Episode 3: Tidak akan Membiarkannya

Hari itu masih pagi, disini Emelin masih memeluk Putra kecilnya Alexander Smith dengan erat.

Dirinya mulai memikirkan semua tindakannya selama ini, dari awal sampai akhir.

Dulu, tujuh tahun yang lalu, saat dirinya masih muda sekitar baru lulus Sekolah Menengahnya, Kakeknya tiba-tiba ingin menjodohkan dirinya dengan seseoran pilihannya.

Tentu saja, saat itu Emelin tidak setuju dengan Perjodohan ini, dirinya ingin hidup bebas, dan memasuki Dunia Hiburan kemudian menjadi seorang artis populer, itu adalah mimpinya sejak kecil.

Namun, Kakeknya melarang Emelin untuk memasuki Dunia Hiburan, kecuali Emelin mau menikah.

Memikirkan itu, Emelin mulai binggung, lalu Ibu Tirinya mulai membujuk Emelin agar dia menuruti permintaan Kakeknya.

Dan pada akhirnya, Emelin bertemu dengan calon Suaminya itu.

Saat itu setelah menyelidiki pasangan yang di Jodohkan dengannya entah bagaimana dari Keluarga yang biasa-biasa saja dan cukup miskin, Emelin menawarkan begitu banyak uang pada Antony Callisto untuk menikah dengan namun hanya dalam Kontrak saja, hanya dalam kertas.

"Aku sejujurnya tidak ingin menikah, dan karena ini Keinginan Kakek, aku tidak memiliki pilihan jadi mari kita segera menikah, namun aku memiliki beberapa persyaratan,"

Saat itu, Emelin mulai mengelus sebuah cek berisi nominal Uang yang cukup banyak.

"Aku tahu, Kakekmu butuh banyak biaya untuk Operasi, Bagaimana jika kamu menikah denganku, namun hanya sebuah Pernikahan Kontrak?"

Saat Emelin bertanya, Pria bernama Antony hanya terdiam, masih sambil berpikir.

"Ayolah? Tawaranku tidak buruk oke? Ini tidak akan merepotkanmu,"

"Sejujurnya aku juga tidak ingin terlalu cepat menikah," jawab Antony dengan nada yang cukup tenang.

"Maka ini menguntungkan untuk kita bukan? Ini Win Win, kita hanya akan menikah dalam nama, dan baik aku atau kamu, tidak akan terlalu mencampuri urusan masing-masing, kita sama-sama bisa hidup bebas, dan aku akan memberi banyak uang, namun aku memiliki syarat khusus,"

"Apa itu?"

"Pernikahan ini tidak boleh diketahui oleh Publik, hanya Keluarga dekat kita saja yang boleh tahu,"

"Itu masuk akal, aku cukup setuju,"

"Dan masih ada syarat lainnya,"

"Ya?"

Emelin memiliki wajah yang memerah dan cukup malu untuk mengatakan syarat kedua ini, namun syarat kedua ini dibutuhkan untuk membuat Pernikahan mereka terlihat nyata didepan Kakeknya.

"Aku ingin kamu memberiku seorang anak,"

Antony yang duduk didepannya menatap dengan kaget perkataan Emelin, lalu dengan heran bertanya,

"Anak? Bukankah ini hanya pernikahan kontrak?"

"Kakekku tidak bodoh, jika kita kita memiliki satu, dia pasti akan selalu berisik dan menutut agar kita segera memilikinya. Aku ingin bisa hidup bebas dan mengejar mimpiku di Dunia Hiburan dengan tenang."

"Seorang anak? Ini terlihat seperti masalah serius kamu tahu? Kamu tidak bisa bermain-main dengan ini."

"Kamu tidak usah khawatir, dimasa depan anak ini akan mewarisi cukup kekayaan milikku, dan dia akan hidup dengan baik,"

"Bukan itu,"

"Pokoknya, kamu hanya harus memberikanku seorang anak mengerti? Lagipula ini bukan hal yang sulit untukmu, kamu hanya harus memberikan sedikit benih mu padaku, dan ini tidak akan mempengaruhi mu pula," Kata Emelin tanpa tahu malu.

Melihat penampilan polos gadis didepannya, namun perkataan yang terlihat sedikit fulegar itu membuat Antony menunjukan senyum samar. Dirinya rasa ini juga bukan ide terlalu buruk, Kakeknya pasti juga nanti akan tenang dan merasa senang jika dirinya segera memiliki anak, dan tidak akan banyak mengeluh lagi soal menikahkan dirinya lagi, Kakeknya juga yang mengatur Perjodohan ini dengan Kakek Emelin, mereka sahabat dekat di masalau atau sesuatu.

"Baik aku akan setuju dengan syarat ini,"

Lalu sekali lagi Emelin mengatakan sesuatu yang membuat Antony terkejut.

"Tapi kamu yang harus merawat anak ini, mungkin aku akan cukup sibuk."

"Aku mengerti."

Dan begitulah dalam sekejap mata tujuh tahun sudah hampir berlalu antara pernikahannya dengan Antony.

Setelah melahirkan seorang putra, Emelin lalu pergi ke Luar Negeri untuk pemilihan, dan memasuki sekolah akting disana, dia mulai mengejar mimpinya.

Dia hanya akan sesekali pulang dan melihat anak itu, dan memberikan banyak hadiah padanya.

Anak yang tidak pernah benar-benar serius Emelin perhatikan ini sekarang sudah sebesar ini.

Emelin berpikir kalau Antony pasti sudah merawat anak ini dengan baik.

Alexander adalah anak yang baik, dirinya tidak pernah dekat dengan anak ini bahkan cenderung mengabaikannya, namun lihatlah, anak inilah sekarang yang malah memperhatikannya dan terlihat sangat mengkhawatirkan dirinya, seorang anak yang bergitu menyayangi Ibunya dengan tulus, tanpa kepalsuan, memikirkan ini membuat Emelin merasa bersalah dengan perlakuannya selama ini.

"Mama tidak apa-apa?"

Emelin mulai menghapus air matanya.

"Mama tidak apa-apa. Mama ingin meminta maaf padamu,"

"Untuk apa, Ma?"

