Berdenyut Nyeri

Dika POV

Aku hampir lupa, titipan Edo masih tertinggal di meja kerjaku, kemudian aku kembali ke rumah untuk mengambil nya. Untung saja aku belum terlalu jauh tadi. Tapi,,, tunggu,,, aku melihat sebuah motor ninja besar yang bisa aku pastikan itu milik Dimas terparkir didepan rumah.

Deg!

Jantungku terasa berdenyut nyeri saat kulihat Dimas tengah memeluk Dinda dengan begitu erat didepan pintu rumah. Langkah ku terhenti disaat yang sama, hingga beberapa detik, Dimas masih memeluk Dinda. Aku tidak ingin menonton drama romantis itu, dan aku memilih untuk pergi meninggalkan mereka.

Ku tuntun Vespa ku beberapa meter dari rumah untuk menghilangkan jejak ku.

Kenapa rasanya sakit? bukankah memang mereka berdua sepasang kekasih! sementara aku? aku hanya pengantin pria pengganti. Kenapa aku bisa lupa dengan tujuan awal menikahi Dinda?!

Harusnya aku tidak masalah, toh tidak lama lagi kami akan berpisah dan Dinda akan kembali bersama Dimas. Tapi rasa sakit ini,,, kenapa harus hadir,,??

Mungkin aku terlalu terbawa suasana disaat bersama Dinda hingga sakit ini jadi terasa.

Sepanjang perjalanan, Dika terus berfikir dengan fikiran nya sendiri tentang Dinda dan Dimas. Hingga sampailah Dika di kampus dan dia pun menyibukkan dirinya dengan mengajar para mahasiswa nya.

Sementara itu di rumah Dika

"Undaaa,,, unda kenapa angic? unda cedih ya?" tanya Fatih saat menghampiri Dinda yang masih terduduk di ruang tamu

"Gak sayang, bunda cuma kelilipan kayaknya. Ayo kita ke kamar aja, kita main lagi" ucap Dinda yang kemudian mengajak Fatih kembali ke kamar.

Dinda POV

Aku tidak menyangka kak Dimas masih berani datang menghampiri ku. Lebih parahnya lagi dia memeluk ku begitu saja dan saat itu ada Fatih yang melihat nya. Sebenarnya,,, apa sih maunya?! dia sendiri yang memutuskan hubungan ini, tapi dia datang kembali. Aku yang masih mencoba melupakan rasa sakit yang ditorehkannya, belum sembuh, malah sangat jauh dari kata sembuh, kini aku bertemu kembali dan membuat luka hatiku semakin dalam.

Aku kesal, aku benci, aku sakit, aku ingin tidak mengingatnya, meski mustahil karena dia adalah adik bang Dika!

Bang Dika, kenapa aku jadi kepikiran bang Dika?! disaat kak Dimas yang tiba-tiba memelukku, aku jadi takut jika bang Dika sampai tau hal itu. Aku takut dia salah paham... Tapi tunggu,,, ada apa dengan diriku?

Dinda pun mengalihkan pikiran kacaunya dengan terus menemani Fatih bermain, hingga waktu sudah beranjak siang. Kemudian Dinda bersiap-siap begitu juga Fatih, Karena mereka akan pergi berbelanja nanti, tinggal menunggu Dika pulang.

Tinn

Klakson motor Vespa Dika berbunyi, Dinda dan Fatih pun bergegas kedepan untuk menyambut kedatangan Dika.

"Ayahhhhh"

"Fatihh,,,, Assalamualaikum" ucap Dika dengan bersikap seperti biasa.

"Wa'alaikumsalam,,," jawab Dinda

"Wahh udah siap semua nih, mau berangkat sekarang?" tanya Dika

"Istirahat dulu bang, Abang kan baru sampai" jawab Dinda

"Oh gitu,, ya udah istirahat sebentar deh, Setelah itu kita berangkat ya" ucap Dika dan kemudian mereka masuk kedalam rumah.

