BAB 10. KANGEN

Sepeninggal Kia dan Bimo Revan hanya termenung. Entahlah, seperti ada bagian yang hilang darinya, yang ikut terbawa gadis manis itu.

"Ah, kenapa sekalinya aku menyukai cewek, dia malah sudah ada yang punya sih. Ya Allah gini amat nasibku. Ya Allah bisa ga sih hambaMu ini meminta Kia untuk jadi milikku saja. Jika dia adalah calon istri orang, maka berikan wanita lain saja yang menjadi jodoh laki-laki itu. Aamiin..." ucap Revan meskipun tidak keras tapi masih terdengar oleh penghuni lain dikamarnya yang baru saja datang.

Bimo kembali ke rumah sakit setelah meminta salah satu anak buahnya ke kantor polisi bersama orang bengkel. Sebelum mengurus administrasi rumah sakit dia memutuskan untuk ke kamar Revan untuk melihat keadaannya, dan melaporkan bahwa gadis yang ternyata mempunyai tempat spesial di hati adik bosnya itu telah dia antarkan dengan selamat.

"Aamiin..." ucap Bimo saat mendengar permohonan Revan. Revan hanya mencebik, dia tau pasti akan dibuly kalau menanggapinya.

"Lapor Mas, gadis pencuri hati Mas Revan sudah saya antarkan dengan selamat." ucap Bimo kemudian diam. Entah mengapa, sepertinya dia punya firasat yang tidak baik tentang Kia. Masih menimbang apakah ini harus disampaikan kepada Revan atau tidak.

"Mas, kenapa ya, saya kayak punya firasat yang tidak baik tentang Kia." akhirnya dia mengeluarkan uneg-unegnya.

"Kenapa dengan Kia? Kamu mencuriagai dia bukan wanita baik-baik? Ga usah berprasangka deh, aku yakin dia gadis baik." Bimo belum menjelaskan tapi Revan sudah salah sangka. Sudah ngegas, salah paham pula.

Bimo hanya geleng-geleng kepala sambil tersenyum, ternyata anak pak bos besarnya ini sudah benar-benar membuka hatinya untuk Kia." Bukan gitu mas maksud saya. Saya hanya merasa kalau akan ada masalah dengan Kia. Tapi semoga itu hanya perasaan saya saja." Ucap Bimo menjelaskan.

"Saya langsung mengurus administrasi ya mas. Jangan lupa tanyain keadaan pujaan hati, Jangan cuma berdoa mas, tapi juga harus ikhtiar kalau mau menikung tunangan orang, hahaha....." tambah Bimo lagi tertawa sambil lari keluar ruangan.

Revan hanya mendengus, Bimo dan beberapa pegawai perusahaan yang sering wira-wiri ke rumah besar memang sudah seperti teman dan keluarga begi mereka. Tak ada panggilan Tuan dan Nyonya, dengan Tuan mudanya mereka lebih akrab memanggil Mas. Demikian ART di sana, mereka semua sudah dianggap keluarga. Meski begitu tak ada dari mereka yang berani melunjak, karna resikonya sudah pasti akan langsung diberhentikan. Kemana lagi mereka akan bekerja dengan gaji 3 kali lipat dari UMR, belum lagi kalau perusahaan sedang menang terder besar, pasti ART pun kecipratan. Keluarga mereka membangun loyalitas pegawai memang bukan hanya dengan gaji dan bonus tapi juga dengan sikap. Tapi jangan harap mereka yang berkhianat bisa dimaafkan begitu saja. Semua sudah ada resikonya masing-masing.

"Dasar kampret... Ck... Kok dia denger sih!" Revan kesal dengan Bimo, "memang sebaiknya aku hubungi Kia. Tapi kalau sedang melepas rindu gimana? Kia... Abang ga rela dek, kamu deket-deket laki-laki lain." gumamnya, merasa sesak saat bayangan Kia dipeluk laki-laki lain.

Revan tidak jadi menelpon, tapi hanya mengirim pesan,

"Udah nyampe belum dek, kok ga kasih kabar abang sih?"

Beberapa menit belum juga dibuka.

"Dek, kamu baik-baik saja kan?" pesan dikirim lagi.

Sudah beberapa jam tapi pesannya belum juga dibuka. Revan makin gelisah. Dia hanya bisa berdoa, memcoba berpikir harus melakukan sesuatu untuk memastikan gadis itu baik-baik saja. Akhirnya dia meminta bantuan Reyhan.

