Suami Bayaranku Yang Dingin
Di salah satu kamar sebuah hotel mewah, terlihat seorang wanita dengan sebuah luka di wajahnya, meringkuk di salah satu ujung ruangan.
Dia memiliki tampilan putus asa dan frustasi diwajahnya, saat dia melihat ponsel miliknya.
Disana, berisi sosial media miliknya, beberapa komentar dalam foto miliknya dan pesan-pesan yang dikirimkan pada sosial media miliknya, membuat wanita itu merasa sangat sakit hati.
Beberapa pesan terlihat seperti,
'Pembohong! Dasar Wanita Murahan!'
'Penipu! Kembalikan uang-uang kami!'
'Dasar, Pel*cur Sialan!'
'Bi*tch!'
' Dasar Penipu!'
'Berani sekali kamu masih menunjukkan wajahmu, kelakuan jahatmu pada saudara mu sekarang terkena karmanya!'
'Hah? Selama ini kamu menipu dan menyembunyikan kalau kamu sudah punya anak, apakah ini anak Haram dari Hubungan gelap? Dasar Bi*tch!'
'Emelin Brengs*k Sialan!'
'Lihat sekarang wajahmu yang sudah jelek itu, itu karma untuk mu!'
'Hahahaha Hey Wanita Murahan, lihat kamu sudah terkena karma oleh perbuatanmu!'
'Wajah yang menjijikkan,'
Dan banyak lagi caci maki yang ada disana.
Melihat komentar-komentar dan pesan-pesan ini benar-benar membuat wanita itu menangis.
Dia perlahan memegang wajahnya, lalu mengabil sebuah kaca dari tas miliknya.
Di wajah itu, bisa dilihat sebuah luka bakar dan lepuh, kulit memerah dan sedikit mengelupas.
Wajahnya sekarang terlihat hancur seperti ini....
Wajah cantik yang dulunya dipuja-puja semua orang.....
Apa yang telah kulakukan?
Disini, Emelin kembali menangis.
Menangis dalam kehampaan, sendirian diruangan itu.
Dia memikirkan, apa yang terjadi....
Apa yang salah.....
Apa benar...
Ini sebuah karma karena dirinya menjadi Ibu yang jahat?
Dirinya memang sempat menyembunyikan fakta kalau dirinya sudah menikah dan memiliki seorang anak.
Namun hanya itu....
Tidak kurang dan tidak lebih...
Dirinya hanya ingin meraih impiannya untuk menjadi Artis Populer di Dunia Hiburan.
Emelin memikirkan hal-hal yang terjadi belakangan.
Ini dimulai dari adiknya Claudia menyiramkan air panas pada wajahnya.
Semua hal berjalan dengan cepat ketika dirinya akhirnya berada dipuncak karirnya, namun....
Hanya dalam satu malam, seolah semua itu hancur berkeping-keping.
Perjuangannya selama bertahun-tahun....
Emelin hanya bisa menangis....
Hari ini, ketika dirinya pulang dari Rumah Sakit, kembali ke Rumah Ayahnya, dia di Usir oleh Ayahnya.
Emelin masih ingat kata-kata dingin Ayahnya hari ini, seolah kenangan pagi ini kembali terngiang di benak Emelin.
"Kamu!! Putri tidak tahu diri! Kamu berani mencoba menyakiti saudaramu sendiri?"
Sebuah tamparan mendarat pada salah satu pipi Emelin yang masih terluka hari itu.
Rasanya sakit.....
Sangat sakit....
Rasa tamparan yang keras bersama wajahnya yang masih panas dan perih itu.
Juga rasa sakit dihatinya, melihat orang yang disayanginya tidak percaya padanya.
Dirinya tidak bisa membela diri,
"Ayah.... Aku... Aku tidak melakukannya pada, Claudia... Dia... Dia yang melakukan ini padaku..."
Suara pembelaan yang tidak sampai pada hati Sang Ayah.
"Kak Emelin.... Aku... Aku hanya membela diri.... Kakak yang mencoba untuk.... Apa.... Apa yang aku lakukan.... Ayah.... Jangan marah pada Kak Emelin, dia mungkin hanya sedikit kesal dengan kejadian yang menimpanya," kata Claudia sambil sedikit menagis dan mencoba menenangkan Ayah mereka yang marah itu.
