Bersabarlah

Aku terdiam, terduduk, terisak didalam hati saat kini aku bersanding bersama pria yang seharusnya menjadi kakak ipar ku. Seulas senyum tetap terbit di bibir kami berdua saat menyalami semua tamu undangan yang hadir saat itu. Ntah apa alasannya, Bang Dika memutuskan untuk menikahi ku.

Masih teringat dan terdengar begitu jelas saat Suara Bang Dika mengucapkan ijab Qobul sesaat sebelum aku resmi menjadi istrinya. Hatiku terasa pilu, sangat terluka . Tapi aku bisa apa? Menolak? itu tidak mungkin, karena keluarga ku pasti sangat malu menanggung semuanya. Ntah bagaimana kehidupan rumah tangga kami nanti yang tidak didasari dengan cinta.

Setelah semua tamu pulang, aku diboyong masuk kedalam untuk berganti pakaian, sementara bang Dika memilih ke masjid yang tak jauh dari rumahku untuk melaksanakan sholat Zuhur. Aku yang dibantu mba WO melepas semua riasan yang menempel di badanku, dan keluarga mertuaku juga sudah pulang, bersiap untuk pesta malam nanti di gedung yang sudah disiapkan untuk resepsi pernikahanku dan kak Dimas yang kandas.

"Sudah selesai mba Dinda"

"Ah iya mba, terima kasih,,"

"Saya pamit ya,,,"

Lalu mba WO keluar dari kamarku dan aku segera ke kamar mandi untuk membersihkan diriku. Tak lama setelah itu, aku keluar dan menjalankan kewajiban ku sebagai seorang muslim.

Beberapa menit kemudian,,,,

Tok

Tok

"Masuk"

Pintu terbuka dan aku melihat bang Dika berada didepan pintu kamarku.

"Assalamualaikum" Ucapnya dengan sekilas melihat kearah ku yang tengah melipat mukenah

"Wa'alaikumsalam, masuk saja bang" jawabku

Dika masuk kedalam kamar Dinda dan duduk di tepian tempat tidurnya. Meski terasa begitu canggung, tapi Dika harus menjelaskan semuanya kepada Dinda. Lalu Dinda duduk di tepian tempat tidur dengan sedikit berjarak dari Dika

"Dinda,,, Abang ingin mengatakan sesuatu" ucap Dika tanpa menoleh kearah Dinda

"Katakan saja" jawabnya datar

"Sebelumnya, Abang minta maaf karena mengambil keputusan ini tanpa meminta persetujuan mu. Semua bergulir begitu cepat hingga Abang tidak memiliki pilihan lain selain ini. Abang melakukan semuanya karena ingin menyelamatkan martabat kedua keluarga kita. Abang tau, ini kesalahan yang dibuat adik Abang, tapi Abang tidak ingin kamu dan keluarga mu, juga papa dan mamaku malu didepan semua orang. Jika kamu keberatan dengan pernikahan ini, Abang hanya minta waktu tiga bulan saja untukmu bertahan. Setidaknya sampai kondisi sudah kembali tenang" ucap Dika dengan sangat pelan. Dia sangat takut melukai hati Dinda yang sebenarnya hatinya sudah sangat terluka. Dika mengerti dan dia tidak ingin menambah rasa sakit dihatinya.

"Kita jalani hubungan ini sementara waktu, Abang janji tidak akan menyentuh mu, namun Abang akan tetap menafkahi lahir mu. Abang tidak ada maksud lain selain itu Din dan setelah ini, kamu ikut tinggal bersama Abang untuk menutupi semuanya" ucap Dika lagi

Jawaban Dinda tidak terdengar, Dika penasaran kenapa Dinda hanya diam saja. Dia pun menoleh dan melihat Dinda menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya, bahunya terguncang saat menangis tanpa bersuara. Rasanya ingin Dika mendekat dan menenangkannya. Namun semua terasa kaku.

"Abang hanya ingin mengatakan itu, Abang mohon bersabarlah. Abang keluar dulu" ucap Dika yang kemudian memilih meninggalkan Dinda sendiri di kamarnya.

