"Assalamualaikum"
Dika mulai masuk kedalam kelas dengan membawa buku dan berjalan menuju ke mejanya.
"Wa'alaikumsalam,,,," Jawab semua mahasiswa didalam kelas
Dika melihat sekilas kedepan dan dilihatnya semua kursi sudah terisi penuh oleh mahasiswanya. Kemudian Dika mengabsen satu persatu mahasiswa nya. Banyak dari mahasiswi cantik-cantik tebar pesona ketika dosen duren manis mereka tengah mengajar didepan kelas. Tak sedikit dari mereka juga curi-curi pandang saat Dika tengah menjelaskan materi perkuliahan.
"Pak Dika itu keren banget ya! berotot! pasti,, gagah banget kalau di,,,,,,,,,"
"Huss! jangan keras-keras! nanti dia denger"
"Hihihi,,, geemeess tau gak sih!!"
Bisik-bisik mereka pun terdengar di telinga Dika
"You, try to repeat what I have explained earlier" ucap Dika dengan santai menunjuk kepada seorang mahasiswi yang tengah membicarakannya diam-diam
(Kamu, coba ulangi apa yang saya sudah saya jelaskan tadi)
deg!
"Tuhan,,,,,Habisss deh akuuuu!!" batinnya ketakutan
**
Jam mengajar Dika telah selesai, Dika pun bersiap untuk jam berikutnya setelah Maghrib nanti. Saat Dika berjalan menuju keruang dosen, beberapa mahasiswi berlarian mengejar Dika dan menghampiri nya
"Pak Dika,, "
"Tunggu pak"
Dika berhenti dan berbalik melihat siapa yang memanggilnya, dan ternyata para mahasiswi yang tadi dia tegur saat jam belajar
"Ada apa?" tanya Dika
"Pak,, kami,,, minta maaf,,," ucap Siska
"Iya pak,, kami minta maaf udah gibahin bapak" sahut Tiara
"Tapi bener kok, emang pak Dika itu keren,,,," Dita belum selesai bicara sudah di tutup mulutnya dengan tangan Tiara dan mendapat plototan dari Tiara
"Sudah, saya sudah memaafkan kalian, tapi ingat, jangan ngobrol yang tidak berfaedah saat jam belajar! Saya tidak suka, atau kalian bisa keluar dari kelas saya dan pindah ke kelas lain" ucap Dika
"Wahh!! jangan dong pak!! kami betah di kelas bapak. Jangan usir kami ya pak! kami mohon" ucap Siska
"Iya pak Dika,, jangan ngambek pak, janji gak gitu lagi deh" ucap Dita
"Oke saya pegang janji kalian! permisi" ucap Dika melenggang pergi meninggalkan mahasiswi nya.
Sudah sering Dika memperingati para mahasiswi nya yang terang-terangan mengobrol di kelas saat jam mengajarnya. Yang lebih parah, obrolan mereka itu adalah tentang dosennya itu. Jelas saja Dika merasa risih. Mungkin dia juga patut di salahkan, kenapa memiliki wajah good looking dan tubuh proporsional. Ditambah statusnya yang masih beredar adalah seorang duda, tentu membuat tak sedikit dari mereka semakin ingin mendekat, bukan hanya mahasiswi tapi juga ada beberapa dosen single yang mencari perhatian Dika. Mahasiswi nya Pun memberi julukan untuk Dika yaitu Dosen duren manis.
Kemudian Dika masuk kedalam ruangan dosen dan akan bersiap untuk ibadah Maghrib.
"Mr Dika,, baru selesai ngajar yahh?" tanya seorang dosen wanita kepada Dika
"Iya Bu Dian,," jawab Dika ramah
"Ouhh,,, mau ke masjid kampus ya?" tanyanya lagi dengan lembut
"Iya betul,,," jawab Dika
"MaasyaaAllah,,, ganteng, Soleh lagi,,, mau dong jadi makmum Mr . Dika" ucap ibu Dian terang-terangan
"Makmum?Oohh,, yang film horor itu Bu?! serem banget Bu!" jawab Dika
"Ehh,,, Mr, Dika bisa aja nih becandanya! masak saya di samakan dengan makmum itu sih?!, bukan makmum itu dong Mr. tapi,,, ehem,,, makmum dalam rumah tangga,,, aaaaaahhh" ucap ibu Dian kegenitan
"Pak Anton,, tunggu saya pak. Permisi ibu Dian" ucap Dika buru-buru kabur
"Iihhhh selalu!!!" kesal ibu Dian karena di tinggal pergi.
