BAB 14. MENEMUKANMU

Setelah sarapan Rita dan Kia bersiap berangkat ke Rembulan cafe. Sebenarnya Kia agak gugup. Karna meskipun terbiasa bekerja keras, namun ini kali pertama kia bekerja di luar kota dan harus berhadapan langsung dengan banyak orang.

"Bismillaah... Lancarkanlah urusan hamba ya Allah 🤲"

Berkali - kali Kia merapalkan doa agar diterima kerja dan lancar dalam pekerjaannya.

"Mbak Siska, aku bawa temen yang kemarin aku kasih tau lewat chat. Dia yang mau kerja di sini gantiin mbak Mirna." ucap mb Rita pada rekan kerjanya.

"Oh oke, lansung Yani saja. Minta seragam sekaligus biar dikasih tau pekerjaannya. Selamat bergabung Zaskia, bener Zaskia kan namanya?" ucap seorang wanita yang tadi di panggil mbak Siska.

"Iya mbak Siska, panggil Kia aja." jawab Kia sambil menjabat tangan.

"Meskipun di sini kita punya tugas dan jabatan masing-masing, namun kita disini tetap saling membantu kalau sedang senggang. Kita harus saling menyesuikan, kita semua bersaudara jadi tidak ada senioritas di sini apalagi bertingkah bossy. Yang berhak menjadi bos ya hanya bos kita, Mas Roni sama pemilik cafe ini. Cuma orangnya ga pernah mau nongol di depan kita,he he... Jadi buat dirimu senyaman mungkin, yang penting bisa tau porsinya masing-masing. Ngerti kan maksud saya?" jelas mbak siska panjang lebar tentang sistem kerja di sini.

"Ok siap mbak, bisa dimengerti" jawab Kia.

Setelah itu Kia mencari mbak Yani ternyata dia pekerjaannya sama dengan Kia. Hari ini sengaja bekerja lembur untuk mendampinginya di shift pagi, karna yang seharusnya shift pagi hari ini sedang izin, agar besok Kia bisa di lepas. Jadwal untuk shift sebenarnya fleksible meskipun sudah terjadwal, mereka bisa bertukar jadwal secara pribadi ataupun mengatur waktu libur yang penting pekerjaannya jangan sampai ada yang kosong.

Kia bersyukur sekali dengan tempat kerja yang nyaman, kafe ini sangat terkenal dan populer bukan hanya di kalangan remaja, banyak orang dewasa yang datang bersama keluarganya datang hanya sekedar untuk bersantai, ngopi cantik, atau bertemu relasi. Untuk kalangan anak muda jangan tanya lagi, tempatnya romantis dan instagramable, cocok banget untuk tempat kumpul, apalagi hang out bareng pacar🤭.

Sejak kemarin saat Revan menelponnya, Kia seakan sudah benar-benar bangkit dari rasa sakitnya, apa lagi Revan selalu mengirimi pesan, moodnya langsung naik berkali-kali lipat. Selalu sanyam-senyum saat bertukar pesan, rasanya berbeda dengan saat bertukar pesan dengan Andre dulu. Kia tidak bermaksud untuk menjauhinya, hanya saja untuk saat ini Kia hanya ingin fokus pada masa depannya. Jauh di lubuk hati Kia, dia sangat rindu pada abang gantengnya itu.

Hari pertama kerja menurutnya menyenangkan dan berjalan lancar. Tidak ada yang sulit, hanya butuh waktu untuk menyesuikan diri saja.

"Dek, abang suda diperbolehkan pulang. Sekarang kasih tau tempat kerja adek." begitu pesan terakhir dari Revan sekitar jam 14.00 Wib.

"Maaf bang baru bales. Ini lagi selesai kerja, mau pulang. Abang fokus dulu dengan kesembuhan abang. Jangan kemana-mana dulu sampai benar-benar sembuh. Ok!" jawab Kia. Cepat atau lambat dia pasti akan memberi tahu Revan.

Apalagi teringat pesan dari Bimo tadi.

"Pagi non Kia cantik, tau ga? kamu udah bikin dunia Revan jungkir balik?

" Hah, maksudnya? "

" Mas Revan benar-benar jatuh cinta sama kamu, dia mengakui secara terang-terangan di depana keluarganya? "

" Ga usah ngarang deh Mas, kalo aku baper, Mas Bimo mau ranggung jawab?"

"Ogah, emang aku ngapain?"

"Makanya ga usah mengada-ada. Abang itu baik pasti karna merasa berhutang sama Kia. Kia ga berani berkhayal terlalu tinggi, takut jatuh."