Dinda masuk ke dapur dan membuatkan minuman dingin untuk Dika. Sementara Dika masuk kedalam kamar untuk berganti pakaian. Setelah itu Dika keluar dan duduk di ruang tengah bersama Fatih

"Ini Dinda buatkan es teh bang" ucap Dina saat menurunkan gelas diatas meja

"Terimakasih bunda" ucap Dika

"Iya" jawab Dinda

"Yah, tadi ada Om Mac ke lumah kita" ucap Fatih dengan polosnya

Deg!

langkah Dinda terhenti saat akan kekamar mengambil tasnya. Sesaat Dika melihat langkah Dinda yang berhenti

"Benarkah? ngapain om Dimas kesini?" tanya Dika pada Fatih

Dinda sudah dag dig dug, takut jika Fatih mengatakan apa yang dilihatnya tadi saat Dimas memeluk nya didepan pintu

"Tadi, atih di kacih ini, teyuc Om bicala sama unda" jawab Fatih sambil menunjukkan makanan di tangan nya

"Oohh gitu,,,," jawab Dika

Dinda berjalan cepat kekamar dan tak lama Dinda kembali dengan membawa tas kecilnya

"Udah siap?" tanya Dika kepada Dinda

"Udah bang" jawab Dinda seperti menahan sesuatu

"Ya sudah, yukk kita jalan,,, emm tapi naik taksi aja ya,,, tadi Abang udah pesen taksi" ucap Dika yang kemudian menggendong Fatih dan mereka keluar dari rumah. Saat Dika mengunci pintu, taksi yang dipesan pun sudah sampai didepan rumah. Ketiganya lalu segera masuk kedalam taksi dan menuju ke pusat perbelanjaan.

Sepanjang perjalanan ketiganya, Dinda hanya banyak diam, sementara bintang di mobil itu di raih oleh Fatih.

Jalanan cukup longgar, mereka pun sampai di salah satu pusat perbelanjaan. Setelah membayar ongkos taksi, ketiganya turun dan masuk kedalam sana.

"Kita mau kemana dulu bang?" tanya Dinda

"Terserah bunda mau kemana dulu" jawab Dika dengan tersenyum

"Langsung ke supermarket aja ya bang, udah mau sore juga" jawab Dinda

"Boleh"

Ketiganya naik eskalator menuju ke lantai 2, sementara Fatih berada di gendongan Dika, satu tangan Dika yang nganggur pun meraih tangan Dinda dan sontak saja membuat Dinda menoleh kaget.

Sampainya di lantai 2 Dika terus saja menggandeng Dinda hingga mereka sampai di supermarket yang mereka tuju.

"Fatih duduk di troli mau gak?"tanya Dika

"Mauuuuuuu" jawab Fatih

Lalu Dika mendudukkan Fatih di troli belanja dan setelah itu mereka masuk kedalam supermarket

"Kemana dulu Bun?" tanya Dika

"Perlengkapan anak bang" jawab Dinda

"Oke" Dika mendorong troli itu menuju ke perlengkapan anak. Disana Dinda mengambil beberapa keperluan untuk Fatih. sementara Dika dan Fatih hanya mengekor saja di belakang Dinda.

"Udah semua?" tanya Dika

"Udah, Langsung ke bahan makanan aja ya" ucap Dinda

"Oke"

Ketiganya pun berjalan lurus saja sampai ketemu bagian bahan-bahan makanan. Disana Dinda pun masih bertugas untuk memilih bahan-bahan makanan yang mereka butuhkan.

"Unda,,, atuh au ec cim" ucap Fatih

"Kita buat sendiri aja mau? nanti bunda buatin yang enak buat Fatih" ucap Dinda

"Mauuuuu" jawab Fatih dengan cepat dan Dika hanya tersenyum saja.

Semua kebutuhan Sudah masuk kedalam troli, Sebelum ke kasir Dinda mengecek ulang apa saja yang mereka beli

"Masih ada yang kurang?" tanya Dika

"Kayaknya udah semua bang" jawab Dinda

"Ya sudah kita bayar dulu ke kasir ya"

Lalu Dika mengantri di kasir yang tidak terlalu banyak orang.

"Bunda gak sekalian beli keperluan bunda?" tanya Dika

"Gak usah bang, kayaknya masih banyak semua" jawab Dinda

"Gak mau belanja baju? atau sepatu? atau yang lainnya?" tanya Dika lagi

"Dinda bingung, nanti aja deh belinya online" jawab Dinda

"Ohh,, ya sudah kalau gitu" jawab Dika

"Abang gak belanja?" tanya Dinda balik

"Emm,,, kayaknya sama dengan bunda, semua masih ada" jawab Dika dengan tersenyum kearah nya.

