Sepanjang perjalanan ke kampus, Jessie hanya diam saja tak berkata sepatah kata pun. Sesekali Jessie melirik kearah Zeno yang terlihat sedang fokus menyetir mobil. Zeno pura-pura sok cool namun ternyata ada sesuatu yang mengganjal di dalam pikirannya.
Sebenernya letak kampusnya dimana? Gua gak tau lah, mana dia diem aja lagi.
Jessie pun akhirnya sadar bahwa mereka telah nyasar. Malah anehnya mereka nyasar hingga masuk jalan tol.
"Hoy! Lo itu tau gak sih dimana kampus gua?" bentak Jessie.
"Gak tau, Non," jawab Zeno santai.
"Ya kalo gak tau itu nanya dong!" teriak Jessie.
Cerewet amat sih ini cewek! Untung cantik.
Akhirnya Jessie pun memberitahu dimana letak kampusnya.
.
.
.
***
Sesampainya di kampus, baru saja Jessie turun dari mobil, ada seorang laki-laki yang tiba-tiba menghampiri Jessie dengan gaya yang gemulai.
"My honey, bunny, sweety, Jessie! I miss you so bad!" teriak laki-laki itu.
Ampun dah! Kenapa sih harus ada orang ini.
Laki-laki itu mempunyai wajah yang tampan tapi bisa juga dibilang cantik, kulit putih bersih, rambut agak oranye, perawakan semampai kira-kira sekitar 180an centimeter. Seharusnya itu menjadi sempurna apabila dia tidak gemulai dan macho.
"Mau ngapain lo genter! Udah sana lo jauh-jauh dari gua atau gua tonjok lo!" bentak Jessie.
"Huh jahat! Masa Key digituin, sih! Key kan tu...."
Belum sempat melanjutkan ucapannya, tangan Jessie sudah mendarat tepat membekap mulut laki-laki yang bernama Key itu sehingga dia tidak dapat melanjutkan perkataannya.
Zeno yang baru saja memarkirkan mobil pun datang menghampiri mereka berdua.
"Ada apa Non?! Apa orang ini mencoba mengganggu?" tanya Zeno dengan gaya sok profesional.
"Gak! Udah yuk kita tinggalin aja dia," ucap Jessie santai.
Jessie pun meninggalkan Key dengan wajah tak bersalah diikuti Zeno yang mengawal di belakangnya.
"Jessie! Tunggu Key dong!" teriak Key protes.
Jessie menghentikan langkahnya sejenak.
"Selangkah lagi lo ngedeket, seumur hidup gua gak bakal mau ketemu lo!" ancam Jessie sambil menengok kebelakang.
Key yang mendengar ancaman Jessie pun langsung mematung dan tak melanjutkan langkahnya.
.
.
.
***
Sepanjang jalan menuju ruang kuliah, banyak mata yang tertuju kepada Zeno dan Jessie. Banyak para gadis yang menatap Zeno dengan tatapan yang terasa ingin digoda olehnya.
Itu cewek-cewek kenapa pada senyum dan ngedipin mata? Apa mereka cacingan? batin Zeno gagal paham.
Jessie yang melihat pandangan cewek-cewek kepada Zeno pun merasa tidak suka. Jessie pun menarik tangan Zeno sehingga mereka sekarang berjalan berdampingan.
"E-eh! Kenapa saya ditarik, Non?" tanya Zeno heran.
"Diem! Udah ikut gua aja," bisik Jessie sambil mencengkram erat lengan kiri Zeno.
Mau disiksa gimana lagi gua sama cewek ini? lelah hayati.
.
.
.
***
Di depan ruang kelas, ada seorang cewek tomboi berambut pendek hitam namun berwajah cantik melambaikan tangan kepada Jessie sambil tersenyum.
"Hola! Ma friend!" seru cewek tomboi itu kepada Jessie.
Jessie melambaikan tangan dan bertanya kepada cewek tomboi itu. "Kelas belum mulai?"
