Bab. 17. Ponsel Pembawa Masalah

Mendengar kedatangan Opa sama Oma membuat hatiku tidak tenang. Seharusnya aku merasa senang menyambut kedatangan mereka tetapi ini malah sebaliknya. Aku harus membicarakan ini kepada Alfred. Semoga Alfred mengizinkan itu.

Setelah selesai sarapan, tidak lupa aku membersihkan perabot yang kotor.

Aku pun kembali ke kamar, ingin mengecek kenapa akhir-akhir ini rasa nyeri dibawah perutku terus berdatangan. Di tangga tanpa sengaja aku berpapasan dengan Alfred untuk pertama kalinya.

Wajahku tertunduk tanpa ingin memandang kearahnya. Aku tidak ingin pria kejam itu semakin mengejek setelah mendapati kedua mataku sembap akibat menangis tadi malam. Alfred menghentikan langkahnya dan menatap aku dari atas, sedangkan aku melangkah menapaki tangga. Aku melewati tubuh kekar itu, aroma maskulin tentu saja mengguar di peciumanku sehingga tanpa sadar membuat suasana nyaman.

"Mama baru saja menghubungiku, mengatakan lusa Opa sama Oma datang. Aku menyanggupinya hmm bukankah ini semakin seru berkenalan dengan keluarga besar Januar?" ujar Alfred sehingga membuat langkahku terhenti dibelakangnya hanya berjarak 2 tapak.

Aku terdiam dan sulit untuk mengeluarkan kata karena bagaimanapun aku berkata tetap salah baginya, lebih baik memilih diam.

"Apa kau mendengar Isabella?" suara bariton itu kembali mengurungkan niatku melangkah.

"Aku tidak tuli, bahkan suara itu membuat gendang telingaku sakit," sindirku sangat berani.

"Kau semakin berani, sepertinya aku kurang tegas," ujar Alfred mengancam.

"Bilang sama Mama jika kita tidak bisa mengizinkan Opa sama Oma berkunjung ke sini," mataku dengan lirih sembari memandang kosong ke atas.

"Apa kau kira semudah itu mengatakannya? jika bisa sudah aku lakukan,"

"Lebih baik mengatakan sejujurnya dari pada dikemudian hari mereka lebih merasa terluka,"

"Baiklah jika itu keinginanmu. Bersiap-siap mendengar kabar dari sana,"

Ancaman atau peringatan Alfred membuat tubuhku membeku, aku tidak ingin apa yang dikatakannya itu benar-benar terjadi.

"Jangan," lirihku sembari memudar tubuhku, bertepatan juga Alfred membalikan tubuhnya sehingga kami saat ini saling berhadapan, pandangan kamipun bertemu.

"Kenapa? kau merasa takut? dimana keberanianmu tadi? tunjukan Isabella," suara Alfred begitu lantang sembari mengejek.

Aku menelan ludah lalu membuang pandanganku kearah lain.

"Aku harap apa yang kamu katakan itu hanya ancaman. Kami boleh melakukan apapun kepadaku tetapi aku mohon jangan lakukan apapun terhadap keluargaku," lirihku dengan nada terisak, ya tanpa sadar air mata sialan ini tidak dapat aku bendung. Jika sudah menyangkut keluarga itulah kelemahanku, aku tidak bisa melawan. Aku seka air mataku dengan pandangan kearah lain.

"Kenapa hatiku berkata lain? tangisan diamnya membuat sesak di dada ini," Alfred membatin tanpa memutuskan pandangannya di wajah seduku ini.

"Jangan ingin bermain-main denganku, jika nyalimu tidak sebanding dengan perkataanmu,"

Aku merasa sedikit lega karena Alfred tidaklah benar-benar dengan ancamannya.

"Aku tau sebenarnya kamu orang baik. Bagaimanapun rasa dendam itu menguasaimu tetapi kamu tidak bisa melakukannya kepada Papa sama Mama. Sorot matamu ketika bersama Papa sama Mama sangat berbeda. Perkataan dengan hatimu sangat bertolak belakang. Tapi entahlah, apakah itu trik darimu membalaskan dendam yang tidak pernah aku lakukan," aku membatin.

"Maaf," lirihku dengan wajah kembali menunduk.

"Honey," suara manja Serena membuat kami menoleh ke bawah. "Honey apa yang kalian lakukan?" tanya Serena dengan raut wajah berubah.

