Ada keganggupan ketika Emelin melepaskan pelukan dadakannya itu.
Disini, Emelin yang merasa malu itu lalu, berkata dengan panik,
"Maaf..."
Lalu Emelin langsung berlari terburu-buru memasuki kamarnya di sebelah, tanpa melihat reaksi binggung di wajah Antony yang tiba-tiba dipeluk itu.
Setelah memasuki kamarnya, Emelin akhirnya bisa bernafas lega.
"Emelin! Kamu apa-apaan sih main peluk gitu, Ahkkk.. bikin malu saja, sekarang jadi canggung kan..."
Disini Emelin meratap dan mulai bermonolog dengan tidak jelas.
Hanya saja dirinya masih terlalu gembira untuk menerima beberapa tawaran iklan!!
Hal-hal baik akhirnya datang juga.
Menyingkirkan hal-hal barusan yang terjadi, Emelin mulai berpikir untuk tidur nyenyak lebih awal.
####
Hari-hari sekali lagi berlalu dalam sekejap mata.
Di hari-hari berlalu ini, saat ini Emelin sarapan hanya dengan Alex saja, ini karena Antony baru saja ijin keluar Kota kemarin.
"Tidak ada, Papa. Terasa sepi bukan, Ma?"
Disini, Emelin mulai terbiasa melihat wajah dingin dan tanpa ekpersi Antony itu, namun tiba-tiba tidak melihat wajah itu, membuat Emelin merasa ada yang kurang.
"Ya, terasa ada yang kurang."
"Mau bagaimana lagi, Papa cukup sibuk."
"Papamu memang seperti ini?"
Ini mengigatkannya, sebenarnya Antony akan pulang cukup larut, ya walaupun dia akan selalu menyempatkan untuk pulang sebelum jam makan malam, namun tetap saja jam segitu cukup larut.
Sebenarnya, Emelin cukup penasaran dimana Antony bekerja, kenapa orang itu terlihat sangat sibuk?
Setahu, dirinya sejak Antony lulus kuliah, awalnya dia ditawari oleh Kakeknya untuk bekerja di Perusahaan milik Keluarganya, namun entah bagaimana dia menolak saat itu.
Dirinya hanya tahu kalian Antony kerja entah di Perusahaan mana setelah itu.
"Hmm, Papa cukup sibuk. Namun sering menyempatkan dirinya untuk pulang lebih sering."
"Apakah kamu pernah diajak ke Kantor Papamu?"
Alex mengeleng-gelengkan kepalanya.
"Belum."
Ah, rupanya Alex juga tidak tahu dia di Perusahaan mana?
Disini, ketika Emelin masih sarapan dengan Alex dia tiba-tiba mendapatkan sebuah telepon.
Emelin tidak mengira kalau setelah menyelesaikan satu iklan produk, dirinya sekarang mendapatkan tawaran untuk ikut Reality Show.
"Tawaran Reality Show untuk Ibu dan Anak?"
Suara diujung telepon terlihat menyakinkan.
Disini, Emelin lalu mulai mencatat tangannya.
Dirinya jelas tidak boleh melewatkan ini.
Lalu dia mulai bertanya pada Alex apakah dia mau atau tidak.
"Emm... Tampil di televisi?"
"Iya, tidak ada yang susah, kamu pasti bisa!"
"Tapi... Bagaimana kalau Alex salah?"
"Ya ampun, itu tidak masalah sama sekali. Alex pasti bisa, lagipula ada Mama."
Setelah membujuk anak itu, Emelin mulai mempersiapkan dirinya.
Acara Reality Show ini sebenarnya cukip mendadak, mereka bilang bintang tamu sebelumnya malah ada urusan mendesak jadi tidak bisa ikut, dan acara tidak bisa dibatalkan, jadi melihat kalau Emelin dan Putranya belakangan menjadi topik hangat, mereka memberikan kesempatan untuk Emelin ikut acara ini.
Tapi, memang mendadak karena dilakukan besok.
####
Keesokan harinya, setelah diantar oleh Supir, Emelin bersama Alex turun dari mobil didepan salah satu gedung untuk merekam acara Reality Show.
Emelin memakai gaun yang terlihat elegan, memiliki warna yang serasi dengan pakaian yang dipakai oleh Alexander.
Ketika Ibu dan anak itu turun dari mobil, dan masih mengenakan kacamata hitam nya berjalan, itu sudah menarik perhatian beberapa orang.
Penampilan seorang wanita yang begitu cantik, dan Putranya yang begitu tampan, pemadangan yang membuat orang-orang silau.
Namun sayang sekali, ketika dirinya masuk kedalam gedung, dia bertemu dengan sosok yang dikenalnya dengan baik, Emelin mulai membuka kacamata nya untuk memastikan apa yang dilihatnya.
Momok dari mimpi buruk Emelin.
"Claudia?"
Disini, Claudia dan Daniel yang kebetulan ada Pemotretan bertemu Emelin dipintu masuk.