"Emelin! Aku tidak mengira kamu tega melakukan itu pada saudara mu sendiri!! Bahkan walaupun dia bukan saudara kandung mu.... Dia masih, saudara mu!" kata seorang wanita yang berdiri disamping Ayah Emelin, dia adalah Ibu Tiri Emelin.
"A... Aku tidak...." Guma Emelin sambil mencoba membela dirinya.
"Kamu harus meminta maaf pada Saudara mu!!" Kata Ayah Emelin dengan nada marah.
"Ayah... Aku tidak melakukan apapun pada, Claudia!! Dia yang menyiramkan air panas padaku!"
"Kakak... Aku... Aku...." Guma Claudia terlihat sangat menyediakan seperti seseorang yang terlihat bersalah dan mulai meneteskan air matanya.
"Claudia, Putriku jangan menagis, aku tahu kamu tidak sengaja, ini ulah Emelin duluan yang ingin melukaimu. Dia bahkan pernah mencoba mendorongmu dari tangga saat kalian Chasting Film, hanya karena Emelin ingin mendapatkan peran itu bukan?"
"Itu.... Itu salahku karena ingin mendapatkan peran yang Kak Emelin inginkan.... Aku tidak tahu kalau Kak Emelin sangat menginginkan Peran itu, bahkan walaupun Kak Emelin mendapatkan peran itu pada akhirnya... Aku..."
"Claudia!! Aku tidak pernah mencoba mendorongmu dari tangga! Kamu yang tiba-tiba terjatuh sendiri!" Teriak Emelin dengan marah.
Disini, Claudia, meneteskan air matanya, terlihat sedih dan merasa dianiaya.
"Hiksss.... Kak Emelin... Aku tidak bermaksud seperti itu, Kak...."
"Emelin! Jaga bicaramu!! Kamu berani bicara kasar pada saudara mu, Hah!! Kamu bahkan membuat dia ingat hal-hal buruk!"
"Ayah!! Aku tidak pernah melakukan apapun pada Claudia! Percayalah padaku!"
"Diam kamu Emelin! Kamu hanya bisa membuat nama malu Keluarga! Lihat sekarang di semua berita!! Ada Namamu dimana-mana! Kamu memalukan!!"
Emelin terdiam mendengar perkataan keras Ayahnya.
Dari Emelin kecil, Ayahnya memang selalu bersikap dingin padanya. Emelin tidak pernah mengerti sebabnya. Namun dirinya selalu mencoba mendapatkan cinta dan perhatian Ayahnya, namun hasilnya.....
Dan bahkan, hari ini, Ayah yang dirinya hormati ini tidak sedikitpun percaya padanya.
"Kamu, Jangan Pernah kembali lagi ke Rumah ini!"
Itu adalah perkataan Ayah Emelin saat mengusir dirinya dari rumah.
"Ayah, jangan usir Kak Emelin...." Kata Claudia yang terlihat syok dan sedih itu.
Hanya Emelin yang tahu, kalau itu semua hanya sandiwara Claudia.
"Ayah.... Ini semua perbuatan Claudia!"
"Emelin!! Kamu berani!! Penjaga Keamanan!! Seret orang ini keluar!?"
Dari sana, beberapa penjaga Keamanan Rumah, mencoba menyeret Emelin keluar dari Rumah Mewah itu.
Emelin awalnya menolak, namun dia hanyalah seorang wanita, jadi tidak berdaya melawan penjaga keamanan, dia diusir dan dilempar keluar gerbang.
Dari sana, Emelin menangis dan duduk disamping gerbang, berharap Ayahnya memiliki belas kasihan padanya dan mengijinkannya masuk.
Emelin menunggu...
Menunggu...
Dan menunggu....
Hingga perlahan-lahan, rintik-rintik air turun dari langit, bersama dengan hati Emelin yang begitu sedih.
Hujan turun, namun tidak ada tanda dari orang yang dinantikannya untuk keluar.
Ini adalah sebuah rumah tempat dirinya dibesarkan.