"Karena Mama tidak pernah memperhatikanmu,"

"Alex tahu kalau Mama sibuk itu yang Papa sering katakan pada Alex. Itu tidak masalah sama sekali Alex mengerti, Papa juga sering berkata jika Mama memang menyayagi Alex hanya saja Mama memiliki waktu yang sulit, terutama dulu saat Alex berada diperut Mama, selama sembilan bulan, Mama selalu membawa Alex kemana-mana, itu pasti sangat sulit dan menyakitkan terutama saat melahirkan Alex, itu yang Papa bilang, jadi Alex harus memaklumi kesibukan Mama sekarang. Alex sungguh berterimakasih pada Mama karena telah mau melahirkan Alex, itu cukup untuk Alex menyayagi Mama," kata anak itu dengan cukup panjang, sambil tersenyum.

Anak ini.....

Emelin tidak mengira kalau Putranya ini begitu pintar dan masuk akal.

Kalau dipikir-pikir lagi, sejak Alex lebih kecil dia memang tidak pernah terlalu rewel dan meminta banyak hal padanya, dia selalu menjadi anak yang patuh dan jarang menagis, juga selalu mendengarkan perkataannya dengan baik.

Ketika dirinya bersama Alex, Alex juga tidak pernah merepotkannya selama ini, dia hanya sesekali minta dipeluk dan di gendong, dan anak ini selalu tersenyum, terlihat lebih dewasa dari usia aslinya.

Antony mengatakan hal-hal seperti itu padanya, pasti agar Alex tetap merasa mendapatkan cinta dari Mamanya, padahal dirinya tidak terlalu memikirkan anak ini.

Rasa bersalah tiba-tiba muncul.

Emelin mulai berpikir, apakah hal-hal yang di alaminya merupakan sebuah Karma karena menjadi Ibu yang jahat?

Tidak.... Ini mungkin tidak ada hubungannya, itu pada Dasarnya Claudia dan Ibu Tirinya yang jahat.

Melihat Putranya yang masih sangat menyayanginya ini, membuat hati Emelin luluh, dirinya mulai bertekat untuk menyayagi anak ini, lebih memanjakannya dan lebih dekat dengannya.

"Mama juga sangat menyayangi, Alex. Terimakasih untuk terus berada disamping, Mama."

"Ya, Alex sangat menyayangi, Mama! Alex akan selalu berada disisi Mama apapun yang terjadi, jadi siapa yang berbuat jahat pada Mama? Alex akan membalaskan itu untuk Mama! Mereka begitu jahat pada, Mama, lihat apa yang terjadi dengan wajah Mama..."

"Ya mereka orang-orang jahat. Kamu masih kecil tidak perlu terlalu memikirkannya. Ini masih pagi, apakah kamu sudah sarapan?"

"Belum,"

"Baik, biarkan Mama berganti baju sebentar, lalu menemani Alex sarapan?"

Terlihat sebuah senyuman kegembiraan pada anak itu, yang terlihat sangat jelas diwajah kecilnya.

Melihat anak ini begitu patuh dan lucu membuat Emelin merasa senang, ya dirinya benar-benar akan menyayangi anak ini dengan sepenuh hatinya mulai sekarang.

####

Pagi itu merupakan pagi yang sangat membahagiakan untuk Alex, dia menunggu Mamanya di meja makan dengan patuh. Lalu begitu Mamanya datang, Alex yang memang berusia hampir enam tahun ini, mau bersikap begitu manja karena Mamanya mengijinkannya.

"Baik, Mama akan menyuapimu bagaimana?"

Dan begitulah, Emelin menyuapi Alex untuk Sarapan semangkuk bubur, Alex sebenarnya sudah bisa makan sendiri, namun karena mendapatkan tawaran dari Mamanya yang jarang ditemuinya ini, Alex yang biasanya mandiri ini menjadi begitu manja.

Ketika menyuapi anak ini, ini mengigatkannya pada Suaminya, Antony, dia dari tadi tidak melihat orang itu, dan hanya pembantu dan pengasuh di rumah.

"Papamu... Aku belum melihat dia?"

"Ah? Papa? Papa bilang dia ada urusan pekerjaan di Luar Kota, dia belum pulang satu bulan ini,"

Ini....

Mendengar ini membuat Emelin cukup terkejut, tentu bukankan harusnya Antony merawat dan menjaga Alex? Kenapa dia pergi begitu lama dan tidak pulang?

Ah, tapi dirinya tidak pada tempatnya dimana dirinya bisa komplain, karena dirinya juga sudah lebih dari satu bulan tidak pulang kerumahnya.

"Apakah Papamu juga cukup sibuk selama ini?"

"Kadang-kadang, namun Papa masih sering di Rumah, tidak sesibuk Mama. Alex mengerti kalau Papa dan Mama cukup sibuk, demi Alex juga,"

Sekarang Emelin sedikit mengerti, dari mana sikap anak ini terlihat begitu dewasa padahal dia baru berusia enam tahun.

Dia pasti kesepian karena orang tuanya begitu sibuk.

Ketika sarapan itu sudah selesai, Pengasuh Alex mengatakan sesuatu pada Emelin.

"Nyoya, sebentar lagi Tuan Muda Alex harus pergi kesekolah, jadi dia harus segera berangkat,"

"Ah? Dia sudah bersekolah?"

Alex yang mendengar itu terlihat bersemangat lalu menjawab,

"Tentu saja! Sekarang Alex sudah memasuki Sekolah Dasar! Tidakkah Alex hebat, Mama?"

Tentu saja mendengar itu membuat Emelin terkejut, tunggu berapa umur Alex? Bukankah ini seharusnya belum genap enam tahun?

Melihat tatapan penuh tanya dari Emelin, sang pengasuh menjawab,

"Tuan Muda memang sedikit lebih cerdas dari kebanyakan anak diusianya, jadi dia memulai sekolah lebih awal,"

"Begitu kah? Alex memang begitu pintar," kata Emelin sambil membelai kepala Alex, terlihat Alex begitu senang. Wajahnya mulai memerah karena malu mendengar pujian Mamanya itu.

Ini benar-benar kesalahannya, untuk tidak memperhatikan Alex dan tidak tahu banyak hal soal anak ini.

Mulai sekarang dirinya harus lebih mengenal dan mengerti soal Putranya agar bisa lebih dekat dengannya.

"Alex mau Mama antar ke Sekolah?"

Kali ini mendengar Mamanya mau mengantarkannya ke Sekolah, membuat Alex lebih bersemangat.

"Tentu saja, Alex mau!"

Alex sebenarnya sedikit iri pada teman-temannya yang selalu ke Sekolah diantarkan oleh Mama mereka, jadi sekarang mendapat tawaran seperti ini membuat Alex begitu senang.

