Pendekatan Rafael dan Kevin

Tiba waktunya untuk Angela tampil, penampilannya sangat memukau. Langit datang tepat ketika Angela sedang berjalan melenggok, pada saat itu yang Langit lihat bukanlah Angela melainkan Jingga dalam penglihatannya.

Entah kenapa itu yang terlihat, dia sampai mengucek mata untuk memastikannya. "Itu Angela bukan Jingga, sadar Langit." Langit bergumam pelan.

Bianca yang melihat kedatangan Langit sangat senang. Dia menghampiri Langit untuk berkenalan dengannya.

"Hai, selamat ya Langit! Acara ibumu sukses dan menakjubkan." Elang melihat pada Bianca yang mengajaknya bicara. Dia merasa kesal karena wanita ini mengganggunya.

"Anda salah alamat! Tuh yang harusnya Anda beri selamat, bukan saya!" Langit menunjuk Senja, ibunya.

"Saya tidak salah alamat karena kamu juga anaknya," ucap Bianca.

"Nih cewek, rese banget!" batin Langit.

Langit tidak banyak bicara dia langsung pergi, meninggalkan bianca yang cemberut karena di tinggal Langit.

Sedangkan Jingga sedang fokus melakukan tugasnya. Dia menatap Rafael yang juga sedang menatapnya sambil tersenyum miring. Terdengar suara di telinga kanan Jingga, "Dia sudah memakan umpanmu."

Ingin Jingga membalas ucapan Roy itu, tapi dia sedang di atas catwalk. Roy berlagak sebagai bodyguard dari Angela.

Istri Rafael melihat kalau suaminya selalu menatap Angela. Dia tahu kalau suaminya itu selalu bermain wanita. Lihat saja Angela adalah korban berikutnya, dia akan membuat perhitungan pada wanita yang bernama Angela.

Pertunjukkan masih berlanjut, tapi untuk Angela ini sudah selesai. Dia hanya satu kali tampil, dan Angela tidak mau lagi ikut pergelaran busana. Dia mengikuti ini hanya untuk misi. Sungguh dia tidak suka menjadi pusat perhatian.

Angela berada di back stage, dia segera mengganti baju. Angela sedang di buru waktu, dia segera keluar dari back stage hendak menemui Nyonya Senja. Seseorang menghadang jalannya, untuk sesaat Jingga terkejut lalu dia segera menetralkan kembali wajahnya.

"Hai, kebetulan sekali kita bertemu di sini. Tadinya aku akan menyusulmu ke ruang ganti." Wajah Jingga terlihat bingung. Membuat pria tersebut terkekeh.

"Maaf, kita belum berkenalan. Kenalkan aku Kevin." Jingga melihat tangan Kevin yang terulur. Dia lalu menyambut uluran tangan Kevin. "Angela." Jingga menyebutkan namanya dan menjabat tangan Kevin, tidak lama dia segera melepaskan jabatannya.

"Penampilanmu tadi sangat menakjubkan," ucap Kevin.

"Berarti, sekarang saya tidak menakjubkan?" tanya Jingga berbasa basi. Sebenarnya dia enggan bicara dengan Kevin tapi mengingat Kevin adalah anak buah Rafael maka dia terpaksa berusaha dekat dengannya.

"Kata siapa? Sekarang kamu sangat cantik."

"Terima kasih, aku merasa tersanjung." Angela tersenyum manis.

"Hai, boleh saya bergabung?" Seseorang menghampiri mereka.

"Tuan Rafael, tentu saja. Kami sangat senang jika Anda mau bergabung," saut Kevin.

"Apa kau tidak mengenalkan kekasihmu Kevin?" tanya Rafael.

"Maaf, saya bukan kekasih Kevin atau siapa pun." Angela langsung meralat ucapan Rafael.

"Oh, baguslah kalau begitu. Karena Kevin tidak mengenalkan saya jadi ijinkan saya memperkenalkan diri saya, nama saya Rafael."

"Saya Angela," balas Angela sambil menjabat tangan Rafael.

"Penampilan Anda sangat memukau, saya sangat takjub."

"Anda terlalu berlebihan Tuan Rafael. Menurut saya semua sama, model-model di sini sangat cantik dan yang paling utama adalah pakaian dari boutique Nyonya Biantara yang menakjubkan, sehingga siapa pun yang memakainya akan terlihat cantik." Angela bicara dengan menatap Rafael. Walau dia sudah berumur tapi wajahnya masih terlihat tampan. Angela juga tahu kalau istri dari Rafael mengamatinya sejak tadi.

"Anda terlalu merendah," ucap Rafael.

"Benar, nampaknya Nona Angela ini low profile sekali orangnya," ujar Kevin.

"Sudahlah kalian tidak usah terlalu memuji saya, nanti saya bisa terbang kan bahaya soalnya saya gak punya sayap," canda Angela.

Langit melihat kejadian dua lelaki itu yang menghampiri Angela dan Angela menanggapi mereka dengan baik, bahkan dia berbicara dengan mereka sambil tersenyum. Tidak seperti saat Langit menghampirinya Angela justru berusaha menghindar.

"Angela ... aku pikir kau berbeda dengan wanita lain, di saat kau menghindar dariku. Ternyata kau sama saja, munafik," gumam Langit.