On call...

" Bang, aku butuh orang abang. Aku ingin dia mencari tahu keadaan Zaskia. Feeling aku ga enak Bang..."

"Assalamu 'alaikum... Orang tuh kalau telpon pertama ngucapin salam dulu. Adek gue kok kayak lupa etika sih..." alih-alih menawab, Reyham malah memberikan wejangan.

"Iya Bang... Maaf Wa alaikum salam. Jadi gimana?"

"Bukannya tadi diantarkan sama Bimo?"

Sebenarnya Revan bisa meminta Bimo untuk kemabali ke tempat Kia tadi diantar, untuk memastikan keadaannya. Namun dia menyadari, sebagai aspri kakaknya tugasnya pasti banyak, dan untuk hal receh seperti ini tidak perlu sampai menurunkan Bimo.

" Pesanku dari tadi tidak dibalas, aku khawatir Bang. Dan tadi Bimo juga bilang, katanya punya firasat yang tidak baik." terdengar jelas nada cemas dari ucapan Revan.

Bukannya bersimpati, Reyhan malah meledek.

"Ini beneran kamu jatuh cinta sama istri orang? Astaga... Benar-benar berita besar ini mama harus dikasih tau."

"Ga usah sembarangan deh, Kia belum jadi istri jadi masih bisa aku minta dalam doa pada Sang Pencipta." ucap Revan sambil bersungut.

Tawa Reyhan pecah, "Ha ha ha... Ini beneran Revan kan? Jangan-jangan waktu kamu pingsan jiwa kamu tertukar."

"Abang ih, berhenti ga tertawanya? Serius ini, aku ingin segera."

"Ck, kecil itu. Baiklah, kalau memang itu keputusan kamu abang kamu ini mewakili keluarga besar kita memutuskan untuk mendukung adek tercintanya. Sini peluk dulu, hahaha..." Reyhan berucap sambil merentangkan tangan posisi seperti jendak memeluk.

Dan Revan menanggapi dengan mengepalkan tangan dengan posisi seolah akan meninju, " Nih, peluk. " yang diseberang semakin terpingkal-pingkal." Ya udah, aku tunggu segera infonya. Assalamu alaikum." Revan segera mematikan sambungan telpon setelah salamnya dijawab.

Revan turun dari ranjang lalu ke kamar mandi mengambil wudlu lalu sholat meskipun sambil duduk karna badannya masih terasa sakit untuk banyak bergerak.

Setelah selesai sholat terdengar notif pesan dari hpnya, ternyata dari orang yang sejak tadi dia pikirkan.

"Maaf bang, baru buka hape. Kia udah nyampe alamat yang Kia cari kok. Tenang aja bang, jangan khawatir😊."

Harusnya Revan merasa lega, tapi hatinya tetap merasa gelisah. "Kenapa seperti ada yang kamu sembunyikan dek, apa kamu belum percaya sama abang sampai tidak mau cerita." ucapnya lirih, "Dek, kayaknya abang beneran jatuh cinta sama kamu. Kamu ga ngrasain juga ya dek?" ucapnya lagi sambil meremas dadanya.

Telpon... tidak... telpon... tidak... Akhirnya menekan tombol hijau melakukan panggilan. Ternyata sibuk, artinya dia sedang berada di panggilan lain.

" Adek ga bohong kan? Kalau ada apa-apa kamu harus hubungi abang. Ingat itu!" akhirnya Revan memutuskan untuk mengirim pesan saja

"Kamu lagi ngapain sih dek, jangan mesra-mesraan! Abang cemburu" ah... Hapus... Nanti kalau dibaca sama cowoknya malah Kia yang kena masalah.

"Abang kangen dek..." tulisnya lagi dan hapus lagi...

Ah kok jadi lebay banget sih. Akhirnya Revan hanya mengacak-acak rambutnya frustasi.

"Kalau bisa terima telpon, kabari abang ya." akhirnya itulah yang dia kirim.

*****

"Bro gue ada tugas. Ke rumah sekarang." ucap Reyhan pada seseorang diujung telpon sana. Hanya itu yang dia ucapkan kemudian menutip telponnya.

