 Episode: 162~MDS2
163 Episode: 163~MDS2
164 Episode: 164~MDS2
165 Episode: 165~MDS2
166 Episode: 166~MDS2
167 Episode: 167~MDS2
168 Episode: 168~MDS2
169 Episode: 169~MDS2
170 Episode: 170~MDS2
171 Episode: 171~MDS2
172 Episode: 172~MDS2
173 Episode: 173~MDS2
174 Episode: 174~MDS2
175 Episode: 175~MDS2
176 Episode: 176~MDS2
177 Episode: 177~MDS2
178 Episode:178~MDS3
179 Episode: 179~MDS2
180 Episode: 180~MDS2
181 Episode: 181~MDS2
182 Episode: 182~MDS2
183 Episode: 183~MDS2
184 Episode: 184~MDS2
185 Episode: 185~MDS2
186 Episode: 186~MDS2
187 Episode: 187~MDS2
188 Episode: 188~MDS2
189 Episode: 189~MDS2
190 Episode: 190~MDS2
191 Episode: 191~MDS2
192 Episode: 192~MDS2
193 Episode: 193~MDS2
194 Episode: 194~MDS2
195 Episode: 195~MDS2
196 PENGUMUMAN
197 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 197 Episodes

1
Bab. 1. Pernikahan
2
Bab. 2. Isabella
3
Bab. 3. Ke Italia
4
Bab. 4. Awal Pertemuan
5
Bab. 5. Mala Petaka
6
Bab. 6. Awal Penderitaan
7
Bab. 7. VISUAL
8
Bab. 8. Keterlaluan
9
Bab. 9. Ingin Kerja
10
Bab. 10. RS HUGO
11
Bab. 11. Memalukan
12
Bab. 12. Satu Atap Dengan Maduku
13
Bab. 13. HRD Adalah Suamiku
14
Bab. 14. Dia
15
Bab. 15. Titik
16
Bab. 16. Alfred Murka
17
Bab. 17. Ponsel Pembawa Masalah
18
Bab. 18. Kedatangan Opa sama Oma
19
Bab. 19. Panas Dingin
20
Bab. 20. Kiss
21
Bab. 21. Sakit Tertahan
22
Bab. 22. Hati Selembut Kapas
23
Bab. 23. Terima Kasih
24
Bab. 24. Terjebak
25
Bab. 25. Terbawa Perasaan
26
Bab. 26. Alfred Panik
27
Bab. 27. Tas
28
Bab. 28. Leon
29
Bab. 29. Mendapatkan Bukti
30
Bab. 30. Jatuh Cinta
31
Bab. 31. Juara 1
32
Bab. 32. Siapa Dia Sebenarnya?
33
Bab. 33. Paham
34
Bab. 34. Itu Bukan Aku
35
Bab. 35. Janda Muda
36
Bab. 36. Menghindar
37
Bab. 37. Calon Menantu Idaman
38
Bab. 38. Demi Papa Mama
39
Bab. 39. Masa Lalu 2,5 Tahun
40
Bab. 40. Masa Lalu 2,5 Tahun
41
Bab. 41. Dia Wanita Itu
42
Bab. 42. Singa Ngamuk
43
Bab. 43. Terjadi Begitu Saja
44
Bab. 44. 3 Kabar Mengejutkan
45
Bab. 45. Ngidam
46
Bab. 46. Bayi Kembar
47
Bab. 47. Memilih Diam
48
Bab. 48. Menyerah
49
Bab. 49. Tiga Nyawa Terancam
50
Bab. 50. Bukan Update (Curhat)
51
Bab. 51. Bagai Pinang Dibelah Dua
52
Bab. 52. Keajaiban
53
Bab. 53. Ini Lebih Baik
54
Bab. 54. Pilihan Ada Padanya
55
Bab. 55. Menghilangnya Gabriella
56
Bab. 56. Menelan Pil Pahit
57
Bab. 57. Sebentar Saja
58
Bab. 58. Biar Waktu Yang Menjawab
59
Bab. 59. Merindu
60
Bab. 60. Berkunjung
61
Bab. 61. Aku Akan Kembali
62
Bab. 62. Bertindak
63
Bab. 63. Seperti Mimpi
64
Bab. 64. Barang Bukti Hilang
65
Bab. 65. Mengambil Alih Sementara
66
Bab. 66. Mencurigakan
67
Bab. 67. Bertemu Daddy
68
Bab. 68. Jujur
69
Bab. 69. Terpukau
70
Bab. 70. Kekacauan Di Rumah Sakit Cabang
71
Bab. 71. Mimpi Indah
72
Bab. 72. Pergi Sayang
73
Bab. 73. Al.....Awas
74
Bab. 74. Aku Mencintaimu
75
Bab. 75. Berterus Terang
76
Bab. 76. Istriku Cemburu
77
Bab. 77. Drama Si Kembar
78
Bab. 78. Mezvm
79
Bab. 79. Alfred Pasang Badan
80
Bab. 80. Pesta Perdana
81
Bab. 81. Honeymoon Ke 7 Negara Park 1