"Ck, ga percaya. Seharian kemarin bahkan dia frustasi menunggu kabar kamu. Sampai menyuruh orang untuk menyelidiki keadaan kamu?"

"Abang nyari tau aku? Jadi abang sudah tau semuanya berarti?"

"Kalo Mas Revan mau, bisa saja dia menyuruh orang buat nyari keberadaan kamu sekarang. Tapi dia memilih menunggu kamu yang secara suka rela mengatakannya."

"Iya, tau kalau itu. Kia juga ga bermaksud sok menyembunyikan diri kok mas, pasti kapan-kapan aku kabari abang."

Ada rasa yang membuncah saat obrolan via chat berakhir.

Ah, bolehkah Kia berharap? Kia ingin berubah, setelah dapat gaji, sesuai saran Rita, Kia bermaksud untuk membeli skincare. Dia ingin berubah dan memperbaiki penampilannya.

Tapi ada sati hal yang sangat dia inginkan. Dia ingin berhijrah.

Di kafe tadi, dia melihat ada karyawan yang berhijab juga, jadi tidak masalah dia rasa. Bukannya menunda, hanya saja dia ingin memantapkan hatinya agar nantinya bisa istiqomah.

Jarak rumah mb Rita dan kafe tidak terlalu jauh. Tadi pagi Kia dbonceng Rita saat mengantarnya melamar kerja, tapi hari ini Rita shift sore jadi jalan kaki sambil menghapal jalan. Bukan hal yang berat jika hanya berjalan 200 m saja nagi Kia.

*****

Saat ini Revan dilanda jenuh. Bagaimana tidak, dia yamg setiap harinya wira-wiri bekerja bahkan sampai rumah juga masih harus memeriksa laporan kafenya, kadang masih dimintai ikut memantau perusahaan papinya, bahkan mamanya juga kadang menariknya ke butik jika ada masalah namun sudah 3 hari ini dia dipaksa untuk tidak melakukan apa-apa oleh sang mama, apalagi alasannya jika bukan agar cepat pulih.

Dia melihat di cermin, wajah gantengnya sudah hampir pulih, rasa sakit di tubuhnya juga sudah tidak terasa. Biasanya malam minggu pengunjung kafe membludak, dia berencana untuk datang ikut memantau langsung di sana seperti sebelumnya. Di sana dia mempunyai ruangan khusus 3x4 yang terletak di pojok kafe yang hanya terpisah oleh dinding kaca dengan ruang pengunjung dan ruang kantornya. Dari luar memang tidak bisa melihat ke dalam, tapi dadi dalam dia bisa leluasa mengawasi keadaan di luar.

"Ma... Nanti malam Revan mau ke kafe batuin anak-anak ya."

Saat ini dia menyusul Mama Reni di ruang keluarga yang sedang menonoton infotainmen. Tanpa aba-aba dia duduk lalu merebahkan kepalanya di atas pangkuan mamanya.

Mama Rena tersenyum dan reflek mengelus surai putranya itu. Belum sempat Mama Rena menjawab si kembar yang saat ini bermain dengan mbaknya di dekat Mama ber celoteh, "Oom udah gede kom suka manja sih. Lihat nih Danesh aja ga manja." kembarannya hanya mengangguk-anggukkan kepala tanda menyetujui ucapan saudaranya itu.

"Kan oom lagi sakit jadi harus di manja sama Mamanya biar cepet sembuh."jawab Revan asal.

"Tapi kata papi kalau udah gede itu kalau sakit ndak boleh repotin mamanya. Papi kalo sakit yang manja-manjanya sama mami kok." Danesh tak mau kalah.

"Ye tetep aja itu namanya bermanja, ck... bocah ganggu aja sih, kamu iri sama oom kan? Sini oom peluk dulu kalau mau."

"Ga mau kata mami, kami ga boleh gangguin oom dulu biar cepet sembu. Tadi kan oom bilang bermanja sama uti biar cepet sembu, artinya oom belum sembuh kan?"

Lama-lama Revan gemes juga dengan ponakannya itu dia lamgsung berdiri dan mendekatinya lalu mengangkatanya tinggi-tinggi dan menghujaninya dengan ciuman.

" Nesha mau.. Nesha mau juga." ucap Danesha. Revan menurunknan Danesh yang sudah terkikik kegelian dan berganti mengangkat Danesha dan melakukan hal yang sama.

