BAB 9. TAWARAN PEKERJAAN

"Mau kemana Mas?" Teriak Vera saat tadi sempat mendengar Andre akan mencari Kia.

"Aku ada urusan sebentar. Jangan mencoba mencegahku." jawab Andre datar kemudian berlalu.

Vera mengeratkan rahangnya dan mengepalkan tangannya.

"Aku ga akan biarkan kamu bersama Kia mas, kamu hanya miliku. Lihat saja apa yang akan aku lakukan kalau kamu bawa ****** itu ke sini." gumamnya.

Sebenarnya siapa yang ****** sih, pikir author.

"Apa yang sudah aku miliki maka tak akan pernah kulepaskan, Zaskia tak ada apa-apanya denganku. Pasti saat ini mas Andre hanya merasa bersalah saja." Vera bergumam sambil menyeringai. "Aku akan membuatmu melupakan gadis tidak berguna itu mas."

Dalam otaknya sudah tersusun berbagai rencana untuk menendang Zaskia seandainya dia akan kembali lagi ke sini. Anaknya bisa jadi umpan dan alasan kan?

*****

Dengan langkah berat Zaskia membelokkan langkahnya ke arah masjid saat mendengar suara adzan. Sebelumnya dia hanya duduk di bangku taman, menenangkan diri sambil memikirkan langkah apa yang akan dia ambil.

Saat ini yang ingin dilakukannya hanyalah mengadu pada Sang Kholik, menyerahkan semuanya pada Sang Pencipta.

Setelah selesai dengan kewajibannya, dia duduk diserambi masjid dan merogoh handphonenya. Menimbang kembali, akan menghubungi siapa dulu? Jika menelepon ibu, pasti dia akan cemas memikirkannya sedorang diri yang ada di luar kota dengan keadaan yang sedang tidak baik-baik saja.

Ah, kalau telpon mas Bimo ganggu kerjaannya ga ya, kalau telpon abang nanti dia keganggu juga, dia kan sedang sakit.

Zaskia masih membolak-balikkan hapenya yang sejak berada di rumah sakit dia mode silent, dia lalu membukanya. Banyak notif pesan dan missed call dari Andre namun dia abaikan. Dia memilih membuka pesan dari Bimo dan Revan.

Abang Revan Ganteng

"Udah nyampe belum dek, kok ga kasih kabar abang sih?"

"Dek, kamu baik-baik saja kan?"

Zaskia tersenyum membacanya, segera ia mengetik balasan,

"Maaf bang, baru buka hape. Kia udah nyampe alamat yang Kia cari kok. Tenang aja bang, jangan khawatir😊." balasnya

Kia tanpa mau menceritakan yang terjadi.

Entahlah, Kia hanya tidak mau dianggap akan memanfaatkan orang hanya karna dia pernah menolongnya.

Selanjutnya pesan dari Bimo,

" Kia... kamu baik-baik saja kan, kok aku ngrasa kaya ada yang aneh ya. Mudah-mudahan hanya perasaanku saja."

Kia :

"Aku baik - baik saja mas... Jangan khawatir." pesan dikirim, lalu dia menghela napas kasar.

P

"Aku baru mengenal mereka tapi rasanya sudah kayak kenal lama."batin Kia sambil tersenyum, seolah menjadi moodbosternya.

" Semoga kita masih diberikan kesempatan untuk bertemu lagi Bang... " doanya dalam hati.

Setelah itu dia membuka grup wa kelasnya, mungkin ada yang penting.

Room chat grup kelas hari ini

Denis : Besok masuk gaes, ada pengumuman dari sekolahan

Raka : Ayoklah, lama ga kumpul. Mumpung masih bisa

ketemuan

Wirda : @Denis Siap komandan

Lisa : Kita bikin sesuatu yuk gaes... Buat kenang-kenangan

Rendra : Dari sekolah kita kumpul-kumpul ke rumah gue, tar

bikin banyak video, nyanyi-nyanyi, gitaran atau

apalah. Jangan lupa @Raka bawa camera

Raka : Gue sih yes...

Ah... Skip... Chatnya terlalu banyak untuk dibaca sampai selesai, Kia hanya mengetik

Zaskia : Maaf pak komandan @Denis besok aku izin ya.

Lagi ga di rumah.

