Zeno masih bingung dengan apa yang terjadi barusan. Namun akhirnya dia tidak peduli lagi dan mulai melanjutkan pekerjaannya.
"Masa bodo, deh! Yang penting kerjaan gua kelar dulu," ujar Zeno.
Zeno terlihat cuek-cuek saja walaupun niat tidak baiknya ditolak oleh Jessie. Jangankan niat tidak baik, niat baik saja terkadang ditolak.
Sementara itu, Jessie masih pusing terkait jantungnya yang tak berhenti berdisko. Padahal dia tidak menyetel musik dugem atau remix. Ya karena memang tidak ada hubungannya dengan itu. Jessie membaringkan tubuhnya di kasurnya dan membayangkan bagaimana jika tadi dia tidak menolak apa yang akan dilakukan Zeno kepadanya.
"Argh! Gila! Apa sih yang gua pikirin! Masa iya gua mikirin hal kayak gitu?!" teriak Jessie sambil mengacak-acak kasurnya dengan kakinya serta mengacak-acak rambutnya hingga terlihat seperti singa yang sedang ingin kawin.
Bibi Juneng yang baru masuk kamar Jessie pun terheran melihat kelakuan majikannya. Ditambah lagi melihat penampakan Jessie yang sungguh mengerikan. Dia lalu istighfar karena mengira Jessie ketempelan Jin.
"Non Jessie, ada apa, Non?!" teriak Bibi Juneng panik.
Jessie pun berhenti mengacak-acak kasur dan rambutnya karena kedatangan Bibi Juneng. "Gak apa-apa, Bi."
Bibi Juneng tidak langsung percaya begitu saja, dia masih berpikir bahwa Jessie ketempelan Jin. Dia berpikir seperti itu karena Jessie baru saja kembali dari halaman belakang rumah. Halaman belakang rumah konon banyak sekali Jin yang menghuni, bahkan yang terkenal adalah Jin berwujud wanita cantik yang haus akan belaian pria karena dia meninggal saat masih perawan. Kenapa ini jadi novel horor? Entahlah.
Bibi Juneng pun langsung menelepon Pak Asep agar segera memanggil Ustadz.
In call.
"Sep! Dimana lu? Ini Non Jessie kayaknya ketempelan Jin."
"Gua di pos satpam. Apa?! Non Jessie ketempelan Jin?! Kata siapa lu?!"
"Gua liat dengan mata kepala gua, Sep!"
"Oke! Gua panggilin Ustadz Soleh."
End call.
Bibi Juneng merasa lega ketika sudah menelepon Pak Asep. Namun tidak dengan Jessie, dia merasa kesal dan ingin marah karena disangka ketempelan Jin.
"Bibi!" teriak Jessie dengan wajah merah padam.
"Astaghfirullah! Cepet lu pergi dari badan Non Jessie!" sahut Bibi Juneng.
"Bi! Jessie gak ketempelan Jin, loh!" Wajah Jessie berubah menjadi memelas.
"Kalo gak percaya, Jessie masih bisa baca Ayat Kursi," sambung Jessie lagi.
Akhirnya Jessie pun membaca Ayat Kursi dan Bibi Juneng pun percaya kalau Jessie tidak ketempelan Jin. Bibi Juneng pun bergegas menelepon Pak Asep agar tidak jadi memanggil Ustadz.
Bibi Juneng pun kepo, mengapa tampang Jessie acak-acakan begitu.
"Terus, Non Jessie kenapa bisa bertampang acak-acakan kayak gitu?" tanya Bibi Juneng.
Jessie pun menceritakan kejadian yang baru saja dia alami. Mengenai jantungnya yang tak mau berdetak dengan normal pasca kejadian yang dialaminya bersama Zeno.
Bibi Juneng tersenyum penuh arti saat mendengar cerita dari Jessie. Senyuman Bibi Juneng pun membuat Jessie bertanya-tanya.
"Bi! Kenapa sih senyumnya kayak gitu? Mencurigakan...."
"He-he! Non Jessie jatuh cinta, tuh," goda Bibi Juneng.
"Hah! Jatuh cinta?!" teriak Jessie ngegas.
"Biasa aja, Non, jangan ngegas," sahut Bibi Juneng.
Jessie pun terdiam dan tak menanggapi lagi pernyataan Bibi Juneng. Dia pun memikirkan dalam-dalam sedalam Palung Mariana, apakah dia benar-benar sedang jatuh cinta.
Jessie memikirkan apa saja yang sudah terjadi dengan dirinya dan Zeno. Sedikit demi sedikit dia merasakan sebuah getaran aneh ketika mengingat berbagai momen bersama Zeno. Jessie pun merasa kalau dia sudah gila apabila dia memang benar-benar sudah jatuh cinta pada Zeno.
.
.
.
***
Hari H lelang amal keluarga Sanjaya.
Minggu, pukul 11.05 WIB.
Jessie sudah bersiap-siap dan berpakaian sangat cantik. Jessie memakai gaun mini dress warna hitam dengan aksen pita di pinggang bagian kirinya. Tak lama kemudian datanglah Key yang hendak menjemput Jessie. Key terlihat tampan dengan jas hitam rancangan desainer terkenal dengan dasi kupu-kupu yang melingkar di lehernya.
"Aloha ... my honey! You look so beautiful!" teriak Key sambil mengintip di ambang pintu kamar Jessie yang kebetulan terbuka.