Dan begitulah, setelah Emelin bersiap-siap dia langsung naik ke mobil bersama Alex, dan menuju ke Sekolah Alex.

Selama perjalanan ini, Emelin mulai banyak bertanya soal keseharian Alex, dan Alex terlihat sangat senang ketika mengatakannya.

Tidak lama hanya sekitar 20 menit sampai mereka tiba di Sekolah Alexander.

Disana, Emelin ikut turun dengan Alex, mengantarkan Alex ke gerbang.

Disana, terlihat begitu ramai, sepertinya banyak anak lainnya yang juga diantarkan oleh Mama mereka.

Namun disini, orang-orang ini cukup familiar dengan wajah Alexander, karena ini anak yang begitu pintar dan paling muda, mau tidak mau, Ibu-ibu muda ini sedikit Iri pada Alexander, itu terlihat seperti lebih masuk akal dan pintar dari pada anak-anak mereka.

Namun mereka semua tahu, kalau Alex ini, biasanya hanya diantar jemput dengan supir, sesekali Ayahnya akan mengantarkannya, namun tidak sekalipun mereka melihat Ibu dari anak itu.

Mereka berpikir kalau anak itu sudah tidak memiliki Ibu atau Ayahnya sudah bercerai dengan Ibunya atau apapun, jadi melihat seseorang yang turun dari Mobil adalah seorang wanita, dan Alex memanggilnya Mama, mereka akhirnya tahu kalau itu Mama Alexander.

Namun.....

Melihat wajah wanita itu yang terlihat ditutup dengan perban, tiba-tiba orang-orang ini memiliki pandangan baru.

Ah.....

"Apakah itu, Ibu Alex? Jadi dia tidak pernah mengatakan Alex ke Sekolah karena dia memiliki wajah yang buruk?" Kata seorang Ibu-ibu mulai bergosip.

"Iya, lihat wajahnya itu, dia berusaha untuk menutupinya, seberapa mengerikannya wajahnya itu sampai dia tidak pernah menunjukkan wajahnya selama ini?" Kata seorang Ibu muda yang juga berkerumun disana.

"Ah... Padahal Alexander adalah anak yang sangat tampan, aku tidak mengira dia akan memiliki Ibu seperti itu,"

"Itu benar, aku kira orang tua Alexander akan sebaik dia, apakah Ayah Alexander terlihat cukup tampan, namun.... Ibunya...."

"Ya, pasti mereka sudah berpisah, lihat wajah itu, astaga....."

Beberapa tatapan jijik dan penuh hinaan ketika Alex dan Emelin melewati rombongan itu.

Percakapan mereka terlalu keras hingga sampai ke telgia Emelin dan Alexander.

Emelin tentu saja merasa sangat malu....

Kejadian seperti ini terjadi lagi......

Dengan wajahnya yang seperti sekarang sangat memalukan, bahkan sekarang membuat malu Putranya sendiri, seharusnya dirinya tidak perlu mengantarkan Alex ke sekolah, dirinya hanya membuat malu Putranya.

Emelin juga mulai bertanya-tanya, apakah Putranya juga akan sangat malu akan kedatangannya ini?

Namun ternyata, Alex menunjukan respon yang tidak pernah Emelin duga, dia mendekati rombongan Ibu-ibu itu.

"Siapa kalian bermain menghina Mama Alex?? Tidakkah kalian melihat penampilan kalian sendiri? Beraninya kalian menghina Mama Alex!!" Kata anak itu dengan begitu marah.

"Kamu... Kamu anak kecil tidak tahu apa-apa," kata salah satu Ibu-ibu disana.

"Kalian yang tidak mengerti apa-apa!! Kalian hanya suka bergosip dan membicarakan kejelekan orang! Orang-orang dewasa menyebalkan!!"

"Hey, Nak, kami hanya membicarakan fakta, lihat wajah Ibumu...."

"Diam!!!"

Terlihat salah satu Putra dari rombongan Ibu-ibu ini muncul, dia adalah teman sekelas Alex, kebetulan dia sangat membenci Alex karena selalu dibandingkan dengannya, jadi melihat ada kesempatan untuk menghina anak itu, dia tidak melewatkan kesempatan.

"Alex, tapi Mamaku hanya mengatakan kenyataan, tidakkah kamu lihat? Wajah Mamamu begitu mengerikan, lihat itu...."

"Tidak!! Mamaku tidak seperti itu!"

"Awalnya aku kira kamu tidak punya Mama, namun ternyata itu karena Mamamu begitu jelek, jadi kamu sangat Malu, bukan Alex?" Kata anak itu dengan arogannya.

"Mamaku adalah yang paling cantik! Kalian semua tidak mengerti!!" Kata Alex dengan marah.

"Jangan bicara omong kosong! Mama mu terlihat sangat jelek, tidakkan kamu malu akan keberadaan Mamamu makanya kamu tidak pernah menunjukkannya pada kami?"

"Aku tidak pernah malu dengan Mama, Mamaku adalah yang terbaik!!" Alex yang kesal itu lalu mendorong anak didepannya itu, dan itu membuat anak itu jatuh dan menagis, membuat Ibu anak itu jengkel.

"Aku kira kamu anak yang masuk akal, namun kamu begitu buta pada, Mamamu? Jadi apakah ini yang diajarkan Mamamu yang jelek itu? Teryata kamu anak yang kurang ajar, sangat pantas kamu memiliki Mama yang begitu jelek seperti itu,"

Emelin yang tidak tahan itu, lalu masuk dalam percekcokan itu.

"Kalian! Kalian orang dewasa namun berani berkata kasar didepan anak-anak? Jangan berani kalian menghina Putraku!" Kata Emelin penuh emosi, lalu memeluk Alex.

"Itu Putramu yang membuat masalah duluan!"

"Kalian yang orang dewasa namun tidak masuk akal!" Kata Emelin lagi.

"Ternyata selain memiliki wajah yang jelek kamu juga berlagak syok bukan? Tidakkah kamu harus berkaca diri? Lihat wajahmu itu! Kamu benar-benar hanya membuat malu, Putramu!"

Deg

Kata-kata itu benar-benar membuat luka di hati Emelin semakin perih.

Sejak dirinya masuk Rumah Sakit, Sampai bahkan di usir oleh Ayahnya, bahkan di hina-hina didepan seluruh pengunjung Hotel, tidak ada yang lebih menyakitkan dari ini.

Yah, wajahnya memang sudah begitu buruk hingga membuat Putranya malu.