Minta tolong kalau ada pengumuman apa besok dikabari

ya😁

Denis : @Zaskia kok ga masuk sih beb, kangen lho padahal.

Sejenak Zaskia tersenyum, baginya meskipun tengil tapi Denislah teman kelas laki-laki yang paling dekat dengannya, selalu berada di garda terdepan membelanya saat ada yang membuly. Denis adalah ketua kelas di kelasnya. Mereka sudah biasa mendengar Denis memanggil Zaskia Beb, meski tidak ada hubungan apa-apa, karna dulunya itu hanya panggilan iseng saja tapi ternyata keterusan.

Zaskia : Aku lagi ga di rumah lagi di luar kota.

Maaf ya temen-temen semua,

ga bisa ikut kumpul deh😭

Rizka : @Zaskia Curiga nih gue, jangan-jangan kamu udah

nikah terus ga ngundang kita, teganya....

Zaskia : Sembarangan, tenang besok kalau jadi nikah aku undang semua, jangan lupa amplopnya yang tebel tapi.

Zaskia segera menutup room chat grup kelasnya.

Tak lama ada notif pesan masuk.

"Kia..." ternyata dari Denis. "Beb..." tulisnya lagi

"Nggeh Ndan, ada apa?" balas Kia

"Kamu bener di luar kota?" tanya Denis, "Maksudku nyusul tunanganmu Andre Andre itu? " lanjutnya.

Kenapa dia bisa menebak? Apa aku jujur saja, dia juga yang sudah akrab sama ibu. Apa sebaiknya aku kasih tau saja ya, karna aku juga ga bisa langsung pulang juga. Biar ibu ga kepikiran.

Merasa lama pesannya tidak dibalas Denis melakukan panggilan video.

Dengan hati berdebar Kia menerima panggilan video itu

"Halo Assalamu alaikum." sapa Kia mencoba tersenyum meski rasanya bibirnya sulit ditarik.

"Wa 'alaikum salam, kamu baik-baik saja kan beb?" tanya Denis mencoba menebak bahwa terjadi sesuatu pada Kia, karna merah dan bengkak dimatanya yang masih tersisa. Terlihat jelas bahwa dia baru saja menangis.

"Aku ga papa Den... Tapi apa aku oleh minta tolong" Kia masih menyembunyikan kesedihannya.

"Jangan bohong Zaskia... Ck... Kelihatan banget, kamu habis nangis kan. Siapa yang udah bikin ku nangis? Dia ga nyakitin kamu kan?" tanya Denis dengan suara meninggi.

"A... Aku... Ga tau harus cerita dari mana, yang pasti aku dan Mas Andre bakalan batal menikah. Dan aku minta tolong kamu ke rumah ibu, aku mau memastikan kalau ibu belum mendengar kabar ini dari siapa pun, aku takut ibu kepikiran karna aku masih di sini." Kia meneteskan air matanya yang sejak tadi dia tahan.

" Kenapa? Kamu diapain sama dia sampai membatalkan pernikahan? Dia selingkuh? " tebak Denis.

Zaskia semakin terisak lirih, tidak mungkin kan dia meraung-raung di tempat umum?

" Jadi benar? Brengsek! minta di cekik dia...!" Denis jadi geram sendiri

"Dia menikah tadi pagi dengan Vera sepupu aku. Pas aku nyampe sana pas selesai ijab qobulnya." jelas Kia lirih.

Denis nampak frustasi, ingin menenangkan dan menguatkan tapi apalah daya, dengan jarak mereka saat ini, itu tidak mungkin.

"Terus kapan kamu akan pulang. Ini sudah mau sore, naik bus mungkin masih ada."

"Duit aku ga cukup, nanti aku cari kerjaan sementara dulu. Kalo udah dapet duit aku pulang. Sekarang bisa kan kamu cari ibi dulu, pliss!" ucap Kia penuh harap.

"Ya ampun Kia... Aku transfer deh, ada rekening kan?" Kia nampak menggeleng. Denis meraup mukanya kasar

"Kamu tuh bikin khawatir tau ga sih kalau gini. Nanti Bunda kamu juga bakal khawatir. Kamu nekad banget sih."

Denis geram dengan sikap nekad dan sembrono Kia, namun dia tetap pergi juga ke rumah Kia setelah memutuskan sambungan telpon.

Setelah panggilan berakhir, Kia menarik napas dalam mencoba menghimpun kekuatan...

