Zeno masih tertawa karena melihat Jessie yang pergi karena malu atau marah itu. Namun tawanya menjadi bernada aneh karena Zeno terlihat meringis kesakitan.
"Makanya ... jangan ketawa kenceng-kenceng, gak sadar kalo lagi sakit," celetuk Rud.
"He-he, abisnya seneng aja godain Nona Muda yang galak itu," ujar Zeno.
"Godain aja terus nanti lama-lama kepincut." Rud menggoda Zeno sambil tersenyum.
"Ih ... tidak ya." Zeno memasang wajah datar menanggapi godaan Rud.
.
.
.
***
Keesokan harinya, datanglah seorang pria berperawakan gagah nan tampan ke ruang rawat Zeno dan Rud. Dari penampilannya, terlihat jelas bahwa dia adalah orang kaya dan bukan orang sembarangan. Pakaian serta aksesoris yang dikenakannya pun semuanya branded serta mahal. Pria tersebut tidak datang sendirian, tetapi ada seseorang yang mengikuti di belakangnya. Pria yang mengikutinya itu nampak seperti bodyguard yang mengawal pria kaya itu.
"Bagaimana keadaanmu, Rud?" tanya pria itu.
"Saya baik-baik saja, Tuan Alex," jawab Rud.
Zeno yang terbaring di ranjangnya hanya bisa memperhatikan dengan seksama kearah Alex sambil berpikir sendiri.
Dari penampilannya kayaknya dia holkay (holang kaya) ... ganteng, kaya, namanya Alex. Oh! Mungkin dia atasannya Rud yang waktu itu. Oh jadi ini namanya Alexander Kemal Malik?! Ganteng sih, tapi gua juga gak kalah ganteng cuma kalah kaya. Tapi tetep menurut perspektif gua, tetep gua yang lebih ganteng.
Zeno cekikikan sendiri sambil memikirkan bahwa dirinya lebih ganteng dari Alex. Suara cekikikan Zeno begitu kencang sehingga membuat Alex yang terlihat sedang berbicara Rud pun terganggu.
"Tolong, apa bisa diam sebentar?" tegur Alex kepada Zeno.
"Eh maaf, Tuan, saya lagi senang soalnya, he-he. Silahkan dilanjutkan."
Alex hanya mengeryitkan dahinya karena heran melihat ada orang aneh seperti Zeno.
***
Tak lama kemudian datanglah Key memasuki ruangan rawat Zeno dan Rud. Key datang menengok mereka sebagai putra sulung dari keluarga Sanjaya karena mereka terluka akibat menghadiri acara yang mereka adakan. Selain itu, Key juga datang dengan satu tujuan lain.
"Wah! Saya tidak menyangka bisa bertemu Anda, Tuan Alexander Kemal Malik," sapa Key saat baru masuk ruangan.
"Ah! Tuan Key Achilles Sanjaya, senang bisa bertemu dengan Anda," sahut Alex.
Mereka berdua pun saling berjabat tangan.
"Apa dia adalah salah satu bodyguard Anda?" tanya Key sambil menunjuk kearah Rud.
"Benar," jawab Alex singkat.
Key pun menundukkan setengah badannya. "Saya minta maaf atas kejadian yang menimpa salah satu bodyguard Anda."
"Tidak perlu sampai begitu, Tuan Key!" Alex langsung reflek menyentuh lengan Key.
Key hanya tersenyum menanggapinya.
Suasana menjadi berubah seperti suasana para para orang kaya yang sedang berkumpul akibat dari perbincangan dari Key dan Alex.
"Ah! Mengenai kerjasama yang waktu itu Anda tawarkan, saya akan pikirkan, sepertinya sangat menarik dan menguntungkan." Alex tiba-tiba membahas masalah pekerjaan kepada Key.
"Saya sangat senang mendengarnya," tanggap Key.
"Baiklah, nanti akan saya hubungi untuk kelanjutan kerjasama kita." Alex tersenyum kepada Key.
***
Mata Key nampak tertuju kepada Zeno yang sedang berbaring seolah tidak peduli dengan percakapan antara kedua pria kaya tersebut. Sedangkan Alex nampak masih ingin bicara kepada Rud.
"Zeno, sekarang juga kamu akan dipindahkan ke rumah sakit khusus milik ayahnya Jessie," tukas Key.
Zeno pun sontak kaget dan terbangun. "Eh! Tapi saya barusan pindah ruangan, Tuan."
Key hanya diam tak menanggapi ucapan Zeno.
Beberapa saat kemudian, datanglah tim medis yang hendak membawa Zeno keluar dari ruang rawat tersebut.
"Rud! Jangan kangen ya ... Bye...." Zeno melambaikan tangannya kepada Rud dengan wajah sedih.
Rud hanya menanggapi lambaian tangan Zeno dengan senyuman canggung dan Alex hanya menatap Zeno dengan wajah herannya.
