Part 9

Darren berusaha mengejar gadis misterius itu, namun usahanya sia-sia. Gadis itu hilang seperti ditelan bumi.

"Sialan!" Darren mengusap kasar rambutnya, ia gagal menemukan gadis misterius itu.

"Dia pasti tau sesuatu" Darren bertekad ia akan menemukan gadis itu, apapun caranya.

Darren kembali ke kelas, bersamaan dengan bel masuk yang telah berbunyi. Sepuluh menit sejak bel masuk berbunyi, guru yang mengajar tak juga datang. Darren merasa kepalanya nyeri, tanpa sadar ia sudah tertidur dengan posisi menelungkup pada meja.

Darren terbangun pada ruang kelas yang sunyi dan kosong, tak ada satu pun orang yang ada diruangan itu. Ia melihat arlojinya, jam sudah menunjukkan pukul 17.15.

"Pantesan sepi, udah jam segini" Darren mengambil tasnya dan keluar dari kelas yang sudah mulai gelap dan sunyi itu. Dikoridor sekolah Darren seperti mendengar orang sedang berbicara, ia mencoba memastikan pendengarannya.

"Jam segini apa mungkin masih ada orang?" Batin Darren. Ia mengendap-endap untuk memastikan apakah yang ia dengar itu benar atau tidak. Darren terus mengikuti asal suara itu, hingga ia menemukan dua orang yang sedang berbicara didepan gudang.

"Mereka kan?" Darren melihat orang yang sama yang ia lihat ketika bersama Andra dan Aurel. Satpam sekolah dan orang yang berbaju hitam, yang pernah mereka ikuti tengah berbicara. Darren memasang telinganya, ia tak mau kehilangan satupun informasi.

"Kamu jaga tempat ini baik-baik! Jangan sampai ada yang masuk!"

"Baik" satpam sekolah mengangguki ucapan orang berbaju hitam.

"Kalau sampai ada penyusup, nyawa kamu taruhannya" mendengar ucapan orang itu, satpam sekolah terdengar ketakutan.

"I-iya" setelahnya orang berbaju hitam itu pergi, meninggalkan satpam sekolah yang berdiri tegap didepan pintu gudang. Satpam itu terlihat waspada, ia seperti tengah menjaga harta Karun yang berharga. Tatapan matanya sangat teliti, bahkan Darren hampir saja ketauan, jika ia tidak cepat bersembunyi.

Satu jam Darren berdiri dibalik dinding yang membatasinya dengan gudang sekolah, berusaha mencari cela agar ia bisa memasuki gudang saat satpam itu tengah lengah. Namun, Darren tak mendapatkan kesempatan itu sedikitpun, satpam itu bahkan tak bergerak dari tempatnya sedikit pun.

"Sebenarnya, apa yang ada digudang itu? Kenapa penjagaannya seketat itu?" Batin Darren. Darren yang sudah lelah akhirnya memutuskan untuk mencari kesempatan dilain waktu, ia meninggalkan gudang dan mengambil motornya ditempat parkir.

Sementara itu Aurel yang khawatir akan keadaan Darren berusaha menelfonnya. Tapi beberapa kali Aurel menghubungi Darren tetap saja panggilan itu tidak diangkat.

"Lo ngapain?" Andra yang sudah malas melihat Aurel mondar-mandir didepannya menegur.

"Nelfon Darren, kenapa ya? Darren gak angkat telfon gue dari tadi, gue khawatir dia kenapa-napa"

"Udahlah, si Darren udah gede, dia bisa jaga diri"

"Lo kok gitu si ndra" Aurel tidak terima dengan jawaban Andra, bukannya menenangkannya yang sedang khawatir ia malah acuh tak acuh.

"Trus gue harus ngapain rel? Mending Lo minggir! Gue mau nonton nih" Andra mengambil remot tv, Aurel mengikuti ucapan Andra walaupun dengan tidak rela.

Aurel terus mengotak-atik hpnya, berusaha menghubungi Darren tetap saja hanya nada tersambung yang terdengar olehnya.

"Darren angkat dong" gumam Aurel. Sementara Aurel sibuk menghubungi Darren, bel rumah yang berbunyi pun tak ia hiraukan.

"Rel ada tamu tuh" ucap Andra, ia tengah sibuk menonton film favoritnya.

"Lo aja, sana, gue sibuk" Aurel tak perduli dengan ucapan Andra.

"Lo aja, gue lagi seru nih" Andra juga tak mau kalah, film favoritnya juga penting.