Mereka memang sangat dekat, kadang Revan menculik si kembar saat ditinggal mami papinya berpacaran didalam kamar dan mengajaknya jalan-jalan sekedar jajan bli es krim atau mainan.

Setelah puas bermain bersama sikembar, Revan kembali pada posisi nyamannya.

"Boleh ya ma, Revan udah pulih kok. Bosan Ma di rumah terus."

"Ya sudah kalau memang sudah merasa sehat. Tapi -diantar sopir, mama belum setuju kalo kamu bawa mobil sendiri."

"Iya ma beres. Mama memang baik deh. Emuah... Emuah... Emuah... Kalo gitu revan bersiap dulu ya." Revan segera berlalu setelah menghujaninya dengan ciuman

" Katanya mau ke sana malam"

"Sekarang aja deh ma, habis ashar langsung berangkat." jawab Revan sambil masuk kamar lalu menutupnya.

Sampai di kamar Revan mengambil ponselnya, mengirim pesan pada sahabatnya.

"Bro gue ke kafe bari siap - siap."

"Ok bos." balasnya singkat

Kemudian Revan mencari kontak Zaskia ❤️ dan melakukan panggilan video.

"Assalamu alaikum Abang... Abang udah sehat?" tanya Kia sambil besibuk. Sepertinya memang sedang bersiap - siap berangkat kerja.

Tapi tunggu... Itu sragam... Kayaknya Revan kenal.

"Adek mau berangkat kerja? Abang udah sembuh kok, sudah mulai kerja juga hari senin." jawab revan tersenyum, sepertinya takdir memang berpihak padanya. Aku menemukanmu gadia kecilku, batinnya.

"Bang, adek buru-buru. Adek berangkat sekarang ya, takut telat. Udah jam 3 lebih soalnya."

"Oke oke... Hati - hati ya. sampai ketemu, asaalamu alaikum."

"Wa alaikum salam." Kia langsung mematikan ponselnya bahkan dia sudah tidak memperhatikan ucapan Revan.

Dengan langkah ringan dia keluar rumah setelah berpamitan dengan bu Rua dan adik mbak Rita, sedang mbak Rita sendiri hari ini lembur dan sudah berangkat tadi pagi.

TBC...

Hai hai hai pemirsah...

