"Angela, ke mana saja? Aku mencarimu!" tanya Senja.
"Halo Mah," sapa Bintang.
"Kalian kok bisa bareng?" tanya Senja.
"Kami ketemu di depan Tante." Angela menjawab Senja.
"Oh. Ayo Angela ikut Tante."
Senja, Angela, dan Bintang pergi bersama. Mereka menemui klien-klien Senja yang ingin bertemu dengan Angela.
Acara telah selesai hasil yang di dapatkan lumayan besar. Seperti tujuan awal kalau ini untuk amal. Maka hasilnya akan Senja sumbangkan untuk yang membutuhkan. Terutama mereka yang terkena bencana alam.
Angela sedang bersama dengan Senja dan kedua anak perempuannya. Model lain merasa iri melihat kedekatan Angela dengan keluarga Biantara. Ada yang menatapnya dengan sinis.
Datang Langit dan Angkasa menghampiri Senja. Mereka mengajak Senja dan yang lainnya pulang.
"Angela, ingat kita ada misi!" tegur seorang wanita di ear phone.
"Maaf, Om, Tante saya harus segera kembali ada pekerjaan lain menunggu." Angela pamit pada Senja dan keluarganya.
"Tuh kan dia selalu menghindariku, kalau ada aku dia pasti langsung pergi," batin Langit.
"Oke tetapi nanti lain kali, kamu harus bisa pergi sama Tante ya."
"Iya Tante, Om, semuanya, saya pamit dulu." Angela pergi setelah berpamitan.
Di luar gedung, telah menunggu Tuan Rafael bersama Kevin. Kevin menghampiri Angela begitu melihatnya. Dia lalu mengajak Angela ikut bersamanya. Tono sang bodyguard mengikuti Angela tapi di cegah Kevin. Angela meminta kepada bodyguardnya untuk tidak khawatir karena mereka orang baik.
Akhirnya Tono membiarkan Angela ikut naik mobil bersama Rafael, tetapi dia tetap mengikutinya dari belakang. Tanpa sepengetahuan mereka, Bintang menyusul Angela untuk menanyakan sesuatu. Namun, sayang mereka sudah pergi. Bintang di hadang oleh Kevin, lalu di ajak pergi ke tempat Angela.
Bintang pun ikut dengan Kevin. Rupanya Rafael sudah merencanakan semuanya dengan matang. Mobil mereka mengecoh Tono alias Roy, sehingga Tono kehilangan jejak. Tono kemudian mengecek alat pelacak dan mengikutinya. Tono mencurigai sesuatu karena alat pelacak ini arahnya sama dengan truk sampah itu.
Truk sampah sedang berhenti. Roy alias Tono segera keluar mobil dan memeriksa truk sampah. Dia memeriksa semua body truk sampai ke kolong apakah ada alat pelacak tetapi hasilnya tidak ada. Akhirnya dia harus mengacak-acak sampah, untuk memastikannya. Sebenarnya dia jijik, tetapi ini menyangkut nyawa seseorang.
Benar saja dia menemukan alat pelacak itu di tempat sampah. Bagaimana ini? Rafael sudah tahu kalau dia menjadi target. Nyawa Orange alias Jingga alias Angela terancam. Roy segera masuk ke mobil dan menyiramkan tangannya dengan hand sanitizer. Dia bergegas pergi ke markas.
***
Sementara Angela saat ini sedang berada di dalam mobil bersama Rafael. Dia duduk agak agak mepet ke pintu. Perasaannya tidak enak.
"Ada apa Angel? Apa kau tidak nyaman?" tanya Rafael.
"Tidak, saya biasa saja. Saya hanya sedang merasa lelah. Tuan Rafael, apa istrimu tahu kau pergi denganku?"
"Tentu saja dia tahu."
"Baguslah, saya tidak ingin dia salah paham tentang hubungan kerja sama kita ini."
"Tidak akan, dia sangat mengerti tentang pekerjaan suaminya," ucap Rafael. Angela tersenyum canggung.
Mobil yang mereka tumpangi berhenti di sebuah hotel. Angela dan Rafael keluar dari mobil. Ada mobil lain yang berhenti di samping mobilnya. Angela terkejut begitu melihat Bintang yang keluar dari mobil itu.
"Bintang, kamu kok bisa ikut?" tanya Angela.
"Kami juga mengundangnya dalam acara kami."
"Bagaimana ini? Ke mana tim yang lain? Kenapa aku tidak dapat kabar apa-apa? Hatiku tidak enak?" batin Angela.
"Bintang, apa Om dan Tante tahu kamu pergi ke sini?" tanya Angela pada Bintang.
"Tidak, aku belum sempat bilang."
"Oh begitu."
"Apa kamu tahu kita ke sini ada acara apa?" tanya Angela lagi.
"Iya, ada pameran perhiasan di sini tapi secara tertutup. Mereka juga sedang mencari brand ambasador. Bukan begitu Tuan Kevin?'
"Ya, betul."
"Ayo kita ke dalam." Rafael mengajak mereka masuk.
Setelah itu mereka masuk ke dalam. Mobil lain berhenti di dekat mobil mereka parkir. Keluarlah seorang pemuda tampan nan mempesona. Wajahnya terlihat bingung, bukan karena tempat ini. Melainkan karena dua orang yang di kenalnya masuk ke hotel.
"Mau apa mereka ke sini, dengan si tua bangka Rafael?" Dia lalu memakai kacamatanya dan melangkah masuk ke dalam hotel.
Setiap langkah dam gerakannya menjadi daya tarik sendiri untuk kaum hawa yang melihatnya. Namun, dia tetap berjalan dengan cool tidak perduli tatapan mereka yang penuh minat.
Dia menjaga jarak dengan ke empat orang di hadapannya agar tidak terlihat seperti mengikuti mereka. Sebenarnya dia membuntuti mereka sejak dari gedung pameran busana tadi. Rasa penasarannya semakin besar ketika melihat mereka masuk ke hotel ini.
...----------------...
Siapa ya pria itu? Mau apa mereka di hotel? Nantikan di next up ya.
Terima kasih sudah membaca cerita author semoga menghibur. Terima kasih juga atas like komen dan favoritnya. Bunga dan votenya juga terima kasih. Sangat berarti buat author.
Semoga rizki kalian semakin berlimpah, dan sukses selalu.
Berhubung sebentar lagi puasa agar puasa kita afdol dan khusyuk maafkan kesalahan author. Semoga puasa kita tahun ini lancar dan khusyuk. Sehingga kita menjadi suci kembali. SELAMAT BERPUASA. Love you All 😍😍❤❤💖💖💖
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
MandaNya Boy Arbeto❤️
langit kah🤔
2022-04-26
0