Sebuah rumah penuh dengan kenangan masa kecil Keluarga ini.
Sejak Kakeknya meninggal dan menyusul Ibunya semuanya jadi.....
Seolah semua kenangan lama berputar dalam diri Emelin saat dia menatap kearah Rumah Mewah itu.
Ketika Emelin putus asa ditengah hujan, pintu gerbang terbuka.
Melihat itu, Emelin merasa cukup lega, Ayah nya pasti keluar untuknya.
Sedikit harapan muncul diwajah pucat Emelin yang merintih menahan dingin itu.
Namun sayangnya, harapan hanyalah sebuah harapan.
Dua orang wanita dengan sebuah payung keluar, mereka membawa sebuah koper kecil.
"Heh? Masih disini rupanya? Apakah kamu bodoh, Emelin?" Kata Claudia dengan penampilan aslinya yang penuh dengki.
"Claudia kamu!!!"
"Ah... Kakakku tersayang, ini adalah bayaran dari mengambil semua hal yang aku inginkan, Ah~ Aku benar-benar cukup terharu melihat kebodohanmu selama ini," kata Claudia sambil tertawa penuh kemenangan.
Disana, ditengah hujan, Emelin didorong oleh Claudia hingga dia jatuh ke kubangan air disana, membuat dirinya basah kuyup dan kotor.
"Lihat, penampil ini, wajah jelek dan baju kotor, benar-benar terlihat seperti gelandang, Ah~"
Dua orang wanita itu lalu tertawa senang, kemudian melemparkan sebuah koper kecil pada Emelin.
"Bahkan barang-barang mewah tidak cocok lagi untuk kamu pakai! Ini barang-barang lusuh yang pantas untukmu!!"
####
Kembali kemasa sekarang, Emelin kembali tersadar dari lamunannya setelah mendengar suara sebuah telepon.
Ini adalah dari Manajernya.
Emelin, lalu mengangkat telepon itu.
"Hallo? Ada apa?"
"Hari ini, Agensi X membatalkan Kontrak dengan kita,"
"A... Apa? Apa yang terjadi? Kenapa banyak yang membatalkan Kontrak?"
"Emelin? Tidakkah kamu sadar dengan semua skandal yang kamu buat? Juga dengan wajahmu yang sekarang...."
"Tapi...."
"Dari beberapa Perusahaan sebelumnya juga meminta uang ganti rugi untuk skandal yang kamu buat, dan masih banyak lagi Perusahaan yang menuntut kita,"
"Be... Berikan saja semua uangnya..."
"Ya, dari hasil kontrak-kontrak kita sebelumnya, semuanya sudah untuk ganti rugi ini dan itu,"
"Bagaimana ini.... Apa yang harus aku lakukan sekarang?"
"Kontrak untuk Drama Kampus itu juga dibatalkan. Kamu sekarang diam saja, jangan melakukan apapun."
"Tapi...."
Mendengar penjelasan dari Managernya, Emelin semakin putus asa.
Semua agensi Ikan yang bekerja sama dengannya, memutuskan kontrak, belum lagi agensi Ikan yang sebelumnya meminta ganti rugi karena kerugian akibat Skandal yang Emelin buat.
Sebuah Movie dari sutradara terkenal yang sangat ingin Emelin binatangi, membatalkan Peran untuknya.
Bahkan, sebuah Drama yang rencananya akan dirinya bintangi beberapa minggu lagi.
Seolah-olah semua mimpinya hancur dalam semalam....
Dan juga, teman-temannya di Dunia Hiburan, yang dia mintai Bantuan, tidak ada yang mengangkat Teleponnya, Uangnya sudah terkuras untuk menutup semua Kerugian Kontrak, Harta Warisan dari Kakeknya di ambil oleh Keluarganya.
Sekali lagi, Emelin hanya bisa menagis disana.
Memikirkan dari mana semua ini dimulai..
####
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 270 Episodes
Comments
Dwi Winarni
aku mampir kak.... awal yg sangat menyedihkan
2023-05-17
0
Ita Am
hai Kaka 🤗🤗
2022-11-23
1
Ra Ja
hadir kak
2022-11-11
1