BAB 11. MEMBERI TAHU MAMA

Merasa aneh dengan anak keduanya, Reyhan yang pulang lebih awal membuat Mama Rena bertanya-tanya dalam hati mungkinkah sedang ada masalah? Daripada menduga - duga akhirnya dia mencari keberadaan Reyhan yang ternyata sedang duduk manis dengan istrinya yang dengan setia menyuapinya.

Mama Rena menghala napas sejenak, "Bahkan, dia melewatkan makan siangnya. Tidak biasanya Bimo lupa mengingatkan jam makan siang. Dan tadi dia juga datang henya dengan sopir kan?" Mama Rena membatin

Sayup-sayup dia mendengar obrolan anak dan menantunya

"Jadi kamu setuju Revan merebut calon istri orang?"

Apa tadi, dia tidak salah dengar kan?

"Siapa yang mau merebut calon istri orang." Tanya Mama Rena memastikan pendengarannya.

"Uhuk... Uhuk... Uhuk." Reyhan terkejut sampai tersedak liurnya sendiri. Siera segera menyodorkan air minum.

"Pelan - pelan makannya Mas." ucap Siera sambil menepuk - nepuk pelan punggung suaminya.

"Ck... Jadi, siap yang mau merebut istri orang?" Kamu ga macem-macem kan Rey? " tanya Mama masih penasaran.

Setelah tenggorokannya nyaman, Reyhan segera menarik tangan sang Mama dengan lembut, lalu mendudukkannya di kursi yang ada di sana.

" Ada yang mau Reyhan bicarakan dengan Mama. Tapi mama jangan menyela dulu sebelum Reyhan selesai bercerita. Janji kan Ma."

Mama Rena hanya menarik nafas panjang kemudian mengangguk.

Sementara Reyhan sedang memilih kata untuk menyampaikan kejadian yang dialami Revan.

" Begini Ma, semalam Revan pamit Mama kan mau nongkrong sama teman-temannya?" Mama hanya mengangguk, masih menduga-duga inti dari pembicaraan ini.

"Sebelum sampai di tempat janjian ternyata bannya kempes..." Reyhan masih melihat raut muka mamanya. Oh, masih aman, pikirnya. "Tapi.... Bukan ternyata musibah lain terjadi." sebelum melanjutkannya, sang Mama sudah menyela.

"Revan... Revan kenapa? Di mana dia sekarang?" teriak Mama Rena panik.

Reyhan menggenggam tangan mamanya, mencoba memberi ketenangan, "Ma... Tadi kan Rey bilang denger semua dulu."

Mama Rena mulai tenang kembali. Bukan cuma Mama Rena yang terkejut, istrinya pun sama. Pasalnya sang suami belum menceritakan bagian itu tadi. Tapi dia hanya diam sambil mengusap lengan mertuanya yang terlihat kalut.

Reyhan melanjutkan ceritanya, "semalam Revan diserang preman, tapi untungnya ada yang melihat kejadian itu dan membantu Revan. Sekarang Revan masih di rumah sakit Medika Husada, kondisinya sudah membaik. Tidak ada luka dalam."

"Antarkan Mama sekarang Rey... Mama mau lihat keadaan adik kamu. Ayo sekarang kita berangkat Rey." ucap Mama Rena menggebu-gebu sambil menarik tangan anak.

"Iya Ma, tapi mama jangan panik begini. Mama tenang dulu, habis itu siap-siap. Ya Ma..."

Mama menarik nafas panjang lalu perlahan menghembuskan pelan, setelah tenang Reyhan menuntun mama ke kamarnya.

Sementara sang mama bersiap-siap, Reyhan dan istrinya juga naik ke kamarnya.

" Mas, aku biang dulu sama mbak kalo kita bakalan pergi dan anak-anak kita tinggal."ucap Siera yang dijawab d3mgan semyum dan anggukan.

Setelah semua siap mereka menuju rumah sakit di antar sopir, sebelumnya Reyhan menelpon Papa Tomo untuk ke rumah sakit menyusul mereka tanpa mengatakan apa yang terjadi.

Saat ini Reyhan duduk si depan di samping, Pak Nano supir keluarga mereka. Sementara Siera dan Mama duduk di belakang.

"Perasaan tadi Mama nanya siapa yang mau merebut istri orang, tapi dari crita kamu tadi tidak membahas itu sama sekali?" tanya Mama Rena masih penasaran.