Setelah selesai menjalankan ibadah Maghrib, Dika kembali pada lintasannya yaitu mengajar kelas malam hingga waktunya pulang.
**
Tugas sebagai pendidik telah Dika selesaikan hari ini, sebelum pulang Dika mampir dulu ke warung mie ayam nya untuk mendapatkan laporan dari para pegawainya dan tentu mengambil hasil penjualan hari ini. Setelah urusan warung selesai, Dika pun bergerak pulang kerumah.
Jalanan malam cukup lenggang, hingga mempercepat Dika sampai dirumahnya.
Mendengar suara Vespa berhenti didepan rumah, Dinda yang saat itu tengah membaca buku di ruang tengah pun segera bangkit dan akan membuka kan pintu. Dinda mengintip sedikit, memastikan jika yang datang adalah Dika. Lalu Dinda membuka kunci rumah setelah benar memastikan jika itu Dika.
"Assalamualaikum" saat pintu terbuka
"Wa'alaikumsalam bang,, silahkan masuk" ucap Dinda, kemudian Dika masuk kedalam rumah.
"Abang mau dibuatin minum apa?" tanya Dinda
"Gak usah repot-repot Din, Abang minum air putih aja nanti. Abang mandi dulu ya, gerah" ucap Dika yang kemudian masuk kedalam kamar nya. sementara Dinda ke dapur mengambil air putih lalu membawanya keruang tengah dan setelah itu dia kembali melanjutkan kegiatannya.
Tak lama kemudian Dika keluar dengan sudah lebih segar.
"Din, Fatih sudah tidur ya?" tanya Dika
"Sudah bang, tadi habis isya dia langsung tidur" jawab Dinda
Dika pun menghampiri Dinda dan duduk di sofa dekatnya. Lalu Dika menuangkan air dan meminumnya
"Kamu lagi baca apa?" tanya Dika
"Ini aja bang, oh iya, Abang udah makan?" tanya Dinda
Dika melihat apa yang tengah di baca Dinda
"Udah tadi makan di warung. kamu sudah makan?" tanya Dika
"Udah dong tadi sekalian nyiapin Fatih" jawab Dinda
"Fatih ngerepotin kamu banget ya?" tanya Dika tiba-tiba
"Gak kok bang, malahan Dinda seneng ada Fatih, jadi ada temen main dan bercerita" jawab Dinda
"Cerita? cerita apa?" tanya Dika penasaran
"Apa yaaa,,, yahh cuma curhatan kecil Fatih aja sih kayaknya. Fatih cerita soal dia selama nginep dirumah omanya kemarin. katanya dia tuh tidur sama Oma dan opa nya, dia dibelikan mainan banyak disana. Dan,,, pokoknya cuma gitu-gitu aja bang" jawab Dinda
"Oohh,,, gitu,,, itung-itung belajar momong sebelum kamu punya anak sendiri" ucap Dika
"Anak sendiri? maksud Abang?" tanya Dinda menatap Dika
Deg!
"Ahh itu,,, maksud Abang,,, ya nanti saat kamu sudah memiliki anak dari suamimu. Hehe" jawab Dika ambigu.
"othor: Kan suaminya Dika, jadi ini maksudnya, anaknya Dika?!"
"Iya,,, juga ya,,," jawab Dinda termakan omongan Dika.
"Sudah malem, kita tidur yuk" ucap Dika yang kemudian beranjak dari tempat duduknya
"Kita?!" tanya Dinda bingung
"Iya kita,,," jawab Dika menjeda membuat Dinda tambah bingung
"Maksud Abang, kita tidur di kamar masing-masing. Apa,,,, kamu ingin tidur bareng dikamar Abangggg??" tanya Dika menggoda Dinda
"Abangggg iihhhh!! Dinda mending tidur sama Fatih!" jawab Dinda beranjak menuju ke kamar Fatih
Dika terkekeh dan mengikuti Dinda menuju kekamar Fatih
"Loh,,, Abang kenapa ikut masuk? kamar Abang kan disitu?!" tanya Dinda ketika Dika ikut masuk kedalam kamar itu
"Abang cuma mau lihat anak Abang tidur, bukan mau temenin bundanya tidur" jawab Dika sembari mendekat kearah Fatih yang tertidur di tempat tidur nya
Wuussshh
Wajah Dinda tiba-tiba saja langsung meroooonaaah, hangat-hangat kuku.