Lalu Dika mendorong troli ke kasir dan penjaga kasir mulai menghitungnya.

"Mau makan dulu?" tanya Dika

"Tadi Dinda masak bang, gimana kalau makan dirumah aja?" jawab Dinda

"Ohhh,, gak masalah, makan dirumah lebih enak" jawab Dika

"Yah,,, Atih au Oti itu yah" ucap Fatih menunjuk salah satu otlet roti

"Oke,, kita bayar dulu yang ini ya" jawab Dika.

Kemudian Dika membayar belanjaan mereka dan setelah itu mereka pun membelikan Fatih roti yang diinginkan. Karena tidak ada lagi yang akan di beli, mereka pun memutuskan untuk segera pulang. Tentunya dengan seabrek belanjaan mereka. Pulangnya pun mereka memesan taksi kembali.

**

Sampai nya dirumah,,,,

Fatih yang tertidur di pelukan Dinda pun belum juga bangun. Mungkin karena kelelahan Fatih tertidur di pertengahan jalan sebelum sampai dirumah. Dika turun dari mobil lalu membuka pintu dan kembali menghampiri taksi yang berada didepan rumahnya

"Din, kamu bawa aja fatih ke kamar, barang-barang nya biar Abang yang bawa" ucap Dika

"Iya bang" jawab Dinda yang kemudian membawa Fatih masuk kedalam kamar. sementara Dika di bantu oleh pak supir taksi membawa masuk semua belanjaan mereka kedalam rumah.

"Terimakasih ya pak" ucap Dika kepada supir taksi itu

"Sama-sama" jawab bapak itu yang kemudian pergi meninggalkan tempat itu, sementara Dika segera masuk kedalam rumah.

"Sini bang, Dinda bantu" ucap Dinda membawa sebagian barang-barang mereka ke dapur

"Fatih masih belum bangun?" tanya Dika sambil membantu Dinda menata bahan makanan di dapur

"Kayaknya kecapekan dia bang, pules banget tidurnya" jawab Dinda

"Kayaknya gitu. Apa siang tadi dia belum tidur?" tanya Dika

"Belum, tadi dia ngajakin main terus,,, " jawab Dinda

"Ohh gitu"

Setelah selesai Dika pergi ke ruang tengah kemudian duduk dan menghidupkan kipas angin. Tak lama Dinda keluar dengan membawa air putih

"Ini minumnya bang,,,"

"Makasih,," jawab Dika yang kemudian meminum air putih itu dan Dinda akan pergi

"Dinda,, bisa kita ngobrol dulu?" tanya Dika dan Dinda mengangguk. Kemudian Dinda duduk di sebelah Dika

"Ada apa bang?" tanya Dinda

"Kamu habis nangis ya? mata kamu sembab" ucap Dika saat menatap Dinda

"Kelihatan jelas ya bang?" tanya Dinda

"Iya,, apa semua karena Dimas?" tanya Dika, dan Dinda hanya diam

"Dia menyakitimu lagi?" tanya Dika dan Dinda masih diam.

"Jawab Din" ucap Dika

Sejenak semuanya senyap, namun sepermenit kemudian wajah Dinda berubah sedih dan air mata Dinda kembali menetes. Dinda tidak bisa menahannya untuk tidak keluar, karena hatinya masih begitu sakit jika bertemu dengan Dimas.

Kemudian Dika meraih pundak Dinda dan menariknya agar Dinda dapat bersandar di bahunya.

"Menangis lah, jika itu membuatmu tenang" ucap Dika saat mengusap bahu Dinda.

.

.

.

.

.

To be Continue 🤗

Terpopuler

Comments

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

mending Dika drpd Dimas yg durjana

2023-12-25

1

Rita Mahyuni

Rita Mahyuni

pak dika suami idaman loh din...jgn dianggurin...byk yg suka tu dikampus..

