BAB 3. Merebut Tunangan Orang

Deg...

Kok nyesek ya denger dia udah punya calon. Batin Revan, masih belum mengerti hatinya.

Lalu dia tersenyum, dan berkata, "Nanti biar dianter nyari alamatnya." kata Revan sambil beringsut turun dari ranjang.

"Abang mau apa? Biar aku bantu?" 

Revan tersenyum, "Ke kamar mandi, abang bisa kok." mengusap kepala Kia sebentar lalu ke kamar mandi dengan perlahan sambil menyeret tiang impus. 

Kia masih mamatung sambil melihat punggung revan, kemudian memegangi dadanya, "Jantungku harus diamankan, ga usah ge er deh Kia, dia baik karna sudah kamu tolong. Jaga hati, ingat kamu sudah ada yang akan memiliki." batinnya lalu tangannya menepuk-nepuk pipinya untuk mengembalikan kewarasannya. 

Derrtt... Derrtt... 

Hapenya bergetar ada panggilan nomor masuk dari

BANG REVAN GANTENG

" Bang Revan narsis juga, hihihi... " gumamnya lirih lalu menekan tombol hijau. 

" Assalamu 'alaikum." 

Sejenak hening, ini kenapa malah ga dijawab sih, pikirnya. "halo assalamu alaikum..." ulangnya. 

"Eh, maaf mba, tadi adek saya mengirim pesan lewat nomer ini. Revannya ada?" Jawab seseorang dari sebrang sana.

"Bang Revannya baru ke kamar mandi, nanti biar dihubungi balik aja ya kak?" 

"Oh, oke... Oke.... Makasih ya dek?" tadi mbak sekarang dek, mungkin karna Kia memanggil kakak padanya. 

" Sama-sama kak." 

Tak berapa lama, Revan keluar dari kamar mandi. 

"Bang, tadi ada telpon dari nomor abang. Aku bilang nanti abang mau telpon balik." Ucap Kia setelah Revan kembali duduk, lalu menyerahkan hapenya. 

Tanpa menjawab, Revan langsung menghubungi nomernya. 

"Gimana bang?" 

"....." 

"Aku di ruang Anyelir...." ucapnya terjeda sambil melirik ke arah Kia. 

Yang ditatap hanya menunjukkan jumlah jari yang merupakan nomer kamar ranap Revan. 

"No 6 bang..." 

"....." 

Telpon terputus. 

"Abang belum tau bagaimana caranya berterima kasih sama adek, pokoknya kalau adek butuh apapun kapanpun, hubungi abang ya..." kata Revan sambil menatap sayu pada Kia. 

Gadis ini kalo dikasih imbalan uang pasti tidak mau, kalau mau langsung menawarkan pekerjaan juga masih canggung, ah yang penting kan sudah save kontaknya. Pikir Revan.

"Yang nolongin abang itu Allah, kebetulan saja waktu itu Kia yang jadi perantaranya." jawab kia sambil tersenyum.

"Emmm.... Kayaknya nanti aku bakalan minta bantuan abang deh, kalo abang tau ada lowongan kerja untuk lulusan SMA, kasih info ya Bang. Aku pengen kuliah sambil kerja. Kemarin dapet tawaran bea siswa disini, mau aku ambil tapi kan tetep butuh biaya untuk sehari-hari, jadi aku mau sambil kerja." kata Kia sambil membayangkan kerja sambil kuliah. 

"Emang diizinin sama tunangannya. Kenapa harus sambil kerja? Tinggal minta aja kan sama dia." ucap Revan asal. 

Kia menghembuskan napas kasar. 

"Makanya ini aku lagi nyari dia pengen ketemu untuk bahas ini juga. Aku hanya ga mau jadi beban."blirih Kia menunduk dengan nada sendu. 

Revan mengusap kepala gadis itu dengan lembut. 

" Hei, jangan sedih. Nanti abang hubungi, abang pasti usahakan. Kamu juga jangan putus komunikasi sama abang."

Kia mendongak lalu melebarkan senyumnya. 

