Zeno pun akhirnya memulai membersihkan kamar Jessie yang sudah diacak-acak oleh Zaenudin sedangkan Jessie meninggalkan Zeno di kamarnya sendiri karena merasa jijik dengan keadaan kamarnya. Dengan hati yang masih kesal dan marah Jessie pun mengumpat sambil berjalan kearah ruang tengah yang berada dilantai bawah.
"Huh! Sial banget ya gua hari ini, udah berhasil kabur eh kena tangkep juga," umpat Jessie.
"Kapan mau kabur lagi, eh digagalin sama cowok kumuh yang gak banget itu! Mana ayamnya pake acara masuk kamar gua!" sambung Jessie yang masih sangat kesal.
Bibi Juneng yang melihat Jessie marah-marah pun berusaha menenangkannya.
"Sudah Non jangan marah-marah nanti cantiknya hilang loh," ucap Bibi Juneng.
"Jessie kesel loh Bi! Kenapa Jessie sial mulu." Jessie terlihat sangat kesal.
"Makanya itu Non, lebih baik nurut aja sama Tuan besar. Kalo mau kemana-mana didampingi bodyguard, toh itu buat kebaikan Non Jessie sendiri," tukas Bibi Juneng menasehati Jessie.
"Ya boleh sih ada bodyguard tapi jangan satu pleton juga Bi yang ngikutin Jessie, Jessie kan risih Bi," ucap Jessie sambil memajukan bibirnya.
"Mana bodyguard-nya serem-serem Bi, gak ada yang kayak oppa- oppa Korea," sambung Jessie lagi.
Tak lama kemudian datanglah Bang Ismed dan Pak Asep yang terlihat kelelahan, berantakan serta berkeringat.
"Wah gile bener tuh ayam masa kepala gua diberakin," ucap Bang Ismed kesal.
"Eh lu masih mending diberakin, lah gua nih liat kepala gua dipatokin terus muka gua ditendang," sahut Pak Asep tidak mau kalah.
"Untung aja bisa kita iket dia di pohon jengkol belakang rumah," ucap Bang Ismed lega.
Jessie dan Bibi Juneng pun tertawa terbahak-bahak melihat kedua orang yang sial itu. Saat mereka sedang tertawa tiba-tiba Pak Asep berbicara sesuatu hal yang membuat Jessie panik.
"Non ... apa gak apa-apa tuh ninggalin cowok itu sendiri di kamar Non? Nanti kalo dia maling gimana Non," ucap Pak Asep.
"Waduh iya juga tuh! Bahaya banget!" teriak Jessie panik.
.
.
.
***
Sementara itu Zeno sedang sibuk bersih-bersih dikamar Jessie.
"Elah ... Zaenudin bisa-bisanya ya lo buat gua jadi babu begini, kalo bukan karena gua sayang sama lo ya, gak bakalan gua mau bersih-bersih gini," keluh Zeno sambil mengepel.
Tak lama kemudian terdengarlah keributan dari depan pintu kamar Jessie. Zeno yang penasaran pun bergegas menuju pintu keluar. Ternyata keributan itu dibuat oleh Bang Ismed dan Pak Asep yang sedang mengangkat meja. Dibelakang mereka terlihat Bibi Juneng yang mengangkat sebuah kursi dan Jessie yang sedang meminum sekotak susu UHT (lagi).
"Lah ini pada ngapain angkat-angkat meja dan kursi?" tanya Zeno heran.
"Non Jessie yang minta, coba lu minggir dulu mau lewat nih," ucap Bang Ismed.
Zeno pun menyingkir dan memberikan jalan untuk mereka.
Jessie terlihat masih sangat kesal kepada Zeno, karena Zeno, tengah malam begini dia tidak bisa tidur karena kamarnya yang kacau balau dan penuh kotoran ayam.
Meja dan kursi sudah diletakkan didalam kamar. Akhirnya Jessie pun duduk disana sambil mengawasi Zeno yang sedang bersih-bersih. Jessie pun memberi kode kepada Bibi Juneng, Bang Ismed, dan Pak Asep untuk pergi.
Zeno yang heran pun bertanya kepada Jessie.
"Maaf ini mah ya, ngapain juga ya bawa-bawa meja dan kursi? Itu kan ada," tanya Zeno sambil menunjuk seperangkat meja belajar yang berada dikamar Jessie.
"Suka-suka gua dong, namanya Sultan mah bebas," jawab Jessie santai.
Zeno pun tidak habis pikir dengan kelakuan Jessie yang aneh. Akhirnya Zeno pun melanjutkan pekerjaannya untuk membersihkan kamar Jessie.
Sepanjang waktu Jessie terus mengoceh ini itu kepada Zeno. Zeno pun sebenarnya merasa sangat kesal namun dia tak bisa berbuat apa-apa.
"Yang bersih! Jangan sampe ada kotoran yang tersisa," perintah Jessie.
"Masih gua liatin ini ya, kalo gak bersih awas aja!" ancam Jessie.
Zeno yang sedari tadi tidak memperdulikan ocehan Jessie pun tidak tahan dan ingin membantah, namun hatinya luluh ketika melihat kecantikan Jessie yang sedang duduk menopang dagu.
Gila ya ini cewek cantik banget ya lord, walaupun galak tapi cantiknya minta ampun bikin hati gua meleleh. Seumur hidup belom pernah gua liat cewek cantiknya kayak bidadari ini, biasanya yang gua liat cewek-cewek buluk yang dempulnya 20 lapis dan bulu keteknya belom dicabut, batin Zeno sambil bengong menatap Jessie.
Jessie pun berteriak kepada Zeno karena Zeno sedari tadi bengong sambil ngences menatapnya.
"Woy kumuh! Ngapain lo natap gua sampe ngences gitu? Ah pasti lo mikir yang gak-gak ya? Mikir jorok kan lo!" teriak Jessie marah.
"Sapa yang mikir jorok? Fitnah aja!" bantah Zeno.
"Ngaku lah lo! Gosah ngeles!" teriak Jessie.
Zeno hanya menghela nafas dan tak mempedulikan ocehan Jessie. Zeno hanya tak ingin terjadi perdebatan lagi karena sebenarnya dia sudah lelah dengan hidup ini eh dengan pekerjaan ini maksudnya.
Sabar Zeno, untung cantik yang lagi marah-marah jadi emosi agak teredam. Mending gua buru kelarin, udah jam 1 pagi ini, ngantuk bener gua.
Jessie terlihat tambah emosi karena omongannya tidak ditanggapi. Akhirnya Jessie pun beranjak dari tempat duduknya dan langsung menghampiri Zeno. Hampir saja Jessie meraih lengan Zeno, dia malah terpleset akibat air pel. Zeno yang melihat hal tersebut langsung tanggap meraih pinggang Jessie dan menariknya hingga wajah mereka berdekatan serta kedua bola mata mereka bertemu (agak slow motion dikit biar ala-ala film romantis).
Zeno deg-degan melihat wajah cantik Jessie dari dekat, sedangkan Jessie ingin muntah melihat wajah Zeno yang kumuh dan dekil terus bau lagi badannya.
.
.
.
***
^Hahaha makanya mandi Zeno, biar ketampananmu terpancar 😂😂^
HAPPY READING 😁👍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Ririe Handay
Jess...zeno dilondriin biar kinclong
2022-06-12
2
Ida Lailamajenun
tunjukan pesona mu zeno😎biar Jessie klepek"😂😂
2021-10-03
0
Ivon
gk kuat bacanya kwkwkwk ketika Jessie kepengen muntah lihat muka zeno kwkwkkwk
2021-06-29
0