Disini, Daniel yang awalnya cuek itu sepintas menatap kearah Emelin.
Melihat kalau sekarang Emelin terlihat lebih cantik dari sebelumnya.
Wajahnya benar-benar terlihat lebih dewasa dan juga lebih bersinar sekarang, hanya mengunakan make up tipis namun sangat serasi dengan baju casual yang dikenakan Emelin, terlihat Elegan dan Anggun.
Menunjukan kecantikan natural yang akan membuat orang-orang iri.
Disini, Daniel merasa sedikit berdebar ketika menatap Emelin.
"Kenapa kamu bisa disini?" Tanya Claudia dengan wajah sinisnya itu.
"Owh? Adikku tersayang, tidak bolehkah aku disini? Aku kebetulan ada syuting. Owh benar juga, selamat atas Pernikahan kamu dan Daniel ya, aku harap kamu bisa menjaga suamimu yang mata keranjang itu, Ah~ Lihat dari tadi dia menatapku tanpa berkedip," sindir Emelin dengan jelas.
Disini, Claudia lalu menatap suaminya disampaignya yang tatapannya jelas masih menatap Emelin terlihat tapjub, lalu menginjak kakinya karena kesal.
"Daniel!"
Disini, Daniel yang tersadar kalau tatapannya pada Emelin bergitu jelas itu lalu mengelak.
"Siapa yang menatapmu? Jangan merasa terlalu tinggi."
Alex yang melihat dua orang itu merasa tidak nyaman.
"Mama, mari kita segera masuk, bukankah sebentar lagi acaranya dimulai?"
Tatapan saling benci dan berapi-api antara Claudia dan Emelin itu berkahir dengan perkataan Alex yang menarik minat perhatian Claudia sekarang.
"Owh? Apa ini? Bukankah ini Putra kecil mu dari suami murahanmu itu? Yang biasanya kamu abaikan,"
"Jaga mulutmu, Caludia!" Kata Emelin dengan marah.
"Aku hanya mengatakan yang sebenarnya."
Mendengar perkataan Claudia hanya membuat Emelin semakin terbawa emosi saja, jadi dia memilih untuk meninggalkan Caludia dan Daniel dan masuk kedalam.
"Takut? Cih," ejek Claudia.
Disini Emelin mengabaikan mereka, terlalu malas meladeni mereka berdua.
####
Acara Reality Show kali ini diadakan dengan beberapa Artis lainnya yang juga bersama anak mereka.
Untungnya, Acara Reality Show ini hanya beberapa permainan sederhana di atas panggung, dan ada beberapa pertanyaan tanya jawab.
Salah satu permainan nya andalah mengumpulkan bola kedalam keranjang ini untuk yang anak-anak, sedangkan Ibunya yang akan menentukan arahan bagaimana agar anak-anak bisa mengambil bola dari Keranjang satu dan dimasukan ke keranjang lainnya, karena mata anak-anak anak ditutup.
"Alex, kekiri! Agak Kekiri, kurang lebih 2 meter depan keranjangnya."
Tentu saja keranjang ini hanya diletakkan di atas kursi.
Beberapa anak disana masih kebingungan ketika Ibu mereka memberikan aba-aba, namun yang mengejutkan, Alex sangat patuh dan benar-benar mengerti perintah Emelin dengan baik.
Emelin yang melihat satu demi satu bola dari beberapa lokasi keranjang di pindahkan ke satu keranjang khusus itu sangat bersemangat.
Sungguh...
Putranya benar-benar pintar Ah~
Permainan ini cukup mengasikkan, akhirnya Alex dan Emelin memengakan permainan ini, dan bahkan dipermain-permainan berikutnya, dua orang ini menang.
Sampai pada penghujung acara, semua berjalan dengan baik.
"Wow, Nona Emelin dan Putranya benar-benar sangat kompak," komentar pembawa acara itu dengan kagum.
"Ya, putraku Alex yang paling hebat!" Puji Emelin dengan senang.
Sampai akhir acara ini, tidak ada halangan sama sekali, hanya saja tiba-tiba ketika Emelin hendak menuruni panggung, tangga yang Emelin injak sedikit licin.
Panggung ini cukup tinggi, jika terjatuh dari sini, akan menjadi hal yang cukup buruk.
"Mama!! Awas!!"
Disana, sebelum Emelin terpeleset jatuh, untunglah, Emelin langsung waspada dan memegang pegangan tangga disana, namun tetap saja Kaki Emelin terkilir ringan.
Namun ini aneh, kenapa tangganya jadi licin?
####
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 270 Episodes
Comments
Asta Azhar
Claudya pelakunya
2022-05-25
0
Anik Kwon
Kalo bisa hilangin kata "DISINI" kak. kebanyakan kata disini jadi ngga enak bacanya
2022-05-01
2
Anik Kwon
jangan kebanyakan kata disini dehhh. malah mengganggu. aneh. diilangin malah bagus
2022-05-01
0