Emelin, seolah ingin menagis memikirkan ini.

"Mama, Mama jangan sedih! Mari kita pulang saja! Alex juga tidak mau bersama dengan orang-orang seperti mereka!!" Alex lalu mengajak Mamanya kembali masuk ke mobil.

Emelin masih diam saja.

"Mama? Apa Mama marah pada Alex?"

Emelin yang mendengar suara putranya itu lalu tersadar dari lamunannya.

"Tidak. Mama tentu saja tidak marah ada Alex, Alex adalah anak paling baik untuk Mama. Tapi Mama hanya membuat Alex malu dengan wajah, Mama...."

Emelin mulai menagis, dirinya merasa begitu cegeng hingga menangis didepan anak kecil.

Alex menatap Mamanya yang duduk disampingnya, mencoba menghilangkan air mata Mamanya dengan saputangannya.

"Mama jangan menagis! Alex tidak akan malu dengan Mama, seperti apapun, Mama. Untuk Alex, Mama adalah yang paling cantik sedunia, bahkan sekarang Mama masih cantik dimata Alex!"

Mendengar pujian yang begitu tulus itu, membuat hati Emelin luluh, lalu sekali lagi, dia memeluk Alex dengan hangat.

Ya, ini semua karena orang-orang itu!!

Mereka merebut segalanya miliknya dan bahkan membuat hancur wajahnya seperti ini, hingga sekarang penampilannya membuat Putranya ini ikut di hina!

Orang-orang itu yang selalu Emelin percayai dan sayangi!!

Emelin tidak akan pernah memaafkannya!!

Dirinya akan kembali merebut semua yang diambil darinya!!

Kembali ke Dunia Hiburan, hingga dirinya bisa menjadi kebanggaan Putranya ini, agar tidak ada lagi orang-orang yang berani merendahkan dirinya dan Putranya ini.

Lihat saja nanti, orang-orang yang menghina dan menghianatinya akan membayar semua ini!

Dirinya akan berubah, dan dirinya pasti akan membalas semua ini.

Dirinya bertekat untuk berubah, menunjukan pada semua orang kalau dirinya bukan Ibu yang jahat, jika dirinya bisa kembali lagi memasuki panggung Dunia Hiburan....

Namun masih ada masalah, yaitu wajahnya...

Setidaknya butuh biaya yang cukup besar untuk Operasi Plastik....

Saat ini dirinya belum memiliki cukup uang....

Bagaimana ini?

