Part 8

Sesampainya dirumah Aurel dibopong oleh Andra dan Darren. Kakinya yang masih sakit membuat Aurel meringis saat berjalan. Saat Aurel hendak melangkah memasuki rumah, bersamaan dengan itu Aleta muncul di depan pintu dengan raut wajah khawatir.

"Aurel kamu kenapa nak?" Tanya Aleta khawatir.

"Gapapa kok ma, kecelakaan kecil doang" balas Aurel.

Aleta melihat kondisi anaknya dari atas sampai bawah, memang tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan. Tapi, bagi seorang ibu luka kecil pun akan menjadi masalah besar.

"Andra, kenapa gak jagain Aurel" Aleta menjewer telinga Andra dengan keras.

"I-iya ma-af Tan,, aah-aduh Tan, telinga aku putus" Aurel yang melihat Andra kesakitan, tertawa dengan puas.

"Rel bantuin kek, Tan udah dong, putus telinga aku" Andra berusaha meminta pertolongan Aurel sembari memegangi telinga yang sudah terasa panas akibat jeweran Aleta.

"Ma, udah ih, kasian anak orang" bela Aurel, namun tetap dengan kekehannya. Aleta menghentikan jeweranmya, tapi ia tetap melihat Andra dengan mata tajam.

"Ampun Tan, gak lagi deh"

"Kamu istirahat ya, biar kaki kamu cepat sembuh" pinta Aleta, Aurel mematuhi perkataan mamanya. Sementara Darren, ia merasa seperti seseorang yang ada namun tak dianggap. Darren hanya melihat Aleta mengomeli Andra dan kekehan dari Aurel, ia sungguh tidak menyukainya, hubungan yang Darren lihat ini, sepertinya sudah terbentuk lama.

"Rel, gue pamit pulang ya" ucap Darren.

"Gak mau masuk dulu" tawar Aurel.

"Gak usah, gue duluan ya, Tan pamit ya, ndra" pamit Darren.

"Hati-hati" balas Aurel.

Setelah kepergian Darren, Aleta menyuruh Aurel beristirahat. Aurel menuruti perintah mamanya, kakinya yang masih sakit membuat Aurel tertatih-tatih menuju kamarnya.

"Kamu istirahat, mama siapin makanan dulu" pinta Aleta. Aurel yang terbaring menggangguk menuruti perintah mamanya.

"Ndra, mau kemana?" Andra yang hendak keluar dari kamar Aurel kembali membalikkan badannya.

"Mau mandi, badan gue lengket nih"

"Yaudah, Lo mandi aja dulu nanti kesini lagi ada yang mau gue omongin"

"Ngomong apa?"

"Nanti aja"

Andra tak ambil pusing, ia langsung menuju kamarnya dan membersihkan diri. Sementara itu, Aleta yang sudah selesai menyiapkan makanan, segera mengantarkannya ke kamar Aurel.

"Kamu makan dulu, mau mama suapin?" Ucap Aleta, lembut.

"Gak usah ma, aku bisa sendiri kok" Aleta mengambil makanan yang diberikan mamanya, perlahan ia menghabiskannya.

"Mama tinggal ya, kalau ada apa-apa panggil mama!" Pinta Aleta.

"Iya ma" Aleta meninggalkan kamar putrinya, dan kembali kedapur.

Andra yang telah selesai membersihkan diri, teringat akan perkataan aurel. Ia menuju kamar Aurel dan mendapati Aurel tengah tertidur. Melihat Aurel yang tertidur, Andra tak tega untuk membangunkan. Ia mengurungkan niatnya untuk bertanya apa yang ingin dibicarakan Aurel.

"Ndra" Andra yang mendengar suara Aurel memanggilnya kembali membalikkan badan.

"Lo belum tidur?"

"Belum" Andra menghampiri Aurel dan berdiri disamping tempat Aurel.

"Lo mau ngomong apa?" Tanya Andra to the point.

"Gue masih penasaran, kenapa bisa ada orang didalam gudang"

"Maksud Lo, gadis-gadis itu?"

"Iya, gimana mungkin mereka nyekap gadis-gadis itu disana, padahal waktu gue sama Darren periksa gudang sama sekali gak ada apa-apa"

"Apa mungkin ada ruang rahasia di dalam gudang?" Tebak Andra.

"Bisa aja, tapi gue gak nemuin hal-hal aneh, waktu gue periksa gudang"

"Kita harus periksa gudang itu" ucap Andra.

"Iya" Aurel menyetujui ucapan Andra, Aurel sangat yakin ada sesuatu yang disembunyikan di dalam gudang itu.

Dilain sisi Aleta yang tengah sibuk memasak, ia merasakan ada seseorang yang tengah memperhatikannya dari kejauhan. Aleta melihat sekelilingnya tapi ia tak menemukan apapun. Tiba-tiba terdengar suara ranting kayu yang diinjak dari belakang rumah. Aleta yang menyadari hal itu, segera mengambil sapu sebagai senjata.

"Jangan-jangan maling" gumam Aleta.

Perlahan ia membuka pintu belakang, saat pintunya terbuka Aleta tak menemukan apapun.

"Gak ada apa-apa" Aleta memperhatikan sekelilingnya kembali, namun hasilnya tetap sama ia tak melihat apa-apa.

"Mungkin suara angin" Aleta mencoba berfikir positif dan kembali menutup pintunya, tapi suara itu kembali ia dengar. Aleta kembali membuka pintu, tapi tak juga menemukan apapun.