"Kalau Lo gak mau bukain, gue usir Lo hari ini juga!" Aurel kesal dengan Andra yang tak mau mendengarkannya.

"Sadis bener Lo rel" dengan terpaksa Andra membukakan pintu.

Saat Andra membukakan pintu ia terkekeh dengan orang yang ada dihadapannya.

"Kenapa Lo?" Darren kesal, saat pintu dibuka ia malah melihat Andra dengan kekehannya.

"Gapapa" Darren tersenyum masam mendengar jawaban Andra, ia yakin Andra tengah meremehkannya.

"Ngapain Lo dirumah Aurel?" Tanya darren.

"Gue tinggal disini"

"Gak mungkin!" Darren tak yakin dengan jawaban Andra.

"Kenapa gak?" Andra bertanya balik, dengan wajah yang mengesalkan bagi Darren.

"Siapa ndra?" Aurel muncul dari belakang Andra, ia penasaran kenapa Andra lama sekali.

"Nih, orang yang Lo cariin" ucap Andra, setelahnya Andra kembali memasuki rumah.

"Darren?" Aurel segera menghampiri Darren dengan wajah yang kesal.

"Kenapa?" Darren yang tak tau menahu, malah mendapat tatapan tak mengenakkan dari Aurel.

"Kenapa? Gue nelfonin Lo dari tadi, kenapa gak diangkat?"

"Nelfonin gue?" Darren tak mengerti, lalu kenapa ia tak mendengar hp nya berbunyi. Darren merogoh saku celananya, ia membuka lock screen hpnya. Benar saja 20 kali panggilan tak terjawab dari aurel.

"Sorry rel, hpnya gue silent"

"Tau gak si? Gue khawatir Lo kenapa-kenapa? Kenapa gak ngabarin gue sama sekali" nada Aurel berubah menjadi sedih.

"Maaf rel gue lupa" Darren menyesali perbuatannya, terlalu banyak hal yang terjadi padanya hari ini. Hingga ia lupa untuk memberi kabar pada Aurel.

"Masuk dulu yuk!" Aurel dengan cepat berubah ekspresi ketika Darren meminta maaf padanya. Darren mengiyakan ajakan Aurel, ia juga ingin menceritakan hal yang terjadi padanya hari ini.

"Mau gue bikinin apa?" Tanya Aurel.

"Terserah Lo aja" Darren duduk diruang tamu, tempat Andra menonton televisi. Sementara Aurel ia menuju dapur menyiapkan minuman untuk Darren.

"Sebenarnya hubungan Lo sama Aurel apa?" Tanya Darren, ia penasaran kenapa Andra selalu ada dimana pun Aurel berada.

"Lo mau tau?" Andra yang mengerti dengan pertanyaan darren, ia lebih memilih membuat Darren penasaran hingga dibakar api cemburu padanya.

"Kalau Lo gak mau jawab juga gak papa, gue bisa cari tau sendiri" Darren tak suka jika pertanyaannya dibalas pertanyaan oleh andra.

Aurel datang dengan segelas coklat panas untuk Darren.

"Nih minum dulu" Aurel memberikan segelas coklat panas untuk Darren.

"Gue gak?" Sahut Andra.

"Bikin sendiri sana" pinta Aurel, Andra mengerucutkan bibirnya tanda ia sebal dengan perkataan Aurel. Sementara Darren, didalam hatinya ia merasa senang karna Aurel lebih peduli padanya dibandingkan Andra.

Aurel duduk disamping Darren, ia menyadari Darren masih mengenakan seragam sekolahnya.

"Lo belum pulang?" tanya Aurel. Andra yang mendengar pertanyaan Aurel, juga melihat ke arah Darren.

"Belum" singkat Darren, ia juga mengerti Aurel bertanya pasti melihatnya masih mengenakan seragam sekolah.

"Kenapa? ada kegiatan disekolah?" tanya Aurel.

"Gak kok, tadi gue ketiduran disekolah" jawab Darren jujur.

"Kok bisa?" Aurel tak habis fikir dengan jawaban Darren, bagaimana bisa Darren tertidur disekolah aneh itu. Orang-orang disana bahkan bisa membahayakannya dalam keadaan sadar, apalagi jika Darren tertidur.

"Kepala gue nyeri, eh gak sengaja ketiduran" Darren menjawab dengan santai, seperti bukan masalah besar jika ia tertidur disekolah.

.

.

.

.

Thanks udah baca :)

Terpopuler

Comments

dyz_be

dyz_be

😶😶😶

2022-07-11

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!