Entah apa yang mereka bicarakan, Jingga terlihat ceria dan tertawa. Mereka lalu pergi, Langit terus mengamati mereka dan mengikuti ke mana Angela pergi.

"Langit mengikuti Angela, tim waspada!" Roy memberi peringatan pada timnya.

"Kita harus jauhkan Langit," ucap satu agen wanita bernama Bella

"Ok Umbrella," Anton menanggapinya.

"Hai Tuan Langit, apa Kabar?" Seorang pria menghampiri Langit dan bertanya lalu menjabat tangannya.

"Kabar baik, maaf dengan siapa?" tanya Langit, dia memang tidak kenal dengan orang ini.

"Saya mengerti kalau Anda lupa, kita pernah bertemu di Bali."

"Benarkah? Maaf, saya terlalu banyak hal yang di pikirkan jadi saya suka lupa hal-hal yang tidak penting."

"Hahaha ... itu biasa terjadi pada orang sibuk seperti Anda, tapi hal yang Anda anggap tidak penting bisa jadi adalah sesuatu yang amat penting di hidup Anda," ucap pria itu misteri.

Pria itu lalu menepuk punggung Langit dan tersenyum lalu pergi. Langit tidak terlalu memikirkan perkataan pria itu, dia kembali akan mengikuti Angela namun, sayang dia kehilangan jejak. Sampai Langit mencarinya di luar. Langit tak dapat menemukan Angela di mana pun, dia kesal bukan main. Langit kembali masuk ke dalam.

Langit tidak melihat Angela yang sedang di giring untuk masuk ke dalam mobil oleh Kevin dan Rafael. Namun Bintang melihatnya, dia melihat seorang model mamahnya sedang di ajak oleh 2 orang pria berbeda umur yang tidak dia kenal.

Dia tahu Angela adalah model mamahnya karena beberapa kali mamahnya menanyakan tipe pakaian yang cocok untuk model itu.

"Maaf, permisi! Apakah acaranya sudah selesai?" tanya Bintang.

"Acara di dalam? Belum selesai," jawab Angela.

"Kalau begitu Anda mau ke mana? Acara belum selesai kenapa Anda pergi? Harusnya Anda profesional bekerja sampai selesai!" tegur Bintang.

"Ah iyà, Anda betul sekali tapi saya sudah izin dengan Nyonya Senja." Angela berkilah.

"Betulkah, siapa nama Anda?" tanya Bintang.

"Angela."

"Nona cantik siapa namanya?" tanya Kevin.

"Apakah itu penting?" tanya Bintang.

"Aduh Bintang bagaimana ini? Harusnya kamu pergi saja." batin Angela.

Rafael dan Kevin saling menatap dan tersenyum. "Bagaimana kalau Nona ikut dengan kami?"

"Angela aku akan ke sana! Lebih baik kau batalkan saja, kita tunda sampai acara selesai!" Roy memberi tahu pada Angela, lewat ear phone.

Suara dering telepon terdengar dari dalam tas tangan Angela. Dia membuka tasnya dan mengambil ponsel. Tertera nama Tono di layar ponsel. Sengaja dia menelepon agar ada alasan dia menghampiri Angela.

"Iya, cepatlah kau kemari!" perintah Angela pada Tono di seberang telepon.

"Siapa Angel?" tanya Rafael.

"Bodyguard saya," jawab Angela.

"Maaf, sepertinyaa kita perginya nanti saja. Benar kata Nona ini, saya harus di sini sampai acara selesai."

"Baik, tidak masalah akan kami tunggu hingga acara selesai."

"Baiklah kalau begitu, saya permisi. Terima kasih Tuan Rafael, Tuan Kevin." Angela hendak pergi, Rafael menarik tangannya.

"Sebentar, ini kartu nama saya. Kamu bisa telepon saya kapanpun." Rafael memberikannya kartu nama.

"Baik, terima kasih."

"Nona Angel." Tono alias Roy menghampiri Angela.

"Ayo Nona," ucap Tono pada Angel.

"Ayo, Nona," ajak Angel pada Bintang sambil menarik tangannya pelan. Mereka masuk kembali ke dalam gedung.

Tono mengikuti mereka, sebelumnya dia berhasil menempelkan alat pelacak pada mobil Rafael.

"Kevin siapkan semuanya, saya menyukai kedua wanita tadi," perintah Rafel pada Kevin

"Baik Tuan."

...----------------...

Halo readers tercinta maaf kalau saya slow up. Karena keluarga saya baru tertimpa musibah mengharuskan saya mengambil alih tugas suami, jadi saya menulis mencuri waktu di sela kesibukan yang padat.

Terima kasih atas semua support kalian. Terima kasih mau membaca cerita saya dan memberi komentar maaf belum bisa membalas komentar kalian.

Terima kasih juga sudah memberikan like dan favorit. Jangan lupa klik bintang 5 nya. terima kasih hadiah dan votenya. Semua yang kalian berika berarti buat saya, terima kasih banyak.

Dukung terus cerita ini ya.. Semoga rizki kalian selalu berlimpah dan selalu sehat. Amiiin.

❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤

Terpopuler

Comments

MandaNya Boy Arbeto❤️

MandaNya Boy Arbeto❤️

innalilahi
semoga sabar menghadapi cobaan ya Thor..
ttp semangat dan jaga kesehatan

fighting author

2022-04-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!