"Aneh" saat Aleta hendak menutup pintu lagi, seekor kucing tiba-tiba meloncat dihadapannya. Aleta kaget, namun ia berusaha tetap tenang.

"Cuman kucing" suara bel rumah yang tiba-tiba terdengar membuat Aleta kembali kaget, Aleta segera membukakan pintu.

"Siapa?" Seorang pria yang berdiri membelakanginya dengan sebuah koper disampingnya. Orang itu terlihat familiar bagi Aleta, ia berusaha mengenali pria itu dengan melihatnya dari atas sampai bawah. Pria itu membalikkan badannya, ia tersenyum hangat pada Aleta.

"Papa" lirih Aleta.

"Ma, maaf ya" terlihat raut wajah bersalah pada Gio.

"Papa kemana aja? Aku sama Aurel khawatir sama kamu" Aleta sangat senang melihat suaminya kembali kerumah.

"Nanti papa ceritain di dalam" ucap Gio, ia memasuki rumah. Gio duduk di ruang tamu, ia melonggarkan dasinya, lalu terdengar helaan nafas kasar.

"Mama buatin kopi ya" tawar Aleta, Gio menggangguk mengiyakan ucapan Aleta. Sementara Aleta, ia bahkan melupakan semua yang ingin ia tanyakan pada Gio. Melihat sang suami yang terlihat lelah, Aleta tak sampai hati bertanya pada suaminya.

"Ini pa, minum dulu" Aleta memberikan secangkir kopi pada Gio. Gio meniup gumpalan asap yang berasal dari kopi tersebut, lalu menyeruputnya.

"Aurel udah tidur?" Tanya Gio.

"Udah kayaknya"

"Aku liat Aurel dulu" ucap Gio, ia menuju kamar putrinya. Gio mengintip dibalik pintu, terlihat Aurel yang tengah terlelap.

"Papa gak suka kamu ikut campur" gumam Gio.

"Pa, biarin Aurel istirahat, dia pasti capek" lirih Aleta memegangi pundak Gio.

"Iya" Gio meninggalkan kamar Aurel, sementara Aleta mengikutinya dari belakang.

.

.

.

.

Aurel terbangun dari tidurnya, ia melihat jam Beker yang sudah menunjukkan jam 7.30, itu berarti ia sudah terlambat kesekolah.

"Kenapa mama gak bangunin aku" gumam Aurel. Ia menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah selesai, Aurel keluar dari kamarnya dan menemui mamanya.

"Ma kenapa gak bangunin aku?" Tanya Aurel.

"Kamu lagi sakit rel, libur aja dulu" balas Aleta.

"Tapi ma-"

"Bener kata mama kamu, kamu lagi sakit, istirahat sebentar dirumah gapapalah" nasehat gio, Aurel yang tak menyadari adanya gio di meja makan langsung menatap papanya.

"Papa, kapan pulang?" Tanya Aurel

"Semalam, kamu duduk sini. Sarapan bareng papa!" Pinta Gio lembut. Aurel menuruti papanya, Aleta menyodorkan segelas susu dan memberikan sepotong roti yang telah diolesi slay coklat pada Aurel.

"Makasih ma"

"Pagi semua" Andra yang baru saja keluar kamar, memberikan sapaan paginya.

"Pagi ndra, ayo gabung sini" ucap Aleta.

"Om Gio, kapan pulang?" Tanya Andra. Gio melihat Andra dengan tatapan yang sulit diartikan, lalu ia tersenyum hangat.

"Semalam ndra" jawab gio.

Dilain sisi Darren yang sedang memperhatikan Bu dini menjelaskan materi matematika, ia menyadari sesuatu. Murid-murid dikelasnya tidak sebanyak biasanya, beberapa kursi kosong.

"Aneh banget, kalau ada yang sakit atau izin gak mungkin sampai sebanyak ini" batin Darren. Darren melihat raut wajah teman sekelasnya, hal itu membuat Darren semakin curiga. Mereka terlihat ketakutan dan diantara mereka juga ada yang terlihat pasrah.

"Mereka kenapa?" Batin Darren.

"Darren! Kamu denger saya ngomong?" Tanya Bu dini, lamunan Darren terbuyarkan.

"I-iya Bu, saya denger kok" balas darren.

"Bagus kalau gitu" Bu dini kembali menjelaskan materi.

Setelah bel istirahat berbunyi, Darren menuju kantin, ia memesan makanan untuk mengganjal perutnya. Saat Darren tengah asyik menyantap makanannya, seseorang datang menghampirinya.

"Kalau Lo ga mau celaka, jauhin dia" ucap gadis yang menghampirinya.

"Maksud Lo?" Darren bingung dengan ucapan gadis itu.

"Gadis yang sering bersama Lo" setelahnya gadis itu pergi, sementara Darren masih bingung dengan ucapan gadis tersebut. Ia berusaha mencerna ucapan gadis itu, tapi tetap saja ia tak mengerti.

"Maksud Lo Aurel?!" Teriak Darren namun gadis itu sudah pergi.

.

.

.

.

Thanks udah baca :)

Terpopuler

Comments

dyz_be

dyz_be

Misterius...

2022-07-11

0

Maminya Nathania Bortum

Maminya Nathania Bortum

kasihan Aurel moga saja kakinya cepat sembuh

2022-05-11

0

Wiwin Marhaeni

Wiwin Marhaeni

mungkin bpknya yg nyruh nyulik buat tumbal

2022-05-07

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!