Siera dan Reyhan tersenyum, sampai melupakan bagian itu, bukankah itu seharusnya sesuatu yang baik, setidaknya ada kemajuan tentang adiknya yang bisa dekat dengan wanita.

"Jadi yang membantu Revan semalam adalah seorang gadis, dan sepertinya Revan ada rasa sama gadis itu. Tapi sayang gadis itu sudah punya calon."

"Beneran? Apa Revan sudah sembuh? Ga papa, baru juga calon. Masih ada harapan itu."

"Mama setuju kalo Revan mendekatinya?" kali ini Siera yang bersuara sangat antusias menyimpan harapan besar pada mertuanya ini.

"Ya ga masalah kan yang penting jangan main curang jangan nikung dari belakang, lebih seru terang-terangan dari depan. Sat set das des... Gitu. Jentel namanya."tutur Mama tak kalah antusias.

" Ah, Mama memang terbaik. Semoga nanti kalo Revan dapet istri yang pro dengan kita ya Ma." ucap Siera girang sambil memeluk Mama Rena.

Sejenak dia teringat anak sulungnya, Reno yang sudah setahun pindah ke Surabaya. Selain untuk mengurus cabang yang di sana, juga karena istrinya yang meminta dengan alasan ingin dekat orangtuanya. Mama Rena hanya berharap kehidupan Reno bisa bahagia dan segera diberikan keturunan.

Sejak awal menikah sebenarnya Mereka kurang setuju dengan calon yang diajukan anak sulungnya. Sikapnya yang angkuh dan suka mengagung-agungkan uang juga penampilannya yang terlalu terbuka, membuat Mama Rena ragu. Apa lagi setelah satu tahun tinggal bersama, Clara istri dari Reno itu terlihat jelas selalu keluyuran dan pulang malam. Setiap hari menghambur-hamburkan uang untuk kepentungan sosialitanya. Meski sebenarnya uang yang dimiliki anak sulungnya itu tidak akan habis hanya karna dibelanjakan oleh isterinya itu. Mungkin feelling seorang ibu yang mengatakan bahwa ada yang tidak beres dengan menantunya itu. Semua itu hanya dipendamnya sendiri, tidak mampu untuk mengungkapkan pada sang anak karna takut menyakiti perasaannya.

Reno menikah setahun lebih awal dari Reyhan, namun sampai sekarang belum dikaruniai seorang anak. Mama Rena sama sekali tak menyinggung ataupun mananyakan kapan akan punya anak karna dia tau hal itu bisa menyebabkan keretakan di keluarga mereka. Sampai pada suatu malam Mama Rena mendapati Clara sedang merayu Revan, tepatnya setahun lalu sebelum Pindah ke Surabaya.

Malam itu Clara memakai lingerie merah, seperti memang sudah berniat mendekati Revan, "Van... Kok malem banget pulangnya?" Sapanya basa-basi.

Revan sama sekali tak menengok ke arah Clara, "Kenapa memangnya?" jawabnya dingin.

"Kamu kenapa sih ga pernah mau aku ajak ngobrol? Aku itu selalu cuekin aku tau." ucap Clara dibuat-buat manja yang hanya mendapat tatapan mengejek dari Revan.

"Aku tau sebenarmya kamu suka kan sama aku, sampai kamu berusaha memghindar dariku karna takut tidak kuat menahan hasratmu." ucap Clara lagi demgan percaya diri sambil mendekati Revan.

Reflek Revan menghindar, "Jangan mendekat! Kamu pikir kamu hebat dengan penampilan seperti j***ng itu? Kamu bisa membodohi kakakmu. Tapi jangan pikir aku ga tau siapa kamu saat di luar rumah." Ucap Revan to the point, mengeluarkan uneg-unegnya sambil mahan gejolak di perutnya. Clara memang tidak tahu apa yang di derita adik iparnya itu. " Lebih baik kamu tau diri dan pergi dari rumah ini, sebelum kebusukanmu aku bongkar. " Ancam Revan saat itu.

"Kamu... Apa yang kamu tau memangnya?"

"Apa aku perlu membangunkan penghuni rumah ini agar mereka tau kebusuknan kamu?"

"Kurang ajar, kamu mau mengancamku?"

"Terserah, aku punya bukti-buktinya." Revan dengan langkah setengah berlari meninggalkan Clara yamg masih membatu di sana. Namun tak lama Clara pun memilih masuk lagi ke kamarnya dengan kesal karna kejadian malam ini tak sesuai dengan yang ia rencanakan.