Merasa tidak sabar menunggu Alfred turun, Serena langsung menyusul lalu bergelayut manja di lengan Alfred. Tanpa sadar hatiku perih melihat tontonan itu sehingga kdua tangan ini terkepal.

Aku menatap mereka tanpa berniat memutuskan pandangan itu. Mereka turun dengan Serena bergelayut manja. Alfred menoleh menatapku sehingga pandangan kami bertemu dengan sekilas.

Dada ini semakin sesak ketika mendapati tangan Alfred melingkar di pinggang ramping Serena.

°°°°°°

Di rumah sakit aku bertugas sesuai kewajiban. Aku menangani pasien dengan usia 0-18 tahun. Itu sesuai dengan bidang atau jurusanku.

Aku sangat senang selama di rumah sakit, di sinilah aku bisa tertawa lepas bersama anak-anak. Setiap anak memiliki tingkah masing-masing. Dari usaha membujuk anak minum obat, menyuapi ketika tidak ingin makan, di suruh membaca dongeng ketika ingin beristirahat dan lain sebagainya. Ini untuk anak rawat inap. Aku sama sekali tidak merasa repot atau keberatan, bahkan itu sebaliknya. Aku memang suka anak-anak karena itulah keinginanku bercita-cita menjadi dokter spesialis anak. Kadang aku melewati makan siang demi membacakan dongeng untuk mereka.

Kini aku berada di ruanganku. Aku melirik arloji di pergelangan tangan, waktu menunjukan pukul 5 sore. Itu aku memiliki waktu 1 jam lagi. Sebelum pulang aku akan mengontrol satu persatu pasien yang aku tangani. Kadang melewati waktu yang seharusnya karena setiap anak pasti ada dramanya. Ini tidak masalah bagiku, anggap saja ujian menjadi dokter anak.

Aku bangkit karena ingin segera melakukan tugas.

Brak

Tiba-tiba pintu dibuka dengan sangat kasar dari luar. Masuklah sosok yang tidak ingin aku lihat. Aku sangat kaget bahkan saat ini aku mengatur nafasku. Bagaimana tidak kaget pintu begitu keras seperti di banting.

Aku memandangi Alfred dengan perasaan kesal. Begitu juga dengan sebaliknya, bukan hanya tatapan kesal tetapi tatapan tajam ingin mengulitiku hidup-hidup. Tidak lama sosok Andre masuk kedalam juga.

"Andre katakan kepadanya," ujar Alfred dengan kasar.

"Nona ikut bersama Tuan ke bandara sekarang. Opa sama Oma Nona beberapa menit lagi akan mendarat," ucap Andre memberitahu kepadaku.

Aku terdiam, sungguh aku melupakan jika Opa sama Oma malam ini akan tiba.

"Tidak biar aku sendiri saja yang akan menjemput Opa sama Oma," kataku. "Tetapi aku akan mengontrol pasien terlebih dahulu," imbuhku.

Seketika tatapan Alfred semakin menghujam tetapi anggap saja aku tak melihatnya.

"Apa ancamanku kemarin masih berlaku?" suara bariton Alfred membuat aku menelan ludah.

"Andre kamu tau dari mana kalau Opa sama Oma akan tiba? seharusnya mendarat tengah malam," kataku sedikit penasaran.

Duk

Bunyi benturan di atas meja membuat pandanganku teralihkan, ternyata itu berasal dari ponsel yang dilemparkan Alfred. Aku tau itu ponsel milikku tetapi kenapa ponselku ada bersama Alfred.

"Bagaimana kau tau jika ponselmu berada di ruang orang lain," bentak Alfred dengan rahang mengeras.

Mataku menyipit mendengar ucapan Alfred. Lalu tak lama ujung mataku melirik Andre, ingin bertanya kenapa ponsel milikku ada di tangan Alfred, begitulah arti dari lirikanku.

"Ponsel Nona berada di meja dokter Frans," ujar Andre seakan mengerti dengan arti lirikanku.

"Siapa yang mengizinkan kau bicara Andre?" bentak Alfred dengan erangan menahan amarah.

Aku menelan ludah. Bagaimana bisa ponsel itu berada di ruang dokter Frans.

"Aku tidak sengaja melakukan itu, ternyata aku lupa. Tadi ponselku kehabisan baterai dan aku meminjam charger milik dokter Frans," jelasku dengan dada gemuruh.

"Jadi begini kelakuannya di rumah sakit?" Alfred membatin dengan tatapan tajamnya.