"Makasih ya bang... Semoga abang segera sehat, panjang umur diberikan istri cantik dan sholeha. Eh, ato malah udah punya istri? Iya... Aku lupa orang seperti abang ga mungkin kan masih jomblo, kalo belum punya istri pasti sudah ada pacar. Ah, pasti cantik banget dia. Bener kan bang?" Cerocosnya panjang tanpa rem.

Revan hanya tersenyum melihat kelakuan gadis di depannya ini.

" Emang menurutmu abang seperti apa?"

" Abang itu baik sih kelihatanya, meskipun sekarang mukanya bengkak tp masih keliatan ganteng kok. "

Eh... Kia langsung membekap mulutnya.

Tawa Revan pun pecah. Sejak kejadian yang membuat dunianya berubah, ini adalah pertama kalinya Revan tertawa lepas seperti ini apalagi di hadapan seorang gadis.

Tok tok tok...

Kia bangkit membukakan pintu, dilihatnya pria yang agak mirip Revan melihatnya dengan tatapan heran tapi kemudian masuk ke dalam ruangan, meletakkan bungkusan di nakas dan paper bag di sofa. 

" Kok bisa sampe kayak gi sih Van... Kamu berantem apa gimana sih." dialah Reyhan kakak Revan.

"Digebukin preman bang semalam, ga tau gimana kalau dia ga nolongin aku. " pandangannya mengarah ke Kia yang masih terpaku di depan pintu.

"Ah, kebetulan saja saya sedang lewat Kak ..." serga Kia sambil berjalan ke arah Reyhan dan mengulurkan tangannya.

"Saya Kia kak?" Tutur Kia sopan memperkenalkan diri.

Reyhan tersenyum, "Makasih ya dek, udah nolongin Revan... Aku pikir kamu pacarnya Revan tadi. Jomblo akut dia, aku pikir sudah insyaf. Hehehe..." ucap Reyhan terkekeh. Revan hanya mendengus, "Oh iya sarapan dulu, kalian sudah laper kan?" lanjutnya. Pasti gadis ini belum sempat sarapan, pikirnya.

Kia segera mendekat berinisiatif membantu menyiapkan sarapan. 

" Biar Kia bantu kak, kakak duduk aja." ucap kia

"Tumben lu ga mabok deket cewe, manis ya dia? Auranya kelihatan meski sedikit gosong." bisik Reyhan terkekeh sambil memperhatikan Kia yang cekatan menyiapkan makan.

"Udah ada yang punya." ucap Revan merengut saat mendapat ledekan dari kakaknya.

"Yah... Gagal deh punya adek ipar." Reyhan makin memanas-manasi.

"Paan sih ga jelas... Oh ya bang, aku butuh orangnya abang untuk ngurus mobilku di kantor polisi. Kuncinya ketinggalan di dalam mobil beserta dompetnya. Sama nganter Kia juga, dia baru dari desa sedang nyari alamat tunangannya. Bisa kan bang?"

"Gampang, biar Bimo yang urus."

Ucapnya lalu mengambil 2 hape dikantong jasnya, yang satu dibarikan pada Revan, kemudian menghubungi anak buahnya untuk mengurus permintaan Revan tadi.

"Sebentar lagi Bimo datang." kata Reyhan.

"Abang ga ngasih tau mama kan?" tanya Revan masih merasa was-was. 

"Kalo Abang kasih tau mama, pasti dia yang heboh duluan. Yaudah, Abang ke kantor dulu ya, ada meeting pagi soalnya. Luka gitu aja pasti cepet pulih, jangan cengeng. Malu sama bocah." Reyhan terkekeh sambil menekan pipi Revan yang membengkak.

"Dasar abang laknat, sakit tau bang. Udah sono pergi." ucap Revan meringis menahan sakit.

Kia tergaket mendengar teriakan Revan. Reyhan hanya nyengir melihat Kia.

"Nitip Revan ya dek, nanti ada yang kesini nganter kamu." Kia hanya mengangguk sambil tersenyum. "Jangan lupa, kamu hubungi kantor kamu, minta izin." lanjutnya.

"Iya Bang, makasih diingatkan." melirik jam di dinding sidah jam 8 lebih. Revan segera menghubungi kantor meminta izin.

"Makan dulu Bang. Aku suapin aja ya bang, kayaknya tangan kanan abang masih sakit."