Mama Rena yang dari tadi berada di balik dinding penyekat dapur akhirmya menyusul Revan ke kamarnya. Ia tau saat ini pasti anak bungsunya sedang tersiksa.

Benar saja, saat itu Revan sedang muntahkan isi perutnya.

"Sayang, kamu ga papa? Mama bantu ya.."

Ceklek... Pintu kamar mandi terbuka dan menampilkan Revan dengan wajah berantakan.

"Revan cuma perlu istirahat Ma. Mama tidur aja, udah malam. Ya..."

"Sini mama olesin minyak kayu putih, habis itu minum obat, ok? Mama ga mau dbatah."

Revan hanya tersenyum lalu merebahkan diri dranjang menuruti sang Mama.

*****

"Mama melamun? Mikirin apa lagi sih Ma,"

Usapan di punggung wanita yang sudah memasuki usia 55 tahun itu membuatnya tersadar dari lamunannya.

"Ga papa, mama cuma ingat Abang kamu saja. Semoga Clara bisa berubah dan mereka bisa bahagia selamamya. Aamiin."

Aamiin... Mereka ikut mengamini.

"Astaghfirullaah, aku sampai lupa tadi sempatenyuruh Ardi ke rumah." cepat - cepat dia mengambil ponselnya dan menghubungi Ardi. "Udah dimana bro? Sori, bisa ga sekarang kamu ke rumah sakit saja. Nanti mita ketemy disana."

"....."

"Nanti aku jelaskan di sana."

******

Saat ini Zaskia sudah sampai di rumah teman barunya. Rumah sederhana yang kira-kira berukuran 8x12, mempunyai halaman yang tidak begitu luas tapi cukup untuk memarkirkan kendaraan.

Rita anak sulung, adiknya cewek, masih kelas 3 SMP, sebemtar lagi akan mendaftar ke SMA. Orang tuanya baik dan ramah saat menyambut kedatangan Kia. Di sana hanya ada 3 kamar, jadi Kia nanti akan sekamar dengan Rita.

"Mbak, kamar mandinya di mana? Saya mau ashar, sekalian mandi udah gerah."

"Ayok aku tunjukin, kamar mandimya hanya ada satu deket dapur. Bawa ganti sekalian, pake pendek aja biar habis mandi ga gerah lagi." ucap Rita saat melihat Kia mengeluarkan celana dan kaos panjang.

Kia hanya nyengir menampakkan gigi putihnya.

"Aku ga bawa baju pendek mbak, di desa juga aku biasa pake panjang, jadi ga punya baju pendek."

"Hah, masa? Kamu datang ke kota tujuannya bukannya mau ketemu tunangan kamu. Memang asyik pakai baju panjang?"

Kia mengerutkan kening, "Apa hubungannnya?"

"Ya kan kalau pasangan lama ga ketemu, ga enak pake baju tertutup." jawab Rita ngelantur.

"Emang kenapa ga enak? Mbak Rita mikir mesum ya? Astaga?" Kia tepuk jidat. "Kalau begituan berdua di dalam rumah emang butuh baju? Mbak Rita tau ga, aku itu cuma ketemu 4 kali lho sama dia, waktu kenalan, waktu lamaran, terus waktu pamitan dan yang terakhir hari ini. Dan aku harap tidak bertemu lagi." ada sendu saatengucap kalimat yang terakhir.

" Eh, maaf jadi ngingetin kamu." Rita yang merasa bersalah segera merengkuh Kia dan memeluknya.

" Ga papa kak, aku harus kuat demi ibu. Akan kutunjukkan pada meraka bahwa apapun yang mereka lakukan tidak akan bisa menghancurkanku." Kata Kia yakin.

"Iya, kamu masih muda, cantik, baik, jalanmu masih panjang. Jarus tetap semangat. Pakai baju aku aja." Rita bejalan menuju lemari lalu membukanya. "Pilih sendiri, jamgn ga enak ya, aku yang maksa ini."

Akhirnya Kia mengangguk dan mengambil stelan baju tidur pendek motif kartun, mereka bergegas ke kamar mandi.

Setelah selesai urusan mandi dan meninaikan sholat, Kia mencari Rita yang sejak mengantarkan ke kamar madi tadi belu kelihatan. Sampai di dapur Kia melihat Bu Rus, ibunya Rita sedang bersiap memasak untuk makan malam.