Reyhan memutuskan untuk kembali ke rumah, meskipun saling meledek tapi dia sangat menyayangi adek bungusnya itu. Sang mama harus diberi tahu pelan-pelan agar dia tidak shock. Bagaimapun juga keaadaan Revan selama ini yang membuat Sang mama menjadi lebih perhatian kepada si bungsu. Seandainya dia ditakdirkan untuk tidak dekat dengan wanita manapun, setidaknya dia mendapat kasih sayang yang penuh dari mamanya, begitu pikirnya.

Baru saja mobilnya terparkir, dari dalam sudah terdengar teriakan si kembar, anak-anak Reyhan Danesh dan Danesha yang saat ini berumur 4 tahun. Sedangkan saat ini Reyham sendiri berumur 30 tahum, 3 tahun lebih tua dari Revan.

"Papi... Papi sudah pulang?" tanya mereka kompak sambil berhamburan ke pelukan Reyhan yang sudah merentangkan tangannya.

"Iya nih, Papi laper. Tadi gak dikasih uang jajan sama mami, jadinya pulang deh buat makan..." jawab Reyhan asal lalu menuntun mereka ke dalam.

"Assalamu alaikum...." ucap Reyhan saat masuk rumah

"wa alaikum salam." Sahut mereka yang ada di dalam.

"Mami... Mami... Papi pulang, katanya lapel belum makan." teriak si kembar yang memang belum jelas mengucap huruf R, saat mencari maminya di dapur yang ternyata sedang membantu ARTnya membuat kue. "Mami ga punya duit ya, katanya papi ga dikasih uang jajan sama mami, makanya ga ga beli maem." Sang mami hanya tersenyum dan mengacak rambut kedua anaknya iti dengan sayanh. Buru-buru dia mencuci tangan dan ke depan menyambut suaminya. Merasa ada yang beda karna biasanya dia akan sampai di rumah sebelum maghrib. Tapi ini masih jam 3 sore dan apa tadi? Jam segini belum makan?

"Loh, mas Rey dimana Ma, katanya sudah pulang?"

"Tadi ke atas. Mau mandi dulu, katanya gerah" jawab mama sambil tersenyum. Melihat Reyhan dan Siera yang selalu saja tampil mesra selalu mendamaikan hatinya, tak henti berdoa agar anak bungsunya kelak akan bertemu jodohnya.

"Cira ke atas dulu susulin Mas Rey ya Ma." pamit Siera pada mertuanya. "Sayang main sama mbak dulu ya, mami ke atas dulu siapin baju papi." pamit Siera pada anak-anaknya yang sedang asyik bermain yang hanya di jawab dwngan anhhukan oleh mereka.

Sampai di kamar, dia menyiapkan kaos lengan pendek dan celana chinos pendek. Tak lama terlihat suminya keluar dari kamar mandi dengan menggunakan handuk yang dililitkan dipinggangnya.

Mekipun menjalani rumah tangga hampir 6 tahun, entah mengapa melihat pemandangan seperti itu masih saja membuatnya malu dan salah tingkah.

"Tumben pulang cepet, Mas ga sakit kan?" tangan Siera bukan meraih tangan suaminya untuk dicium, tapi malah meraba kening suaminya, takut kalau ternyata suaminya itu sedang sakit. "Tapi tidak panas."

Reyhan hanya memejamkan mata saat mendapat sentuhan lembut di keningnya, bahkan seperti itu saja sudah melahirkan getaran hebat dari dalam tubuhnya. Bukannya menjawab, dia malah merengkuh pinggang istrinya dan menyerangnya. Dari kecupan yang lama kelamaan menjasi cumbuan, tangannya juga sudah nangkring di dada istrinya. Siera yang biasanya lemah dengan serangan dadakan seperti ini, tubuhnya pasti selalu meminta lebih. Tapi saat memgingat suaminya itu belum makan, dia mendorong dada suaminya itu pelan.

"Mas... Jangan gini, pake baju dulu." ucapnya setelah ciuman mereka terlepas.

"Kangen yang..." Reyhan masih berusaha melancarkan serangan.

Siera harus menguatkan hati, dia tidak mau suaminya sakit karna kelaparan, apa kata dunia punya banyak uang tapi skit karna ga makan.