Revan melihat tangannya mencoba menggerakkan. Kemudian mengangguk karna memang masih sakit digerakkan.

Zaskia menyuapi Revan dengan telaten

"Kamu juga makan, maaf ya jadi ngrepotin." Ucap Revan merasa tidak enak karna gadis ini melakukan semua dengan tulus, padahal baru saling mengenal.

"Iya Bang, habis ini Kia makan. Abang santai aja. Aku ga keberatan kok. Aku malah bersyukur baru datang ke kota ini langsung dapet temen, hehehe..." jawab Kia sambil tersenyum lebar.

Revan membayangkan seandainya saja Tuhan masih memberikan kesempatan untuknya mempunyai istri dan hidup bahagia dengan keluarga kecilnya, pasti bahagia rasanya.

"Berasa punya istri beneran kalo kaya gini." goda Revan yang dihadiahi pelototan dari Kia.

"Abang kan sudah cukup umur, kenapa belum menikah? Kata Kak Rey tadi abang jomblo. Bohong kalo belum punya bacar."

Revan hanya tersenyum tak menanggapi ucapan Kia. "Nikung tunangan orang dosa ga sih?" memgalihkan pertanyaan.

"Gaasss bang... Selama janur kuning belum melengkung, nikungnya di sepertiga malam ya bang!" Kia belum mengerti maksud Revan, malah memberi ide.

"Oke, abang bakal istiqoroh tiap malam." Revan seketika antusias mendengar jawaban Kia.

Emang bener gue udah jatuh cinta ama bocah ini? Kayaknya love at first sight itu memang ada. Pikirannya mulai ngelantur.

"Jadi beneran, Abang mau nikung calon istri orang? Abang ga lagi bercanda tadi?" Kia malah makin penasaran. Sementara Revan hanya tertawa sambil geleng-geleng kepala.

"Udah makan dulu sana." ucap Revan masih terkekeh.

Tak lama datang laki-laki  seumuran Revan, mungkin ini mas Bimo pikir Kia.

"Pagi Mas Revan, bagaimana keadaannya? Tadi pak Reyhan meminta saya untuk mengurus keperluan Mas Revan." sapa Bimo ketika sudah di dekat Revan.

"Iya Bim, tolong urus mobilku yg ada di kantor polisi, panggil bengkel saja, soalnya ban mobil kempes terus kunci didalem ga bisa dbuka dari luar, tp sebelumnya antar dulu dia mencari rumah saudaranya, urus administrasi rumah sakit nanti saja."

"Baik Mas... Mbaknya mau pergi sekarang atau nanti?" tanya Bimo pada Kia

"Panggil Kia aja Bang." Ucap Kia sambil tersenyum

Kia melihat Revan sambil berkata, "Kia pergi sekarang aja ya bang. Abang ga papa kan ditinggal sendiri?"

"Beneran tega ninggalin abang?" Ada rasa berat untuk melepasnya pergi, tp Revan tak punya hak untuk melarang. Dia hanya berharap besok masih ditakdirkan untuk bertemu dengan gadis manis ini.

"Ck... Abang lebay banget sih. Abang cepet sembuh ya."

Ucap Kia sambil mengulurkan tangannya.

"Aku udah ga papa, besok juga sudah boleh pulang. Hati-hati, jaga diri. Ingat hubungi aku kalau terjadi sesuatu atau kamu butuh sesuatu." ucap Revan mengingatkan sambil mengelus kepala Kia.

Sejenak saling tatap...

Adek baper bang, manis banget sih. Jantung aku jedug-jedug tau ga bang diperlakukan kaya gini, mana senyumnya bikin candu lagi. Batin Kia yang ga munafik tentang perasaanya.

Namun karna dia sudah menerima lamaran Andre dia akan memegang prinsip untuk setia. Untuk masalah cinta, jika nanti sudah menikah pasti akan tumbuh perlahan, pikirnya.

"Iya bang, nanti Kia wa abang ya... Awas aja ga dibales, aku doain jomblo seumur hidup😁." jawab Kia sambil bercanda.

"Kan aku mau nikung tunangan orang, selama belum ada kata SAH, masih bisa aku minta sama yang menciptakan, bener ga? Bener dong."

"Iya... Iya Abang bener, Kia pamit ya. Assalamu alaikum.?" 