" Ayo Kia kamu bisa, harus bisa, pasti bisa... Lupakan kesedihanmu... Jangan biarkan orang-orang itu terus merendahkanmu dan menekanmu, kamu harus bangkit, lupakan Andre, tunjukkan pada Vera kalau kamu lebih baik darinya, sekarang lanjutkan langkahmu mau kamu bawa kemana." gumam Zaskia menyemangati diri.

Sambil menunggu telpon dari Denis, Kia berjalan keluar komplek menuju gerbang yang sudah terlihat dari masjid tempatnya sholat tadi.

Langkahnya terasa berat, meskipun sedari awal dia telah membentengi dirinya agar tak menjatuhkan hatinya terlalu dalam, nyatanya apa yang dialaminya hari Ini mampu membuatnya terluka. Meskipun begitu, dia yakin akan bisa dengan cepat melewati ini.

Tak terasa, waktu sudah hampir sore. Saat ini dia berada di depan minimarket, tempat pertama kali sia turun dari bus.

Dia dukuk di bangku depan minimarket itu. Tanpa sengaja dia mendengarkan obrolan dua orang wanita yang duduk di bangku lain.

"Rin, kamu ada temen ga? Tempat aku kerja butuh tenaga serabutan." kata orang itu.

Mendengar mereka membahas pekerjaan, Kia menajamkan pendengarannya.

"Kalau di kampung banyak Ta, tapi kalau disini ya ga ada. Kan tau sendiri, semua tetangga kost aku rata - rata karyawan pabrik dan supermarket. Butuh segera emang?"

"Iya, yang biasanya kerja mau melahirkan, kabarnya sekarang sudah masuk rumah sakit."terangnya.

Kia memberanikan diri mendekati mereka sambil merapalkan mantra-mantra untuk terus menyemangati diri.

" Maaf mb, tadi saya dengar di tempat mbak kerja lagi butuh tenaga ya? " tanya Kia pelan.

" Iya mb, mbaknya mau kerja? Oh ya kenalin, aku Rita." ucapnya sambil mengulurkan tangan.

Kia dengan tersenyum antusias menerima salam pertemanan itu. "Saya Zaskia mb, panggil Kia aja. Aku mau kerja mb, aku bener-bener lagi butuh." ucap Kia penuh semangat. "Tapi aku baru aja ujian, belum punya ijazah SMA." lanjutnya terdengar sendu.

"Ga masalah, yang penting kamu bener-bener niat kerja. Kamu mau emang kerja serabutan? Aku kerja di kafe, nanti kamu Nyuci piring gelas, kadang bantuin koki, beresin meja makan, kalau depan lagi ramai kadang bantuin di depan juga. Kalau kamu sanggup, dan minat llangsung saja ke tempat kerjaku. Namanya REMBULAN CAFE, bisa cari di google map tempatnya di sebrang jalan 3R GROUP." terang Rita panjang.

" Emmm itu... sebenarnya aku baru saja dateng dari desa kemarin, aku ga tau daerah sini. Dan juga... " ucap Kia terputus." I... Itu... Sebenarnya aku belum tau malam ini mau tidur dimana."Kia masih bingung bagaimana caranya bicara kepada mereka.

Mereka hanya saling tatap." Maksudnya gimana sih? Kamu nekad pergi ke kota mengadu nasib? Terus semalam kamu tidur di mana." kali ini Rini yang bertanya.

" Semalam nginep di rumah sakit. Semalam aku nganterin orang yang habis drampok terus aku diminta menemani karna belum ada keluarga yang bisa dihubungi. Aku sebenernya datang ke sini mencari tunangan aku." ucapnya sejenak terjeda.

Ah, rasanya malas sebenarnya menjelaskan, sesak dadanya jika harus mengingat Kembali tapi jika tidak mereka pasti malah akan mencurigai aku.

" Tapi... Tadi pagi ternyata aku dapet surprise, aku ditinggal nikah sama sepupu aku. Dan... Sebenarnya aku ingin pulang saja, tapi duitku ga cukup. Aku pikir, aku harus kerja dulu, baru nanti aku pikirin pulang kampung." Kia menghela napas setelah menceritakan tentang dirinya.

"Terus kalaupun aku jadi kerja sebenarnya aku juga bingung masalah tempat tinggal mbak." tambah Kia lagi.