Maaf jika typo masih bertebaran

Minta dukungan nya ya, jangan lupa vote, like dan komenya

Terima kasih❤️❤️

Terpopuler

Comments

Dimas Arfian

Dimas Arfian

Ga sabar nunggu pertemuan mereka

2022-03-05

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. DIKEROYOK
2 BAB 2. Aku Jadi Normal?
3 BAB 3. Merebut Tunangan Orang
4 BAB 4. Tentang Revan
5 BAB 5. Hati yang Terluka
6 BAB 6. TENTANG LAMARAN
7 BAB 7. RENCANA VERA
8 BAB 8. JEBAKAN
9 BAB 9. TAWARAN PEKERJAAN
10 BAB 10. KANGEN
11 BAB 11. MEMBERI TAHU MAMA
12 BAB 12. Bermetamorfisis
13 BAB 13. Pemandangan Syahdu
14 BAB 14. MENEMUKANMU
15 BAB 15. PAKAIAN DALAM
16 BAB 16. PERTEMUAN
17 BAB. 17. CALON ISTRI
18 BAB. 18. Ke Apartemen Revan
19 BAB 19. ABIMANA RAHARDIAN
20 BAB 20. TEROR dan Kecelakaan
21 BAB 21. Gara-gara Kaos
22 BAB 22. CALON MENANTU
23 BAB 23. HANG OUT BARENG CAMER
24 BAB 24. SIMPANAN OM-OM
25 BAB 25. I LOVE YOU
26 BAB 26. CEMBURU
27 BAB 27. RENO ZAYAN ABIDIN
28 BAB 28. OTAK MESUM
29 BAB 29. ZAHRA BIMBANG
30 BAB 30. TALAK TIGA
31 BAB 31. ABIMANA KEMBALI
32 BAB 32. VERA MEMBUAT ULAH
33 BAB 33. PERASAAN TERPENDAM
34 BAB 34. GALERI FOTO
35 BAB 35. MENCERITAKAN
36 BAB 36. MEMINTA IZIN BUNDA
37 BAB 37. PENGUNTIT
38 BAB 38 Melamar Kia
39 BAB 39. ZIAN SANG ASISTEN
40 BAB 40. KILAF
41 BAB 41. ARA DAN ARYA
42 BAB 42. ZASKIA PINGSAN
43 BAB 43. TENTANG MANTAN
44 BAB 44. BIBIT PELAKOR
45 BAB 45. RENCANA FELY
46 BAB 46. Antara Sakit dan Enak
47 BAB 47. LINA DITANGKAP
48 BAB 48. Pertemuan Dua Keluarga
49 BAB 49. BU RETNO HEBOH
50 BAB 50. Masalah di Kafe
51 BAB 51. RENCANA BERTEMU AYAH ABI
52 BAB 52. KEPUTUSAN ZAHRA
53 BAB 53. PERNIKAHAN DADAKAN
54 BAB 54. PAGI PERTAMA
55 BAB 55. BERTEMU BUNDA
56 BAB 56. PERTEMUAN
57 BAB 57. MELEPAS RINDU
58 BAB 58. USAHA ROY
59 BAb 59. MENJADI KELUARGA BESAR
60 BAB 60. CANDU
61 BAB 61. SAHABAT
62 BAB 62. VERA KEPEDEAN
63 BAB 63. MAKE OVER
64 BABA 64. ARA DAN ARYA 2
65 BAB 65. ITSBAT NIKAH
66 BAB 66. PATAH HATI BERJAMAAH
67 BAB 67. 3R BERSAUDARA
68 BAB 68. MENEBUS RINDU
69 BAB 69. SAH
70 BAB 70. PERKENALAN
71 BAB 71. TUNANGAN
72 BAB 72. RITUAL PENGANTIN BARU
73 BAB 73. DUDA RASA PERJAKA
74 Teks Terpotong
75 BAB 74. BOUBLE DATE
76 BAB 75. BELANJA
77 BAB 76. MATA-MATA DI MANSION
78 BAB 78. LARAS VS YAYAN
79 BAB 78. RENCANA
80 BAB 79. AKHIR YAYAN
81 BAB 80. KEMBALINYA NYONYA RUMAH
82 BAB 81. BERTEMU MANTAN
83 BAB 82. KARYAWAN BARU
84 BAB 83. RUMPUT LIAR
85 BAB 84. MINUMAN BERNUTRISI
86 BAB 85. DI BALIK LAYAR
87 BAB 86. Salah Paham Berujung Suka
88 BAB 87. KEKAYAAN REVAN
89 BAB 88. MODEL DADAKAN
90 BAB 89. The Power Of Followers
91 BAB 90. SAKSI KUNCI
92 BAB 91. PULANG KAMPUNG
93 BAB 92. MENYELAMATKAN
94 BAB 93. SALAH SANGKA
95 BAB 94. TIDAK MENGENALI
96 BAB 95. MOTIVATOR GANTENG
97 BAB 96. REVAN UNTUK ZASKIA
98 BAB 97. Kisah Cinta yang Lain
99 BAB 98. MENJENGUK MANTAN CALON MERTUA
100 BAB 99. KUMPUL KELUARGA
101 BAB 100. NGIDAM MARTABAK?
102 BAB 101. TRAGEDI PAGI
103 BAB 102. SESERAHAN
104 BAB 103. MEMINTA MAAF
105 BAB 104. MEMBERI PELAJARAN
106 BAB 105. PENYERGAPAN
107 BAB 106. KEHIDUPAN SETELAH MENIKAH
108 BAB 107. MASALAH DI RUKO
109 BAB 108. YOUTUBER?
110 BAB 109. NGIDAM
111 BAB 110. Aku Ingin Dihamili
112 BAB 111. Datangnya Masa Lalu
Episodes