" Wa 'alaikum salam. "

Bimo hanya memperhatikan interaksi dua orang di depannya. Baru kali ini Revan dekat dan lembut dengan perempuan. Karna selama 5 tahun bekerja dengan keluarga dan perusahaan Reyhan belum pernah dia melihat Revan dekat dengan perempuan. Tanpa Revan dan Kia sadari, diam-diam Bimo mengambil video mereka pas adegan pamitan tadi. "Calon matumu otewe Bu?" batin Bimo.

Ibu Mas Revan pasti ga percaya kalo ga ada bukti. Pikir Bimo.

Sampai diparkiran Kia melihat dan mengingat ingat nama rumah sakitnya. Entah untuk apa.

"Alamatnya mana mb?" tanya Bimo mengembalikan fokus Kia.

"Mas... iih... Dibilangin panggil Kia aja juga, memang aku udah kaya mbak-mbak apa. Kia kelihatan tua dan jelek banget ya mas." tanya Kia merasa tidak pede.

"Eh, maaf bukan begitu maksudnya. Saya panggil mbak karna kamu temen akrab Mas Revan, adik bos saya." Bimo merasa tidak enak.

Bimo hanya tersenyum melihat Kia merengut. Kemudian menerima kertas bertuliskan alamat yang dicari. Bimo segera melajukan mobilnya menuju alamat tersebut.