Melihat raut muka Kia yang sendu dengan mata yang masih bengkak sisa menangis, mereka yakin Kia tidak berbohong. Mereka merasa iba dengan nasib Kia," Gimana kalu kamu tinggal di rumahku dulu. Tapi ya seadanya, aku cuma dari keluarga sederhana."ucap Rita.

" Bener mbak, aku boleh numpang tinggal? Ya Allah... Alhamdulillah... Makasih banget lho mb, udah bantu aku." kata Kia meraih kedua tangan Rita.

" Santai aja. Udah mau ashar, pulang sekarang yuk!" Rita meraih tangan Kia lalu menggandengnya." Rin... duluan ya. "

Rini hanya mengacungkan jempolnya. Mereka sebenarnya dulu teman satu pabrik, tapi saat mendapatkan tawaran kerja di kafe yang lagi populer di sana, dia memilih resighn dari pabrik.

Kita memang tak pernah tau kemana takdir akan membawa kita, terus berikhtiar dan berdoa adalah jalan yang harus kita tempuh, jika pun gagal setidaknya kita pernah mencoba.

TBC...

Berikan dukunganmu ya ❤️❤️

Terpopuler

Comments

Neng Alifa

Neng Alifa

sayapun dl merantau Kaya KIA, gak punya duit sampe jalan kaki sejauh 10 km. cm ada 2 ribu dl bs beli teh botol 🤣. jadi sales door to door, jadi cleaning service,sampai akhirnya bs kuliah, dpt kerjaan bagus Alhamdulillah