2023-06-20

0

Yani

Yani

Sama" udah ada rasa

2023-05-05

0

lihat semua
Episodes
1 Lamaran
2 Membuka Hati
3 Tenda Biru Saksi Bisu
4 Bersabarlah
5 Terserah Abang
6 Mahardika
7 Dika Kikuk
8 Berlian dan Batu Kali
9 Kehangatan Sore hari
10 Menunggu Dengan Sabar
11 Malam menggoda
12 Dia Istriku
13 Dia Juga Anakku
14 Cantik-Cantik Tebar Pesona
15 Ayah Genit
16 Berdenyut Nyeri
17 Tempat Bersandar
18 Salting
19 Memasang Dada Tegap
20 Kecuali Kamu Bahagia
21 Malu
22 Kejutan Untuk Dinda
23 Bukan Tercipta Untukku
24 Rasa Apa Ini?
25 Sepanjang Hidupku
26 Pedekateee
27 Gara-gara mati lampu
28 Kalah Cantik
29 Dasar Tukang Halu
30 Keencan Yuk?
31 Mati Lampu ya Sayang,,,,
32 Mati Lampu Lagi
33 Merah Jambu
34 Hidup Pas-Pasan
35 Nafkah Batin
36 Hadiah Kecil
37 Lirikan Matamu,,,,,
38 Kegalauan Dika
39 Abang Terlalu Egois
40 Hidup Normal
41 Janji Ayah dan Bunda
42 Abang Gak Bisa Menahan,,,,
43 Sang Arjuna
44 Tidak Dianggap
45 Bunda Rindu Nak,,,,
46 Mengintip
47 Menjemput Pulang
48 Pria Miskin
49 Mengemis Untuk Kembali
50 Sakitnya Fatih
51 Kemarahan Dika
52 Ospek
53 Fix Abang Cemburu!
54 Arjuna VS Dara
55 Dinda Ku
56 Dia Isteri Abang!
57 Cinta dalam Diam
58 Awal Arjuna dan Dara
59 Melon apa Pepaya?
60 Gara gara lipstik
61 Rencana Perjodohan
62 Perjodohan
63 Teman Gelut
64 Emansipasi Wanita
65 Dosen ku, Suami ku
66 Abang Ketemu Besar!
67 Butuh Penjelasan
68 Dua kepribadian
69 Salah Sasaran
70 Gaji Pertama Untuk Istri
71 Mandi Bareng
72 Kejar Kejaran
73 Buat Anak
74 Malam Menegangkan
75 Aku dan Kamu Jadi Kita
76 Mabok Perawan
77 Permintaan papa dan mama
78 Pahala Istri
79 Gaya Baru
80 Luka yang Menganga
81 Juragan Empang
82 Oh Tidak Bisa!
83 Musuh Bebuyutan
84 Gadis Ikan
85 Lelah?
86 Jadi Ini alasannya
87 Bertubi Tubi
88 Abang Bisa Apa?
89 Update Lagi
90 Perhatian Kecil
91 Masih Ada Hari Esok
92 Istri Idaman
93 Jatuh Hingga ke Dasar
94 Memulai Semuanya Dari Titik 0
95 Salah Sasaran
96 Bala Bantuan
97 Mantanmu
98 Ada yang manis tapi bukan gula
99 Abang tetep cinta
100 Semangat 45
101 Kau Yang Menabur Luka
102 Ancaman Dimas
103 Menerka Nerka
104 Abang Bikin Malu
