Part 2

Bel istirahat baru saja berbunyi, untuk saat ini Aurel akan menuju perpustakaan karna ia yakin jika ia ke kantin maka ia akan kembali merasa asing dengan orang-orang yang ada disana. Maka lebih baik jika ia memilih tempat yang sepi, agar orang lain tak selalu memandangnya berbahaya.

Di perpustakaan aurel tak menemukan satu orang pun, sepertinya para murid disini sangat jarang menginjakkan kaki ke perpustakaan. Terlihat dari banyaknya debu yang menempel pada buku-buku yang ada di sini. perpustakaan ini terlihat kurang dirawat karena banyak jaring laba-laba pada sudut-sudut ruangan.

Aurel memilah satu persatu buku yang tersusun di rak buku, ia membaca setiap judul yang tertera pada buku tersebut namun tak ada yang menarik baginya. Hingga tangannya menyentuh buku yang sangat aneh, sampul buku dengan warna coklat tua yang telah usang itu membuat Aurel tertarik.

"KISAH KELAM SMA DASASILA"

"Kayaknya buku ini bakalan kasih aku petunjuk" batin Aurel.

"Hey!" Panggil seseorang, Aurel yang tak sadar akan ada orang selain dirinya didalam perpustakaan merasa kaget akan suara yang baru saja memanggilnya.

"Lo ngapain disini?" Tanya Aurel mencoba tenang.

"Gapapa, nyariin Lo"

"Ngapain?"

"Gue kan cuman kenal Lo aja disini"

"Kenapa ga kenalan sama yang lain?"

"Ga ah, gue ngerasa mereka semua aneh"

"Aneh gimana?"

"Masa gue nanya perpustakaan dimana, mereka malah natapin gue dari atas sampai bawah, ngerih ga sih?"

"Emang, mereka aneh" gumam Aurel namun didengar oleh Darren.

"Lo ngerasa juga?"

"Iya, makanya gua mau cari tau tentang SMA ini"

Bel masuk telah berbunyi, Aurel meninggalkan Darren yang tengah mencerna ucapannya.

"Eh tunggu!" Panggil Darren tapi tak di kubris Aurel.

"Maksud Lo apaan?" Tanya Darren mensejajarkan langkah dengan Aurel.

"Diam, nanti mereka dengar" karna ucapan Aurel Darren langsung bungkam.

Sepanjang lorong sekolah keduanya hanya saling diam, tak bisa bicara apa-apa karna mata semua orang tertuju padanya.

Aurel yang tau akan itu hanya diam tanpa memperdulikan mereka, berbeda dengan Darren yang baru saja menginjakkan kakinya di SMA ini, ia menjadi canggung dan aneh ketika semua mata tertuju padanya, apalagi tatapan mereka seperti ingin mengintrogasi.

"Ntar pulang bareng ya? Gue penasaran" bisik Darren, Aurel hanya membalas dengan sedikit anggukan.

Suasana mencekam kembali dirasakan Aurel, tapi kali ini ia tidak sendiri, ada Darren yang juga merasakan hal sama dengan dirinya.

"Kok bel pulang lama banget ya?" Bisik Darren.

"Ga tau, gak kayak biasanya" balas Aurel.

"Lo liat deh" ucap Darren memberikan arahan melalui mata pada Aurel.

Aurel yang peka akan kode dari Darren, mengikuti arah pandangnya. Dan benar saja, guru yang menjelaskan materi tadi berhenti berbicara dan menatap ia dan Darren dengan tatapan yang mengerikan.

"Kenapa dia liatin kita?" Tanya Aurel.

"Ga tau, mungkin mau nyampein sesuatu kali" ucap Darren ngasal, walaupun dalam hatinya juga was-was akan orang-orang yang ada disekolah ini.

Akhirnya suasana mencekam telah berakhir, saat bel pulang berbunyi satu persatu murid yang ada di ruangan kelas pergi.

"Gue tunggu di gerbang" ucap Aurel bergegas pergi.

Darren segera menyusul Aurel ke gerbang dengan sepeda motornya, dan benar saja Aurel tengah bersandar pada sebuah tembok, pikiran gadis itu terlihat menerawang, entah apa yang ia pikirkan? Tak ada yang tau.

"Ayok!" Ajak Darren. Aurel tak banyak bicara ia hanya menuruti ucapan Darren.

"Ayo berangkat" ucap Aurel. Darren melajukan motornya meninggalkan perkarangan sekolah yang mengerikan itu.

Sebuah kafe dengan tema minimalis menjadi tempat perhentian Darren.