.
.
.
***
Rumah Sakit khusus milik keluarga Wijaya.
Zeno langsung dibawa keruang rawat yang super mewah. Bahkan kedatangan Zeno disambut oleh para perawat cantik yang akan merawatnya selama masa pemulihan.
Para perawat cantik itu main mata kepada Zeno tapi dasar Zeno yang tidak peka atau terlalu polos, dia tidak menanggapi para perawat cantik itu. Dia hanya berpikir setiap wanita yang baru ditemuinya mungkin terserang penyakit cacingan massal karena main mata kepadanya. Yah kecuali Jessie, Kyla dan beberapa wanita yang baru-baru ini ditemuinya.
"Mau dikupasin gak apelnya?" tanya salah seorang perawat dengan nada suara sedikit manja.
"Eh ... boleh kalo gak keberatan, he-he," tanggap Zeno dengan tawa sedikit canggung.
"Mau dipijitin, gak?" tanya seorang perawat yang lain.
"Eh ... anu, saya tidak merasa nyaman ketika dipijit oleh bukan mahram." Zeno menolak secara halus tawaran perawat cantik itu.
Ternyata kejadian itu sudah diperhatikan oleh Jessie yang sedari tadi sudah berdiri didepan pintu. Wajah Jessie terlihat sangat kesal.
"Eh! Kumuh! Cepetan lah lo sembuh!" teriak Jessie tiba-tiba sehingga membuat Zeno dan para perawat cantik itu kaget.
"Non! Ngagetin aja!"
"Memangnya kenapa, Non? Saya sembuh dengan cepat atau tidak kan tidak pengaruh dengan Non," ujar Zeno.
"Gua gak tahan sama bodyguard-bodyguard muka serem itu! Gua mau lo yang ngawal gua lagi!" teriak Jessie.
Zeno hanya mengiyakan ucapan Jessie dan meminta para perawat cantik itu untuk meninggalkan mereka berdua didalam ruangan.
Jessie terlihat tidak mau menatap Zeno karena ngambek. Dia sangat tidak suka kalau Zeno dirawat oleh perawat wanita, apalagi cantik dan bohay.
"Non Jessie udah gak takut lagi, kan?" tanya Zeno tiba-tiba hingga membuat Jessie kaget.
"Takut apa?!" tanggap Jessie dengan suara ngegas sambil menengok kearah Zeno.
"Saya lihat, Non Jessie sangat takut pada saat kejadian baku tembak waktu itu, apa Non, baru mengalaminya untuk pertama kali?" Rasa penasaran Zeno pun meningkat.
Jessie tak menjawab tapi dia hanya menganggukkan kepalanya.
Zeno melihat ada perubahan ekspresi dari wajah Jessie, kelihatannya Jessie sangat terpukul dengan kejadian mengerikan waktu itu.
"Gu-a takut," lirih Jessie.
"Coba Non ngobrolnya agak deketan, saya mau deketin Non agak ribet soalnya," ucap Zeno.
Jessie pun menuruti ucapan Zeno dan duduk didekat Zeno. Zeno menatap dalam-dalam wajah Jessie yang terlihat sangat takut ketika Zeno membahas masalah baku tembak waktu acara lelang itu.
Kenapa hati gua sakit ya waktu ngeliat cewek ini keliatan ketakutan gitu? Sadar Zen! Tujuan lo ke Jakarta bukan buat cinta-cintaan tapi buat balas dendam. Inget Zen! Lo itu mau balas dendam sama ayahnya ini cewek, tapi kenapa perasaan gua jadi kacau gini, sih! batin Zeno.
Tanpa sadar tangan Zeno menyibak rambut Jessie yang menutupi separuh wajahnya. Jessie pun sontak terkejut karena perlakuan dari Zeno yang tiba-tiba. Bukannya marah, Jessie malah beranjak dan memeluk Zeno.
"Gua mohon ... lindungi gua," ucap Jessie lirih.
.
.
.
***
^Hayo loh... jadi balas dendam gak kalo gini kejadiannya 😂😂^
Jangan lupa kuy mampir dan baca kisahnya Alex dan Rianti.
Dan mau tau kisah Rosa, Rud, Dion dan Aryan? Boleh baca nih, hihi
Dan kuy mampir jg novel author yang lain 😁👍
-Perfect Idol
Cerita para idola remaja yg punya rahasia masing-masing dan indahnya masa-masa remaja.
-Menikah Karena Skandal (Beautiful Trap)
Cerita tentang artis yang terlibat skandal karena dijebak.
Next Episode>>
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Ida Lailamajenun
cerita Alex rianti udh klu rud Rosa blm
2021-10-03
1
0316 Toiyibah,S,Pd.
labjut
2021-06-12
0
💞Adinda Tya💞
nah lhooooo
2021-02-11
0