Terpopuler

Comments

halimah abdul hayes

halimah abdul hayes

Hmmmm netizen memang suka mengambil tahu orang lain

2023-05-31

0

Ra Ja

Ra Ja

jadi baper

2022-11-13

1

🦋⃟ℛ★Quen Elsa★ᴬ∙ᴴ࿐

🦋⃟ℛ★Quen Elsa★ᴬ∙ᴴ࿐

Sungguh ibu yg tangguh😊😊

2022-07-18

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1: Kejatuhan Emelin
2 Episode 2: Bertemu dengan Putranya
3 Episode 3: Tidak akan Membiarkannya
4 Episode 4: Suami Pulang
5 Episode 5: Suamiku cukup Dingin
6 Episode 6: Keluarga Kecil
7 Episode 7: Putraku cukup Tampan dan Lucu
8 Episode 8: Pergi ke Taman Hiburan
9 Episode 9: Rencana Pernikahan Claudia dan Daniel
10 Episode 10: Meminjam Uang
11 Episode 11: Operasi Plastik
12 Episode 12: Comeback
13 Episode 13: Siaran Langsung Pertama
14 Episode 14: Respon Semua Orang
15 Episode 15: Pangeran kecil
16 Episode 16: Rasa Cemas
17 Episode 17: Identitas Rahasia
18 Episode 18: Tawaran Reality Show
19 Episode 19: Rencana Jahat Claudia
20 Chapter 20: Kenyataan Pait
21 Episode 21: Sebuah Penghiburan
22 Episode 22: Masalalu
23 Episode 23: Pergi Liburan
24 Episode 24: Mengigat Kenangan
25 Episode 25: Canggung
26 Episode 26: Pertemuan tidak terduga
27 Episode 27: Rasa Iri dan Dengki
28 Episode 28: Ayah dari Putraku
29 Chapter 29: Rasa Nyaman
30 Episode 30: Sebuah Rahasia
31 Episode 31: CEO Anderson Group
32 Episode 32: Masalalu Antony
33 Episode 33: Masa Kecil Antony
34 Episode 34: Keluarga Andrson
35 Episode 35: Teman Lama
36 Episode 36: Pertemuan tidak terduga
37 Episode 37: Teman Curhat
38 Episode 38: Merayu Antony
39 Episode 39: Menggoda di Pagi Hari
40 Chapter 40: Merayu dengan Masakan
41 Episode 41: Bekal Misterius Pak Presdir
42 Episode 42: Pembicaraan di Telepon
43 Episode 43: Satu Kantor
44 Episode 44: Sebuah Gangguan
45 Episode 45: Penyamaran
46 Episode 46: Urusan Perusahaan Smith
47 Episode 47: Kekhawatiran Alex
48 Episode 48: Permintaan Alex
49 Episode 49: Berdua di Kamar
50 Episode 50: Sebuah Pesta
51 Episode 51: Kemunculan CEO Anderson Group
52 Episode 52: Positif Thinking
53 Episode 53: Rahasia antara Kita
54 Episode 54: Istri Kesayangan Pak Presdir
55 Episode 55: Simpanan Wanita Kaya
56 Episode 56: Mencari Masalah
57 Episode 57: Sebuah Tuduhan
58 Episode 58: Sebuah Undangan
59 Episode 59: Pemakaman Keluarga Smith
60 Episode 60: Rencana Pembalasan
61 Episode 61: Awal Kehancuran
62 Episode 62: Teman Baik
63 Episode 63: Anak Yang Mirip Pak Presdir
64 Episode 64: Keributan
65 Episode 65: Kecurigaan Isabella
66 Episode 66: Sebuah Kejutan
67 Episode 67: Tidak Percaya
68 Episode 68: Tidak Penting
69 Episode 69: Respon Raka
70 Episode 70: Takdir Seorang Wanita Jahat
71 Episode 71: Sebuah Pendapat
72 Episode 72: Perpisahan Singkat
73 Episode 73: Healing
74 Episode 74: Rumor Buruk
75 Episode 75: Niat Jahat
76 Episode 76: Sedikit Masalah
77 Episode 77: Sesuatu Yang Hilang (Part 1)
78 Episode 78: Sesuatu Yang Hilang (Part 2)
79 Episode 79: Rasa Rindu (Part 1)
80 Episode 80: Rasa Rindu (Part 2)
81 Episode 81: Video Call
82 Episode 82: Wanita Pengoda (Part 1)
83 Episode 83: Wanita Pengoda (Part 2)
84 Episode 84: Tidak Menyerah (Part 1)
85 Episode 85: Tidak Menyerah (Part 2)
86 Episode 86: Segera Pulang (Part 1)
87 Episode 87: Segera Pulang (Part 2)
88 Episode 88: Bertemu Masalah (Part 1)
89 Episode 89: Bertemu Masalah (Part 2)
90 Episode 90: Cinta Yang Rumit (Part 1)
91 Episode 91: Cinta Yang Rumit (Part 2)
92 Chapter 92: Membuatkanmu Tersenyum
93 Episode 93: Pelarian (Part 1)
94 Episode 94: Pelarian (Part 2)
95 Chapter 95: Pertengkaran (Part 1)
96 Episode 96: Pertengkaran (Part 2)
97 Episode 97: Pertarungan Rumor di Internet (Part 1)
98 Episode 98: Pertarungan Rumor di Internet (Part 2)
99 Episode 99: Mengungkap Kebenaran (Part 1)
100 Episode 100: Mengungkap Kebenaran (Part 2)
101 Episode 101: Gosip Heboh (Part 1)
102 Episode 102: Gosip Heboh (Part 2)
103 Episode 103: Rasa Kesal dan Marah
104 Episode 104: Kegagalan Bisnis Perusahaan Smith (Part 1)
105 Episode 105: Kegagalan Bisnis Perusahaan Smith (Part 2)
106 Episode 106: Rencana Jahat Claudia
107 Episode 107: Liontin Kenangan
108 Episode 108: Di Permalukan
109 Episode 109: Rencana Antony
110 Episode 110: Telepon Modus
111 Episode 111: Kebenaran Pernikahan Kontrak (Part 1)
112 Episode 112: Kebenaran Pernikahan Kontrak (Part 2)
113 Episode 113: Orang Suruhan (Part 1)
114 Episode 114: Orang Suruhan (Part 2)
115 Episode 115: Awal dari Semua ini (Part 1)
116 Episode 116: Awal dari Semua ini (Part 2)
117 Chapter 117: Cerita Sebenarnya
118 Episode 118: Kepulangan Emelin
119 Episode 119: Kedamaian Semu
120 Episode 120: Kemarahan Emelin
121 Episode 121: Bersaing
122 Episode 122: Mencari Tahu
123 Episode 123: Alergi
124 Episode 124: Kemarahan Antony
125 Episode 125: Jangan Marah, Papa
126 Episode 126: Hal-hal Yang Berharga
127 Episode 127: Kesibukan masing-masing
128 Episode 128: Rencana Mendekati Antony (Part 1)
129 Episode 129: Rencana Mendekati Antony (Part 2)
130 Episode 130: Selesai Syuting (Part 1)
131 Episode 131: Selesai Syuting (Part 2)
132 Episode 132: Kepulangan Emelin
133 Episode 133: Undangan Reuni Datang
134 Episode 134: Rasa Ingin Tahu
135 Episode 135: Godaan Antony
136 Episode 136: Detektif Raka (Part 1)
137 Episode 137: Detektif Raka (Part 2)
138 Episode 138: Mencintai Orang Yang Salah
139 Episode 139: Dia adalah Suamiku
140 Episode 140: Teman-teman SMA (Part 1)