Terpopuler

Comments

Amma Alam

Amma Alam

pasti Andre lagi selingkuh

2022-03-13

1

Dan Cool

Dan Cool

Suka karyamu

2022-03-03

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. DIKEROYOK
2 BAB 2. Aku Jadi Normal?
3 BAB 3. Merebut Tunangan Orang
4 BAB 4. Tentang Revan
5 BAB 5. Hati yang Terluka
6 BAB 6. TENTANG LAMARAN
7 BAB 7. RENCANA VERA
8 BAB 8. JEBAKAN
9 BAB 9. TAWARAN PEKERJAAN
10 BAB 10. KANGEN
11 BAB 11. MEMBERI TAHU MAMA
12 BAB 12. Bermetamorfisis
13 BAB 13. Pemandangan Syahdu
14 BAB 14. MENEMUKANMU
15 BAB 15. PAKAIAN DALAM
16 BAB 16. PERTEMUAN
17 BAB. 17. CALON ISTRI
18 BAB. 18. Ke Apartemen Revan
19 BAB 19. ABIMANA RAHARDIAN
20 BAB 20. TEROR dan Kecelakaan
21 BAB 21. Gara-gara Kaos
22 BAB 22. CALON MENANTU
23 BAB 23. HANG OUT BARENG CAMER
24 BAB 24. SIMPANAN OM-OM
25 BAB 25. I LOVE YOU
26 BAB 26. CEMBURU
27 BAB 27. RENO ZAYAN ABIDIN
28 BAB 28. OTAK MESUM
29 BAB 29. ZAHRA BIMBANG
30 BAB 30. TALAK TIGA
31 BAB 31. ABIMANA KEMBALI
32 BAB 32. VERA MEMBUAT ULAH
33 BAB 33. PERASAAN TERPENDAM
34 BAB 34. GALERI FOTO
35 BAB 35. MENCERITAKAN
36 BAB 36. MEMINTA IZIN BUNDA
37 BAB 37. PENGUNTIT
38 BAB 38 Melamar Kia
39 BAB 39. ZIAN SANG ASISTEN
40 BAB 40. KILAF
41 BAB 41. ARA DAN ARYA
42 BAB 42. ZASKIA PINGSAN
43 BAB 43. TENTANG MANTAN
44 BAB 44. BIBIT PELAKOR
45 BAB 45. RENCANA FELY
46 BAB 46. Antara Sakit dan Enak
47 BAB 47. LINA DITANGKAP
48 BAB 48. Pertemuan Dua Keluarga
49 BAB 49. BU RETNO HEBOH
50 BAB 50. Masalah di Kafe
51 BAB 51. RENCANA BERTEMU AYAH ABI
52 BAB 52. KEPUTUSAN ZAHRA
53 BAB 53. PERNIKAHAN DADAKAN
54 BAB 54. PAGI PERTAMA
55 BAB 55. BERTEMU BUNDA
56 BAB 56. PERTEMUAN
57 BAB 57. MELEPAS RINDU
58 BAB 58. USAHA ROY
59 BAb 59. MENJADI KELUARGA BESAR
60 BAB 60. CANDU
61 BAB 61. SAHABAT
62 BAB 62. VERA KEPEDEAN
63 BAB 63. MAKE OVER
64 BABA 64. ARA DAN ARYA 2
65 BAB 65. ITSBAT NIKAH
66 BAB 66. PATAH HATI BERJAMAAH
67 BAB 67. 3R BERSAUDARA
68 BAB 68. MENEBUS RINDU
69 BAB 69. SAH
70 BAB 70. PERKENALAN
71 BAB 71. TUNANGAN
72 BAB 72. RITUAL PENGANTIN BARU
73 BAB 73. DUDA RASA PERJAKA
74 Teks Terpotong
75 BAB 74. BOUBLE DATE
76 BAB 75. BELANJA
77 BAB 76. MATA-MATA DI MANSION
78 BAB 78. LARAS VS YAYAN
79 BAB 78. RENCANA
80 BAB 79. AKHIR YAYAN
81 BAB 80. KEMBALINYA NYONYA RUMAH
82 BAB 81. BERTEMU MANTAN
83 BAB 82. KARYAWAN BARU
84 BAB 83. RUMPUT LIAR
85 BAB 84. MINUMAN BERNUTRISI
86 BAB 85. DI BALIK LAYAR
87 BAB 86. Salah Paham Berujung Suka
88 BAB 87. KEKAYAAN REVAN
89 BAB 88. MODEL DADAKAN
90 BAB 89. The Power Of Followers
91 BAB 90. SAKSI KUNCI
92 BAB 91. PULANG KAMPUNG
93 BAB 92. MENYELAMATKAN
94 BAB 93. SALAH SANGKA
95 BAB 94. TIDAK MENGENALI
96 BAB 95. MOTIVATOR GANTENG
97 BAB 96. REVAN UNTUK ZASKIA
98 BAB 97. Kisah Cinta yang Lain
99 BAB 98. MENJENGUK MANTAN CALON MERTUA
100 BAB 99. KUMPUL KELUARGA
101 BAB 100. NGIDAM MARTABAK?
102 BAB 101. TRAGEDI PAGI
103 BAB 102. SESERAHAN
104 BAB 103. MEMINTA MAAF
105 BAB 104. MEMBERI PELAJARAN
106 BAB 105. PENYERGAPAN
107 BAB 106. KEHIDUPAN SETELAH MENIKAH
108 BAB 107. MASALAH DI RUKO
109 BAB 108. YOUTUBER?
110 BAB 109. NGIDAM
111 BAB 110. Aku Ingin Dihamili
112 BAB 111. Datangnya Masa Lalu
Episodes