82
Bab. 82. Honeymoon Ke 7 Negara Park 2
83
Bab. 83. Di Kacangi
84
Bab. 84. 2 Pria 1 Tujuan
85
Bab. 85. Palang Merah
86
Bab. 86. Wanita Tak Sempurna
87
Bab. 87. Tante Meysi Bertindak
88
Bab. 88. Frans Vs Andre
89
Bab. 89. Bukan Update
90
Bab. 90. Ulang Tahun Si Kembar
91
Bab. 91. Di Jodohkan
92
Bab. 92. Pertemuan Tak Sengaja
93
Bab. 93. Kecewa
94
Bab. 94. Perasaan Aneh
95
Bab. 95. Kedai Kopi
96
Bab. 96. Ada Apa Denganmu
97
Bab. 97. Belum Berjuang Sudah Menyerah
98
Bab. 98. Ikuti Kata Hatimu
99
Bab. 99. Keberanian Andre
100
Bab. 100. Nikahi Aku
101
Bab. 101. Patah Hati Berimbas Dosa
102
Bab. 102. Minggu Depan Kita Menikah
103
Bab. 103. Minta Restu
104
Bab. 104. Salah Paham
105
Bab. 105. Ke Butik
106
Bab. 106. Gaun Pernikahan
107
Bab. 107. Surprise
108
Bab. 108. Dia Kekasihku
109
Bab. 109. Interogasi Moses
110
Bab. 110. Keluarga Besar Januar
111
Bab. 111. Pernikahan
112
Bab. 112. Honeymoon
113
Bab. 113. Salah Paham Di MP
114
Bab. 114. Siapa Dia?
115
Bab. 115. Mantan, Pelakor, Cemburu!
116
Bab.116. Gembok Cinta
117
Bab. 117. Sudah Mencintai
118
Bab. 118. M Pertama
119
Bab. 119. Membuka Segel Roti Empuk
120
Bab. 120. Pasangan Mesum
121
Bab. 121. Ngeprank Pasangan Masing-Masing
122
Bab. 122. Perpisahan
123
Bab. 123. Keluarga Bahagia
124
Bab. 124. Keluarga Bahagia
125
Bab. 125. PENGUMUMAN
126
Episode: 126~MDS2
127
Episode: 127~MDS2
128
Episode: 128~MDS2
129
Episode: 129~VISUAL MDS2
130
Episode: 130~MDS2
131
Episode: 131~MDS2
132
Episode: 132~MDS2
133
Episode: 133~MDS2
134
Episode: 134~MDS2
135
Episode: 135~MDS2
136
Episode: 136~ MDS2
137
Episode: 137~MDS2
138
Episode: 138~MDS2
139
Episode: 139~MDS2
140
Episode: 140~MDS2
141
Episode: 141~MDS2
142
Episode: 142~MDS2
143
Episode: 143~MDS2
144
Episode: 144~MDS2
145
Episode: 145~MDS2 Bukan Update
146
Episode: 146~MDS2
147
Episode: 147~MDS2
148
Episode: 148~MDS2
149
Episode: 149~MDS2
150
Episode: 150~MDS2
151
Episode: 151~MDS2
152
Episode: 152~MDS2
153
Episode: 153~MDS2
154
Episode: 154~MDS2
155
Episode: 155~MDS2
156
Episode: 156~MDS2
157
Episode: 157~MDS2
158
Episode: 158~MDS2
159
Episode: 159~MDS2
160
Episode: 160~MDS2
161
Episode: 161~MDS2
162
Episode: 162~MDS2
163
Episode: 163~MDS2
164
Episode: 164~MDS2
165
Episode: 165~MDS2
166
Episode: 166~MDS2
167
Episode: 167~MDS2
168
Episode: 168~MDS2
169
Episode: 169~MDS2
170
Episode: 170~MDS2
171
Episode: 171~MDS2
172
Episode: 172~MDS2
173
Episode: 173~MDS2
174
Episode: 174~MDS2
175
Episode: 175~MDS2
176
Episode: 176~MDS2
177
Episode: 177~MDS2
178
Episode:178~MDS3
179
Episode: 179~MDS2
180
Episode: 180~MDS2
181
Episode: 181~MDS2
182
Episode: 182~MDS2
183
Episode: 183~MDS2
184
Episode: 184~MDS2
185
Episode: 185~MDS2
186
Episode: 186~MDS2
187
Episode: 187~MDS2
188
Episode: 188~MDS2
189
Episode: 189~MDS2
190
Episode: 190~MDS2
191
Episode: 191~MDS2
192
Episode: 192~MDS2
193
Episode: 193~MDS2
194
Episode: 194~MDS2
195
Episode: 195~MDS2
196
PENGUMUMAN
197
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!