Part 18

Terlihat sebuah tangga yang curam dari balik pintu tersebut. Ketiganya menuruni tangga tersebut dengan hati-hati. Diujung tangga mereka di hadapkan dengan dua buah pintu berwarna kecoklatan.

"Pintu lagi" ujar Aurel.

"Gimana?" Tanya Darren.

"Cek satu-satu aja gimana?" Usul Andra.

"Ayo deh" balas Aurel.

"Yang mana dulu?" Tanya Darren.

"Pintu yang ini aja" tunjuk Andra pada pintu disebelah kanannya. Aurel dan Darren mengangguk setuju, perlahan gagang pintunya di putar oleh Andra.

Penciuman mereka disuguhkan oleh bau amis yang kian pekat. Reflek mereka langsung menutup hidungnya.

"Pengen muntah gue" keluh Darren.

"Tahan dulu" pinta Andra.

Ruangan itu sangat aneh, seperti ruangan untuk melakukan operasi. Sebuah brankar yang biasanya ada dirumah sakit terletak di tengah-tengah ruangan. Serta alat-alat rumah sakit yang digunakan untuk operasi tersusun rapi di atas meja.

"Ini ruangan apa?" Tanya Aurel.

"Kayak ruangan operasi gitu, gak sih?" Balas Darren.

"Liat lantainya!" Pinta Andra.

"Darah" lirih Aurel, ia melotot melihat banyak bercak darah pada lantai tersebut.

"Dan ini!" Ucap Darren, ia mengangkat borgol yang terdapat disamping brankar.

"Borgol? Untuk apa?" Tanya Aurel. Ketiganya saling menatap secara bergantian.

Brukkk

Suara benda jatuh dari balik dinding, membuat mereka berhenti menerka-nerka fungsi dari ruangan tersebut.

"Itu apa?" Tanya Aurel.

"Gue gak tau, tapi kita harus waspada" ujar Andra.

"Asalnya dari sebelah" ucap Darren.

"Iya, biar gue cek dulu, kalian tunggu sini!" Pinta Andra. Aurel dan Darren mengangguk, menyetujui ucapan Andra.

"Lo hati-hati ndra" lirih Aurel.

"Tenang aja, gue gak bakalan kenapa-napa" balas Andra.

Andra membuka pintu itu perlahan, matanya mengintip dari sela-sela pintu yang terbuka. Matanya mengamati keadaan diluar melalui celah kecil dari pintu tersebut.

"Gak ada apa-apa" batin Andra.

Andra membuka pintu itu dengan sepenuhnya, sebelum ia keluar dari ruangan itu, ia melirik kebelakang.

"Kalian tetap waspada" pinta Andra.

Andra membuka pintu disamping ruangan yang baru saja ia masuki. Sayangnya saat gagang itu ia putar, pintunya terkunci.

"Kekunci" lirihnya.

Ia mencoba melihat situasi didalam melalui cela yang terdapat pada pintu tersebut. Matanya melotot kaget, saat ia mendapati banyak orang yang disekap didalam. Andra prihatin melihat keadaan mereka, tangan dan kaki mereka di ikat. Mulut mereka disumpal oleh kain, terlihat jelas ketakutan pada mata mereka.

Andra mengambil ancang-ancang untuk mendobrak pintu yang ada didepannya. Satu kali dobrakan tak membuahkan hasil. Ia terus melakukan hal tersebut hingga tiba pada dobrakan ketiga pintunya terbuka.

Dengan nafas yang tak beraturan ia memandangi orang-orang yang bertumpukan disudut ruangan. Rasa iba terbesit dihati Andra, ia tak menyangka kenapa ada manusia yang memperlakukan manusia lainnya dengan sekeji ini. Dilain sisi, orang-orang tersebut melihatnya dengan raut wajah ketakutan bahkan ada yang menangis histeris, kecuali seorang gadis yang menatapnya dengan mata yang berbinar.

"Tenang, saya gak akan nyakitin kalian" ujar Andra lembut.

Mendengar ucapan Andra, mendadak semua orang disana terdiam. Raut wajah ketakutan itu perlahan mulai sirna dari wajah mereka.

Andra membuka ikatan pada tangan dan kaki orang-orang itu. Andra melakukannya dengan cepat, hingga ia membantu seorang gadis yang diperdebatkan oleh Aurel dan Darren.

"Lo gak papa?" Tanya Andra, gadis itu terus menatapnya dengan senyuman mengembang.

"Are you okay?" Tanya Andra lagi, ia mengibas-ngibaskan tangannya didepan wajah gadis itu.

"I'm okay, kak Andra" lirihnya. Mendengar ucapan gadis itu, tiba-tiba ia teringat akan sesuatu yang sangat ia rindukan.