"Nanti lagi dilanjutin, sekarang pakai baju dulu terus makan, Mas belum makan kan? Memangnya Bimo kemana tumben ga ngingetin." ucapnya ngedumel dan lawan bicara hanya tersenyum, menikmati wajah menggemaskan isterinya saat sedang kesal.

Tak lama mereka turun. Siera segera mengambil piring dan memasukkan makanan ke dalamnya.

" Suapin yang... "

" Ya ampun, bayi besarku." denga telaten Siera menyuapi bayi besarnya.

"Kamu tau, Bujang lapuk kita sedang jatuh cinta?" ucap Reyhan di sela-sela makannya. "Tapi sayangnya, gadis itu ternyata calon istri orang."

Sejenak Siera diam dan mencerna kata-kata suaminya.

"Abang ga sedang ngarang cerita kan?" ucap Siera antusias saat sadar siapa yang saat ini dibicarakan. "Akhirnya aku bakalan punya temen curhat di rumah ini, bisa belanja bareng, nyalon bareng, masak bareng dan..." ucapanya terputus saat suaminya menyela ucapannya.

"Dia milik orang yang..."

"Baru juga calon, belum sah jadi masih ada harapan."

"Jadi kamu setuju Revan merebut calon istri orang?" ucap Reyhan tak menyangka jika istrinya akan langsung mendukung.

"Siapa yang akan merebut istri orang?

Salam sehat readers ku yang baik,

Jangan lupa bersyukur agar kita tida kufur

Cintai apa yang kita miliki, karena kehilangan itu sangat menyakitkan❤️❤️

Jangan lupa vote dan like nya ya

Terpopuler

Comments

RizQiella

RizQiella

waaah kedengeran mama nya

2023-08-23

0

Kimie Meonk

Kimie Meonk

anak q jg dah paling kcl dah mau 5 tahun tpi blm bsa bilang RRR...