"Ibu mau masak? Kia bantuin ya."

"Neng pasti cape, istirahat aja neng, ga usah bantuin ibu."

"Ga papa bu. Kia udah biasa kok dengan pekerjaan rumah. Mbak Rita tadi kemana bu, kok ga kelihatan?" tanya Kia sambil mengupas bawang.

"Lagi ke warung neng, ibu suruh beli minyak tadi."

Kia hanya manggut-manggut sambil ber oh ria.

"Bu, Kia minta maaf ya kalau ngrepotin ibu." ucap Kia bersungguh-sungguh. Ia berjanji dalam hati, saat nanti dia sukses maka keluarga inilah yang akan dia cari.

"Neng tau ga, semua yang terjadi di dunia ini sama sekali tidak ada yang kebetulan, demikian pertemuan neng sama anak ibu, pasti sudah dirancang skenarionya sama Allah." jawab ibu Rus bijak. "Jodoh, rejeki dan maut itu tidak akan tertukar, hari ini neng kehilangan seseorang pasti Allah akan menggantinya dengan yang berkali-kali lebih baik, percayalah neng. Neng jangan sedih berlarut-larut, ya?"

"Makasih ya bu." hanya itu yang Kia ucapkan lalu berhambur memeluk bu Rus.

"Ada apa nih peluk-pelukan?" tanya Rita yang baru saja datang sambil membawa kresek.

"Kia, kayaknya tadi ada handphone bunyi, mungkin punyamu."

"Oh iya... Bu... Kia lihat dulu ya." cepat-cepat Kia berlari kecil memcari ponselnya pasti itu telepon dari desa pikirnya.

