Deg... Deg... Deg...
Jantung Kia awpweti terpompa lebih cepat, semakin mendekat semakin gelisah. Tapi Kia tetap mencoba menepis prasangka buruknya.
Lamat-lamat dia mendengar seperti ada yang mengucapkan ijab qobul, ternyata benar ada acara nikahan. Mungkin tetangganya atau saudaranya pinjam tempat, masih mencoba berpikir positif.
Agak ragu, Kia mendekat berharap kedatangannya tidak mengganggu acara. Masih menelisik keadaan disana, kia masih berjalan pelan. Tapi setelah dekat alangkah kagetnya ternyata pengantin pria itu adalah Andre, tunangannya. Seketika jantungnya berdebar lebih hebat, seperti mau lepas dari tempatnya. Air matanya keluar tanpa dikomando.
"Mas Andre... Apa maksudnya ini?" Tanya Kia dengan suara agak tinggi yang bisa didengar semua diruangan ini.
Terlihat disana ada orang-orang yang dikenal Kia sebagai pakde dan budenya, ada bu Mala, ibunya Revan dan juga... penagantin wanitanya adalah Vera sepupunya sendiri, serta beberapa orang yang Kia tidak kenal. Seketika Kia merasa semua orang sedang meengkhianati dan mempermainkannya.
Tangis Kia mulai pecah, suaranya bergetar masih tak percaya dengan yang dilihatnya.
"Zaskia...!!!" Sahut mereka bersamaan saat tau siapa yang datang.
"Aku bisa jelaskan zas..." kali ini Andre yang bersuara. Andre memang memiliki panggilannya sendiri pada Zaskia.
"Jadi selama ini abang tidak bisa dihubungi karna ini." perlahan dia melihat ke mempelai wanita yang nampak ingin tersenyum mengejek...
"Vera... Jadi kamu... Mengapa.. mengapa kalian melakukan ini, apa salah saya?" Kia merasa benar-benar shock ternyata sepupunya ini sudah mengambil semua yang ia punya.
Tangisnya bertambah kencang, sakit... Sakit sekali rasanya. Lututnya terasa lemas, dadanya tersa sesak.
" Sayang...tenangkan dirimu, Kita bicara yuk. " kali ini ibu Andre yang bersuara.
"Mas Andre kenapa tega sama saya bu. Apa salah saya?" Kia meraung masihvtetap ditempatnya.
"Sayang, ini ga seperti yang kamu pikirkan. Mas akan jelasin. Sekarang kita ke dalam ya!" kali ini Andee yang berbicara.
"Sayang sayang... Masih berani panggil sayang setelah semua ini." batin Kia tidak terima.
Perlahan Bu Mala menuntun Kia ke sebuah ruangan. Dwngan langkah pelan dan pasrah Kia mengikuti calon mertuanya itu.
"Kenapa bu, apa salah saya. Mengapa harus menginginkan saya jika akhirnya akan dbuang."
"Jangan bicara seperti ini Nak. Maafkan ibu sayang, tenangkan dirimu dulu." menyodorkan minum untuk calon mantunya.
"Ibu baru tau semalam ketika sampai di sini. Andre hanya meminta untuk datang tanpa tau kalo sebenarnya akan ada pernikahan." Lanjutnya menjelaskan.
Menghela napas sebentar, lalu berujar, "Sungguh hanya kamu nak, satu-satunya wanita yang ibu harapkan jadi pendamping anak ibu. Andre melakukan kesalahan sampai harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dengan menikahi Vera." Bu Mala tak dapat menahan air matanya. "Vera hamil... Sungguh, ibu juga kecewa dengan semua ini nak. Maafkan ibu... Ibu gagal mendidik anak ibu... Maafkan ibu sayang!"
Kia semakin menangis pilu sambil memeluk calon mertuanya itu. Mereka berpelukan meluapkan kekecewaan.
"Kia harus bagaimana bu... Kia kecewa, hati Kia sakit." Kia meremas baju yang melekat didadanya.
"Bicaralah dengan Andrew sayang... selesaikan masalahmu dengan baik." kata bu Mala sambil memegang kedua pundak Kia. "Kamu anak yang baik, ibu selalu mendukungmu, ibu akan selalu menyayangimu melebihi putra ibu sendiri.