2022-11-29

0

Sisilia Betekeneng

Sisilia Betekeneng

mudahan2 kai bisa diketemukan

2022-03-15

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. DIKEROYOK
2 BAB 2. Aku Jadi Normal?
3 BAB 3. Merebut Tunangan Orang
4 BAB 4. Tentang Revan
5 BAB 5. Hati yang Terluka
6 BAB 6. TENTANG LAMARAN
7 BAB 7. RENCANA VERA
8 BAB 8. JEBAKAN
9 BAB 9. TAWARAN PEKERJAAN
10 BAB 10. KANGEN
11 BAB 11. MEMBERI TAHU MAMA
12 BAB 12. Bermetamorfisis
13 BAB 13. Pemandangan Syahdu
14 BAB 14. MENEMUKANMU
15 BAB 15. PAKAIAN DALAM
16 BAB 16. PERTEMUAN
17 BAB. 17. CALON ISTRI
18 BAB. 18. Ke Apartemen Revan
19 BAB 19. ABIMANA RAHARDIAN
20 BAB 20. TEROR dan Kecelakaan
21 BAB 21. Gara-gara Kaos
22 BAB 22. CALON MENANTU
23 BAB 23. HANG OUT BARENG CAMER
24 BAB 24. SIMPANAN OM-OM
25 BAB 25. I LOVE YOU
26 BAB 26. CEMBURU
27 BAB 27. RENO ZAYAN ABIDIN
28 BAB 28. OTAK MESUM
29 BAB 29. ZAHRA BIMBANG
30 BAB 30. TALAK TIGA
31 BAB 31. ABIMANA KEMBALI
32 BAB 32. VERA MEMBUAT ULAH
33 BAB 33. PERASAAN TERPENDAM
34 BAB 34. GALERI FOTO
35 BAB 35. MENCERITAKAN
36 BAB 36. MEMINTA IZIN BUNDA
37 BAB 37. PENGUNTIT
38 BAB 38 Melamar Kia
39 BAB 39. ZIAN SANG ASISTEN
40 BAB 40. KILAF
41 BAB 41. ARA DAN ARYA
42 BAB 42. ZASKIA PINGSAN
43 BAB 43. TENTANG MANTAN
44 BAB 44. BIBIT PELAKOR
45 BAB 45. RENCANA FELY
46 BAB 46. Antara Sakit dan Enak
47 BAB 47. LINA DITANGKAP
48 BAB 48. Pertemuan Dua Keluarga
49 BAB 49. BU RETNO HEBOH
50 BAB 50. Masalah di Kafe
51 BAB 51. RENCANA BERTEMU AYAH ABI
52 BAB 52. KEPUTUSAN ZAHRA
53 BAB 53. PERNIKAHAN DADAKAN
54 BAB 54. PAGI PERTAMA
55 BAB 55. BERTEMU BUNDA
56 BAB 56. PERTEMUAN
57 BAB 57. MELEPAS RINDU
58 BAB 58. USAHA ROY
59 BAb 59. MENJADI KELUARGA BESAR
60 BAB 60. CANDU
61 BAB 61. SAHABAT
62 BAB 62. VERA KEPEDEAN
63 BAB 63. MAKE OVER
64 BABA 64. ARA DAN ARYA 2
65 BAB 65. ITSBAT NIKAH
66 BAB 66. PATAH HATI BERJAMAAH
67 BAB 67. 3R BERSAUDARA
68 BAB 68. MENEBUS RINDU
69 BAB 69. SAH
70 BAB 70. PERKENALAN
71 BAB 71. TUNANGAN
72 BAB 72. RITUAL PENGANTIN BARU
73 BAB 73. DUDA RASA PERJAKA
74 Teks Terpotong
75 BAB 74. BOUBLE DATE
76 BAB 75. BELANJA
77 BAB 76. MATA-MATA DI MANSION
78 BAB 78. LARAS VS YAYAN
79 BAB 78. RENCANA
80 BAB 79. AKHIR YAYAN
81 BAB 80. KEMBALINYA NYONYA RUMAH
82 BAB 81. BERTEMU MANTAN
83 BAB 82. KARYAWAN BARU
84 BAB 83. RUMPUT LIAR
85 BAB 84. MINUMAN BERNUTRISI
86 BAB 85. DI BALIK LAYAR
87 BAB 86. Salah Paham Berujung Suka
88 BAB 87. KEKAYAAN REVAN
89 BAB 88. MODEL DADAKAN
90 BAB 89. The Power Of Followers
91 BAB 90. SAKSI KUNCI
92 BAB 91. PULANG KAMPUNG
93 BAB 92. MENYELAMATKAN
94 BAB 93. SALAH SANGKA
95 BAB 94. TIDAK MENGENALI
96 BAB 95. MOTIVATOR GANTENG
97 BAB 96. REVAN UNTUK ZASKIA
98 BAB 97. Kisah Cinta yang Lain
99 BAB 98. MENJENGUK MANTAN CALON MERTUA
100 BAB 99. KUMPUL KELUARGA
101 BAB 100. NGIDAM MARTABAK?
102 BAB 101. TRAGEDI PAGI
103 BAB 102. SESERAHAN
104 BAB 103. MEMINTA MAAF
105 BAB 104. MEMBERI PELAJARAN
106 BAB 105. PENYERGAPAN
107 BAB 106. KEHIDUPAN SETELAH MENIKAH
108 BAB 107. MASALAH DI RUKO
109 BAB 108. YOUTUBER?
110 BAB 109. NGIDAM
111 BAB 110. Aku Ingin Dihamili
112 BAB 111. Datangnya Masa Lalu
Episodes

