PSIKOPATH GIRLS

PSIKOPATH GIRLS

Part 1

Aurelia Meldana, seorang gadis cantik yang anggun dan ramah. Ia menjadi gadis yang sangat disegani disekolah lamanya, namun saat orang tuanya memutuskan untuk pindah ke kota Jakarta, semua itu tak lagi ia dapatkan. Semuanya berawal dari sekolah barunya SMA DASASILA, sekolah yang sangat bertolak belakang dengan sekolah lamanya.

"Masuklah!" Pinta seorang guru dari ruang kelas. Aurelia memasuki ruang kelas yang tampak asing baginya, orang-orang didalamnya tidak sehangat teman-teman lamanya.

"Perkenalkan dirimu!"

"Perkenalkan nama saya aurelia Meldana, pindahan dari Bandung"

"Baiklah apakah ada pertanyaan?" Tanya sang guru. Namun, tak ada siapapun yang menjawab, hanya suara angin yang terdengar, mengerikan.

"Yasudah, silakan duduk"

Aurelia duduk di belakang, karna hanya satu bangku kosong yang tersedia disana.

Di sekolah ini ia tak lagi mendapatkan kenyamanan, dan keakraban yang sama oleh teman-temannya. Ia seolah-olah terasingkan, bagi mereka aurelia adalah sesosok manusia yang berbahaya yang harus di jauhi.

"Kenapa dia bisa ada disini?" Bisik dua orang yang duduk berdekatan.

"Gue ga tau"

"Trus gimana?"

"Intinya kita harus waspada"

Bisikan dua orang gadis itu terhenti ketika sang guru memulai pelajarannya.

Aurelia merasa perutnya keroncongan, dikelas hanya tinggal ia seorang diri, setelah bel istirahat berbunyi kelas langsung kosong menyisakan dirinya seorang diri tanpa teman. Ia menuju kantin yang entah dimana letaknya, setiap orang yang ia tanyai selalu menghindar darinya. Akhirnya aurelia mengikuti instingnya menuju kantin.

Dikantin ia tak menemukan bangku kosong, hanya sekumpulan manusia yang tengah heboh membicarakan hal-hal yang tak ia ketahui.

Kehebohan itu tak berlangsung lama, setelah semua orang menyadari keberadaannya. Mereka langsung terdiam, seakan akan mereka takut padanya, seakan-seakan ia adalah sosok yang sangat berbahaya bagi mereka.

"Permisi, saya mau pesen nasi gorengnya satu" ucap Aurel pada ibu-ibu kantin.

"I-iya tunggu sebentar" ucap sang ibu kantin, namun terlihat jelas ada ketakutan pada wajahnya.

"Ini" ucap sang ibu kantin, Aurel menerima nasi goreng yang diberikannya.

"Ibu kenapa?" Tanya Aurel bingung.

"Ga-gapapa"

"Oh yasudah" balas Aurel dengan senyum manis andalannya, untuk merayu sang papa jika ia menginginkan sesuatu.

Sepertinya senyum yang ia gunakan tak berhasil untuk ibu kantin karna wajah ketakutan itu masih terlihat jelas pada wajahnya.

Aurel mencari meja kosong yang bisa ia tempati untuk menyantap nasi gorengnya, namun tak ada satupun yang tersisa untuknya. Aurel melihat dua orang yang tengah asyik mengobrol, ia berniat untuk menumpang pada mereka.

"Permisi, gue boleh gabung ga?" Tanya Aurel.

"I-iya" jawab keduanya. Namun saat Aurel duduk mereka malah pergi.

"Mau kemana?" Mereka tak menghiraukan ucapan Aurel, dan pergi dengan tergesa-gesa.

Sebenarnya ada apa dengan sekolah ini? Kenapa orang-orang seakan-akan takut padanya.

****

Balkon adalah tempat yang menyenangkan untuk melihat bintang, namun kesenangan itu tak berlangsung lama tatkala awan hitam menutup semuanya.

"Kayaknya bakalan hujan" gumam Aurel.

Malam itu Aurel teringat akan sikap semua orang padanya. Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa mereka terlihat ketakutan? Apalagi saat melihat dirinya, semuanya menjadi bungkam.

Aurel mengambil laptop yang terletak di atas kasur, ia menserching sebuah sekolah yang baru ia tempati~SMA DASASILA. Matanya melotot melihat beberapa artikel yang ada pada layar tersebut.

"5 orang siswa bunuh diri, melompat dari atap secara bersamaan" Aurel merasa aneh dengan kata "bersamaan".

"Apakah ada orang yang bunuh diri secara bersamaan? Apalagi sampai 5 orang, kayaknya ada yang janggal" gumam Aurel. Ia mengklik web dengan judul tersebut, membaca sebagian artikel.

"29/03/21 kejadian aneh yang mengejutkan semua orang, 5 orang siswa melompat dari atap sekolah secara bersamaan. Dan anehnya 5 orang siswa tersebut, merupakan teman sekelas"

"Benar-benar aneh" batin Aurel.

"Diduga kejadian tersebut bukanlah sebuah kebetulan, ada orang yang menjadi penyebab terjadinya hal tersebut"

"Jangan-jangan mereka diancam" batin Aurel.