105 Sebuah Tawaran
106 Gadis Yang Baik
107 Ngajakin Ribut
108 Sebelum Janur Kuning Melengkung
109 Bikin Nagih
110 Ngidam
111 Jurus Andalan Dinda
112 Pupus Sudah Harapan
113 Kamu Bukan Anak Kecil
114 Tegang!
115 Pecundang
116 Pesan Cinta
117 Buah Manis dari Ketulusan
118 Zara Panik
119 Dasar Ceroboh!
120 Martabat Suami
121 Keluarga Sulthann
122 Dosen Ganteng Ku
123 Langit Dan Bumi
124 Pak Dosen Nakal!
125 Singkong dan Keju
126 Ujian Dadakan
127 Abang Nyebelin!
128 Ngajak Dinner
129 Menghadapi Ibu Hamil
130 Calim (Calon Imam)
131 Kawin Lagi
132 Mamaaaaaaaaa
133 Boros Sekali
134 Abang boleh minta satu hal padamu?
135 Playboy Cap Kadal
136 Seperti Ibu Tiri Yang Jahat
137 Pulang kerumah Ibu
138 Gak Pantes!
139 Kenapa wajahmu merah begitu?
140 Sedang Berhalusinasi
141 Seblak Cinta
142 Seperti Tom dan Jerry
143 Belajar Dari Masa Lalu
144 Gadis Manis
145 Masih Punya Hati dan Harga Diri
146 Hubungan Serius
147 Suka yang Kecil daripada yang Besar
148 Bergidik Ngeri
149 Babymoon
150 Tawaran untuk Dika
151 Bintang Dilangit
152 Menikahlah Denganku
153 Akhirnya Menikah
154 Doa yang Terbaik
155 Nekad Kamu!
156 Salah Paham
157 Mendadak Nikah
158 Sah
159 Jadi Janda
160 Pondok Derita
161 Attention
162 Terkuras Habis
163 Jodoh Jodohan
164 Akalan Akalan Dika
165 Butuh Waktu Untuk Memaafkan
166 Palang Merah
167 Kenapa Dia Marah?
168 Wah Murah yah!
169 Cari Gara Gara
170 Hidangan Penutup
171 Dejavu
172 Good Wife
173 Perang Dunia Ketiga
174 Hanya sebagai pelarian
175 Dihujam Belati Tajam
176 Sebuah Kebenaran
177 Belajar Dari Kegagalan
178 Sebuah Ancaman
179 Peringatan
180 Menjaga Mama
181 Apanya Yang Besar?
182 Dua Mantu
183 Keegoisan Mama
184 Semakin Menggemaskan!
185 Are You Ready Baby?
186 Pengantin Lawas VS Baru
187 Habis Olahraga ya?
188 Jalannya Milip Pinguin
189 Mungkin Sudah Jodohnya
190 Makin Glowing
191 Kondangan Mantan
192 Ujian
193 Ada Kemajuan
194 Menikmati Masa Berdua
195 Diterima Jadi Menantu
196 Persiapan Kelahiran
197 Baby A
198 Sudah Pengalaman
199 Papa Muda
200 Anniversary
201 Honeymoon
202 Kamu Cantik Sekali
203 Sudah Berakhir
Episodes