Updated 112 Episodes

1
BAB 1. DIKEROYOK
2
BAB 2. Aku Jadi Normal?
3
BAB 3. Merebut Tunangan Orang
4
BAB 4. Tentang Revan
5
BAB 5. Hati yang Terluka
6
BAB 6. TENTANG LAMARAN
7
BAB 7. RENCANA VERA
8
BAB 8. JEBAKAN
9
BAB 9. TAWARAN PEKERJAAN
10
BAB 10. KANGEN
11
BAB 11. MEMBERI TAHU MAMA
12
BAB 12. Bermetamorfisis
13
BAB 13. Pemandangan Syahdu
14
BAB 14. MENEMUKANMU
15
BAB 15. PAKAIAN DALAM
16
BAB 16. PERTEMUAN
17
BAB. 17. CALON ISTRI
18
BAB. 18. Ke Apartemen Revan
19
BAB 19. ABIMANA RAHARDIAN
20
BAB 20. TEROR dan Kecelakaan
21
BAB 21. Gara-gara Kaos
22
BAB 22. CALON MENANTU
23
BAB 23. HANG OUT BARENG CAMER
24
BAB 24. SIMPANAN OM-OM
25
BAB 25. I LOVE YOU
26
BAB 26. CEMBURU
27
BAB 27. RENO ZAYAN ABIDIN
28
BAB 28. OTAK MESUM
29
BAB 29. ZAHRA BIMBANG
30
BAB 30. TALAK TIGA
31
BAB 31. ABIMANA KEMBALI
32
BAB 32. VERA MEMBUAT ULAH
33
BAB 33. PERASAAN TERPENDAM
34
BAB 34. GALERI FOTO
35
BAB 35. MENCERITAKAN
36
BAB 36. MEMINTA IZIN BUNDA
37
BAB 37. PENGUNTIT
38
BAB 38 Melamar Kia
39
BAB 39. ZIAN SANG ASISTEN
40
BAB 40. KILAF
41
BAB 41. ARA DAN ARYA
42
BAB 42. ZASKIA PINGSAN
43
BAB 43. TENTANG MANTAN
44
BAB 44. BIBIT PELAKOR
45
BAB 45. RENCANA FELY
46
BAB 46. Antara Sakit dan Enak
47
BAB 47. LINA DITANGKAP
48
BAB 48. Pertemuan Dua Keluarga
49
BAB 49. BU RETNO HEBOH
50
BAB 50. Masalah di Kafe
51
BAB 51. RENCANA BERTEMU AYAH ABI
52
BAB 52. KEPUTUSAN ZAHRA
53
BAB 53. PERNIKAHAN DADAKAN
54
BAB 54. PAGI PERTAMA
55
BAB 55. BERTEMU BUNDA
56
BAB 56. PERTEMUAN
57
BAB 57. MELEPAS RINDU
58
BAB 58. USAHA ROY
59
BAb 59. MENJADI KELUARGA BESAR
60
BAB 60. CANDU
61
BAB 61. SAHABAT
62
BAB 62. VERA KEPEDEAN
63
BAB 63. MAKE OVER
64
BABA 64. ARA DAN ARYA 2
65
BAB 65. ITSBAT NIKAH
66
BAB 66. PATAH HATI BERJAMAAH
67
BAB 67. 3R BERSAUDARA
68
BAB 68. MENEBUS RINDU
69
BAB 69. SAH
70
BAB 70. PERKENALAN
71
BAB 71. TUNANGAN
72
BAB 72. RITUAL PENGANTIN BARU
73
BAB 73. DUDA RASA PERJAKA
74
Teks Terpotong
75
BAB 74. BOUBLE DATE
76
BAB 75. BELANJA
77
BAB 76. MATA-MATA DI MANSION
78
BAB 78. LARAS VS YAYAN
79
BAB 78. RENCANA
80
BAB 79. AKHIR YAYAN
81
BAB 80. KEMBALINYA NYONYA RUMAH
82
BAB 81. BERTEMU MANTAN
83
BAB 82. KARYAWAN BARU
84
BAB 83. RUMPUT LIAR
85
BAB 84. MINUMAN BERNUTRISI
86
BAB 85. DI BALIK LAYAR
87
BAB 86. Salah Paham Berujung Suka
88
BAB 87. KEKAYAAN REVAN
89
BAB 88. MODEL DADAKAN
90
BAB 89. The Power Of Followers
91
BAB 90. SAKSI KUNCI
92
BAB 91. PULANG KAMPUNG
93
BAB 92. MENYELAMATKAN
94
BAB 93. SALAH SANGKA
95
BAB 94. TIDAK MENGENALI
96
BAB 95. MOTIVATOR GANTENG
97
BAB 96. REVAN UNTUK ZASKIA
98
BAB 97. Kisah Cinta yang Lain
99
BAB 98. MENJENGUK MANTAN CALON MERTUA
100
BAB 99. KUMPUL KELUARGA
101
BAB 100. NGIDAM MARTABAK?
102
BAB 101. TRAGEDI PAGI
103
BAB 102. SESERAHAN
104
BAB 103. MEMINTA MAAF
105
BAB 104. MEMBERI PELAJARAN
106
BAB 105. PENYERGAPAN
107
BAB 106. KEHIDUPAN SETELAH MENIKAH
108
BAB 107. MASALAH DI RUKO
109
BAB 108. YOUTUBER?
110
BAB 109. NGIDAM
111
BAB 110. Aku Ingin Dihamili
112
BAB 111. Datangnya Masa Lalu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!