141 Episode 141: Teman-teman SMA (Part 2)
142 Episode 142: Kisah Cinta Pertama
143 Episode 143: Perasaan Emelin
144 Episode 144: Hal yang tidak dikatakan
145 Episode 145: Sebuah Kemungkinan
146 Episode 146: Wanita tidak tahu malu (Part 1)
147 Episode 147: Wanita tidak tahu malu (Part 2)
148 Episode 148: Kemarahan dan Rasa Cemburu
149 Episode 149: Malam Yang Mengairahkan
150 Episode 150: Kejadian Malam Itu
151 Episode 151: Canggung
152 Episode 152: Sedikit dekat
153 Episode 153: Pengakuan Emelin
154 Episode 154: Tawaran untuk Emelin
155 Episode 155: Kenyataan di balik Tragedi
156 Episode 156: Sebuah Karma (Part 1)
157 Episode 157: Sebuah Karma (Part 2)
158 Episode 158: Tawaran Menarik
159 Episode 159: Kepergian Antony (Part 1)
160 Episode 160: Kepergian Antony (Part 2)
161 Episode 161: Mengujugi AX Investment (Part 1)
162 Episode 162: Mengujugi AX Investment (Part 2)
163 Episode 163: Saling Menghubungi
164 Episode 164: Berterimakasih
165 Episode 165: Penyelidikan
166 Episode 166: Apartemen Raka
167 Episode 167: Rencana Masing-masing
168 Episode 168: Rilis Film Baru
169 Episode 169: Trending Topik
170 Episode 170: Kabar Baik
171 Episode 171: Mengambil alih Perusahaan Smith
172 Episode 172: Kepulangan Antony (Part 1)
173 Episode 173: Kepulangan Antony (Part 2)
174 Episode 174: Nasip Buruk
175 Episode 175: Rencana Awal
176 Episode 176: Sebuah Insiden
177 Episode 177: Rasa Panik
178 Episode 178: Tersadar
179 Episode 179: Keputusasaan Emelin
180 Episode 180: Keputusan Antony
181 Episode 181: Pengakuan
182 Episode 182: Menusuk dari Belakang
183 Episode 183: Penyesalan Yang Tidak Sampai
184 Episode 184: Awal Yang Baru
185 Side Story 1: Bekal Makan Siang
186 Side Story 2: Malam Yang Indah
187 Promosi Story
188 Side Story 3: Pemakaman Keluarga Callisto (Part 1)
189 Side Story 4: Pemakaman Keluarga Callisto (Part 2)
190 Season 2 Episode 1: Undangan dari Keluarga Anderson
191 Season 2 Episode 2: Mengujugi Rumah Keluarga Anderson
192 Season 2 Episode 3: Makan Malam Keluarga Anderson (Part 1)
193 Season 2 Episode 4: Makan Malam Keluarga Anderson (Part 2)
194 Season 2 Episode 5: Permusuhan
195 Season 2 Episode 6: Kesempatan Baik
196 Season 2 Episode 7: Hal-hal Menyenangkan
197 Season 2 Episode 8: Honey Moon (Part 1)
198 Season 2 Chapter 9: Honey Moon (Part 2)
199 Season 2 Episode 10: Keluarga Callisto (Part 1)
200 Season 2 Episode 11: Keluarga Callisto (Part 2)
201 Season 2 Episode 12: Alat Tawar Menawar
202 Season 2 Episode 13: Untuk Bertemu Denganmu
203 Season 2 Episode 14: Permintaan
204 Season 2 Episode 15: Permintaan (Part 2)
205 Season 2 Episode 16: Alyssa Callisto
206 Season 2 Episode 17: Keputusan Alissya
207 Season 2 Episode 18: Orang Baru di Perusahaan Anderson
208 Season 2 Episode 19: Persiapan Wawancara
209 Season 2 Episode 20: Sebuah Pertemuan
210 Season 2 Episode 21: Kebetulan Aneh
211 Season 2 Episode 22: Penyesalan
212 Season 2 Episode 23: Sebuah Nasehat
213 Season 2 Episode 24: Rapat Direksi (Part 1)
214 Season 2 Episode 25: Rapat Direksi (Part 2)
215 Season 2 Episode 26: Asisten Baru
216 Season 2 Episode 27: Impulsif
217 Season 2 Episode 28: Perasaan ini
218 Season 2 Episode 29: Awal Mula
219 Season 2 Episode 30: Masalah Baru
220 Season 2 Episode 31: Musuh
221 Season 2 Episode 32: Pengakuan
222 Season 2 Episode 33: Rencana Makan Malam
223 Season 2 Episode 34: Kebencian
224 Season 2 Episode 35: Album Kenangan (Part 1)
225 Season 2 Episode 36: Album Kenangan (Part 2)
226 Season 2 Episode 37: Ketahuan
227 Season 2 Episode 38: Musuh Tersembunyi
228 Season 2 Episode 39: Prasangka
229 Season 2 Episode 40: Sebuah Ekpektasi
230 Season 2 Episode 41: Sebuah Keinginan
231 Season 2 Episode 42: Gadis Hubuangan
232 Season 2 Episode 43: Hal-hal Mengejutkan
233 Season Episode 44: Cerita Masalalu (Part 1)
234 Season 2 Episode 45: Catatan Masalalu (Part 2)
235 Season 2 Episode 46: Rahasia Keluarga Anderson
236 Season 2 Episode 47: Proyek Besar
237 Season 2 Episode 48: Tidak Sempurna
238 Season 2 Episode 49: Permintaan
239 Season 2 Episode 50: Kesibukan Emelin
240 Season 2 Episode 51: Sebuah Keluarga
241 Season 2 Episode 52: Ayah dan Anak (Part 1)
242 Season 2 Episode 53: Ayah dan Anak (Part 2)
243 Season 2 Episode 54: Kecurigaan
244 Season 2 Episode 55: Gosip di Kantor
245 Season 2 Episode 56: Permainan (Part 1)
246 Season 2 Episode 57: Permainan (Part 2)
247 Season 2 Episode 58: Kebencian
248 Season 2 Episode 59: Pesta Syukuran
249 Season 2 Episode 60: Salah Paham
250 Season 2 Episode 61: Keputusan Raka
251 Season 2 Episode 62: Tidak di Harapkan
252 Season 2 Episode 63: Memalukan
253 Season 2 Episode 64: Menjauh Darinya
254 Season 2 Episode 65: Keputusan Sulit
255 Season 2 Episode 66: Ngidam
256 Season 2 Episode 67: Di Luar Kendali
257 Season 2 Episode 68: Kursi Kosong
258 Season 2 Episode 69: Hal-hal Menghawatirkan
259 Season 2 Episode 70: Kekacauan
260 Season 2 Episode 71: Pertemuan Rahasia
261 Season 2 Episode 72: Hal-hal Gawat (Part 1)
262 Season 2 Episode 73: Hal-hal Gawat (Part 2)
263 Season 2 Episode 74: Hal-hal Berharga (Part 1)
264 Season 2 Episode 75: Hal-hal Berharga (Part 2)
265 Season 2 Episode 76: Tidak Perlu Mengejarku
266 Season 2 Episode 77: Jalan Menuju Kebagiaan
267 Promosi Rilis New Novel
268 Novel Baru Series: Kisah Alexander Smith
269 Promosi New Novel: Kau Rebut Suamiku? Ku Rebut Suamimu!
270 Novel Baru Series: Kisah Alena Smith
Episodes