"Kok Lo bisa tau nama gue?" Tanya Andra. Gadis itu hanya membalasnya dengan senyuman hangat, hingga akhirnya gadis itu memeluknya.

"Makasih udah jadi pahlawan lagi buat gue" lirihnya. Mendengar ucapannya, Andra mematung kejadian beberapa tahun lalu kembali berputar didalam memorinya.

Sementara itu dilain sisi Aurel dan Darren tengah menunggu instruksi dari Andra. Namun Aurel yang merasa gelisah, ia segera menyusul andra.

"Rel, mau kemana?" Panggil Darren, tapi tak diacuhkannya.

"Keras kepala banget nih anak" sewotnya, namun tetap menyusul Aurel.

"Ndra! Lo gak papa kan?" Pekik Aurel memasuki ruangan yang di masuki Andra. Namun, ia disuguhkan oleh pemandangan yang tak mengenakkan. Andra di peluk oleh gadis yang tak ia sukai.

Andra yang menyadari kedatangan Aurel dan Darren segera melepaskan pelukan gadis itu.

"Lo ngapain peluk-peluk Andra, kegatelan banget sih jadi cewek" ucap Aurel menjauhkan Laura dari Andra.

"Udah gak usah debat, mending kita keluar dari sini sekarang!" Pinta Andra.

"Iya, kita keluar tapi Lo jauh-jauh dari dia" balas Aurel.

"Iya tuan putri" kekeh Andra mengelus rambut Aurel.

Melihat itu, Darren menjadi sangat emosi. Tapi ia tak bisa apa-apa, ia tak mungkin berdebat dengan Andra disaat seperti ini. Sementara itu Laura yang mendengar ucapan manis Andra pada Aurel membuatnya merasa sesak.

"Apa posisi gue udah keganti?" batin Laura.

"Kebanyakan drama kenyang gue" ledek Darren.

"Heh, sewot aja Lo" balas Aurel.

"Sekarang lebih baik kita keluar dari sini" pinta Andra mengajak orang-orang yang ada diruangan itu. Semuanya mengangguk menyetujui ucapan Andra. Mereka segera berlari keluar dari ruangan itu, dibantu Andra sebagai komando. Sesampainya di pintu terakhir, Andra mendengar suara langkah kaki menuju kearah mereka.

"Ada yang datang, cepat sembunyi" pinta andra. Mereka segera bersembunyi acak, semuanya menyebar mencari tempat persembunyian. Andra dan Laura bersembunyi pada tempat yang sama sementara Aurel dan Darren juga bersembunyi pada tempat yang sama.

Sekarang bodyguard yang berjaga tadi kembali, ia terkejut melihat temannya terkapar dilantai.

"Woii, ada penyusup!!" Teriaknya pada teman-temannya yang lain. Teman-teman nya yang mendengar teriakannya itu segera menghampirinya.

"Mana?!" Tanya salah satu dari mereka.

"Gue gak tau, tapi dia pingsan" jawabnya.

"Cepat cek kedalam!" Pintanya.

"Mereka gak ada" ujar yang lainnya saat melihat tempat penyekapan itu kosong.

"Menyebar, cari mereka!" Pintanya.

Semua bodyguard itu menyebar mencari orang-orang tersebut. Tak lama, terdengar rintihan dan permohonan ampun dari orang-orang yang mereka temui.

"Mereka ketauan, buruan kabur!" Ujar Darren pada Aurel. Aurel mengangguk, kemudian ia mengode Andra untuk ikut kabur.

Mereka berhasil keluar dari rumah itu, dan segera memasuki mobil yang terparkir diujung jalan.

"Mereka gimana?" Tanya Laura, yang sejak tadi hanya mengikuti Andra.

"Kita selamatin lain waktu, sekarang kita udah katauan gak mungkin buat dilanjutin. Yang ada kita yang bakalan terancam" balas andra. Laura mengangguki ucapan Andra, ia juga tak bisa melakukan apa-apa.

"Sekarang kita balik ke Jakarta" ujar Andra, diangguki yang lainnya. Andra segera menginjak pedal gas mobilnya menuju Jakarta.

.

.

.

.

Thanks udah baca :)

Terpopuler

Comments

dyz_be

dyz_be

Yg psycho siapa ya??

2022-07-11

0

sebutir debu

sebutir debu

semenjak andra muncul dia selalu kelihatan cool banget dan keren , walau ciri ciri nya gk disebut author.
ceritanya sangat menarikk dan seru apalagi empat sejoli , aurel dan darren trus andra dan laura😭💖

2022-06-22

2

Khoirul Anwar

Khoirul Anwar

Candu bgt

2022-03-19

2

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!