2022-06-13

2

Sisilia Betekeneng

Sisilia Betekeneng

terima kasih Ibu Rita, sdh memberi tumpangan pada Kia

2022-03-14

1

Pipih Sopiah

Pipih Sopiah

Thor pertemukan lagi kita sama Revan kasian kia

2022-03-14

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. DIKEROYOK
2 BAB 2. Aku Jadi Normal?
3 BAB 3. Merebut Tunangan Orang
4 BAB 4. Tentang Revan
5 BAB 5. Hati yang Terluka
6 BAB 6. TENTANG LAMARAN
7 BAB 7. RENCANA VERA
8 BAB 8. JEBAKAN
9 BAB 9. TAWARAN PEKERJAAN
10 BAB 10. KANGEN
11 BAB 11. MEMBERI TAHU MAMA
12 BAB 12. Bermetamorfisis
13 BAB 13. Pemandangan Syahdu
14 BAB 14. MENEMUKANMU
15 BAB 15. PAKAIAN DALAM
16 BAB 16. PERTEMUAN
17 BAB. 17. CALON ISTRI
18 BAB. 18. Ke Apartemen Revan
19 BAB 19. ABIMANA RAHARDIAN
20 BAB 20. TEROR dan Kecelakaan
21 BAB 21. Gara-gara Kaos
22 BAB 22. CALON MENANTU
23 BAB 23. HANG OUT BARENG CAMER
24 BAB 24. SIMPANAN OM-OM
25 BAB 25. I LOVE YOU
26 BAB 26. CEMBURU
27 BAB 27. RENO ZAYAN ABIDIN
28 BAB 28. OTAK MESUM
29 BAB 29. ZAHRA BIMBANG
30 BAB 30. TALAK TIGA
31 BAB 31. ABIMANA KEMBALI
32 BAB 32. VERA MEMBUAT ULAH
33 BAB 33. PERASAAN TERPENDAM
34 BAB 34. GALERI FOTO
35 BAB 35. MENCERITAKAN
36 BAB 36. MEMINTA IZIN BUNDA
37 BAB 37. PENGUNTIT
38 BAB 38 Melamar Kia
39 BAB 39. ZIAN SANG ASISTEN
40 BAB 40. KILAF
41 BAB 41. ARA DAN ARYA
42 BAB 42. ZASKIA PINGSAN
43 BAB 43. TENTANG MANTAN
44 BAB 44. BIBIT PELAKOR
45 BAB 45. RENCANA FELY
46 BAB 46. Antara Sakit dan Enak
47 BAB 47. LINA DITANGKAP
48 BAB 48. Pertemuan Dua Keluarga
49 BAB 49. BU RETNO HEBOH
50 BAB 50. Masalah di Kafe
51 BAB 51. RENCANA BERTEMU AYAH ABI
52 BAB 52. KEPUTUSAN ZAHRA
53 BAB 53. PERNIKAHAN DADAKAN
54 BAB 54. PAGI PERTAMA
55 BAB 55. BERTEMU BUNDA
56 BAB 56. PERTEMUAN
57 BAB 57. MELEPAS RINDU
58 BAB 58. USAHA ROY
59 BAb 59. MENJADI KELUARGA BESAR
60 BAB 60. CANDU
61 BAB 61. SAHABAT
62 BAB 62. VERA KEPEDEAN
63 BAB 63. MAKE OVER
64 BABA 64. ARA DAN ARYA 2
65 BAB 65. ITSBAT NIKAH
66 BAB 66. PATAH HATI BERJAMAAH
67 BAB 67. 3R BERSAUDARA
68 BAB 68. MENEBUS RINDU
69 BAB 69. SAH
70 BAB 70. PERKENALAN
71 BAB 71. TUNANGAN
72 BAB 72. RITUAL PENGANTIN BARU
73 BAB 73. DUDA RASA PERJAKA
74 Teks Terpotong
75 BAB 74. BOUBLE DATE
76 BAB 75. BELANJA
77 BAB 76. MATA-MATA DI MANSION
78 BAB 78. LARAS VS YAYAN
79 BAB 78. RENCANA
80 BAB 79. AKHIR YAYAN
81 BAB 80. KEMBALINYA NYONYA RUMAH
82 BAB 81. BERTEMU MANTAN
83 BAB 82. KARYAWAN BARU
84 BAB 83. RUMPUT LIAR
85 BAB 84. MINUMAN BERNUTRISI
86 BAB 85. DI BALIK LAYAR
87 BAB 86. Salah Paham Berujung Suka
88 BAB 87. KEKAYAAN REVAN
89 BAB 88. MODEL DADAKAN
90 BAB 89. The Power Of Followers
91 BAB 90. SAKSI KUNCI
92 BAB 91. PULANG KAMPUNG
93 BAB 92. MENYELAMATKAN
94 BAB 93. SALAH SANGKA
95 BAB 94. TIDAK MENGENALI
96 BAB 95. MOTIVATOR GANTENG
97 BAB 96. REVAN UNTUK ZASKIA
98 BAB 97. Kisah Cinta yang Lain
99 BAB 98. MENJENGUK MANTAN CALON MERTUA
100 BAB 99. KUMPUL KELUARGA
101 BAB 100. NGIDAM MARTABAK?
102 BAB 101. TRAGEDI PAGI
103 BAB 102. SESERAHAN
104 BAB 103. MEMINTA MAAF
105 BAB 104. MEMBERI PELAJARAN
106 BAB 105. PENYERGAPAN
107 BAB 106. KEHIDUPAN SETELAH MENIKAH
108 BAB 107. MASALAH DI RUKO
109 BAB 108. YOUTUBER?
110 BAB 109. NGIDAM
111 BAB 110. Aku Ingin Dihamili
112 BAB 111. Datangnya Masa Lalu
Episodes