"Tinggalkan tugasmu dan ikut aku," setelah mengatakan itu Alfred langsung berlalu dengan wajah murka, bahkan Alfred sengaja membanting pintu sehingga membuat aku dan Andre terlonjak kaget.

Bersambung....

Jangan lupa tinggalkan like, vote, favorit dan komennya agar author lebih semangat🙏

Terpopuler

Comments

Nabila

Nabila

orang terkaya nomor 1 di Indonesia takut dengan ancaman lucu sekali 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2024-02-18

0

Mery Margareta

Mery Margareta

hahaaa...
tobat kau tuan alfred 🤣🤣🤣

2022-10-03

0

Amelia Lia

Amelia Lia

huuft bengek rasanya sm kelakuan Alfred

2022-08-04

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1. Pernikahan
2 Bab. 2. Isabella
3 Bab. 3. Ke Italia
4 Bab. 4. Awal Pertemuan
5 Bab. 5. Mala Petaka
6 Bab. 6. Awal Penderitaan
7 Bab. 7. VISUAL
8 Bab. 8. Keterlaluan
9 Bab. 9. Ingin Kerja
10 Bab. 10. RS HUGO
11 Bab. 11. Memalukan
12 Bab. 12. Satu Atap Dengan Maduku
13 Bab. 13. HRD Adalah Suamiku
14 Bab. 14. Dia
15 Bab. 15. Titik
16 Bab. 16. Alfred Murka
17 Bab. 17. Ponsel Pembawa Masalah
18 Bab. 18. Kedatangan Opa sama Oma
19 Bab. 19. Panas Dingin
20 Bab. 20. Kiss
21 Bab. 21. Sakit Tertahan
22 Bab. 22. Hati Selembut Kapas
23 Bab. 23. Terima Kasih
24 Bab. 24. Terjebak
25 Bab. 25. Terbawa Perasaan
26 Bab. 26. Alfred Panik
27 Bab. 27. Tas
28 Bab. 28. Leon
29 Bab. 29. Mendapatkan Bukti
30 Bab. 30. Jatuh Cinta
31 Bab. 31. Juara 1
32 Bab. 32. Siapa Dia Sebenarnya?
33 Bab. 33. Paham
34 Bab. 34. Itu Bukan Aku
35 Bab. 35. Janda Muda
36 Bab. 36. Menghindar
37 Bab. 37. Calon Menantu Idaman
38 Bab. 38. Demi Papa Mama
39 Bab. 39. Masa Lalu 2,5 Tahun
40 Bab. 40. Masa Lalu 2,5 Tahun
41 Bab. 41. Dia Wanita Itu
42 Bab. 42. Singa Ngamuk
43 Bab. 43. Terjadi Begitu Saja
44 Bab. 44. 3 Kabar Mengejutkan
45 Bab. 45. Ngidam
46 Bab. 46. Bayi Kembar
47 Bab. 47. Memilih Diam
48 Bab. 48. Menyerah
49 Bab. 49. Tiga Nyawa Terancam
50 Bab. 50. Bukan Update (Curhat)
51 Bab. 51. Bagai Pinang Dibelah Dua
52 Bab. 52. Keajaiban
53 Bab. 53. Ini Lebih Baik
54 Bab. 54. Pilihan Ada Padanya
55 Bab. 55. Menghilangnya Gabriella
56 Bab. 56. Menelan Pil Pahit
57 Bab. 57. Sebentar Saja
58 Bab. 58. Biar Waktu Yang Menjawab
59 Bab. 59. Merindu
60 Bab. 60. Berkunjung
61 Bab. 61. Aku Akan Kembali
62 Bab. 62. Bertindak
63 Bab. 63. Seperti Mimpi
64 Bab. 64. Barang Bukti Hilang
65 Bab. 65. Mengambil Alih Sementara
66 Bab. 66. Mencurigakan
67 Bab. 67. Bertemu Daddy
68 Bab. 68. Jujur
69 Bab. 69. Terpukau
70 Bab. 70. Kekacauan Di Rumah Sakit Cabang
71 Bab. 71. Mimpi Indah
72 Bab. 72. Pergi Sayang
73 Bab. 73. Al.....Awas
74 Bab. 74. Aku Mencintaimu
75 Bab. 75. Berterus Terang
76 Bab. 76. Istriku Cemburu
77 Bab. 77. Drama Si Kembar
78 Bab. 78. Mezvm
79 Bab. 79. Alfred Pasang Badan
80 Bab. 80. Pesta Perdana
81 Bab. 81. Honeymoon Ke 7 Negara Park 1
82 Bab. 82. Honeymoon Ke 7 Negara Park 2
83 Bab. 83. Di Kacangi