Aku tak tau lagi harus berbuat apa. Aku sepemikiran dengan alasan bang Dika menikahi ku. Jelas keluargaku sangat malu jika pernikahan ini batal begitu saja sedang semua undangan sudah hadir dan persiapan yang lain juga sudah lengkap sepenuhnya. Jelas aku juga akan sangat malu karena gagal menikah, dan apa kata orang nanti aku pun belum siap mendengar ejekan dan sindiran mereka.

Harusnya aku berterimakasih kepada bang Dika karena sudah menyelamatkan keluargaku dari rasa malu. Tapi,,,, disisi lain aku sangat kecewa dengan keluarga bang Dika terutama kak Dimas yang sudah membatalkan pernikahan kami disaat semuanya sudah didepan mata.

Bang Dika menyuruhku untuk bersabar menjalani hubungan tanpa cinta ini dan setelah 3 bulan nanti statusku akan berubah menjadi janda. Sepertinya takdir sedang mempermainkan hidup ku.

***

Waktu sudah menjelang malam,,,,

Semua keluarga sudah bersiap akan datang ke gedung tempat diselenggarakan resepsi pernikahan mereka. Dinda dan Dika juga sudah mengenakan pakaian pengantin mereka dan segera masuk kedalam mobil. Iringan mobil keluarga lain yang sudah disiapkan mengikuti pergerakan mobil pengantin yang berada didepan.

Sampainya di gedung acara, Dinda keluar dari mobil dibantu oleh Dika dan mereka berjalan perlahan menuju ke pelaminan mewah yang sudah tertata indah didalam sana. Semua tamu juga sudah nampak memenuhi kursi-kursi tamu. Ketika kedua pengantin dan keluarga sudah menempati singgah sana mereka, acara pun dimulai.

Rentetan panjang acara malam itu pun begitu cepat berlalu, para tamu juga sudah memulai meninggalkan gedung acara setelah memberikan doa restu. Dinda terlihat lelah karena banyaknya tamu yang harus di Salami lebih banyak malam ini dibandingkan siang tadi dirumahnya.

Aku dan Bang Dika tidak pulang kerumah karena kami akan menginap di hotel yang sudah dipersiapkan untuk pernikahanku dan kak Dimas. Lagi-lagi semua persiapan yang sudah kami siapkan sebulan ini, aku nikmati bersama pria lain meski sekarang statusku adalah istrinya. Aku begitu sakit, tapi aku tidak mau menampakkan kesedihanku didepan keluarga ku dan juga keluarga mertuaku.

Kami sampai di kamar hotel, dari mulai pintu dibuka, sudah tercium aroma wangi aromaterapi yang begitu menenangkan pikiran namun itu tidak ada gunanya bagiku. Pikiranku begitu kacau, karena hatiku telah hancur. Ku lirik bang Dika yang sedari tadi juga diam seperti ku setelah semua keluarga pulang mengantar kami. Dia masuk dan mengambil handuk juga pakaian tidur lalu beranjak ke kamar mandi.

Sementara aku?

Aku mendekati kaca besar dan melepas pernak pernik hiasan diatas hijab ku satu persatu dengan cepat, Setelah itu ku benarkan ikat rambutku yang sedikit berantakan. Sialnya malah gaun yang aku kenakan memiliki banyak kancing dan terletak di belakang. Aku harus bagaimana? apa aku robek saja gaun ini?! Ah,,, rasanya tidak mungkin, gaun ini terlihat begitu mahal dan aku tidak akan mampu untuk menggantinya.

Jantungku berdegup begitu cepat saat mendengar 'Ceklek' pintu kamar mandi terbuka perlahan dan bang Dika keluar dari kamar mandi dengan sudah mengenakan setelan baju tidur satin berwarna navy.