"Gak ada dosen, Jes! Gimana kalo kita ke gym? kita kan ada kuliah lagi jam 3 sore," ajak cewek tomboi yang bernama Kyla.
"Oke!" Jessie menganggukan kepalanya.
Mata Kyla akhirnya tertuju kepada Zeno yang berdiri di samping Jessie. Zeno terlihat bingung dan tak mengerti situasi.
"Siapa ini, Jes? Bodyguard baru? Tumben ganteng," tukas Kyla blak-blakan.
Wajar saja Kyla bicara seperti itu, biasanya bodyguard yang menemani Jessie itu berperawakan besar tinggi, badan kekar dan muka galak. Dilihat dari penampilan dan wajahnya, Jeno tidak terlihat sama sekali kesan bodyguard, malah terkesan bagai seorang anggota boyband.
"Iya bodyguard baru gua, gak tau juga sih ... mungkin aja bokap gua udah tau kalo gua enek liat para bodyguard dengan muka galak," tutur Jessie.
"Bodyguard lo mana?" tanya Jessie kepada Kyla.
"Pada pulang karena gua kasih obat pencahar," jawab Kyla santai.
Jessie pun tertawa sambil mengacungkan jempol kepada sahabatnya itu.
Setelah menjawab pertanyaan Jessie, Kyla pun memperhatikan Zeno dengan seksama lagi, dia memperhatikan dari atas kebawah dan mengelilinginya sehingga membuat Zeno tidak nyaman.
"Oke ... boleh-boleh, gak malu-maluin diajak kondangan," tukas Kyla sambil manggut-manggut dan memegang dagunya.
"Lo, jadi pacar gua!" teriak Kyla sambil menunjuk Zeno.
Jessie yang mendengar hal itu pun langsung marah dan tak setuju, sedangkan Zeno merasa makin kebingungan dengan situasi yang aneh itu.
"Woy! Jangan sembarangan sih, La! Masa lo mau pacaran sama bodyguard!" teriak Jessie dengan wajah memerah karena kesal.
"Ha-ha-ha! Kok lo sensi amat, Jes? Maksud gua buat diajak ke pesta lelang amal yang diadain keluarga gua minggu depan," jelas Kyla.
"Gua udah keliling kampus ya tapi belum ada cowok sesempurna dia, dia cocok banget," sambung Kyla lagi.
Kyla menatap wajah Jessie dengan raut wajah memelas. Jessie mengetahui masalah sahabatnya itu, jika dia tidak membawa pasangan di acara lelang amal keluarganya, maka dia akan dijodohkan dengan seorang pria tua pendek, botak dan mesum oleh ayahnya.
"Oh ... oke, deal!" Jessie pun berjabat tangan dengan Kyla.
Zeno masih heran dengan kedua cewek yang berada didepannya itu. Zeno merasa tidak dianggap dan diperlakukan seenaknya seperti barang.
"Maaf saya menyela, tapi saya boleh bicara, kan?" tanya Zeno kepada kedua cewek itu.
Kedua cewek itu hanya mengangguk mengiyakan.
"Saya ini manusia jadi tolong jangan seenaknya para Nona," ungkap Zeno.
"Satu hari 10 juta!" Kyla memberikan penawaran.
"Oh, oke kalau Nona memaksa." Zeno langsung mengiyakan.
Kyla sangat senang karena Zeno menerima tawarannya. Jessie sebenarnya tidak rela namun dia juga tidak ingin sahabatnya mendapatkan masalah.
"Lo dateng ke acara lelang amal juga, kan?" tanya Kyla.
"Iya," jawab Jessie malas.
.
.
.
***
Tak lama kemudian, datanglah Key dengan wajah murung menghampiri mereka. Dia terlihat tidak bersemangat, mungkin karena habis dimarahi Jessie tadi.
"Pasti lo marahin Kak Key lagi, kan?" tanya Kyla curiga.
Jessie hanya nyengir kuda kearah Kyla.
Key tiba-tiba langsung memeluk Kyla dan menangis.
