Bab. 2. Isabella

Namaku adalah Isabella Januar yang biasa di panggil Abel, berusia 25 tahun. Aku baru menyelesaikan S2 jurusan kedokteran. Aku adalah putri kedua dari pasangan Filio Januar dan Asilla Januar. Siapapun pasti mengenali dua sosok itu. Aku memiliki saudara kembar tiga, dua perempuan dan satu laki-laki. Kami empat bersaudara, dua perempuan dan dua laki-laki. Wajahku dengan Kakak kembarku sangat mirip, bahkan kadang sulit membedakan kami berdua. Postur tubuh, rambut, warna kulit dan lain sebagainya sama.

Aku sangat dekat dengan Papa dibanding dengan Mama. Dan ketiga saudaraku mengatakan aku adalah anak kesayangan Papa, ya mereka hanya bercanda karena pada kenyataan Papa menyayangi kami tanpa ada perbandingan. Aku dikenal sedikit manja dari Kakakku.

Hari ini aku akan kembali ke tanah air, dimana aku dilahirkan. Seminggu yang lalu aku baru menyelesaikan sekolah kedokteran di Paris-Perancis dan akan melanjutkan magang selama satu tahun, dan residensi dua tahun untuk mengambil dokter spesialis anak. Aku ingin mengambil spesialis anak sehingga menimba ilmu kembali. Tidak sulit untukku bekerja di rumah sakit karena keluarga Januar memiliki rumah sakit.

Kini aku sudah berada di pesawat jet pribadi milik keluarga, ya selama ini aku tidak pernah menggunakan pesawat umum, beda halnya dengan Kakak kembarku, dia lebih suka menggunakan pesawat umum. Kami beda Universitas dan beda negara pula. Kakakku menempuh pendidikan jurusan Hukum di negara Italia sedangkan Adikku di negara Amerika yang pastinya mengambil jurusan bisnis dan manajemen, bahkan 1 tahun yang lalu sudah mengantikan Papa sebagai CEO di perusahaan JANUAR GROUP.

°°°°°°

Di bandara Soekarno-Hatta kini aku berdiri menunggu jemputan. Sana sini ekor mataku melirik mencari sesuatu.

"Hmm taxi Nona," tiba-tiba suara yang tidak asing terdengar di belakangku sehingga mengajak keinginanku menoleh.

"Dek! Dasar anak nakal," cecarku kepada Mischa. Ya dia yang telah menjemputku. "Kakak merindukanmu anak manis," aku pun langsung memeluk Mischa melepas kerinduan, sudah 2 tahun aku tidak pulang karena ada satu alasan.

"Kak aku tidak ingin dikatai anak manis, aku sudah dewasa tau," penolakan Mischa tidak mau dipanggil dengan sebutan itu lagi.

"Hmm sudah dewasa ya? wah bentar lagi Papa sama Mama punya menantu dong, secara anak bungsunya sudah dewasa," candaku kepadanya yang langsung membuat mulutnya mengerucut.

"Maunya gitu Kak, dari pada si X diambil orang duluan," jawab Mischa.

Aku tidak menanggapi karena tubuhku sangat kelelahan dan langsung menarik tangannya segera masuk kedalam mobil.

"Dek apa kamu sudah di izinkan Papa untuk menyetir?" tanyaku sebelum Mischa melajukan kendaraannya yang kutau itu milik Moses.

"Aku sudah memiliki surat izin berkendaraan Kak tetapi sayangnya Papa tidak mau membeli mobil buatku, itu semua karena sang CEO yang melarang. Katanya aku harus beli dengan hasil keringatku sendiri," jelas Mischa sedikit jengkel dengan peraturan yang dibuat Moses.

"Kakak setuju," aku langsung mengajukan jempol tinggi-tinggi hal itu membuat Mischa berdesis tidak suka.

"Kalian bersekongkol," Mischa semakin mengerucutkan bibirnya dan tanpa aba-aba melakukan kendaraan itu sehingga membuatku menggelengkan kepala.