"Gantilah baju, Abang sudah selesai" Dika berlalu saja dari hadapan Dinda

"Tapi,,,," Dinda terlihat panik dan bingung mau berkata sesuatu

"Ada apa?" tanya Dika menghentikan langkahnya dan menatap kearah Dinda

"Em,,, gaun ini,,,,"

Dika menatap kearah Dinda dan menatapnya dari atas kebawah. Dika mengerti karena dia tidak melihat ada kancing di bagian depan, tentu kancing itu berada di belakang punggung. Dika mendekat kearah Dinda yang masih terpaku menatapnya

"Berbalik lah, abang akan membantumu"

Dinda menurut saja dan berbalik badan tanpa berani melihat Dika yang berdiri dibelakang nya tengah melepas satu persatu kancing gaun itu.

Dika POV

Jantungku berdegup begitu kencang saat melihat Dinda yang sudah tidak mengenakan hijabnya. Sungguh wajahnya begitu manis, membuatku ingin menatapnya namun aku sadar itu tidak akan baik kedepannya. Ku netralkan debaran jantungku meski sulit dan aku memilih untuk berlalu saja

"Gantilah baju, Abang sudah selesai" kataku kepada Dinda yang masih mematung menatapku

Dari ekor mataku melihat Dinda tidak bergerak,

"Tapi,,,,"

Aku melihat kearahnya, dia menunduk dan terlihat bingung

"Emm,,, gaun ini,,,"

Aku menatap Dinda dari atas kebawah, aku tidak menemukan kancing bagian depan, tentu gaun itu memiliki kancing di bagian belakang. Dulu Sierra juga begitu, meski ragu-ragu aku menghampiri Dinda

"Berbalik lah, Abang akan membantumu"

Saat Dinda berbalik dan kami sama-sama menghadap ke cermin besar yang ada di hotel itu, aku bisa melihat wajahnya yang sudah bersih dari makeup tebalnya tadi langsung merona. Begitu menggemaskan meski dia menunduk saja. Bohong jika darahku tidak berdesir saat melihat punggung mulus kuning Langsat milik Dinda, dibawah cahaya lampu hotel yang masih terang, bahkan aku bisa melihat bulu-bulu halus itu berdiri dan pori-pori kulitnya membesar, tentu bisa ditebak, saat ini dia pun merasakan hal yang sama seperti ku. Tapi aku tidak ingin berbuat banyak, tugasku sudah jelas. Ku percepat tanganku melepasi kancing -kancing gaun itu hingga kebawah, mungkin jumlahnya 30 butir dan itu sukses membuatku panas dingin.

"Sudah,,,"

Dika langsung memutar badan dan beranjak dari tempatnya. Dia tidak ingin Dinda tau jika saat ini dirinya pun juga sangat gugup dan tegang.

Tidak menunggu lama, Dinda berjalan cepat ke kamar mandi dengan gaun yang masih menempel dan tak lupa ia membawa pakaian ganti miliknya.

Blam!

Pintu sedikit terbanting karena Dinda begitu buru-buru.

.

.

.