❤️❤️❤️

Mohon maaf, typo bertebaran dana-mana

Jangan lupa like dan komentarnya ya readers yang baik❤️❤️

Terpopuler

Comments

Sisilia Betekeneng

Sisilia Betekeneng

Skhirxa KIA bisa bertemu orang baik

2022-03-15

1

Dimas Arfian

Dimas Arfian

Lanjut

2022-03-05

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. DIKEROYOK
2 BAB 2. Aku Jadi Normal?
3 BAB 3. Merebut Tunangan Orang
4 BAB 4. Tentang Revan
5 BAB 5. Hati yang Terluka
6 BAB 6. TENTANG LAMARAN
7 BAB 7. RENCANA VERA
8 BAB 8. JEBAKAN
9 BAB 9. TAWARAN PEKERJAAN
10 BAB 10. KANGEN
11 BAB 11. MEMBERI TAHU MAMA
12 BAB 12. Bermetamorfisis
13 BAB 13. Pemandangan Syahdu
14 BAB 14. MENEMUKANMU
15 BAB 15. PAKAIAN DALAM
16 BAB 16. PERTEMUAN
17 BAB. 17. CALON ISTRI
18 BAB. 18. Ke Apartemen Revan
19 BAB 19. ABIMANA RAHARDIAN
20 BAB 20. TEROR dan Kecelakaan
21 BAB 21. Gara-gara Kaos
22 BAB 22. CALON MENANTU
23 BAB 23. HANG OUT BARENG CAMER
24 BAB 24. SIMPANAN OM-OM
25 BAB 25. I LOVE YOU
26 BAB 26. CEMBURU
27 BAB 27. RENO ZAYAN ABIDIN
28 BAB 28. OTAK MESUM
29 BAB 29. ZAHRA BIMBANG
30 BAB 30. TALAK TIGA
31 BAB 31. ABIMANA KEMBALI
32 BAB 32. VERA MEMBUAT ULAH
33 BAB 33. PERASAAN TERPENDAM
34 BAB 34. GALERI FOTO
35 BAB 35. MENCERITAKAN
36 BAB 36. MEMINTA IZIN BUNDA
37 BAB 37. PENGUNTIT
38 BAB 38 Melamar Kia
39 BAB 39. ZIAN SANG ASISTEN
40 BAB 40. KILAF
41 BAB 41. ARA DAN ARYA
42 BAB 42. ZASKIA PINGSAN
43 BAB 43. TENTANG MANTAN
44 BAB 44. BIBIT PELAKOR
45 BAB 45. RENCANA FELY
46 BAB 46. Antara Sakit dan Enak
47 BAB 47. LINA DITANGKAP
48 BAB 48. Pertemuan Dua Keluarga
49 BAB 49. BU RETNO HEBOH
50 BAB 50. Masalah di Kafe
51 BAB 51. RENCANA BERTEMU AYAH ABI
52 BAB 52. KEPUTUSAN ZAHRA
53 BAB 53. PERNIKAHAN DADAKAN
54 BAB 54. PAGI PERTAMA
55 BAB 55. BERTEMU BUNDA
56 BAB 56. PERTEMUAN
57 BAB 57. MELEPAS RINDU
58 BAB 58. USAHA ROY
59 BAb 59. MENJADI KELUARGA BESAR
60 BAB 60. CANDU
61 BAB 61. SAHABAT
62 BAB 62. VERA KEPEDEAN
63 BAB 63. MAKE OVER
64 BABA 64. ARA DAN ARYA 2
65 BAB 65. ITSBAT NIKAH
66 BAB 66. PATAH HATI BERJAMAAH
67 BAB 67. 3R BERSAUDARA
68 BAB 68. MENEBUS RINDU
69 BAB 69. SAH
70 BAB 70. PERKENALAN
71 BAB 71. TUNANGAN
72 BAB 72. RITUAL PENGANTIN BARU
73 BAB 73. DUDA RASA PERJAKA
74 Teks Terpotong
75 BAB 74. BOUBLE DATE
76 BAB 75. BELANJA
77 BAB 76. MATA-MATA DI MANSION
78 BAB 78. LARAS VS YAYAN
79 BAB 78. RENCANA
80 BAB 79. AKHIR YAYAN
81 BAB 80. KEMBALINYA NYONYA RUMAH
82 BAB 81. BERTEMU MANTAN
83 BAB 82. KARYAWAN BARU
84 BAB 83. RUMPUT LIAR
85 BAB 84. MINUMAN BERNUTRISI
86 BAB 85. DI BALIK LAYAR
87 BAB 86. Salah Paham Berujung Suka
88 BAB 87. KEKAYAAN REVAN
89 BAB 88. MODEL DADAKAN
90 BAB 89. The Power Of Followers
91 BAB 90. SAKSI KUNCI
92 BAB 91. PULANG KAMPUNG
93 BAB 92. MENYELAMATKAN
94 BAB 93. SALAH SANGKA
95 BAB 94. TIDAK MENGENALI
96 BAB 95. MOTIVATOR GANTENG
97 BAB 96. REVAN UNTUK ZASKIA
98 BAB 97. Kisah Cinta yang Lain
99 BAB 98. MENJENGUK MANTAN CALON MERTUA
100 BAB 99. KUMPUL KELUARGA
101 BAB 100. NGIDAM MARTABAK?
102 BAB 101. TRAGEDI PAGI
103 BAB 102. SESERAHAN
104 BAB 103. MEMINTA MAAF
105 BAB 104. MEMBERI PELAJARAN
106 BAB 105. PENYERGAPAN
107 BAB 106. KEHIDUPAN SETELAH MENIKAH
108 BAB 107. MASALAH DI RUKO
109 BAB 108. YOUTUBER?
110 BAB 109. NGIDAM
111 BAB 110. Aku Ingin Dihamili
112 BAB 111. Datangnya Masa Lalu
Episodes