84 Bab. 84. 2 Pria 1 Tujuan
85 Bab. 85. Palang Merah
86 Bab. 86. Wanita Tak Sempurna
87 Bab. 87. Tante Meysi Bertindak
88 Bab. 88. Frans Vs Andre
89 Bab. 89. Bukan Update
90 Bab. 90. Ulang Tahun Si Kembar
91 Bab. 91. Di Jodohkan
92 Bab. 92. Pertemuan Tak Sengaja
93 Bab. 93. Kecewa
94 Bab. 94. Perasaan Aneh
95 Bab. 95. Kedai Kopi
96 Bab. 96. Ada Apa Denganmu
97 Bab. 97. Belum Berjuang Sudah Menyerah
98 Bab. 98. Ikuti Kata Hatimu
99 Bab. 99. Keberanian Andre
100 Bab. 100. Nikahi Aku
101 Bab. 101. Patah Hati Berimbas Dosa
102 Bab. 102. Minggu Depan Kita Menikah
103 Bab. 103. Minta Restu
104 Bab. 104. Salah Paham
105 Bab. 105. Ke Butik
106 Bab. 106. Gaun Pernikahan
107 Bab. 107. Surprise
108 Bab. 108. Dia Kekasihku
109 Bab. 109. Interogasi Moses
110 Bab. 110. Keluarga Besar Januar
111 Bab. 111. Pernikahan
112 Bab. 112. Honeymoon
113 Bab. 113. Salah Paham Di MP
114 Bab. 114. Siapa Dia?
115 Bab. 115. Mantan, Pelakor, Cemburu!
116 Bab.116. Gembok Cinta
117 Bab. 117. Sudah Mencintai
118 Bab. 118. M Pertama
119 Bab. 119. Membuka Segel Roti Empuk
120 Bab. 120. Pasangan Mesum
121 Bab. 121. Ngeprank Pasangan Masing-Masing
122 Bab. 122. Perpisahan
123 Bab. 123. Keluarga Bahagia
124 Bab. 124. Keluarga Bahagia
125 Bab. 125. PENGUMUMAN
126 Episode: 126~MDS2
127 Episode: 127~MDS2
128 Episode: 128~MDS2
129 Episode: 129~VISUAL MDS2
130 Episode: 130~MDS2
131 Episode: 131~MDS2
132 Episode: 132~MDS2
133 Episode: 133~MDS2
134 Episode: 134~MDS2
135 Episode: 135~MDS2
136 Episode: 136~ MDS2
137 Episode: 137~MDS2
138 Episode: 138~MDS2
139 Episode: 139~MDS2
140 Episode: 140~MDS2
141 Episode: 141~MDS2
142 Episode: 142~MDS2
143 Episode: 143~MDS2
144 Episode: 144~MDS2
145 Episode: 145~MDS2 Bukan Update
146 Episode: 146~MDS2
147 Episode: 147~MDS2
148 Episode: 148~MDS2
149 Episode: 149~MDS2
150 Episode: 150~MDS2
151 Episode: 151~MDS2
152 Episode: 152~MDS2
153 Episode: 153~MDS2
154 Episode: 154~MDS2
155 Episode: 155~MDS2
156 Episode: 156~MDS2
157 Episode: 157~MDS2
158 Episode: 158~MDS2
159 Episode: 159~MDS2
160 Episode: 160~MDS2
161 Episode: 161~MDS2
162 Episode: 162~MDS2
163 Episode: 163~MDS2
164 Episode: 164~MDS2
165 Episode: 165~MDS2
166 Episode: 166~MDS2
167 Episode: 167~MDS2
168 Episode: 168~MDS2
169 Episode: 169~MDS2
170 Episode: 170~MDS2
171 Episode: 171~MDS2
172 Episode: 172~MDS2
173 Episode: 173~MDS2
174 Episode: 174~MDS2
175 Episode: 175~MDS2
176 Episode: 176~MDS2
177 Episode: 177~MDS2
178 Episode:178~MDS3
179 Episode: 179~MDS2
180 Episode: 180~MDS2
181 Episode: 181~MDS2
182 Episode: 182~MDS2
183 Episode: 183~MDS2
184 Episode: 184~MDS2
185 Episode: 185~MDS2
186 Episode: 186~MDS2
187 Episode: 187~MDS2
188 Episode: 188~MDS2
189 Episode: 189~MDS2
190 Episode: 190~MDS2
191 Episode: 191~MDS2
192 Episode: 192~MDS2
193 Episode: 193~MDS2
194 Episode: 194~MDS2
195 Episode: 195~MDS2
196 PENGUMUMAN
197 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 197 Episodes