Updated 112 Episodes

1
BAB 1. DIKEROYOK
2
BAB 2. Aku Jadi Normal?
3
BAB 3. Merebut Tunangan Orang
4
BAB 4. Tentang Revan
5
BAB 5. Hati yang Terluka
6
BAB 6. TENTANG LAMARAN
7
BAB 7. RENCANA VERA
8
BAB 8. JEBAKAN
9
BAB 9. TAWARAN PEKERJAAN
10
BAB 10. KANGEN
11
BAB 11. MEMBERI TAHU MAMA
12
BAB 12. Bermetamorfisis
13
BAB 13. Pemandangan Syahdu
14
BAB 14. MENEMUKANMU
15
BAB 15. PAKAIAN DALAM
16
BAB 16. PERTEMUAN
17
BAB. 17. CALON ISTRI
18
BAB. 18. Ke Apartemen Revan
19
BAB 19. ABIMANA RAHARDIAN
20
BAB 20. TEROR dan Kecelakaan
21
BAB 21. Gara-gara Kaos
22
BAB 22. CALON MENANTU
23
BAB 23. HANG OUT BARENG CAMER
24
BAB 24. SIMPANAN OM-OM
25
BAB 25. I LOVE YOU
26
BAB 26. CEMBURU
27
BAB 27. RENO ZAYAN ABIDIN
28
BAB 28. OTAK MESUM
29
BAB 29. ZAHRA BIMBANG
30
BAB 30. TALAK TIGA
31
BAB 31. ABIMANA KEMBALI
32
BAB 32. VERA MEMBUAT ULAH
33
BAB 33. PERASAAN TERPENDAM
34
BAB 34. GALERI FOTO
35
BAB 35. MENCERITAKAN
36
BAB 36. MEMINTA IZIN BUNDA
37
BAB 37. PENGUNTIT
38
BAB 38 Melamar Kia
39
BAB 39. ZIAN SANG ASISTEN
40
BAB 40. KILAF
41
BAB 41. ARA DAN ARYA
42
BAB 42. ZASKIA PINGSAN
43
BAB 43. TENTANG MANTAN
44
BAB 44. BIBIT PELAKOR
45
BAB 45. RENCANA FELY
46
BAB 46. Antara Sakit dan Enak
47
BAB 47. LINA DITANGKAP
48
BAB 48. Pertemuan Dua Keluarga
49
BAB 49. BU RETNO HEBOH
50
BAB 50. Masalah di Kafe
51
BAB 51. RENCANA BERTEMU AYAH ABI
52
BAB 52. KEPUTUSAN ZAHRA
53
BAB 53. PERNIKAHAN DADAKAN
54
BAB 54. PAGI PERTAMA
55
BAB 55. BERTEMU BUNDA
56
BAB 56. PERTEMUAN
57
BAB 57. MELEPAS RINDU
58
BAB 58. USAHA ROY
59
BAb 59. MENJADI KELUARGA BESAR
60
BAB 60. CANDU
61
BAB 61. SAHABAT
62
BAB 62. VERA KEPEDEAN
63
BAB 63. MAKE OVER
64
BABA 64. ARA DAN ARYA 2
65
BAB 65. ITSBAT NIKAH
66
BAB 66. PATAH HATI BERJAMAAH
67
BAB 67. 3R BERSAUDARA
68
BAB 68. MENEBUS RINDU
69
BAB 69. SAH
70
BAB 70. PERKENALAN
71
BAB 71. TUNANGAN
72
BAB 72. RITUAL PENGANTIN BARU
73
BAB 73. DUDA RASA PERJAKA
74
Teks Terpotong
75
BAB 74. BOUBLE DATE
76
BAB 75. BELANJA
77
BAB 76. MATA-MATA DI MANSION
78
BAB 78. LARAS VS YAYAN
79
BAB 78. RENCANA
80
BAB 79. AKHIR YAYAN
81
BAB 80. KEMBALINYA NYONYA RUMAH
82
BAB 81. BERTEMU MANTAN
83
BAB 82. KARYAWAN BARU
84
BAB 83. RUMPUT LIAR
85
BAB 84. MINUMAN BERNUTRISI
86
BAB 85. DI BALIK LAYAR
87
BAB 86. Salah Paham Berujung Suka
88
BAB 87. KEKAYAAN REVAN
89
BAB 88. MODEL DADAKAN
90
BAB 89. The Power Of Followers
91
BAB 90. SAKSI KUNCI
92
BAB 91. PULANG KAMPUNG
93
BAB 92. MENYELAMATKAN
94
BAB 93. SALAH SANGKA
95
BAB 94. TIDAK MENGENALI
96
BAB 95. MOTIVATOR GANTENG
97
BAB 96. REVAN UNTUK ZASKIA
98
BAB 97. Kisah Cinta yang Lain
99
BAB 98. MENJENGUK MANTAN CALON MERTUA
100
BAB 99. KUMPUL KELUARGA
101
BAB 100. NGIDAM MARTABAK?
102
BAB 101. TRAGEDI PAGI
103
BAB 102. SESERAHAN
104
BAB 103. MEMINTA MAAF
105
BAB 104. MEMBERI PELAJARAN
106
BAB 105. PENYERGAPAN
107
BAB 106. KEHIDUPAN SETELAH MENIKAH
108
BAB 107. MASALAH DI RUKO
109
BAB 108. YOUTUBER?
110
BAB 109. NGIDAM
111
BAB 110. Aku Ingin Dihamili
112
BAB 111. Datangnya Masa Lalu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!