"Apa yang dikatakan Moses itu benar agar kamu kedepannya memiliki masa depan yang cerah," aku memberi pengertian kepada Mischa dan dapat anggukan darinya.

Dalam beberapa menit mobil memasuki perkarangan Mansion. Ya tidak ada yang berubah dari 2 tahun yang lalu. Aku sudah tidak sabar ingin turun dan langsung menghambur kedalam pelukan Papa sama Mama yang aku yakini sedang menunggu kedatanganku. Ya pada saat aku menyelesaikan sekolah kedokteran mereka tidak bisa hadir karena kesehatan Mama bermasalah. Hanya Moses yang menyempatkan diri untuk hadir di acara wisudaku.

Aku membuka pintu mobil dengan tidak tergesa-gesa sehingga Mischa berteriak agar aku menunggu dirinya tetapi tidak aku gubris.

Para pelayan menyapaku dengan hormat dan aku menjawab mereka dengan sopan. Aku berlari memasuki ruang keluarga karena kata pelayan Papa sama Mama sedang berada di sana. Dari kejauhan aku terpaku dengan kedua sosok yang sangat aku sayangi dan rindukan, mereka kelihatan sedang membahas sesuatu yang tidak dapat aku dengar.

"Papa, Mama," panggilku sembari melangkah mendekati. Melihat kedatanganku tentu saja mereka langsung berdiri dengan senyuman terukir indah di wajah yang mulai menua.

"Sayang," Mama langsung memeluk diriku, menumpahkan rasa rindu selama ini. "Mama sangat merindukanmu," lirih nya seperti terisak.

"Aku juga merindukan Mama, hmm Mama sudah baikan?" tanyaku sedikit khawatir dengan kondisi kesehatan Mama.

"Mama sudah sehat sayang, jangan panik begitu," jawab Mama dengan tersenyum, ia menciumi seluruh wajahku ini.

"Syukurlah karena aku tidak ingin melihat Mama sakit-sakitan," kataku dengan perasaan sedikit lega.

Ya kondisi kesehatan Mama menurun setelah kejadian 2 tahun yang lalu, sampai sekarang Mama belum menerima kenyataan itu. Sehingga setiap hari berharap sesuatu yang tak mungkin.

Hmm

Deheman Papa sehingga membuatku meliriknya.

"Papa," panggil manjaku dan langsung menghambur kedalam pelukkanya.

"Putri cantik Papa," Papa membalas pelukanku.

Kami mengobrol sebentar, sekedar berbincang-bincang mengenai kelanjutan pendidikanku. Tidak lama aku berpamitan ingin ke kamar, aku sedikit lelah.

"Pa, Ma aku ingin membersihkan diri dulu," kataku sembari menyudahi perbincangan kami.

"Iya sayang, setelah itu kamu segera makan. Mama sudah masakin makanan kesukaanmu," sahut Mama dan mengatakan jika ia sudah memasak makanan kesukaanku. Inilah yang selalu terjadi setiap kami pulang dari luar negeri, Mama akan memanjakan kami dengan menu andalannya sesuai kesukaan kami masing-masing.

"Mama memang is the best," manjaku sembari mengecup pipi Mama dan langsung berlalu bergegas menuju kamar.

Sesaat aku terpaku berdiam menatap pintu kamar di sebelah kamarku, yaitu kamar Gabriella Kakak kembarku. Seketika hati ini perih mengingatkan sesosok itu, tanpa sadar air mata ini keluar tanpa di minta. Aku tersadar dan langsung menyeka air mata ini, aku tidak ingin menambah kesedihan Mama.

"Aku merindukanmu Kak," batinku meringis.

Klek

Pintu kamar aku buka, lalu tidak lupa menutupnya kembali. Kamar itu tidak ada yang berubah, bersih, rapi, harum itulah yang kudapatkan. Sepertinya para pelayan terlebih dahulu membersihkan kamar ini.