1
Bab. 1. Pernikahan
2
Bab. 2. Isabella
3
Bab. 3. Ke Italia
4
Bab. 4. Awal Pertemuan
5
Bab. 5. Mala Petaka
6
Bab. 6. Awal Penderitaan
7
Bab. 7. VISUAL
8
Bab. 8. Keterlaluan
9
Bab. 9. Ingin Kerja
10
Bab. 10. RS HUGO
11
Bab. 11. Memalukan
12
Bab. 12. Satu Atap Dengan Maduku
13
Bab. 13. HRD Adalah Suamiku
14
Bab. 14. Dia
15
Bab. 15. Titik
16
Bab. 16. Alfred Murka
17
Bab. 17. Ponsel Pembawa Masalah
18
Bab. 18. Kedatangan Opa sama Oma
19
Bab. 19. Panas Dingin
20
Bab. 20. Kiss
21
Bab. 21. Sakit Tertahan
22
Bab. 22. Hati Selembut Kapas
23
Bab. 23. Terima Kasih
24
Bab. 24. Terjebak
25
Bab. 25. Terbawa Perasaan
26
Bab. 26. Alfred Panik
27
Bab. 27. Tas
28
Bab. 28. Leon
29
Bab. 29. Mendapatkan Bukti
30
Bab. 30. Jatuh Cinta
31
Bab. 31. Juara 1
32
Bab. 32. Siapa Dia Sebenarnya?
33
Bab. 33. Paham
34
Bab. 34. Itu Bukan Aku
35
Bab. 35. Janda Muda
36
Bab. 36. Menghindar
37
Bab. 37. Calon Menantu Idaman
38
Bab. 38. Demi Papa Mama
39
Bab. 39. Masa Lalu 2,5 Tahun
40
Bab. 40. Masa Lalu 2,5 Tahun
41
Bab. 41. Dia Wanita Itu
42
Bab. 42. Singa Ngamuk
43
Bab. 43. Terjadi Begitu Saja
44
Bab. 44. 3 Kabar Mengejutkan
45
Bab. 45. Ngidam
46
Bab. 46. Bayi Kembar
47
Bab. 47. Memilih Diam
48
Bab. 48. Menyerah
49
Bab. 49. Tiga Nyawa Terancam
50
Bab. 50. Bukan Update (Curhat)
51
Bab. 51. Bagai Pinang Dibelah Dua
52
Bab. 52. Keajaiban
53
Bab. 53. Ini Lebih Baik
54
Bab. 54. Pilihan Ada Padanya
55
Bab. 55. Menghilangnya Gabriella
56
Bab. 56. Menelan Pil Pahit
57
Bab. 57. Sebentar Saja
58
Bab. 58. Biar Waktu Yang Menjawab
59
Bab. 59. Merindu
60
Bab. 60. Berkunjung
61
Bab. 61. Aku Akan Kembali
62
Bab. 62. Bertindak
63
Bab. 63. Seperti Mimpi
64
Bab. 64. Barang Bukti Hilang
65
Bab. 65. Mengambil Alih Sementara
66
Bab. 66. Mencurigakan
67
Bab. 67. Bertemu Daddy
68
Bab. 68. Jujur
69
Bab. 69. Terpukau
70
Bab. 70. Kekacauan Di Rumah Sakit Cabang
71
Bab. 71. Mimpi Indah
72
Bab. 72. Pergi Sayang
73
Bab. 73. Al.....Awas
74
Bab. 74. Aku Mencintaimu
75
Bab. 75. Berterus Terang
76
Bab. 76. Istriku Cemburu
77
Bab. 77. Drama Si Kembar
78
Bab. 78. Mezvm
79
Bab. 79. Alfred Pasang Badan
80
Bab. 80. Pesta Perdana
81
Bab. 81. Honeymoon Ke 7 Negara Park 1
82
Bab. 82. Honeymoon Ke 7 Negara Park 2
83
Bab. 83. Di Kacangi
84
Bab. 84. 2 Pria 1 Tujuan
85
Bab. 85. Palang Merah
86
Bab. 86. Wanita Tak Sempurna
87
Bab. 87. Tante Meysi Bertindak
88
Bab. 88. Frans Vs Andre
89
Bab. 89. Bukan Update
90
Bab. 90. Ulang Tahun Si Kembar
91
Bab. 91. Di Jodohkan
92
Bab. 92. Pertemuan Tak Sengaja
93
Bab. 93. Kecewa
94
Bab. 94. Perasaan Aneh
95
Bab. 95. Kedai Kopi
96