Updated 112 Episodes

1
BAB 1. DIKEROYOK
2
BAB 2. Aku Jadi Normal?
3
BAB 3. Merebut Tunangan Orang
4
BAB 4. Tentang Revan
5
BAB 5. Hati yang Terluka
6
BAB 6. TENTANG LAMARAN
7
BAB 7. RENCANA VERA
8
BAB 8. JEBAKAN
9
BAB 9. TAWARAN PEKERJAAN
10
BAB 10. KANGEN
11
BAB 11. MEMBERI TAHU MAMA
12
BAB 12. Bermetamorfisis
13
BAB 13. Pemandangan Syahdu
14
BAB 14. MENEMUKANMU
15
BAB 15. PAKAIAN DALAM
16
BAB 16. PERTEMUAN
17
BAB. 17. CALON ISTRI
18
BAB. 18. Ke Apartemen Revan
19
BAB 19. ABIMANA RAHARDIAN
20
BAB 20. TEROR dan Kecelakaan
21
BAB 21. Gara-gara Kaos
22
BAB 22. CALON MENANTU
23
BAB 23. HANG OUT BARENG CAMER
24
BAB 24. SIMPANAN OM-OM
25
BAB 25. I LOVE YOU
26
BAB 26. CEMBURU
27
BAB 27. RENO ZAYAN ABIDIN
28
BAB 28. OTAK MESUM
29
BAB 29. ZAHRA BIMBANG
30
BAB 30. TALAK TIGA
31
BAB 31. ABIMANA KEMBALI
32
BAB 32. VERA MEMBUAT ULAH
33
BAB 33. PERASAAN TERPENDAM
34
BAB 34. GALERI FOTO
35
BAB 35. MENCERITAKAN
36
BAB 36. MEMINTA IZIN BUNDA
37
BAB 37. PENGUNTIT
38
BAB 38 Melamar Kia
39
BAB 39. ZIAN SANG ASISTEN
40
BAB 40. KILAF
41
BAB 41. ARA DAN ARYA
42
BAB 42. ZASKIA PINGSAN
43
BAB 43. TENTANG MANTAN
44
BAB 44. BIBIT PELAKOR
45
BAB 45. RENCANA FELY
46
BAB 46. Antara Sakit dan Enak
47
BAB 47. LINA DITANGKAP
48
BAB 48. Pertemuan Dua Keluarga
49
BAB 49. BU RETNO HEBOH
50
BAB 50. Masalah di Kafe
51
BAB 51. RENCANA BERTEMU AYAH ABI
52
BAB 52. KEPUTUSAN ZAHRA
53
BAB 53. PERNIKAHAN DADAKAN
54
BAB 54. PAGI PERTAMA
55
BAB 55. BERTEMU BUNDA
56
BAB 56. PERTEMUAN
57
BAB 57. MELEPAS RINDU
58
BAB 58. USAHA ROY
59
BAb 59. MENJADI KELUARGA BESAR
60
BAB 60. CANDU
61
BAB 61. SAHABAT
62
BAB 62. VERA KEPEDEAN
63
BAB 63. MAKE OVER
64
BABA 64. ARA DAN ARYA 2
65
BAB 65. ITSBAT NIKAH
66
BAB 66. PATAH HATI BERJAMAAH
67
BAB 67. 3R BERSAUDARA
68
BAB 68. MENEBUS RINDU
69
BAB 69. SAH
70
BAB 70. PERKENALAN
71
BAB 71. TUNANGAN
72
BAB 72. RITUAL PENGANTIN BARU
73
BAB 73. DUDA RASA PERJAKA
74
Teks Terpotong
75
BAB 74. BOUBLE DATE
76
BAB 75. BELANJA
77
BAB 76. MATA-MATA DI MANSION
78
BAB 78. LARAS VS YAYAN
79
BAB 78. RENCANA
80
BAB 79. AKHIR YAYAN
81
BAB 80. KEMBALINYA NYONYA RUMAH
82
BAB 81. BERTEMU MANTAN
83
BAB 82. KARYAWAN BARU
84
BAB 83. RUMPUT LIAR
85
BAB 84. MINUMAN BERNUTRISI
86
BAB 85. DI BALIK LAYAR
87
BAB 86. Salah Paham Berujung Suka
88
BAB 87. KEKAYAAN REVAN
89
BAB 88. MODEL DADAKAN
90
BAB 89. The Power Of Followers
91
BAB 90. SAKSI KUNCI
92
BAB 91. PULANG KAMPUNG
93
BAB 92. MENYELAMATKAN
94
BAB 93. SALAH SANGKA
95
BAB 94. TIDAK MENGENALI
96
BAB 95. MOTIVATOR GANTENG
97
BAB 96. REVAN UNTUK ZASKIA
98
BAB 97. Kisah Cinta yang Lain
99
BAB 98. MENJENGUK MANTAN CALON MERTUA
100
BAB 99. KUMPUL KELUARGA
101
BAB 100. NGIDAM MARTABAK?
102
BAB 101. TRAGEDI PAGI
103
BAB 102. SESERAHAN
104
BAB 103. MEMINTA MAAF
105
BAB 104. MEMBERI PELAJARAN
106
BAB 105. PENYERGAPAN
107
BAB 106. KEHIDUPAN SETELAH MENIKAH
108
BAB 107. MASALAH DI RUKO
109
BAB 108. YOUTUBER?
110
BAB 109. NGIDAM
111
BAB 110. Aku Ingin Dihamili
112
BAB 111. Datangnya Masa Lalu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!