To be Continue,,,,,,

Terpopuler

Comments

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

semoga mereka akan timbul benih" cinta ya

2023-12-25

1

Yani

Yani

Semoga dalam waktu tiga bulan akan tumbuh benih" cinta di antara mereka

2023-05-04

0

Ashry Huda Huda

Ashry Huda Huda

thor knp novelx kbnyakn pav pov2 ap jdi smkin bnyak tipox

2022-12-20

0

lihat semua
Episodes
1 Lamaran
2 Membuka Hati
3 Tenda Biru Saksi Bisu
4 Bersabarlah
5 Terserah Abang
6 Mahardika
7 Dika Kikuk
8 Berlian dan Batu Kali
9 Kehangatan Sore hari
10 Menunggu Dengan Sabar
11 Malam menggoda
12 Dia Istriku
13 Dia Juga Anakku
14 Cantik-Cantik Tebar Pesona
15 Ayah Genit
16 Berdenyut Nyeri
17 Tempat Bersandar
18 Salting
19 Memasang Dada Tegap
20 Kecuali Kamu Bahagia
21 Malu
22 Kejutan Untuk Dinda
23 Bukan Tercipta Untukku
24 Rasa Apa Ini?
25 Sepanjang Hidupku
26 Pedekateee
27 Gara-gara mati lampu
28 Kalah Cantik
29 Dasar Tukang Halu
30 Keencan Yuk?
31 Mati Lampu ya Sayang,,,,
32 Mati Lampu Lagi
33 Merah Jambu
34 Hidup Pas-Pasan
35 Nafkah Batin
36 Hadiah Kecil
37 Lirikan Matamu,,,,,
38 Kegalauan Dika
39 Abang Terlalu Egois
40 Hidup Normal
41 Janji Ayah dan Bunda
42 Abang Gak Bisa Menahan,,,,
43 Sang Arjuna
44 Tidak Dianggap
45 Bunda Rindu Nak,,,,
46 Mengintip
47 Menjemput Pulang
48 Pria Miskin
49 Mengemis Untuk Kembali
50 Sakitnya Fatih
51 Kemarahan Dika
52 Ospek
53 Fix Abang Cemburu!
54 Arjuna VS Dara
55 Dinda Ku
56 Dia Isteri Abang!
57 Cinta dalam Diam
58 Awal Arjuna dan Dara
59 Melon apa Pepaya?
60 Gara gara lipstik
61 Rencana Perjodohan
62 Perjodohan
63 Teman Gelut
64 Emansipasi Wanita
65 Dosen ku, Suami ku
66 Abang Ketemu Besar!
67 Butuh Penjelasan
68 Dua kepribadian
69 Salah Sasaran
70 Gaji Pertama Untuk Istri
71 Mandi Bareng
72 Kejar Kejaran
73 Buat Anak
74 Malam Menegangkan
75 Aku dan Kamu Jadi Kita
76 Mabok Perawan
77 Permintaan papa dan mama
78 Pahala Istri
79 Gaya Baru
80 Luka yang Menganga
81 Juragan Empang
82 Oh Tidak Bisa!
83 Musuh Bebuyutan
84 Gadis Ikan
85 Lelah?
86 Jadi Ini alasannya
87 Bertubi Tubi
88 Abang Bisa Apa?
89 Update Lagi
90 Perhatian Kecil
91 Masih Ada Hari Esok
92 Istri Idaman
93 Jatuh Hingga ke Dasar
94 Memulai Semuanya Dari Titik 0
95 Salah Sasaran
96 Bala Bantuan
97 Mantanmu