"Ya ampun sepertinya koperku masih di mobil. Dasar Adik tidak sayang sama Kakaknya," rutukku bergumam.

Tok tok

Pintu tiba-tiba diketuk.

"Masuk,"

Klek

"Ini kopermu Tuan putri. Pelayanmu sudah melayani dengan tulus," sindir Mischa sembari menyeret koperku.

Aku terkekeh lucu mendengar sindirannya. Aku sudah salah menebak, pada kenyataan Mischa membawa koper itu.

"Terima kasih Adikku tersayang," ucapku sembari menyambar koper itu.

"Sama-sama," sahutnya tak semangat sembari melangkah mendekati ranjang dan langsung membaringkan tubuhnya sembari merenggangkan semua otot-otot.

"Dek Kakak mau mandi,"

"Kalau mandi ya mandi,"

Aku berdecak karena Mischa tak bergerak dari kasur empukku.

"Sebentar saja Kak, sepertinya aku mengantuk. Mau lanjutkan acara tidurku yang sempat terganggu karena menjemput Kakak," akuinya.

"Kamu punya kamar bukan? pergi sana," usirku.

Aku kembali berdecak dengan menghentakkan kaki mendapati Mischa sudah memejamkan mata, sepertinya ia sudah terbawa ke alam mimpi. Akupun membuka koper dan mengambil baju ganti dan segera memasuki kamar mandi. Tidak mungkin mau menunggu Mischa terbangun.

Bersambung.....

Jangan lupa tinggalkan like, vote, favorit dan komennya agar author semangat🙏

Terpopuler

Comments

Nurul Syahriani

Nurul Syahriani

mischa laki atau perempuan?

2022-11-22

0

Jen Lekipiou

Jen Lekipiou

𝔾𝕒𝕓𝕣𝕚𝕖𝕝 𝕂𝕖𝕟𝕒𝕡𝕒 𝕊𝕚𝕙 𝕋𝕙𝕠𝕣

𝕛𝕒𝕕𝕚 𝔻𝕖𝕘-𝔻𝕖𝕘𝕒𝕟

2022-11-09

0

Eunike Uline

Eunike Uline

kalau kembar berarti sama2 usia 25 thn, apakah dipertanyakan SIMnya Krn mmg tdk blh mengemudi sekalipun sdh usia 25 thn?

