Part 16

Setelah perdebatan tidak pentingnya dengan Aurel yang berujung pemerasan pada dirinya sendiri. Andra menghubungi Hilda, mamanya. Ia menceritakan kepada mamanya kalau Aleta sedang sakit. Mendengar cerita putranya tentang adik iparnya, Hilda setuju untuk menjaga dan merawat Aleta selama Aurel dan Andra pergi. Andra tak menceritakan kepada mamanya, bahwasanya ia dan Aurel akan pergi ke Bandung. Ia hanya memberi tau mamanya kalau Aurel ada study tour ke Bandung, dan Andra di minta ikut menemaninya. Awalnya Hilda tak percaya dengan alasan yang diberikan Andra, namun setelah Andra memberikan penjelasan bahwa Aurel adalah murid baru di sekolahnya, jadi ia belum bisa berbaur dengan anak-anak lain. Akhirnya Hilda iya-iya saja, dia juga tak keberatan untuk menjaga Aleta yang sudah seperti adik kandungnya sendiri.

Hilda sampai di Jakarta pagi hari sekitar jam 8 pagi. Hilda segera menuju rumah Aleta, sebelumnya Andra telah memberikan alamat rumah aleta pada Hilda. Sehingga ia tak kesulitan mencari alamat rumah adik iparnya itu kesana kemari.

Sesampainya dirumah Aleta, Hilda langsung di sambut oleh Aurel dan Andra dengan wajah sumringah.

"Hai mama" sapa Andra, saat Hilda baru ingin memencet bel rumah. Wajah Aurel dan Andra sudah terpampang di depan pintu.

"Hei,, kalian ngagetin mama aja, baru aja mama mau mencet bel, kalian udah nongol" balas Hilda.

"Ya maaf ma, kita udah nunggu mama dari tadi, ya ngak rel?" Ujar Andra.

"Iya tan, Tante masuk dulu yuk" ucap Aurel.

"Biar kopernya, aku yang bawa ma" ujar Andra. Hilda memberikan kopernya pada Andra dan mengikuti Aurel yang terus menggandengnya memasuki rumah.

"Rumahnya gede ya rel" puji Hilda.

"Ya gitu deh Tan" balas Aurel.

"Mama kamu mana?" Tanya Hilda.

"Dikamar Tan, lagi istirahat"

"Ndra, kopernya Tante taroh dikamar gue ya!" Pinta Aurel yang di angguki Andra.

"Ayo Tan! Ketemu mama, mama pasti seneng liat Tante disini" ucap Aurel antusias.

Hilda mengikuti Aurel menuju kamar Aleta, ia juga tak sabar bertemu dengan Aleta. Rasanya ia juga sudah lama tak lagi berbincang-bincang dengan adik iparnya itu.

"Ma, liat deh siapa yang datang" ucap Aurel. Aleta melihat Hilda yang berdiri disamping Aurel, dengan sapaan hangatnya.

"Apa kabar leta" sapa Hilda.

"Baik kak, kakak kapan datang?" Tanya Aleta.

"Baru aja sampai"

"Kenapa gak ngabarin?"

"Biar suprise" kekeh Hilda.

"Yaudah Aurel tinggal yah, Tante sama mama ngobrol aja dulu" pamit Aurel.

Aurel segera mencari Andra, ia harus membahas rencana yang akan mereka jalani nanti malam.

Aurel sudah mencari Andra kemanapun tapi ia tak juga menemukan Andra.

"Andra kemana si? Dicariin kok gak nemu-nemu" keluh Aurel.

Terdengar suara petikan gitar dari halaman belakang, Aurel sekarang mengerti kenapa ia tak menemukan Andra di mana-mana. Ternyata Andra tengah berada di halaman belakang.

"Ndra! Gue cariin Lo malah disini!" Ketus Aurel, Andra yang ingin memetik gitarnya menghentikan kegiatannya karna rutukkan Aurel.

"Kenapa lagi?" Andra sudah mulai jengah dengan sikap Aurel yang terlalu menyebalkan baginya.

"Gak mau persiapan buat ntar malam?" Tanya Aurel.

"Persiapan apa? Tinggal berangkat aja apa susahnya, lagian itu Bandung rel. Rumah gue disana, kalau kita butuh apa-apa bisalah ambil dirumah gue" tutur Andra lembut, ia berusaha memberi penjelasan pada Aurel yang selalu punya planning untuk setiap kegiatannya. Berbeda dengannya yang selalu melakukan sesuatu sesuai situasi dan kondisi.

"Tapi kan ndra--" belum sempat Aurel melanjutkan bicaranya, Andra sudah memotong ucapannya terlebih dahulu.

"Udahlah rel, gue mau healing. Mood gue lagi ancur Lo gak usah bikin tambah kesel"

"Iya-iya gue pergi, gak bakal gangguin Lo" Aurel melengos pergi, sepertinya ia datang pada waktu yang salah. Mood Andra sedang tidak baik-baik saja. Ia ingin bertanya kenapa mood Andra buruk hari ini, padahal tadi ia sangat bersemangat. Namun, apalah daya Aurel yang sudah diusir sebelum bertanya, alhasil pertanyaannya itu hanya sebatas ingin.