98 Ada yang manis tapi bukan gula
99 Abang tetep cinta
100 Semangat 45
101 Kau Yang Menabur Luka
102 Ancaman Dimas
103 Menerka Nerka
104 Abang Bikin Malu
105 Sebuah Tawaran
106 Gadis Yang Baik
107 Ngajakin Ribut
108 Sebelum Janur Kuning Melengkung
109 Bikin Nagih
110 Ngidam
111 Jurus Andalan Dinda
112 Pupus Sudah Harapan
113 Kamu Bukan Anak Kecil
114 Tegang!
115 Pecundang
116 Pesan Cinta
117 Buah Manis dari Ketulusan
118 Zara Panik
119 Dasar Ceroboh!
120 Martabat Suami
121 Keluarga Sulthann
122 Dosen Ganteng Ku
123 Langit Dan Bumi
124 Pak Dosen Nakal!
125 Singkong dan Keju
126 Ujian Dadakan
127 Abang Nyebelin!
128 Ngajak Dinner
129 Menghadapi Ibu Hamil
130 Calim (Calon Imam)
131 Kawin Lagi
132 Mamaaaaaaaaa
133 Boros Sekali
134 Abang boleh minta satu hal padamu?
135 Playboy Cap Kadal
136 Seperti Ibu Tiri Yang Jahat
137 Pulang kerumah Ibu
138 Gak Pantes!
139 Kenapa wajahmu merah begitu?
140 Sedang Berhalusinasi
141 Seblak Cinta
142 Seperti Tom dan Jerry
143 Belajar Dari Masa Lalu
144 Gadis Manis
145 Masih Punya Hati dan Harga Diri
146 Hubungan Serius
147 Suka yang Kecil daripada yang Besar
148 Bergidik Ngeri
149 Babymoon
150 Tawaran untuk Dika
151 Bintang Dilangit
152 Menikahlah Denganku
153 Akhirnya Menikah
154 Doa yang Terbaik
155 Nekad Kamu!
156 Salah Paham
157 Mendadak Nikah
158 Sah
159 Jadi Janda
160 Pondok Derita
161 Attention
162 Terkuras Habis
163 Jodoh Jodohan
164 Akalan Akalan Dika
165 Butuh Waktu Untuk Memaafkan
166 Palang Merah
167 Kenapa Dia Marah?
168 Wah Murah yah!
169 Cari Gara Gara
170 Hidangan Penutup
171 Dejavu
172 Good Wife
173 Perang Dunia Ketiga
174 Hanya sebagai pelarian
175 Dihujam Belati Tajam
176 Sebuah Kebenaran
177 Belajar Dari Kegagalan
178 Sebuah Ancaman
179 Peringatan
180 Menjaga Mama
181 Apanya Yang Besar?
182 Dua Mantu
183 Keegoisan Mama
184 Semakin Menggemaskan!
185 Are You Ready Baby?
186 Pengantin Lawas VS Baru
187 Habis Olahraga ya?
188 Jalannya Milip Pinguin
189 Mungkin Sudah Jodohnya
190 Makin Glowing
191 Kondangan Mantan
192 Ujian
193 Ada Kemajuan
194 Menikmati Masa Berdua
195 Diterima Jadi Menantu
196 Persiapan Kelahiran
197 Baby A
198 Sudah Pengalaman
199 Papa Muda
200 Anniversary
201 Honeymoon
202 Kamu Cantik Sekali
203 Sudah Berakhir
Episodes