Updated 270 Episodes

1
Episode 1: Kejatuhan Emelin
2
Episode 2: Bertemu dengan Putranya
3
Episode 3: Tidak akan Membiarkannya
4
Episode 4: Suami Pulang
5
Episode 5: Suamiku cukup Dingin
6
Episode 6: Keluarga Kecil
7
Episode 7: Putraku cukup Tampan dan Lucu
8
Episode 8: Pergi ke Taman Hiburan
9
Episode 9: Rencana Pernikahan Claudia dan Daniel
10
Episode 10: Meminjam Uang
11
Episode 11: Operasi Plastik
12
Episode 12: Comeback
13
Episode 13: Siaran Langsung Pertama
14
Episode 14: Respon Semua Orang
15
Episode 15: Pangeran kecil
16
Episode 16: Rasa Cemas
17
Episode 17: Identitas Rahasia
18
Episode 18: Tawaran Reality Show
19
Episode 19: Rencana Jahat Claudia
20
Chapter 20: Kenyataan Pait
21
Episode 21: Sebuah Penghiburan
22
Episode 22: Masalalu
23
Episode 23: Pergi Liburan
24
Episode 24: Mengigat Kenangan
25
Episode 25: Canggung
26
Episode 26: Pertemuan tidak terduga
27
Episode 27: Rasa Iri dan Dengki
28
Episode 28: Ayah dari Putraku
29
Chapter 29: Rasa Nyaman
30
Episode 30: Sebuah Rahasia
31
Episode 31: CEO Anderson Group
32
Episode 32: Masalalu Antony
33
Episode 33: Masa Kecil Antony
34
Episode 34: Keluarga Andrson
35
Episode 35: Teman Lama
36
Episode 36: Pertemuan tidak terduga
37
Episode 37: Teman Curhat
38
Episode 38: Merayu Antony
39
Episode 39: Menggoda di Pagi Hari
40
Chapter 40: Merayu dengan Masakan
41
Episode 41: Bekal Misterius Pak Presdir
42
Episode 42: Pembicaraan di Telepon
43
Episode 43: Satu Kantor
44
Episode 44: Sebuah Gangguan
45
Episode 45: Penyamaran
46
Episode 46: Urusan Perusahaan Smith
47
Episode 47: Kekhawatiran Alex
48
Episode 48: Permintaan Alex
49
Episode 49: Berdua di Kamar
50
Episode 50: Sebuah Pesta
51
Episode 51: Kemunculan CEO Anderson Group
52
Episode 52: Positif Thinking
53
Episode 53: Rahasia antara Kita
54
Episode 54: Istri Kesayangan Pak Presdir
55
Episode 55: Simpanan Wanita Kaya
56
Episode 56: Mencari Masalah
57
Episode 57: Sebuah Tuduhan
58
Episode 58: Sebuah Undangan
59
Episode 59: Pemakaman Keluarga Smith
60
Episode 60: Rencana Pembalasan
61
Episode 61: Awal Kehancuran
62
Episode 62: Teman Baik
63
Episode 63: Anak Yang Mirip Pak Presdir
64
Episode 64: Keributan
65
Episode 65: Kecurigaan Isabella
66
Episode 66: Sebuah Kejutan
67
Episode 67: Tidak Percaya
68
Episode 68: Tidak Penting
69
Episode 69: Respon Raka
70
Episode 70: Takdir Seorang Wanita Jahat
71
Episode 71: Sebuah Pendapat
72
Episode 72: Perpisahan Singkat
73
Episode 73: Healing
74
Episode 74: Rumor Buruk
75
Episode 75: Niat Jahat
76
Episode 76: Sedikit Masalah
77
Episode 77: Sesuatu Yang Hilang (Part 1)
78
Episode 78: Sesuatu Yang Hilang (Part 2)
79
Episode 79: Rasa Rindu (Part 1)
80
Episode 80: Rasa Rindu (Part 2)
81
Episode 81: Video Call
82
Episode 82: Wanita Pengoda (Part 1)
83
Episode 83: Wanita Pengoda (Part 2)
84
Episode 84: Tidak Menyerah (Part 1)
85
Episode 85: Tidak Menyerah (Part 2)
86
Episode 86: Segera Pulang (Part 1)
87
Episode 87: Segera Pulang (Part 2)
88
Episode 88: Bertemu Masalah (Part 1)
89
Episode 89: Bertemu Masalah (Part 2)
90
Episode 90: Cinta Yang Rumit (Part 1)
91
Episode 91: Cinta Yang Rumit (Part 2)
92
Chapter 92: Membuatkanmu Tersenyum
93
Episode 93: Pelarian (Part 1)
94
Episode 94: Pelarian (Part 2)
95
Chapter 95: Pertengkaran (Part 1)
96
Episode 96: Pertengkaran (Part 2)
97
Episode 97: Pertarungan Rumor di Internet (Part 1)
98
Episode 98: Pertarungan Rumor di Internet (Part 2)
99
Episode 99: Mengungkap Kebenaran (Part 1)
100
Episode 100: Mengungkap Kebenaran (Part 2)
101
Episode 101: Gosip Heboh (Part 1)
102
Episode 102: Gosip Heboh (Part 2)
103
Episode 103: Rasa Kesal dan Marah
104
Episode 104: Kegagalan Bisnis Perusahaan Smith (Part 1)
105
Episode 105: Kegagalan Bisnis Perusahaan Smith (Part 2)
106
Episode 106: Rencana Jahat Claudia
107
Episode 107: Liontin Kenangan
108
Episode 108: Di Permalukan
109
Episode 109: Rencana Antony
110
Episode 110: Telepon Modus
111
Episode 111: Kebenaran Pernikahan Kontrak (Part 1)
112
Episode 112: Kebenaran Pernikahan Kontrak (Part 2)
113
Episode 113: Orang Suruhan (Part 1)
114
Episode 114: Orang Suruhan (Part 2)
115
Episode 115: Awal dari Semua ini (Part 1)
116
Episode 116: Awal dari Semua ini (Part 2)
117
Chapter 117: Cerita Sebenarnya
118
Episode 118: Kepulangan Emelin
119
Episode 119: Kedamaian Semu
120
Episode 120: Kemarahan Emelin
121
Episode 121: Bersaing
122
Episode 122: Mencari Tahu
123
Episode 123: Alergi
124
Episode 124: Kemarahan Antony
125
Episode 125: Jangan Marah, Papa
126
Episode 126: Hal-hal Yang Berharga
127
Episode 127: Kesibukan masing-masing
128
Episode 128: Rencana Mendekati Antony (Part 1)
129
Episode 129: Rencana Mendekati Antony (Part 2)
130
Episode 130: Selesai Syuting (Part 1)
131
Episode 131: Selesai Syuting (Part 2)
132
Episode 132: Kepulangan Emelin
133
Episode 133: Undangan Reuni Datang
134
Episode 134: Rasa Ingin Tahu
135
Episode 135: Godaan Antony
136
Episode 136: Detektif Raka (Part 1)
137
Episode 137: Detektif Raka (Part 2)
138
Episode 138: Mencintai Orang Yang Salah
139
Episode 139: Dia adalah Suamiku
140
Episode 140: Teman-teman SMA (Part 1)
141
Episode 141: Teman-teman SMA (Part 2)
142
Episode 142: Kisah Cinta Pertama
143
Episode 143: Perasaan Emelin
144
Episode 144: Hal yang tidak dikatakan
145
Episode 145: Sebuah Kemungkinan