Updated 203 Episodes

1
Lamaran
2
Membuka Hati
3
Tenda Biru Saksi Bisu
4
Bersabarlah
5
Terserah Abang
6
Mahardika
7
Dika Kikuk
8
Berlian dan Batu Kali
9
Kehangatan Sore hari
10
Menunggu Dengan Sabar
11
Malam menggoda
12
Dia Istriku
13
Dia Juga Anakku
14
Cantik-Cantik Tebar Pesona
15
Ayah Genit
16
Berdenyut Nyeri
17
Tempat Bersandar
18
Salting
19
Memasang Dada Tegap
20
Kecuali Kamu Bahagia
21
Malu
22
Kejutan Untuk Dinda
23
Bukan Tercipta Untukku
24
Rasa Apa Ini?
25
Sepanjang Hidupku
26
Pedekateee
27
Gara-gara mati lampu
28
Kalah Cantik
29
Dasar Tukang Halu
30
Keencan Yuk?
31
Mati Lampu ya Sayang,,,,
32
Mati Lampu Lagi
33
Merah Jambu
34
Hidup Pas-Pasan
35
Nafkah Batin
36
Hadiah Kecil
37
Lirikan Matamu,,,,,
38
Kegalauan Dika
39
Abang Terlalu Egois
40
Hidup Normal
41
Janji Ayah dan Bunda
42
Abang Gak Bisa Menahan,,,,
43
Sang Arjuna
44
Tidak Dianggap
45
Bunda Rindu Nak,,,,
46
Mengintip
47
Menjemput Pulang
48
Pria Miskin
49
Mengemis Untuk Kembali
50
Sakitnya Fatih
51
Kemarahan Dika
52
Ospek
53
Fix Abang Cemburu!
54
Arjuna VS Dara
55
Dinda Ku
56
Dia Isteri Abang!
57
Cinta dalam Diam
58
Awal Arjuna dan Dara
59
Melon apa Pepaya?
60
Gara gara lipstik
61
Rencana Perjodohan
62
Perjodohan
63
Teman Gelut
64
Emansipasi Wanita
65
Dosen ku, Suami ku
66
Abang Ketemu Besar!
67
Butuh Penjelasan
68
Dua kepribadian
69
Salah Sasaran
70
Gaji Pertama Untuk Istri
71
Mandi Bareng
72
Kejar Kejaran
73
Buat Anak
74
Malam Menegangkan
75
Aku dan Kamu Jadi Kita
76
Mabok Perawan
77
Permintaan papa dan mama
78
Pahala Istri
79
Gaya Baru
80
Luka yang Menganga
81
Juragan Empang
82
Oh Tidak Bisa!
83
Musuh Bebuyutan
84
Gadis Ikan
85
Lelah?
86
Jadi Ini alasannya
87
Bertubi Tubi
88
Abang Bisa Apa?
89
Update Lagi
90
Perhatian Kecil
91
Masih Ada Hari Esok
92
Istri Idaman
93
Jatuh Hingga ke Dasar
94
Memulai Semuanya Dari Titik 0
95
Salah Sasaran
96
Bala Bantuan
97
Mantanmu
98
Ada yang manis tapi bukan gula
99
Abang tetep cinta
100
Semangat 45
101
Kau Yang Menabur Luka
102
Ancaman Dimas
103
Menerka Nerka
104
Abang Bikin Malu
105
Sebuah Tawaran
106
Gadis Yang Baik
107
Ngajakin Ribut
108
Sebelum Janur Kuning Melengkung
109
Bikin Nagih
110
Ngidam
111
Jurus Andalan Dinda
112
Pupus Sudah Harapan
113
Kamu Bukan Anak Kecil
114
Tegang!
115
Pecundang
116
Pesan Cinta
117
Buah Manis dari Ketulusan
118
Zara Panik
119
Dasar Ceroboh!
120
Martabat Suami
121
Keluarga Sulthann
122
Dosen Ganteng Ku
123
Langit Dan Bumi
124
Pak Dosen Nakal!
125
Singkong dan Keju
126
Ujian Dadakan
127
Abang Nyebelin!
128
Ngajak Dinner
129
Menghadapi Ibu Hamil
130
Calim (Calon Imam)
131
Kawin Lagi
132
Mamaaaaaaaaa
133
Boros Sekali
134
Abang boleh minta satu hal padamu?
135
Playboy Cap Kadal
136
Seperti Ibu Tiri Yang Jahat
137
Pulang kerumah Ibu
138
Gak Pantes!
139
Kenapa wajahmu merah begitu?
140
Sedang Berhalusinasi
141
Seblak Cinta
142
Seperti Tom dan Jerry
143
Belajar Dari Masa Lalu
144
Gadis Manis
145
Masih Punya Hati dan Harga Diri
146
Hubungan Serius
147
Suka yang Kecil daripada yang Besar
148
Bergidik Ngeri
149
Babymoon
150
Tawaran untuk Dika
151
Bintang Dilangit
152
Menikahlah Denganku
153
Akhirnya Menikah
154
Doa yang Terbaik
155
Nekad Kamu!
156
Salah Paham
157
Mendadak Nikah
158
Sah
159
Jadi Janda
160
Pondok Derita
161
Attention
162
Terkuras Habis
163
Jodoh Jodohan
164
Akalan Akalan Dika
165
Butuh Waktu Untuk Memaafkan
166
Palang Merah
167
Kenapa Dia Marah?
168
Wah Murah yah!
169
Cari Gara Gara
170
Hidangan Penutup
171
Dejavu
172
Good Wife
173
Perang Dunia Ketiga
174
Hanya sebagai pelarian
175
Dihujam Belati Tajam
176
Sebuah Kebenaran
177
Belajar Dari Kegagalan
178
Sebuah Ancaman
179
Peringatan
180
Menjaga Mama
181
Apanya Yang Besar?
182
Dua Mantu
183
Keegoisan Mama
184
Semakin Menggemaskan!
185
Are You Ready Baby?
186
Pengantin Lawas VS Baru
187
Habis Olahraga ya?
188
Jalannya Milip Pinguin
189
Mungkin Sudah Jodohnya
190
Makin Glowing
191
Kondangan Mantan
192
Ujian
193
Ada Kemajuan
194
Menikmati Masa Berdua
195
Diterima Jadi Menantu
196
Persiapan Kelahiran
197
Baby A
198
Sudah Pengalaman
199
Papa Muda
200
Anniversary
201
Honeymoon
202
Kamu Cantik Sekali
203
Sudah Berakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!