"Bahas disini, gapapa kan?" Tanya Darren. Aurel turun dari motor Darren, dan mengamati kafe tersebut, tidak terlalu banyak orang disini, Aurel merasa tempat ini cocok untuk membahas tentang SMA DASASILA.

"Ayok masuk" ucap Aurel berjalan mendahului Darren.

"Mbak pesen jus jeruk satu, Lo mau apa?" Tanya Aurel.

"Gue samain aja lah"

"Jus jeruk dua ya mbak" ucap Aurel pada pelayan, lalu ia memilih tempat duduk disebuah meja disudut ruangan.

"So, Lo mau tau tentang apa?" Tanya Aurel tanpa basa basi.

"Semua yang Lo tau" balas Darren.

"Gua ga tau apa-apa, gua cuman tau orang-orang disana pasti nyembunyiin sesuatu"

"Sesuatu?" Tanya Darren tak mengerti.

"Jadi gue kan baru pindah kemarin, trus gue denger dua orang bisik-bisik gitu pas liat gue duduk di bangku paling pojokan" ucap Aurel mengingat kejadian yang tak mengenakkan di SMA barunya.

"Tunggu-tunggu Lo murid pindahan juga?"tanya Darren tak percaya.

"Iya"

"Gue kira Lo udah lama sekolah disana"

"Gak lah, baru juga kemarin" balas Aurel.

"Permisi ini minumannya" ucap sang pelayan, lalu pamit pergi setelah selesai.

"Oh ya gue nemuin sesuatu" ucap Aurel.

"Apa?"

"Buku" jawab Aurel, setelah mengeluarkannya dari dalam tas.

"Buku apaan nih, usang banget"

"Gue ga tau, tapi gue tertarik sama judulnya siapa tau bisa kasih info buat kita"

"KISAH KELAM SMA DASASILA" ucap Darren membaca judulnya.

"Coba buka deh" pinta Aurel.

Darren membuka halaman pertama pada buku tersebut, Darren dan Aurel tak percaya dengan apa yang ia lihat.

"Seriusan?" Tanya Darren.

"Ga tau, gue belum pernah buka"

"Abal-abal kayaknya nih buku, masa kosong gini sih" ucap Darren.

"Ga mungkin lah, pasti ada sesuatu nih, coba liat" ucap Aurel merampas bukunya, ia membalik lembar demi lembar kertas yang ada pada buku tersebut namun hasilnya tetap nihil, buku yang ia bawa dari perpustakaan itu tidak membuahkan hasil sesuai ekspetasinya.

"Ga ada kan?" Tanya Darren.

"Iya, sia-sia gue bawa dari perpus"

"Yaudahlah, ga usah sedih gitu kita bisa cari info lain kali" ucap Darren menghibur.

"Iya" Aurel menyeruput jus jeruk yang telah di pesannya.

Dering ponsel Aurel terasa di atas meja, Aurel menggeser Ikon hijau dari ponselnya.

"Halo ma" jawab Aurel.

"...."

"Aku lagi diluar ma, sama temen"

"...."

"Bentar lagi aku pulang kok"

"...."

"Iya ma, sebelum magrib aku udah nyampe rumah kok"

"...."

"Bye ma" Aurel memutuskan sambungan telfonnya.

"Nyokap Lo ya?" Tanya Darren.

"Iya" Aurel meletakkan hp nya di atas meja namun tangannya tak sengaja menumpahkan jus yang baru saja ia minum.

"Untung hp gue ga kena" ucap Aurel.

"Tapi bukunya_"

"Yaudahlah gapapa, nanti gue keringin dirumah" balas Aurel. Ia menghapus sisa minuman pada buku tersebut dengan tisu, lalu memasukkannya kedalam tas.

"Udah jam 5 sore nih, ayok pulang" ajak Aurel.

"Iya, gue Anter ya" tawar Darren. Aurel membalas dengan anggukan karna ga mungkin aurel nyari taksi jam segini, jalanan pasti macet, dan lagi ia harus pulang sebelum magrib.

Darren berhenti tepat didepan pagar rumah Aurel.

"Mau mampir?" Tawar Aurel.

"Ga deh, lain kali aja"

"Yaudah"

"Pamit ya" ucap Darren lalu melajukan motornya meninggalkan rumah Aurel.

Setelah motor Darren mulai menjauh, Aurel memasuki rumahnya.

"Aurel, kenapa telat?" Tanya Aleta.

"Maaf ma, aku ada tugas kelompok" dusta aurel.