"Huee ... kenapa Jessie jahat ke kakak? Padahal dia kan tunangan kakak!" Key menangis emosional di pelukan adik kandungnya itu.
Kyla melepas paksa pelukan kakaknya itu dan memegang kedua pundaknya sambil menatap tajam wajah kakaknya itu. "Makanya kakak macho dong! jangan gemay kayak gini!".
Key makin menangis dan berlari meninggalkan mereka.
"Hah! Kenapa sih kakak lo itu? lemah banget kayak perempuan," tukas Jessie.
"Gitu juga dia kan tunangan lo, ya gak calon kakak ipar?" goda Kyla sambil merangkul Jessie.
"Suruh dia jadi macho dulu, baru gua pikirin lagi!" ungkap Jessie kesal.
Zeno yang berada dalam situasi itu pun berusaha mencerna apa yang terjadi barusan.
Gua dibayar 10 juta buat jadi pacar pura-pura sahabatnya Jessie, cowok tadi itu tunangan Jessie, dia kakaknya sahabatnya Jessie, dan Jessie gak suka cowok itu karena kayak perempuan, batin Zeno memikirkan rentetan kejadian yang baru saja dia alami.
***
Bonus Chapter:
-Key
Nama Lengkap : Key Achilles Sanjaya
Nama Panggilan : Key
TTL : New York, 30 Desember
Umur : 25 Tahun
Height : 181 CM
Weight : 58 KG
Goldar : AB
Deskripsi : Key adalah tunangan dari Jessie. Key merupakan anak sulung dari dua bersaudara, keluarga Sanjaya. Keluarga Sanjaya merupakan keluarga pemilik perusahaan pembuat senjata api tersohor di pelosok negeri hingga dunia, bukan hanya senjata api, keluarga Sanjaya mempunyai banyak perusahaan yang bergerak di banyak bidang . Tuan Kenan Sanjaya, ayah dari Key adalah seorang mafia kelas kakap yang sangat disegani di seluruh dunia. Citra Key tidak sesuai dengan latar belakang keluarganya, dia malah lebih suka ke salon, shopping, dan bergosip dengan para ibu-ibu sosialita. Wajahnya yang terhitung cantik sebagai seorang pria pun membuat para wanita menjadi merasa tercela. Key dipercaya memegang salah satu perusahaan ayahnya yang bergerak di bidang industri tekstil. Saat menjadi seorang pemimpin perusahaan, Key bisa berubah 180 derajat dan terkenal kejam saat mengambil keputusan. Dia juga merupakan mahasiswa S2 manajemen bisnis di kampus yang sama dengan Jessie dan adiknya Kyla.
-Kyla
Nama Lengkap : Kyla Iris Sanjaya
Nama Panggilan : Kyla
TTL : London, 20 Mei
Umur : 21 Tahun
Height : 167 CM
Weight : 48 KG
Goldar : B
Deskripsi : Kebalikan dari kakaknya Key, Kyla malah bertingkah seperti anak laki-laki. Dia paling malas mempunyai rambut panjang karena menurutnya itu bisa membuatnya kesal saat mengurusnya. Dia adalah sahabat karib Jessie sejak masih kecil. Hobby Kyla pun sama dengan Jessie yaitu menikmati tubuh atletis cowok-cowok yang sedang nge-gym. Kelakuannya pun tidak kalah bar-bar dengan Jessie, dia bahkan pernah menghajar 10 preman sendirian. Kyla juga merupakan seorang mahasiswi kedokteran di kampus yang sama dengan Jessie.
Nb: Gambar tokoh hanya sebagai visualisasi, apabila ada kesamaan nama tokoh, latar tempat dan sebagainya, itu hal yang tidak disengaja.
Next Episode>>
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Ida Lailamajenun
klu gk salah dilelang ini terjadi penembakan ya Krn ad penyusup masuk di acara ini.
2021-10-03
2
agussajiwo
visual nya OK thor...dsr loe zen mata duitan jg y
2021-03-01
0
💞Adinda Tya💞
wah gemulai semua
2021-02-10
0