Aurel bertekad akan mencari tau hal ini, apakah kejadian tersebut ada hubungannya dengan orang-orang yang menatapnya dengan raut wajah ketakutan?

****

Jam Beker yang berdering sangat bising, membangunkan sang empunya yang tengah tertidur pulas.

"Masih jam 6" gumam Aurel. Namun kakinya tetap berjalan mengambil handuk. Suara air yang terdengar dari kamar mandi, membuat kesadaran Aurel kembali seutuhnya.

"Gue kan masih disini? Kenapa ada suara air"

Aurel perlahan membuka pintu kamar mandi, dengan sikap was-was ia memberanikan diri. "Aneh" itu yang terlintas dibenak Aurel pertama kali, ia sangat yakin kalau tadi ada suara air, lalu kenapa kamar mandinya seperti tak terkena air sedikit pun, lantainya kering.

"Apa tadi gue ngelindur?" Pikir Aurel.

Merasa pusing dengan pikirannya sendiri, Aurel langsung memasuki kamar mandi dan membersihkan dirinya.

Aurel menyantap nasi goreng yang telah disiapkan mamanya.

"Ma, papa belum pulang?"

"Belum" singkat Aleta, mama Aurel. Raut kekecewaan terlihat jelas pada wajahnya.

"Udahlah ma, ga usah sedih gitu. Papa kan kerja buat kita juga" ucap Aurel menghibur.

"Iya, kalau kamu udah selesai cepat berangkat, jangan sampai telat"

"Iya ma" Aurel menyandang tasnya dan bersalaman pada mamanya.

Melihat kepergian Aurel, Aleta menjadi murung.

"Bukan itu yang buat mama sedih Aurel" batin Aleta.

.

.

.

Gudang sekolah adalah hal pertama yang Aurel tuju saat dirinya sampai disekolah. Bukan tanpa alasan Aurel menuju gudang, ia hanya merasa akan menemukan sesuatu yang berguna disana. Setelah membaca artikel semalam Aurel sangat yakin ada sesuatu yang sangat ditutup rapat oleh sekolah ini.

Tepat di pintu gudang Aurel terhenti, ia tak bisa memasuki gudang tersebut karna gembok yang terpasang pada pintunya.

"Satpam sekolah pasti punya kuncinya" pikir Aurel.

Namun, niatnya itu terurungkan ketika bel masuk telah berbunyi. Aurel akan menemui satpam lain kali saja, ketika tak banyak orang disekolah. Karna jika ia bertanya secara terang-terangan pada satpam hal itu akan menimbulkan kecurigaan murid-murid lain.

Kelas yang ramai namun, mengerikan kembali dirasakan oleh Aurel.

"Masuklah" pinta sang guru. Seorang pria memasuki kelas dengan seragam yang sama dengan murid lainnya, sepertinya dia juga anak pindahan.

"Perkenalkan dirimu"

"Perkenalkan nama saya Darren Antariksa, pindahan dari Bogor" ucapnya santai.

"Apakah ada pertanyaan?" Tanya sang guru.

"Tidak ada Bu" jawab semuanya serempak, kecuali Aurel. Hal tersebut tentu menjadi aneh bagi Aurel, kenapa saat dirinya menginjakkan kaki di sekolah ini, tak ada yang mau menjawab sapaannya seperti ini.

Kejanggalan itu kembali dirasakan Aurel, ia sangat yakin semua peristiwa yang terjadi pada sekolah ini ada sangkut pautnya dengannya.

"Boleh duduk disini?" Tanya pria yang baru memperkenalkan dirinya di depan kelas.

"Ngomong sama gue?"

"Iya, emang siapa lagi?"

"Oh, yaudah"

"Boleh kan?" Aurel hanya membalasnya dengan anggukan. Bagi Aurel ini sangatlah aneh baru kali ini ia mendapat sapaan selama sekolah disini.

Darren duduk disamping Aurel, namun entah mengapa ada sesuatu yang aneh saat Darren melihat raut wajah Aurel.

"Lo kenapa?"

"Apa?"

"Kenapa raut wajah Lo kusut gitu?"

"Masa sih?" Ucap Aurel mengusap wajahnya.

"Gak kok, gue becanda" Aurel mendengus kesal akan sikap kekanak-kanakan Darren.

"Gue Darren" ucap Darren mengulurkan tangan.

"Udah tau"

"Nama Lo siapa?" Tanpa mengubris sikap ketus dari Aurel, Darren kembali bertanya.

"Aurel" singkatnya

"Lo irit ngomong ya?" Tanya Darren tapi tak diacuhkan Aurel.

.

.

.

.

.

.

thanks buat yang baca :)

Terpopuler

Comments

Hiatkewebtoon

Hiatkewebtoon

Anaknya gak beres ni, alter ego kah?

2024-03-18

1

Hiatkewebtoon

Hiatkewebtoon

Malah curiga ni Aurel pelakunya.

2024-03-18

0

Hiatkewebtoon

Hiatkewebtoon

Kenapa ya teman kelasnya?

2024-03-18

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!