Jessie yang kaget pun langsung melempar Key dengan bantal berbentuk hati berwarna pink.
Key dengan tanggap menangkap bantal tersebut. "Wow! It's your heart, honey?!"
Wajah Jessie terlihat sangat kesal melihat Key yang tersenyum sok manis dihadapannya.
"Eh! Genter goyang! Gak usah sok pake bahasa Inggris! Gua kesel tiap lo ngomong pake bahasa yang sok bule gitu!" teriak Jessie.
"Genter goyang? Apa itu panggilan sayang yang baru dari Jessie untuk Key?" Wajah Key terlihat sangat bahagia mendengar julukan yang diberikan oleh Jessie.
Jessie hanya memasang wajah datar karena malas meladeni Key.
"Yuk lah buruan! Gua mau cepet-cepet dateng terus cepet juga pulangnya," tukas Jessie.
Key pun mengulurkan tangannya kepada Jessie dengan maksud agar bisa berjalan sambil bergandengan tapi Jessie hanya melewati Key begitu saja. Akhirnya Key pun pasrah dan berjalan mengekor dibelakang Jessie.
***
Sementara itu Zeno tengah berada dipinggir jalan menunggu jemputan dari Kyla. Hari ini Kyla pun mengerjai bodyguard-nya dengan memberikan minuman berenergi yang telah dicampur dengan obat tidur sehingga para bodyguard-nya pun tertidur dan diletakkan begitu saja di pinggir jalan. Jangan tanya lagi siapa yang mengangkat para bodyguard itu turun dari mobil ke pinggir jalan, tentu saja Kyla karena dia adalah titisan Hulk. Tertawa lah sebelum tertawa bayar seperti tagihan listrik.
Tak lama kemudian, Kyla pun sampai ketempat dimana Zeno sudah menunggu. Kyla mengendarai sebuah mobil mewah nan gagah yaitu Hummer H3, yang dibanderol dengan harga sekitar tiga milyar rupiah.
"Woy! Bengong aja! Awas kesambet!" teriak Kyla dari dalam mobilnya.
"Eh! Maaf, Non! Habisnya saya sudah hampir satu jam menunggu disini," tukas Zeno.
"Masuk!" perintah Kyla.
Zeno pun masuk kedalam mobil, baru saja masuk Zeno sudah salfok (salah fokus) dengan paha mulus Kyla karena Kyla menggunakan rok mini. Zeno pun langsung istighfar dalam hati dan sepanjang jalan hanya menengok kearah kaca jendela di sebelahnya.
"Hey! Kenapa? Dari tadi ngeliat kearah jendela mulu!" protes Kyla.
"He-he, gak apa-apa, Non." Zeno tersenyum canggung tanpa melihat kearah Kyla.
"Kita ambil jas dulu, ya kali lo pake jas bodyguard kayak gitu," ucap Kyla.
Tak lama kemudian, Kyla dan Zeno sampai di sebuah Mall. Mereka langsung menuju toko jas branded yang ada disana.
"Mbak, jas pesanan saya, dong!"
"Tunggu sebentar, Nona."
Beberapa saat kemudian, pegawai toko itu pun membawakan setelan jas bludru mewah berwarna biru dongker. Kyla pun langsung meminta Zeno untuk mengganti jas yang dikenakannya dengan jas yang baru.
Zeno pun sudah berganti baju, Kyla terlihat sangat takjub melihat Zeno yang begitu tampan dengan balutan jas mewah.
Beh! Ganteng juga ini bodyguard pake jas branded, batin Kyla.
"Gimana, Non?" tanya Zeno.
"Oke! Sekarang kita menuju tempat lelang," jawab Kyla sambil berjalan mendahului Zeno.
***
Kyla pun sudah sampai di tempat parkir tapi Zeno tak kunjung datang.
"Kemana lagi tuh bodyguard!" teriak Kyla kesal.
Tak selang berapa lama, terlihat Zeno datang dengan membawa sebuah paper bag.
"Lama banget, sih!" protes Kyla.
"Maaf, Non, ada yang saya beli tadi," jelas Zeno.
Kyla hanya mengangguk dan masuk kedalam mobil, kali ini Kyla duduk di kursi penumpang bagian depan.
Zeno pun masuk ke mobil dan duduk di kursi pengemudi. Sebelum Zeno menyalakan mesin mobil, terlebih dahulu Zeno mengeluarkan sesuatu dari paper bag yang dibawanya tadi. Ternyata isi dari paper bag tersebut adalah sebuah syal rajut panjang berwarna abu-abu.
"Pakai ini, Non." Zeno melebarkan syal itu dan menutupi bagian paha Kyla yang terlihat.
"Lain kali pakai rok yang lebih panjang karena rok mini bisa mengundang niat jahat," tukas Zeno sambil tersenyum kepada Kyla.
Kyla hanya terdiam dan mengangguk sambil menatap kearah Zeno.
Baru kali ini ada cowok yang merhatiin gua, batin Kyla.
.
.
.
***
Bonus Picture penampilan mereka saat ke acara lelang.
-Zeno
-Jessie
-Key
-Kyla
Nb: Gambar tokoh hanya sebagai visualisasi.
Next Episode>>
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Rahman Hartomo
bikin 2 thor calon haremnya
2023-09-26
3
Neng Jenong
fix zeno lebih mirip boyband drpda bdigar
2023-06-15
0
0316 Toiyibah,S,Pd.
wawwwww ,,,,tinggal dong zainuddin
2021-06-11
0