2022-10-04

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1. Pernikahan
2 Bab. 2. Isabella
3 Bab. 3. Ke Italia
4 Bab. 4. Awal Pertemuan
5 Bab. 5. Mala Petaka
6 Bab. 6. Awal Penderitaan
7 Bab. 7. VISUAL
8 Bab. 8. Keterlaluan
9 Bab. 9. Ingin Kerja
10 Bab. 10. RS HUGO
11 Bab. 11. Memalukan
12 Bab. 12. Satu Atap Dengan Maduku
13 Bab. 13. HRD Adalah Suamiku
14 Bab. 14. Dia
15 Bab. 15. Titik
16 Bab. 16. Alfred Murka
17 Bab. 17. Ponsel Pembawa Masalah
18 Bab. 18. Kedatangan Opa sama Oma
19 Bab. 19. Panas Dingin
20 Bab. 20. Kiss
21 Bab. 21. Sakit Tertahan
22 Bab. 22. Hati Selembut Kapas
23 Bab. 23. Terima Kasih
24 Bab. 24. Terjebak
25 Bab. 25. Terbawa Perasaan
26 Bab. 26. Alfred Panik
27 Bab. 27. Tas
28 Bab. 28. Leon
29 Bab. 29. Mendapatkan Bukti
30 Bab. 30. Jatuh Cinta
31 Bab. 31. Juara 1
32 Bab. 32. Siapa Dia Sebenarnya?
33 Bab. 33. Paham
34 Bab. 34. Itu Bukan Aku
35 Bab. 35. Janda Muda
36 Bab. 36. Menghindar
37 Bab. 37. Calon Menantu Idaman
38 Bab. 38. Demi Papa Mama
39 Bab. 39. Masa Lalu 2,5 Tahun
40 Bab. 40. Masa Lalu 2,5 Tahun
41 Bab. 41. Dia Wanita Itu
42 Bab. 42. Singa Ngamuk
43 Bab. 43. Terjadi Begitu Saja
44 Bab. 44. 3 Kabar Mengejutkan
45 Bab. 45. Ngidam
46 Bab. 46. Bayi Kembar
47 Bab. 47. Memilih Diam
48 Bab. 48. Menyerah
49 Bab. 49. Tiga Nyawa Terancam
50 Bab. 50. Bukan Update (Curhat)
51 Bab. 51. Bagai Pinang Dibelah Dua
52 Bab. 52. Keajaiban
53 Bab. 53. Ini Lebih Baik
54 Bab. 54. Pilihan Ada Padanya
55 Bab. 55. Menghilangnya Gabriella
56 Bab. 56. Menelan Pil Pahit
57 Bab. 57. Sebentar Saja
58 Bab. 58. Biar Waktu Yang Menjawab
59 Bab. 59. Merindu
60 Bab. 60. Berkunjung
61 Bab. 61. Aku Akan Kembali
62 Bab. 62. Bertindak
63 Bab. 63. Seperti Mimpi
64 Bab. 64. Barang Bukti Hilang
65 Bab. 65. Mengambil Alih Sementara
66 Bab. 66. Mencurigakan
67 Bab. 67. Bertemu Daddy
68 Bab. 68. Jujur
69 Bab. 69. Terpukau
70 Bab. 70. Kekacauan Di Rumah Sakit Cabang
71 Bab. 71. Mimpi Indah
72 Bab. 72. Pergi Sayang
73 Bab. 73. Al.....Awas
74 Bab. 74. Aku Mencintaimu
75 Bab. 75. Berterus Terang
76 Bab. 76. Istriku Cemburu
77 Bab. 77. Drama Si Kembar
78 Bab. 78. Mezvm
79 Bab. 79. Alfred Pasang Badan
80 Bab. 80. Pesta Perdana
81 Bab. 81. Honeymoon Ke 7 Negara Park 1
82 Bab. 82. Honeymoon Ke 7 Negara Park 2
83 Bab. 83. Di Kacangi
84 Bab. 84. 2 Pria 1 Tujuan
85 Bab. 85. Palang Merah
86 Bab. 86. Wanita Tak Sempurna
87 Bab. 87. Tante Meysi Bertindak
88 Bab. 88. Frans Vs Andre
89 Bab. 89. Bukan Update
90 Bab. 90. Ulang Tahun Si Kembar
91 Bab. 91. Di Jodohkan
92 Bab. 92. Pertemuan Tak Sengaja
93 Bab. 93. Kecewa
94 Bab. 94. Perasaan Aneh