Kia masih terdiam, belum tau apa yang harus dilakukannya hatinya masih terasa berdenyut nyeri.
Bu Mala keluar dari ruangan itu, tak lama masuklah Andre, tampilan nya sudah tak seperti tadi, rambutnya acak-acakan ciri khas orang frustasi.
"Zaskia sayang... Maafin mas ya. Mas kilaf, mas terpaksa menikah dengannya. Setelah bayinya lahir aku akan menceraikannya dan kita akan menikah. Mas janji." kata Andre berusaha memeluk Kia. Meskipun orang tuanya yang meminta dia untuk memperistri Kia, sesungguhnya Andre tidak terpaksa menerima. Bahkan setelah mengenal Kia, tak butuh waktu lama untuk bisa memberikan hatinya.
"Stop mas, jangan dekat. Aku ga mau deket - deket mas Andre." Ki beraingsut mundur menjauh.
"Mas kangen sayang, kamu juga kan. Kenapa ga boleh peluk? Atau kita bisa menikah sekarang juga. Aku janji kamu akan jadi yang utama." ucap Andre asal, sungguh dia takut Kia meninggalkannya. Ini tidak seperti rencana awalnya.
Kia menggelengkan kepalanya, heran dengan ucapan Andre. "Mas Andre sadar ga sih kalo udah nyakitin Kia? Jadi selama ini Mas selingkuh dengan Vera?" Kia masih berusaha menghindari Andre. Dan sekarang Kia mau dijadikan istri kedua? Mas ini punya hati gak sih? " amarah Kia meluap-luap.
"Bukan begitu sayang, mas bisa jelasin. Mas hanya menunggu sampai bayi itu lahir, setelah itu mas akan menceraikannya." ucap Andre. Dia mulai berhenti ketika melihat Kia yang semakin ketakutan.
"Penjelasan seperti apa? Apapun alasanya tetap saja mas sudah menyakiti Kia." ucap Kia makin meninggi. "Kenapa sih mas harus memberi harapan jika akhirnya seperti ini, Kia kecewa mas." ucapanya mulai lirih, terlihat jika dia memang manahan sakit.
"Dengerin penjelasan mas dulu sayang, hanya kamu satu-satunya wanita yang ingin kusanding sampai tua nanti. Aku sungguh tidak berniat untuk hidup dengan Vera." Ande masih mencoba membujuk.
"Sumpah aku ga percaya, jadi seperti ini laki-laki yang akan menjadi suamiku? Benar-benar tidak punya perasaan." suaranya sudah mulai serak. "Mas pikir aku akan bahagia?
Niatnya aku ke sini mau kasih kejutan, tapi apa? Aku yang dapet kejutan. Selamat atas pernikahan mas Andre, semoga bahagia, mulai saat ini kita tidak ada hubungan lagi mas."
"Enggak Zas... Tolong jangan bicara seperti ini, maafkan aku sayang... Aku yakin kamu sudah mulai cinta kan sama mas? Bukankah meskipun aku sudah menikah aku bisa menikah lagi. Kita akan menikah sesuai rencana sayang, kamu tetap di sini ya. Nanti kita bicarakan lagi."
" Maaf mas, ku rasa sudah ga ada lagi yang perlu kita bicarakan. Mas sudah mengkhianati aku. Mas sudah bercinta dengan wanita lain. Mas pikir aku ini apa?" Dengan mengumpulkan tenaga suranya mulai meninggi." Biarkan aku yang mengalah mas, biarkan aku menata hatiku. Masalah ibu, biarkan aku sendiri yang menjelaskan. " Kia berlari mendekati pintu ingin keluar, baru saja hendak memutar handle pintu Andre menarik tangannya, dengan cepat ia merengkuh tubuh Kia.
"Lepaskan aku mas, aku mau pergi. Jauhkan tangan kotormu aku ga mau kamu sentuh." Sekuat tenaga Kia mendorong agar tubuhnya terlepas, namun kekuatannya masih kalah jauh. Tak kurang akal, dia menginjak kaki dan menggigit tangan Andre, setelah terlepas dia langsung berlari keluar.