Updated 112 Episodes

1
BAB 1. DIKEROYOK
2
BAB 2. Aku Jadi Normal?
3
BAB 3. Merebut Tunangan Orang
4
BAB 4. Tentang Revan
5
BAB 5. Hati yang Terluka
6
BAB 6. TENTANG LAMARAN
7
BAB 7. RENCANA VERA
8
BAB 8. JEBAKAN
9
BAB 9. TAWARAN PEKERJAAN
10
BAB 10. KANGEN
11
BAB 11. MEMBERI TAHU MAMA
12
BAB 12. Bermetamorfisis
13
BAB 13. Pemandangan Syahdu
14
BAB 14. MENEMUKANMU
15
BAB 15. PAKAIAN DALAM
16
BAB 16. PERTEMUAN
17
BAB. 17. CALON ISTRI
18
BAB. 18. Ke Apartemen Revan
19
BAB 19. ABIMANA RAHARDIAN
20
BAB 20. TEROR dan Kecelakaan
21
BAB 21. Gara-gara Kaos
22
BAB 22. CALON MENANTU
23
BAB 23. HANG OUT BARENG CAMER
24
BAB 24. SIMPANAN OM-OM
25
BAB 25. I LOVE YOU
26
BAB 26. CEMBURU
27
BAB 27. RENO ZAYAN ABIDIN
28
BAB 28. OTAK MESUM
29
BAB 29. ZAHRA BIMBANG
30
BAB 30. TALAK TIGA
31
BAB 31. ABIMANA KEMBALI
32
BAB 32. VERA MEMBUAT ULAH
33
BAB 33. PERASAAN TERPENDAM
34
BAB 34. GALERI FOTO
35
BAB 35. MENCERITAKAN
36
BAB 36. MEMINTA IZIN BUNDA
37
BAB 37. PENGUNTIT
38
BAB 38 Melamar Kia
39
BAB 39. ZIAN SANG ASISTEN
40
BAB 40. KILAF
41
BAB 41. ARA DAN ARYA
42
BAB 42. ZASKIA PINGSAN
43
BAB 43. TENTANG MANTAN
44
BAB 44. BIBIT PELAKOR
45
BAB 45. RENCANA FELY
46
BAB 46. Antara Sakit dan Enak
47
BAB 47. LINA DITANGKAP
48
BAB 48. Pertemuan Dua Keluarga
49
BAB 49. BU RETNO HEBOH
50
BAB 50. Masalah di Kafe
51
BAB 51. RENCANA BERTEMU AYAH ABI
52
BAB 52. KEPUTUSAN ZAHRA
53
BAB 53. PERNIKAHAN DADAKAN
54
BAB 54. PAGI PERTAMA
55
BAB 55. BERTEMU BUNDA
56
BAB 56. PERTEMUAN
57
BAB 57. MELEPAS RINDU
58
BAB 58. USAHA ROY
59
BAb 59. MENJADI KELUARGA BESAR
60
BAB 60. CANDU
61
BAB 61. SAHABAT
62
BAB 62. VERA KEPEDEAN
63
BAB 63. MAKE OVER
64
BABA 64. ARA DAN ARYA 2
65
BAB 65. ITSBAT NIKAH
66
BAB 66. PATAH HATI BERJAMAAH
67
BAB 67. 3R BERSAUDARA
68
BAB 68. MENEBUS RINDU
69
BAB 69. SAH
70
BAB 70. PERKENALAN
71
BAB 71. TUNANGAN
72
BAB 72. RITUAL PENGANTIN BARU
73
BAB 73. DUDA RASA PERJAKA
74
Teks Terpotong
75
BAB 74. BOUBLE DATE
76
BAB 75. BELANJA
77
BAB 76. MATA-MATA DI MANSION
78
BAB 78. LARAS VS YAYAN
79
BAB 78. RENCANA
80
BAB 79. AKHIR YAYAN
81
BAB 80. KEMBALINYA NYONYA RUMAH
82
BAB 81. BERTEMU MANTAN
83
BAB 82. KARYAWAN BARU
84
BAB 83. RUMPUT LIAR
85
BAB 84. MINUMAN BERNUTRISI
86
BAB 85. DI BALIK LAYAR
87
BAB 86. Salah Paham Berujung Suka
88
BAB 87. KEKAYAAN REVAN
89
BAB 88. MODEL DADAKAN
90
BAB 89. The Power Of Followers
91
BAB 90. SAKSI KUNCI
92
BAB 91. PULANG KAMPUNG
93
BAB 92. MENYELAMATKAN
94
BAB 93. SALAH SANGKA
95
BAB 94. TIDAK MENGENALI
96
BAB 95. MOTIVATOR GANTENG
97
BAB 96. REVAN UNTUK ZASKIA
98
BAB 97. Kisah Cinta yang Lain
99
BAB 98. MENJENGUK MANTAN CALON MERTUA
100
BAB 99. KUMPUL KELUARGA
101
BAB 100. NGIDAM MARTABAK?
102
BAB 101. TRAGEDI PAGI
103
BAB 102. SESERAHAN
104
BAB 103. MEMINTA MAAF
105
BAB 104. MEMBERI PELAJARAN
106
BAB 105. PENYERGAPAN
107
BAB 106. KEHIDUPAN SETELAH MENIKAH
108
BAB 107. MASALAH DI RUKO
109
BAB 108. YOUTUBER?
110
BAB 109. NGIDAM
111
BAB 110. Aku Ingin Dihamili
112
BAB 111. Datangnya Masa Lalu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!