95 Bab. 95. Kedai Kopi
96 Bab. 96. Ada Apa Denganmu
97 Bab. 97. Belum Berjuang Sudah Menyerah
98 Bab. 98. Ikuti Kata Hatimu
99 Bab. 99. Keberanian Andre
100 Bab. 100. Nikahi Aku
101 Bab. 101. Patah Hati Berimbas Dosa
102 Bab. 102. Minggu Depan Kita Menikah
103 Bab. 103. Minta Restu
104 Bab. 104. Salah Paham
105 Bab. 105. Ke Butik
106 Bab. 106. Gaun Pernikahan
107 Bab. 107. Surprise
108 Bab. 108. Dia Kekasihku
109 Bab. 109. Interogasi Moses
110 Bab. 110. Keluarga Besar Januar
111 Bab. 111. Pernikahan
112 Bab. 112. Honeymoon
113 Bab. 113. Salah Paham Di MP
114 Bab. 114. Siapa Dia?
115 Bab. 115. Mantan, Pelakor, Cemburu!
116 Bab.116. Gembok Cinta
117 Bab. 117. Sudah Mencintai
118 Bab. 118. M Pertama
119 Bab. 119. Membuka Segel Roti Empuk
120 Bab. 120. Pasangan Mesum
121 Bab. 121. Ngeprank Pasangan Masing-Masing
122 Bab. 122. Perpisahan
123 Bab. 123. Keluarga Bahagia
124 Bab. 124. Keluarga Bahagia
125 Bab. 125. PENGUMUMAN
126 Episode: 126~MDS2
127 Episode: 127~MDS2
128 Episode: 128~MDS2
129 Episode: 129~VISUAL MDS2
130 Episode: 130~MDS2
131 Episode: 131~MDS2
132 Episode: 132~MDS2
133 Episode: 133~MDS2
134 Episode: 134~MDS2
135 Episode: 135~MDS2
136 Episode: 136~ MDS2
137 Episode: 137~MDS2
138 Episode: 138~MDS2
139 Episode: 139~MDS2
140 Episode: 140~MDS2
141 Episode: 141~MDS2
142 Episode: 142~MDS2
143 Episode: 143~MDS2
144 Episode: 144~MDS2
145 Episode: 145~MDS2 Bukan Update
146 Episode: 146~MDS2
147 Episode: 147~MDS2
148 Episode: 148~MDS2
149 Episode: 149~MDS2
150 Episode: 150~MDS2
151 Episode: 151~MDS2
152 Episode: 152~MDS2
153 Episode: 153~MDS2
154 Episode: 154~MDS2
155 Episode: 155~MDS2
156 Episode: 156~MDS2
157 Episode: 157~MDS2
158 Episode: 158~MDS2
159 Episode: 159~MDS2
160 Episode: 160~MDS2
161 Episode: 161~MDS2
162 Episode: 162~MDS2
163 Episode: 163~MDS2
164 Episode: 164~MDS2
165 Episode: 165~MDS2
166 Episode: 166~MDS2
167 Episode: 167~MDS2
168 Episode: 168~MDS2
169 Episode: 169~MDS2
170 Episode: 170~MDS2
171 Episode: 171~MDS2
172 Episode: 172~MDS2
173 Episode: 173~MDS2
174 Episode: 174~MDS2
175 Episode: 175~MDS2
176 Episode: 176~MDS2
177 Episode: 177~MDS2
178 Episode:178~MDS3
179 Episode: 179~MDS2
180 Episode: 180~MDS2
181 Episode: 181~MDS2
182 Episode: 182~MDS2
183 Episode: 183~MDS2
184 Episode: 184~MDS2
185 Episode: 185~MDS2
186 Episode: 186~MDS2
187 Episode: 187~MDS2
188 Episode: 188~MDS2
189 Episode: 189~MDS2
190 Episode: 190~MDS2
191 Episode: 191~MDS2
192 Episode: 192~MDS2
193 Episode: 193~MDS2
194 Episode: 194~MDS2
195 Episode: 195~MDS2
196 PENGUMUMAN
197 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 197 Episodes