Bab. 96. Ada Apa Denganmu
97
Bab. 97. Belum Berjuang Sudah Menyerah
98
Bab. 98. Ikuti Kata Hatimu
99
Bab. 99. Keberanian Andre
100
Bab. 100. Nikahi Aku
101
Bab. 101. Patah Hati Berimbas Dosa
102
Bab. 102. Minggu Depan Kita Menikah
103
Bab. 103. Minta Restu
104
Bab. 104. Salah Paham
105
Bab. 105. Ke Butik
106
Bab. 106. Gaun Pernikahan
107
Bab. 107. Surprise
108
Bab. 108. Dia Kekasihku
109
Bab. 109. Interogasi Moses
110
Bab. 110. Keluarga Besar Januar
111
Bab. 111. Pernikahan
112
Bab. 112. Honeymoon
113
Bab. 113. Salah Paham Di MP
114
Bab. 114. Siapa Dia?
115
Bab. 115. Mantan, Pelakor, Cemburu!
116
Bab.116. Gembok Cinta
117
Bab. 117. Sudah Mencintai
118
Bab. 118. M Pertama
119
Bab. 119. Membuka Segel Roti Empuk
120
Bab. 120. Pasangan Mesum
121
Bab. 121. Ngeprank Pasangan Masing-Masing
122
Bab. 122. Perpisahan
123
Bab. 123. Keluarga Bahagia
124
Bab. 124. Keluarga Bahagia
125
Bab. 125. PENGUMUMAN
126
Episode: 126~MDS2
127
Episode: 127~MDS2
128
Episode: 128~MDS2
129
Episode: 129~VISUAL MDS2
130
Episode: 130~MDS2
131
Episode: 131~MDS2
132
Episode: 132~MDS2
133
Episode: 133~MDS2
134
Episode: 134~MDS2
135
Episode: 135~MDS2
136
Episode: 136~ MDS2
137
Episode: 137~MDS2
138
Episode: 138~MDS2
139
Episode: 139~MDS2
140
Episode: 140~MDS2
141
Episode: 141~MDS2
142
Episode: 142~MDS2
143
Episode: 143~MDS2
144
Episode: 144~MDS2
145
Episode: 145~MDS2 Bukan Update
146
Episode: 146~MDS2
147
Episode: 147~MDS2
148
Episode: 148~MDS2
149
Episode: 149~MDS2
150
Episode: 150~MDS2
151
Episode: 151~MDS2
152
Episode: 152~MDS2
153
Episode: 153~MDS2
154
Episode: 154~MDS2
155
Episode: 155~MDS2
156
Episode: 156~MDS2
157
Episode: 157~MDS2
158
Episode: 158~MDS2
159
Episode: 159~MDS2
160
Episode: 160~MDS2
161
Episode: 161~MDS2
162
Episode: 162~MDS2
163
Episode: 163~MDS2
164
Episode: 164~MDS2
165
Episode: 165~MDS2
166
Episode: 166~MDS2
167
Episode: 167~MDS2
168
Episode: 168~MDS2
169
Episode: 169~MDS2
170
Episode: 170~MDS2
171
Episode: 171~MDS2
172
Episode: 172~MDS2
173
Episode: 173~MDS2
174
Episode: 174~MDS2
175
Episode: 175~MDS2
176
Episode: 176~MDS2
177
Episode: 177~MDS2
178
Episode:178~MDS3
179
Episode: 179~MDS2
180
Episode: 180~MDS2
181
Episode: 181~MDS2
182
Episode: 182~MDS2
183
Episode: 183~MDS2
184
Episode: 184~MDS2
185
Episode: 185~MDS2
186
Episode: 186~MDS2
187
Episode: 187~MDS2
188
Episode: 188~MDS2
189
Episode: 189~MDS2
190
Episode: 190~MDS2
191
Episode: 191~MDS2
192
Episode: 192~MDS2
193
Episode: 193~MDS2
194
Episode: 194~MDS2
195
Episode: 195~MDS2
196
PENGUMUMAN
197
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!