"Yasudah sana mandi, mama siapin makan dulu, kita makan bareng" pinta Anita.

"Iya ma"

Aurel menuju kamarnya, ia meletakkan tasnya di atas kasur dan mengeluarkan buku yang terkena tumpahan jus tadi. Lalu mengeringkannya menggunakan pengering rambut, setelah dirasa sudah cukup Aurel meletakkan buku tersebut pada kasur. Namun hal aneh kembali muncul, buku tersebut mengeluarkan beberapa angka, pada halaman pertamanya.

"23, 1, 14, 9, 20, 1"

"2, 5, 18, 8, 1, 20, 9"

"9, 2, 12, 9, 19"

"Ini apa?" Batin Aurel tak mengerti.

.

.

.

Aurel duduk di meja makan bersama Aleta, Aleta bukanlah orang yang banyak bicara seperti kebanyakan orang tua lainnya. Dan sifat itu menurun pada Aurel yang tak suka banyak bicara kecuali ada hal penting saja.

"Ma, papa kapan pulang?" Pertanyaan itu kembali di lontarkan Aurel, entah sudah berapa kali ia menanyakan hal itu.

"Mama ga tau, ga ada kabar dari papa" jawab Aleta.

"Emang mama ga nelfon?"

"Ga aktif" hati Aleta kembali resah karena pertanyaan Aurel, kemana suaminya kenapa ia tak juga memberi kabar, sejak kejadian itu, suaminya tak lagi meninggalkan jejak sedikitpun. Khawatir, ia Aleta sangat khawatir pada suaminya, apalagi saat Aleta tau kalau sang suami pergi menantang bahaya yang mereka ciptakan sendiri. Tapi didepan Aurel, Aleta tetap tenang, ia tak ingin rahasia yang ia tutupi selama 17 tahun terbongkar.

Aurel yang tau akan perubahan raut wajah sang mama, memilih diam. Aurel tak ingin menambah kesedihan mamanya karna rasa penasaran.

"Aku kekamar duluan ma" pamit Aurel setelah menghabiskan makanannya.

Dikamar ia kembali melihat beberapa deretan angka yang tak ia mengerti itu. Apa maksud dari angka-angka ini, kenapa banyak sekali teka-teki dalam hidupnya. Apalagi sejak ia pindah ke Jakarta dan menempati sekolah yang penuh misteri itu.

Aurel yang teringat akan papanya, raut wajahnya kembali muram. Kemana papanya? Kenapa ia tak kembali, apa yang terjadi?

Aurel berusaha menelfon papanya, berharap papanya menjawab panggilan darinya.

"Maaf nomor yang anda hubungi sedang berada diluar jangkauan, silakan coba beberapa saat lagi" suara operator yang terdengar menambah kekhawatiran Aurel.

Setengah jam berlalu, Aurel terus menghubungi papanya, tapi hasilnya sama suara operator itu terus terdengar berulang-ulang.

"Papa kemana si?" Batin Aurel.

Aurel teringat akan salah seorang rekan kerja papanya, bersyukur ia menyimpan nomor telfon rekan kerja papanya. Nada tersambung membuat Aurel sangat bersyukur.

"Ayo om angkat dong, pliss" batin Aurel.

"Halo"

"Halo om, ini aku Aurel"

"Oh Aurel, iya kenapa?"

"Om lagi ada kerja bareng papa ga?" Tanya aurel was-was.

"Ga tuh, udah semingguan om ga ketemu papa kamu"

"Seminggu om?"

"Iya, ga biasanya papa kamu ga ngontak om sama sekali, biasanya kalau ga ada kerjaan papa kamu palingan ngajak om ngopi, tapi kali ini ga ada sama sekali, memangnya papa kamu kemana?"

"Aku juga ga tau om, papa ga ngasih kabar apa-apa? Aku sama mama lagi nunggu kabar papa, kami khawatir om" ucap Aurel, kali ini nadanya rendah.

"Udah kamu ga usah sedih gitu, nanti om bantu cari ya" hibur Hendra.

"Iya om, makasih kalau ada kabar tentang papa kasih tau aku ya om"

"Pasti"

.

.

.

.

Thanks udah baca :)

Terpopuler

Comments

atmaranii

atmaranii

yg psikopatny siapa???wanita brhati iblis???psikopat mksudnya??

2022-08-14

0

dyz_be

dyz_be

👍👍👍👍

2022-07-11

0

Maminya Nathania Bortum

Maminya Nathania Bortum

semangat y kk

2022-04-26

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!