Di depan sudah ada Bu Mala yang mondar-mandir menunggu dengan cemas. Sementara disofa ada pakde dan bude yang melihatnya dengan tatapan mengejek. Kia hanya melirik tanpa menyapa, sejak dulu mereka memang tidak menyukainya.
"Bu, Sazkia mau pamit saja bu. Maaf jika Kia membuat keributan." kata Kia masih terisak.
"Tidak sayang, kamu disini dulu ya. Besok kita pulag bersama. Apa tadi Andre menyakitimu, dia berbuat kasar?" Bu Mala mulai cemas.
"Maaf bu, Kia pergi sekarang saja. Ga papa kok bu. Mas Andre ga nyakitin Kia. Kia akan belajar mengikhlaskan. Ibu jangan sedih, Kia tetap akan jadi anak ibu kok." ucap Kia pelan, meski pernikahanmya dengan Andre akan gagal tapi Kia memutuskan akan tetap menganggap Bu Mala seperti ibunya sendiri, karna memang dia sosok ibu yg baik.
Kia mencoba untuk tersenyum.
"Apakah salah kalau ibu masih berharap kamulah kelak yang akan mendampingi anak ibu Nak?"
Sukses ucapan ibu mendapat pelototan dari ke dua orang tadi.
Melihat kedua orang itu ingin menyela, kia segwra berkata,
"Ibu jangan begitu, ibu jangan banyak pikiran nanti sakit. Ibu jaga kesehatan ya, Kia pamit dulu. Assalamu alaikum." Kia segera keluar setelah mencium tangan Bu Mala. Menulikan pendengarannya saat wanita paruh baya itu memintanya untuk tidak pergi.
Baru bebera langkah keluar dari rumah Andre, terlihat Vera yang sedang berdiri bersedekap dada sambil tersenyum mengejek.
"Sudah ku bilang kan, aku akan memiliki apa pun yang kamu miliki. Aku takan membiarkanmu bahagia. Kamu lihat Mas Andre kan, dia lebih memilihku. Kamu tidak akan bisa mengalahkan ku." ucap Vera sengaja memprovokasi.
"Sebenarnya apa salahku padamu, mengapa kamu selalu menggangguku dan menyakitiku. Setelah keluargamu mengambil semua harta ibuku, mengapa kamu juga mengambil calon suamiku? Sebenarnya apa salah aku" tanya Kia tak habis pikir.
"Memangnya kamu siapa? Kamu pikir kamu pantas bersanding dengan dia? Sudah miskin, dekil, kumal... Lihat ini!" vera menarik ujung kaos panjang yang dipakai Sazkia. "Model apaan pakaian kamu, sama sekali tidak modis. Kamu lihat aku dong... Udah cantik, modis dan yang pasti aku lebih seksi dan bisa memuaskan mas Andre. Tau ga, mas Andre itu ga pernah puas kalo cuma mnyentuhku sekali. Aku sampai ketagihan dengan keperkasaannya... " kata Vera meracau sambil menerawang, mungkin sedang membayangkan malam-malam panas mereka.
Bukan hanya jijik pada wanita yang ada dihadapanya saat ini, Kia masih bengong tidak menyangka didunia ini ada manusia model Vera.
Berkali-kali Kia melafalkan istighfar dalam hati. Agar pikirannya tidak tercemar dan tetap menjaga kewarasanya.
"Percuma ya ngomong sama kamu. Kamu puaskan sudah mendapat apa yang kamu mau? Ya sudah sana, jaga agar hatinya Mas Andre tidak berpaling dari kamu. Jangan sampai kamu merasakan apa yang aku rasakan."
Tanpa babibu Kia segera pergi dari tempat itu, entahlah dia pun belum tau mau kemana. Untuk pulang jelas dia tak punya cukup uang.
" Sial, dasar cewek kampung, dekil, jelek... Ga mungkin lah ngalahin aku." Vera masih memaki Kia meski Kia tak lagi telihat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Cinta Suci
di tikung sepupuku sendiri
2022-12-02
0
lilis tanoto
buat zaskya menjadi wanita mandiri dan kuat thor
2022-03-30
1
Hajjah Hartini Effendi
sabar ya zaskya, semoga kamu berjodoh dgn Revan
2022-03-29
1