Dika menyentuh kepala Fatih dan mengecupnya perlahan.
"Selamat tidur jagoan ayah" ucap Dika dan tanpa diduga, Fatih membuka matanya, terbangun dari tidurnya
"Yah,,,"
"Loh,, kok malah bangun? ayo tidur lagi" ucap Dika yang kemudian duduk dan mengusap-usap kepala Fatih
"Yah bobok cini cama atih dan unda ya,,, atih au bobok baleng" ucap Fatih memohon
Dika dan Dinda saling melempar pandang, bingung apa yang akan di lakukan keduanya nanti
"Emm,, ayah tidur di kamar aja ya, atau Fatih mau bobok sama ayah?" tanya Dika
"Gak mau, Atih mau cama yah dan unda" jawab Fatih hampir menangis
"Duhh,, jangan nangis,,, ini ranjang Fatih kecil, gak muat untuk bertiga. Udah ayah temenin Fatih sampai bobok ya" ucap Dika dengan mengusap-usap kepalanya namun ditolak Fatih
"Bobok di amal yah aja kan edeeeeee" jawab Fatih
Dinda yang sedari tadi mendengar obrolan Dika dan Fatih cuma bisa berdiri kaku saja. Kemudian Fatih turun dari tempat tidur nya dan menghampiri Dinda
"Undaaa,,, ayoo bobok cama atih dan yah" ucap Fatih merengek
Dinda tidak memiliki pilihan lain selain mengiyakan, mata puppy eyes Fatih sudah meluluhkan hatinya untuk mengangguk dan berkata iya.
Dika tersenyum kecil saat Fatih menggandeng tangan Dinda dan mengajaknya ke kamar ayahnya.
"Jadi beneran tidur bareng kann?!" ucap Dika yang kemudian beranjak dan menyusul Fatih juga Dinda ke kamar nya.
Dinda cukup canggung saat sudah berada di kamar Dika. Kamar yang baru pertama kali Dinda masuki. Karena Dika sendiri yang menyapu bahkan mengepel kamarnya dan juga ruang kerjanya. Dika hanya tidak ingin membebani Dinda terlalu berat dalam bekerja, jadi sebagian pekerja rumah tangga dia ikut mengerjakan nya.
Fatih sudah lebih dulu berbaring disusul Dika , sementara Dinda masih duduk termangu saja. Bingung, apa harus dia tidur di tempat itu
"Unda,, ayo bobok,," ucap Fatih
"Ahh,, iya,,," jawab Dinda merubah posisinya dan berbaring miring menghadap ke Fatih juga Dika. Dinda benar-benar canggung, dengan posisi berhadapan seperti ini. Sementara Dika berbaring dengan menatap langit-langit kamar nya.
Tidak ingin canggungnya berlarut-larut, Dinda langsung saja memejamkan matanya meski dia belum mengantuk demi menghindari tatapannya yang bisa saja bertemu dengan Dika. Sementara tak lama Dika menoleh dan melihat Dinda juga Fatih yang sudah menutup mata mereka. Dika tersenyum kecil melihat kondisi ini.
"Good night bunda dan Fatih,,,,"
Dika memejamkan mata menyusul Dinda dan Fatih ke alam mimpi,,,,,,
.
.
.
Ahhhh,,,
Ujan-ujan tarik selimut lagi ahhhh...
Di tempat kalian ujan gak sekarang????
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 203 Episodes
Comments
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
Fatih satuin ayah dan bunda mu ya 👍👍💪💪
2023-12-25
1
Yani
Fatih anak pinter tau aja ayah pengen tidur bareng bunda 😊😊
2023-05-05
0
𝕸y💞 Terlupakan ŔẰ᭄👏
pinter banget ya Fatih mau menyatukan ayah dan bunda Dinda
2022-12-11
0