"Loh, Aurel Andra mana? Kok kamu sendiri gak bareng dia?" Tanya Hilda yang baru saja keluar dari kamar Aleta.

"Di halaman belakang Tan, lagi healing katanya" ucap Aurel.

"Healing?" Bingung Hilda.

"Iya tan, butuh waktu sendiri dianya"

"Andra ada masalah?" Tanya Hilda.

"Gak tau Tan, tadi sih aku mau nanya, tapi udah diusir duluan. Gak jadi nanya deh"

"Yasudah biar Tante yang tanyain deh"

"Gak usah Tan, biarin aja dulu. Mending Tante juga istirahat deh, Tante pasti capek juga kan?"

"Gitu yah?"

"Iya tan, urusan Andra ntar juga baik sendiri"

Aurel mengantarkan Hilda ke kamarnya. Karna kamar tamu cuma satu jadi Hilda akan menempati kamar Aurel. Hilda khawatir akan putranya, tapi ucapan Aurel juga ada benarnya. Mungkin memberikan waktu sendiri pada putranya bisa membuatnya tenang.

Sementara itu Andra yang tengah duduk di halaman belakang terus memetik gitarnya. Nadanya tak beraturan sesuai dengan isi hatinya.

"Lo kemana? Gue kangen" lirih Andra.

Andra memandangi pohon mangga yang tumbuh dihalaman belakang rumah Aurel. Angin yang berhembus membuat dedaunannya melambai-lambai. Tak lama ia menghembuskan nafas kasar, rambutnya yang sudah mulai panjang diusap kasar.

.

.

.

"Tante istirahat aja dulu, aku mau angkat telfon bentar" ucap Aurel, tertera nama Darren pada layar ponselnya.

"Yasudah" balas Aleta, ia memasuki kamar Aurel.

Aurel menekan ikon hijau pada layar ponselnya.

"Halo"

"Halo rel, jadi gimana? Ntar malam jadi" tanya darren.

"Jadi kok, ntar gue kabarin lagi. Lo siap-siap aja" balas Aurel.

"Oke gue tunggu" ucap Darren, Aurel segera mengakhiri panggilannya. Ia segera menghampiri Hilda yang sedang duduk di kamarnya.

"Gimana Tan? Kamar aku nyaman gak?" Tanya Aurel, dari ambang pintu.

"Nyaman banget malah" puji Hilda.

"Oh yah, Tante denger dari Andra kamu mau study tour ya?" Tanya Hilda.

"Hah?"

"Kok kaget gitu?" Tanya Hilda.

"Kerjaan Andra nih pasti, bohong gak diskusi dulu ama gue" batin Aurel.

"I-iya tan"

"Andra harus ikut?"

"Iya tan, buat jadi walinya" alibi Aurel.

"Wali? Tapi Andra bilang dia ikut buat nemenin kamu"

"I-itu juga Tan" kekeh Aurel tapi garing.

"Awas Lo ndra!" Batin Aurel.

"Yaudah, Tante istirahat aja. Aku mau ketemu Andra dulu" pamit Aurel.

"Bukannya Andra gak mau di ganggu?"

"Iya juga ya, yaudahlah tan. Aku mau nonton tv aja"

Aurel meninggalkan Hilda yang tak habis pikir dengan sikap Aurel yang masih jauh dari kata dewasa. Sifatnya masih kekanak-kanakan.

Saat Aurel tengah asyik menonton tv, tiba-tiba saja ia dikagetkan oleh kedatangan Andra.

"Rel" panggil Andra.

"Astaga naga, Lo kapan nongol? Kaget gue" ucap Aurel mengusap dadanya.

"Biasa aja, gak usah lebay"

"Yaelah ndra, dingin amat es batu aja kalah Ama Lo"

"Kita pergi ke Bandung ntar jam 5 sore, kabarin Darren juga. Ntar kita harus mantau orang-orang itu kesekolah, jadi persiapannya harus lebih awal, ngerti kan?" Tegas Andra.

"Iya gue ngerti kok"

Aurel segera mengambil ponselnya, ia mengetikkan nama Darren.

"Halo Darren, ntar kita pergi jam 5 sore. Jangan lupa siap-siap ya" ujar Aurel.

"Siiip, ntar gue kerumah Lo dulu?"

"Iya, kalau kita yang jemput, ntar bolak balik. Secara rumah Lo kan berlawanan arah sama rumah gue"

"Yaudah, ntar gue kesana"

"On time ya! Jangan telat"

"Iya-iya"

Setelah menghubungi Darren, Aurel kembali melirik Andra yang tengah berdiri di depannya.

"Udah gue kabarin" ujar Aurel.

"Bagus, gue ke kamar dulu" pamit Andra.

"Andra kenapa sih? Mendadak diam-diam Bae, biasanya kalo gak recokin gue. Gak bakalan seneng tu anak" batin Aurel.

.

.

.

.

Thanks udah baca :)

Terpopuler

Comments

dyz_be

dyz_be

===>

2022-07-11

0

L2r

L2r

ada apa gerangan

2022-03-15

2

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!