1
Bab. 1. Pernikahan
2
Bab. 2. Isabella
3
Bab. 3. Ke Italia
4
Bab. 4. Awal Pertemuan
5
Bab. 5. Mala Petaka
6
Bab. 6. Awal Penderitaan
7
Bab. 7. VISUAL
8
Bab. 8. Keterlaluan
9
Bab. 9. Ingin Kerja
10
Bab. 10. RS HUGO
11
Bab. 11. Memalukan
12
Bab. 12. Satu Atap Dengan Maduku
13
Bab. 13. HRD Adalah Suamiku
14
Bab. 14. Dia
15
Bab. 15. Titik
16
Bab. 16. Alfred Murka
17
Bab. 17. Ponsel Pembawa Masalah
18
Bab. 18. Kedatangan Opa sama Oma
19
Bab. 19. Panas Dingin
20
Bab. 20. Kiss
21
Bab. 21. Sakit Tertahan
22
Bab. 22. Hati Selembut Kapas
23
Bab. 23. Terima Kasih
24
Bab. 24. Terjebak
25
Bab. 25. Terbawa Perasaan
26
Bab. 26. Alfred Panik
27
Bab. 27. Tas
28
Bab. 28. Leon
29
Bab. 29. Mendapatkan Bukti
30
Bab. 30. Jatuh Cinta
31
Bab. 31. Juara 1
32
Bab. 32. Siapa Dia Sebenarnya?
33
Bab. 33. Paham
34
Bab. 34. Itu Bukan Aku
35
Bab. 35. Janda Muda
36
Bab. 36. Menghindar
37
Bab. 37. Calon Menantu Idaman
38
Bab. 38. Demi Papa Mama
39
Bab. 39. Masa Lalu 2,5 Tahun
40
Bab. 40. Masa Lalu 2,5 Tahun
41
Bab. 41. Dia Wanita Itu
42
Bab. 42. Singa Ngamuk
43
Bab. 43. Terjadi Begitu Saja
44
Bab. 44. 3 Kabar Mengejutkan
45
Bab. 45. Ngidam
46
Bab. 46. Bayi Kembar
47
Bab. 47. Memilih Diam
48
Bab. 48. Menyerah
49
Bab. 49. Tiga Nyawa Terancam
50
Bab. 50. Bukan Update (Curhat)
51
Bab. 51. Bagai Pinang Dibelah Dua
52
Bab. 52. Keajaiban
53
Bab. 53. Ini Lebih Baik
54
Bab. 54. Pilihan Ada Padanya
55
Bab. 55. Menghilangnya Gabriella
56
Bab. 56. Menelan Pil Pahit
57
Bab. 57. Sebentar Saja
58
Bab. 58. Biar Waktu Yang Menjawab
59
Bab. 59. Merindu
60
Bab. 60. Berkunjung
61
Bab. 61. Aku Akan Kembali
62
Bab. 62. Bertindak
63
Bab. 63. Seperti Mimpi
64
Bab. 64. Barang Bukti Hilang
65
Bab. 65. Mengambil Alih Sementara
66
Bab. 66. Mencurigakan
67
Bab. 67. Bertemu Daddy
68
Bab. 68. Jujur
69
Bab. 69. Terpukau
70
Bab. 70. Kekacauan Di Rumah Sakit Cabang
71
Bab. 71. Mimpi Indah
72
Bab. 72. Pergi Sayang
73
Bab. 73. Al.....Awas
74
Bab. 74. Aku Mencintaimu
75
Bab. 75. Berterus Terang
76
Bab. 76. Istriku Cemburu
77
Bab. 77. Drama Si Kembar
78
Bab. 78. Mezvm
79
Bab. 79. Alfred Pasang Badan
80
Bab. 80. Pesta Perdana
81
Bab. 81. Honeymoon Ke 7 Negara Park 1
82
Bab. 82. Honeymoon Ke 7 Negara Park 2
83
Bab. 83. Di Kacangi
84
Bab. 84. 2 Pria 1 Tujuan
85
Bab. 85. Palang Merah
86
Bab. 86. Wanita Tak Sempurna
87
Bab. 87. Tante Meysi Bertindak
88
Bab. 88. Frans Vs Andre
89
Bab. 89. Bukan Update
90
Bab. 90. Ulang Tahun Si Kembar
91
Bab. 91. Di Jodohkan
92
Bab. 92. Pertemuan Tak Sengaja
93
Bab. 93. Kecewa
94
Bab. 94. Perasaan Aneh
95
Bab. 95. Kedai Kopi
96