146
Episode 146: Wanita tidak tahu malu (Part 1)
147
Episode 147: Wanita tidak tahu malu (Part 2)
148
Episode 148: Kemarahan dan Rasa Cemburu
149
Episode 149: Malam Yang Mengairahkan
150
Episode 150: Kejadian Malam Itu
151
Episode 151: Canggung
152
Episode 152: Sedikit dekat
153
Episode 153: Pengakuan Emelin
154
Episode 154: Tawaran untuk Emelin
155
Episode 155: Kenyataan di balik Tragedi
156
Episode 156: Sebuah Karma (Part 1)
157
Episode 157: Sebuah Karma (Part 2)
158
Episode 158: Tawaran Menarik
159
Episode 159: Kepergian Antony (Part 1)
160
Episode 160: Kepergian Antony (Part 2)
161
Episode 161: Mengujugi AX Investment (Part 1)
162
Episode 162: Mengujugi AX Investment (Part 2)
163
Episode 163: Saling Menghubungi
164
Episode 164: Berterimakasih
165
Episode 165: Penyelidikan
166
Episode 166: Apartemen Raka
167
Episode 167: Rencana Masing-masing
168
Episode 168: Rilis Film Baru
169
Episode 169: Trending Topik
170
Episode 170: Kabar Baik
171
Episode 171: Mengambil alih Perusahaan Smith
172
Episode 172: Kepulangan Antony (Part 1)
173
Episode 173: Kepulangan Antony (Part 2)
174
Episode 174: Nasip Buruk
175
Episode 175: Rencana Awal
176
Episode 176: Sebuah Insiden
177
Episode 177: Rasa Panik
178
Episode 178: Tersadar
179
Episode 179: Keputusasaan Emelin
180
Episode 180: Keputusan Antony
181
Episode 181: Pengakuan
182
Episode 182: Menusuk dari Belakang
183
Episode 183: Penyesalan Yang Tidak Sampai
184
Episode 184: Awal Yang Baru
185
Side Story 1: Bekal Makan Siang
186
Side Story 2: Malam Yang Indah
187
Promosi Story
188
Side Story 3: Pemakaman Keluarga Callisto (Part 1)
189
Side Story 4: Pemakaman Keluarga Callisto (Part 2)
190
Season 2 Episode 1: Undangan dari Keluarga Anderson
191
Season 2 Episode 2: Mengujugi Rumah Keluarga Anderson
192
Season 2 Episode 3: Makan Malam Keluarga Anderson (Part 1)
193
Season 2 Episode 4: Makan Malam Keluarga Anderson (Part 2)
194
Season 2 Episode 5: Permusuhan
195
Season 2 Episode 6: Kesempatan Baik
196
Season 2 Episode 7: Hal-hal Menyenangkan
197
Season 2 Episode 8: Honey Moon (Part 1)
198
Season 2 Chapter 9: Honey Moon (Part 2)
199
Season 2 Episode 10: Keluarga Callisto (Part 1)
200
Season 2 Episode 11: Keluarga Callisto (Part 2)
201
Season 2 Episode 12: Alat Tawar Menawar
202
Season 2 Episode 13: Untuk Bertemu Denganmu
203
Season 2 Episode 14: Permintaan
204
Season 2 Episode 15: Permintaan (Part 2)
205
Season 2 Episode 16: Alyssa Callisto
206
Season 2 Episode 17: Keputusan Alissya
207
Season 2 Episode 18: Orang Baru di Perusahaan Anderson
208
Season 2 Episode 19: Persiapan Wawancara
209
Season 2 Episode 20: Sebuah Pertemuan
210
Season 2 Episode 21: Kebetulan Aneh
211
Season 2 Episode 22: Penyesalan
212
Season 2 Episode 23: Sebuah Nasehat
213
Season 2 Episode 24: Rapat Direksi (Part 1)
214
Season 2 Episode 25: Rapat Direksi (Part 2)
215
Season 2 Episode 26: Asisten Baru
216
Season 2 Episode 27: Impulsif
217
Season 2 Episode 28: Perasaan ini
218
Season 2 Episode 29: Awal Mula
219
Season 2 Episode 30: Masalah Baru
220
Season 2 Episode 31: Musuh
221
Season 2 Episode 32: Pengakuan
222
Season 2 Episode 33: Rencana Makan Malam
223
Season 2 Episode 34: Kebencian
224
Season 2 Episode 35: Album Kenangan (Part 1)
225
Season 2 Episode 36: Album Kenangan (Part 2)
226
Season 2 Episode 37: Ketahuan
227
Season 2 Episode 38: Musuh Tersembunyi
228
Season 2 Episode 39: Prasangka
229
Season 2 Episode 40: Sebuah Ekpektasi
230
Season 2 Episode 41: Sebuah Keinginan
231
Season 2 Episode 42: Gadis Hubuangan
232
Season 2 Episode 43: Hal-hal Mengejutkan
233
Season Episode 44: Cerita Masalalu (Part 1)
234
Season 2 Episode 45: Catatan Masalalu (Part 2)
235
Season 2 Episode 46: Rahasia Keluarga Anderson
236
Season 2 Episode 47: Proyek Besar
237
Season 2 Episode 48: Tidak Sempurna
238
Season 2 Episode 49: Permintaan
239
Season 2 Episode 50: Kesibukan Emelin
240
Season 2 Episode 51: Sebuah Keluarga
241
Season 2 Episode 52: Ayah dan Anak (Part 1)
242
Season 2 Episode 53: Ayah dan Anak (Part 2)
243
Season 2 Episode 54: Kecurigaan
244
Season 2 Episode 55: Gosip di Kantor
245
Season 2 Episode 56: Permainan (Part 1)
246
Season 2 Episode 57: Permainan (Part 2)
247
Season 2 Episode 58: Kebencian
248
Season 2 Episode 59: Pesta Syukuran
249
Season 2 Episode 60: Salah Paham
250
Season 2 Episode 61: Keputusan Raka
251
Season 2 Episode 62: Tidak di Harapkan
252
Season 2 Episode 63: Memalukan
253
Season 2 Episode 64: Menjauh Darinya
254
Season 2 Episode 65: Keputusan Sulit
255
Season 2 Episode 66: Ngidam
256
Season 2 Episode 67: Di Luar Kendali
257
Season 2 Episode 68: Kursi Kosong
258
Season 2 Episode 69: Hal-hal Menghawatirkan
259
Season 2 Episode 70: Kekacauan
260
Season 2 Episode 71: Pertemuan Rahasia
261
Season 2 Episode 72: Hal-hal Gawat (Part 1)
262
Season 2 Episode 73: Hal-hal Gawat (Part 2)
263
Season 2 Episode 74: Hal-hal Berharga (Part 1)
264
Season 2 Episode 75: Hal-hal Berharga (Part 2)
265
Season 2 Episode 76: Tidak Perlu Mengejarku
266
Season 2 Episode 77: Jalan Menuju Kebagiaan
267
Promosi Rilis New Novel
268
Novel Baru Series: Kisah Alexander Smith
269
Promosi New Novel: Kau Rebut Suamiku? Ku Rebut Suamimu!
270
Novel Baru Series: Kisah Alena Smith

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!