Updated 112 Episodes

1
BAB 1. DIKEROYOK
2
BAB 2. Aku Jadi Normal?
3
BAB 3. Merebut Tunangan Orang
4
BAB 4. Tentang Revan
5
BAB 5. Hati yang Terluka
6
BAB 6. TENTANG LAMARAN
7
BAB 7. RENCANA VERA
8
BAB 8. JEBAKAN
9
BAB 9. TAWARAN PEKERJAAN
10
BAB 10. KANGEN
11
BAB 11. MEMBERI TAHU MAMA
12
BAB 12. Bermetamorfisis
13
BAB 13. Pemandangan Syahdu
14
BAB 14. MENEMUKANMU
15
BAB 15. PAKAIAN DALAM
16
BAB 16. PERTEMUAN
17
BAB. 17. CALON ISTRI
18
BAB. 18. Ke Apartemen Revan
19
BAB 19. ABIMANA RAHARDIAN
20
BAB 20. TEROR dan Kecelakaan
21
BAB 21. Gara-gara Kaos
22
BAB 22. CALON MENANTU
23
BAB 23. HANG OUT BARENG CAMER
24
BAB 24. SIMPANAN OM-OM
25
BAB 25. I LOVE YOU
26
BAB 26. CEMBURU
27
BAB 27. RENO ZAYAN ABIDIN
28
BAB 28. OTAK MESUM
29
BAB 29. ZAHRA BIMBANG
30
BAB 30. TALAK TIGA
31
BAB 31. ABIMANA KEMBALI
32
BAB 32. VERA MEMBUAT ULAH
33
BAB 33. PERASAAN TERPENDAM
34
BAB 34. GALERI FOTO
35
BAB 35. MENCERITAKAN
36
BAB 36. MEMINTA IZIN BUNDA
37
BAB 37. PENGUNTIT
38
BAB 38 Melamar Kia
39
BAB 39. ZIAN SANG ASISTEN
40
BAB 40. KILAF
41
BAB 41. ARA DAN ARYA
42
BAB 42. ZASKIA PINGSAN
43
BAB 43. TENTANG MANTAN
44
BAB 44. BIBIT PELAKOR
45
BAB 45. RENCANA FELY
46
BAB 46. Antara Sakit dan Enak
47
BAB 47. LINA DITANGKAP
48
BAB 48. Pertemuan Dua Keluarga
49
BAB 49. BU RETNO HEBOH
50
BAB 50. Masalah di Kafe
51
BAB 51. RENCANA BERTEMU AYAH ABI
52
BAB 52. KEPUTUSAN ZAHRA
53
BAB 53. PERNIKAHAN DADAKAN
54
BAB 54. PAGI PERTAMA
55
BAB 55. BERTEMU BUNDA
56
BAB 56. PERTEMUAN
57
BAB 57. MELEPAS RINDU
58
BAB 58. USAHA ROY
59
BAb 59. MENJADI KELUARGA BESAR
60
BAB 60. CANDU
61
BAB 61. SAHABAT
62
BAB 62. VERA KEPEDEAN
63
BAB 63. MAKE OVER
64
BABA 64. ARA DAN ARYA 2
65
BAB 65. ITSBAT NIKAH
66
BAB 66. PATAH HATI BERJAMAAH
67
BAB 67. 3R BERSAUDARA
68
BAB 68. MENEBUS RINDU
69
BAB 69. SAH
70
BAB 70. PERKENALAN
71
BAB 71. TUNANGAN
72
BAB 72. RITUAL PENGANTIN BARU
73
BAB 73. DUDA RASA PERJAKA
74
Teks Terpotong
75
BAB 74. BOUBLE DATE
76
BAB 75. BELANJA
77
BAB 76. MATA-MATA DI MANSION
78
BAB 78. LARAS VS YAYAN
79
BAB 78. RENCANA
80
BAB 79. AKHIR YAYAN
81
BAB 80. KEMBALINYA NYONYA RUMAH
82
BAB 81. BERTEMU MANTAN
83
BAB 82. KARYAWAN BARU
84
BAB 83. RUMPUT LIAR
85
BAB 84. MINUMAN BERNUTRISI
86
BAB 85. DI BALIK LAYAR
87
BAB 86. Salah Paham Berujung Suka
88
BAB 87. KEKAYAAN REVAN
89
BAB 88. MODEL DADAKAN
90
BAB 89. The Power Of Followers
91
BAB 90. SAKSI KUNCI
92
BAB 91. PULANG KAMPUNG
93
BAB 92. MENYELAMATKAN
94
BAB 93. SALAH SANGKA
95
BAB 94. TIDAK MENGENALI
96
BAB 95. MOTIVATOR GANTENG
97
BAB 96. REVAN UNTUK ZASKIA
98
BAB 97. Kisah Cinta yang Lain
99
BAB 98. MENJENGUK MANTAN CALON MERTUA
100
BAB 99. KUMPUL KELUARGA
101
BAB 100. NGIDAM MARTABAK?
102
BAB 101. TRAGEDI PAGI
103
BAB 102. SESERAHAN
104
BAB 103. MEMINTA MAAF
105
BAB 104. MEMBERI PELAJARAN
106
BAB 105. PENYERGAPAN
107
BAB 106. KEHIDUPAN SETELAH MENIKAH
108
BAB 107. MASALAH DI RUKO
109
BAB 108. YOUTUBER?
110
BAB 109. NGIDAM
111
BAB 110. Aku Ingin Dihamili
112
BAB 111. Datangnya Masa Lalu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!