Bab. 96. Ada Apa Denganmu
97
Bab. 97. Belum Berjuang Sudah Menyerah
98
Bab. 98. Ikuti Kata Hatimu
99
Bab. 99. Keberanian Andre
100
Bab. 100. Nikahi Aku
101
Bab. 101. Patah Hati Berimbas Dosa
102
Bab. 102. Minggu Depan Kita Menikah
103
Bab. 103. Minta Restu
104
Bab. 104. Salah Paham
105
Bab. 105. Ke Butik
106
Bab. 106. Gaun Pernikahan
107
Bab. 107. Surprise
108
Bab. 108. Dia Kekasihku
109
Bab. 109. Interogasi Moses
110
Bab. 110. Keluarga Besar Januar
111
Bab. 111. Pernikahan
112
Bab. 112. Honeymoon
113
Bab. 113. Salah Paham Di MP
114
Bab. 114. Siapa Dia?
115
Bab. 115. Mantan, Pelakor, Cemburu!
116
Bab.116. Gembok Cinta
117
Bab. 117. Sudah Mencintai
118
Bab. 118. M Pertama
119
Bab. 119. Membuka Segel Roti Empuk
120
Bab. 120. Pasangan Mesum
121
Bab. 121. Ngeprank Pasangan Masing-Masing
122
Bab. 122. Perpisahan
123
Bab. 123. Keluarga Bahagia
124
Bab. 124. Keluarga Bahagia
125
Bab. 125. PENGUMUMAN
126
Episode: 126~MDS2
127
Episode: 127~MDS2
128
Episode: 128~MDS2
129
Episode: 129~VISUAL MDS2
130
Episode: 130~MDS2
131
Episode: 131~MDS2
132
Episode: 132~MDS2
133
Episode: 133~MDS2
134
Episode: 134~MDS2
135
Episode: 135~MDS2
136
Episode: 136~ MDS2
137
Episode: 137~MDS2
138
Episode: 138~MDS2
139
Episode: 139~MDS2
140
Episode: 140~MDS2
141
Episode: 141~MDS2
142
Episode: 142~MDS2
143
Episode: 143~MDS2
144
Episode: 144~MDS2
145
Episode: 145~MDS2 Bukan Update
146
Episode: 146~MDS2
147
Episode: 147~MDS2
148
Episode: 148~MDS2
149
Episode: 149~MDS2
150
Episode: 150~MDS2
151
Episode: 151~MDS2
152
Episode: 152~MDS2
153
Episode: 153~MDS2
154
Episode: 154~MDS2
155
Episode: 155~MDS2
156
Episode: 156~MDS2
157
Episode: 157~MDS2
158
Episode: 158~MDS2
159
Episode: 159~MDS2
160
Episode: 160~MDS2
161
Episode: 161~MDS2
162
Episode: 162~MDS2
163
Episode: 163~MDS2
164
Episode: 164~MDS2
165
Episode: 165~MDS2
166
Episode: 166~MDS2
167
Episode: 167~MDS2
168
Episode: 168~MDS2
169
Episode: 169~MDS2
170
Episode: 170~MDS2
171
Episode: 171~MDS2
172
Episode: 172~MDS2
173
Episode: 173~MDS2
174
Episode: 174~MDS2
175
Episode: 175~MDS2
176
Episode: 176~MDS2
177
Episode: 177~MDS2
178
Episode:178~MDS3
179
Episode: 179~MDS2
180
Episode: 180~MDS2
181
Episode: 181~MDS2
182
Episode: 182~MDS2
183
Episode: 183~MDS2
184
Episode: 184~MDS2
185
Episode: 185~MDS2
186
Episode: 186~MDS2
187
Episode: 187~MDS2
188
Episode: 188~MDS2
189
Episode: 189~MDS2
190
Episode: 190~MDS2
191
Episode: 191~MDS2
192
Episode: 192~MDS2
193
Episode: 193~MDS2
194
Episode: 194~MDS2
195
Episode: 195~MDS2
196
PENGUMUMAN
197
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!