Updated 203 Episodes

1
Lamaran
2
Membuka Hati
3
Tenda Biru Saksi Bisu
4
Bersabarlah
5
Terserah Abang
6
Mahardika
7
Dika Kikuk
8
Berlian dan Batu Kali
9
Kehangatan Sore hari
10
Menunggu Dengan Sabar
11
Malam menggoda
12
Dia Istriku
13
Dia Juga Anakku
14
Cantik-Cantik Tebar Pesona
15
Ayah Genit
16
Berdenyut Nyeri
17
Tempat Bersandar
18
Salting
19
Memasang Dada Tegap
20
Kecuali Kamu Bahagia
21
Malu
22
Kejutan Untuk Dinda
23
Bukan Tercipta Untukku
24
Rasa Apa Ini?
25
Sepanjang Hidupku
26
Pedekateee
27
Gara-gara mati lampu
28
Kalah Cantik
29
Dasar Tukang Halu
30
Keencan Yuk?
31
Mati Lampu ya Sayang,,,,
32
Mati Lampu Lagi
33
Merah Jambu
34
Hidup Pas-Pasan
35
Nafkah Batin
36
Hadiah Kecil
37
Lirikan Matamu,,,,,
38
Kegalauan Dika
39
Abang Terlalu Egois
40
Hidup Normal
41
Janji Ayah dan Bunda
42
Abang Gak Bisa Menahan,,,,
43
Sang Arjuna
44
Tidak Dianggap
45
Bunda Rindu Nak,,,,
46
Mengintip
47
Menjemput Pulang
48
Pria Miskin
49
Mengemis Untuk Kembali
50
Sakitnya Fatih
51
Kemarahan Dika
52
Ospek
53
Fix Abang Cemburu!
54
Arjuna VS Dara
55
Dinda Ku
56
Dia Isteri Abang!
57
Cinta dalam Diam
58
Awal Arjuna dan Dara
59
Melon apa Pepaya?
60
Gara gara lipstik
61
Rencana Perjodohan
62
Perjodohan
63
Teman Gelut
64
Emansipasi Wanita
65
Dosen ku, Suami ku
66
Abang Ketemu Besar!
67
Butuh Penjelasan
68
Dua kepribadian
69
Salah Sasaran
70
Gaji Pertama Untuk Istri
71
Mandi Bareng
72
Kejar Kejaran
73
Buat Anak
74
Malam Menegangkan
75
Aku dan Kamu Jadi Kita
76
Mabok Perawan
77
Permintaan papa dan mama
78
Pahala Istri
79
Gaya Baru
80
Luka yang Menganga
81
Juragan Empang
82
Oh Tidak Bisa!
83
Musuh Bebuyutan
84
Gadis Ikan
85
Lelah?
86
Jadi Ini alasannya
87
Bertubi Tubi
88
Abang Bisa Apa?
89
Update Lagi
90
Perhatian Kecil
91
Masih Ada Hari Esok
92
Istri Idaman
93
Jatuh Hingga ke Dasar
94
Memulai Semuanya Dari Titik 0
95
Salah Sasaran
96
Bala Bantuan
97
Mantanmu
98
Ada yang manis tapi bukan gula
99
Abang tetep cinta
100
Semangat 45
101
Kau Yang Menabur Luka
102
Ancaman Dimas
103
Menerka Nerka
104
Abang Bikin Malu
105
Sebuah Tawaran
106
Gadis Yang Baik
107
Ngajakin Ribut
108
Sebelum Janur Kuning Melengkung
109
Bikin Nagih
110
Ngidam
111
Jurus Andalan Dinda
112
Pupus Sudah Harapan
113
Kamu Bukan Anak Kecil
114
Tegang!
115
Pecundang
116
Pesan Cinta
117
Buah Manis dari Ketulusan
118
Zara Panik
119
Dasar Ceroboh!
120
Martabat Suami
121
Keluarga Sulthann
122
Dosen Ganteng Ku
123
Langit Dan Bumi
124
Pak Dosen Nakal!
125
Singkong dan Keju
126
Ujian Dadakan
127
Abang Nyebelin!
128
Ngajak Dinner
129
Menghadapi Ibu Hamil
130
Calim (Calon Imam)
131
Kawin Lagi
132
Mamaaaaaaaaa
133
Boros Sekali
134
Abang boleh minta satu hal padamu?
135
Playboy Cap Kadal
136
Seperti Ibu Tiri Yang Jahat
137
Pulang kerumah Ibu
138
Gak Pantes!
139
Kenapa wajahmu merah begitu?
140
Sedang Berhalusinasi
141
Seblak Cinta
142
Seperti Tom dan Jerry
143
Belajar Dari Masa Lalu
144
Gadis Manis
145
Masih Punya Hati dan Harga Diri
146
Hubungan Serius
147
Suka yang Kecil daripada yang Besar
148
Bergidik Ngeri
149
Babymoon
150
Tawaran untuk Dika
151
Bintang Dilangit
152
Menikahlah Denganku
153
Akhirnya Menikah
154
Doa yang Terbaik
155
Nekad Kamu!
156
Salah Paham
157
Mendadak Nikah
158
Sah
159
Jadi Janda
160
Pondok Derita
161
Attention
162
Terkuras Habis
163
Jodoh Jodohan
164
Akalan Akalan Dika
165
Butuh Waktu Untuk Memaafkan
166
Palang Merah
167
Kenapa Dia Marah?
168
Wah Murah yah!
169
Cari Gara Gara
170
Hidangan Penutup
171
Dejavu
172
Good Wife
173
Perang Dunia Ketiga
174
Hanya sebagai pelarian
175
Dihujam Belati Tajam
176
Sebuah Kebenaran
177
Belajar Dari Kegagalan
178
Sebuah Ancaman
179
Peringatan
180
Menjaga Mama
181
Apanya Yang Besar?
182
Dua Mantu
183
Keegoisan Mama
184
Semakin Menggemaskan!
185
Are You Ready Baby?
186
Pengantin Lawas VS Baru
187
Habis Olahraga ya?
188
Jalannya Milip Pinguin
189
Mungkin Sudah Jodohnya
190
Makin Glowing
191
Kondangan Mantan
192
Ujian
193
Ada Kemajuan
194
Menikmati Masa Berdua
195
Diterima Jadi Menantu
196
Persiapan Kelahiran
197
Baby A
198
Sudah Pengalaman
199
Papa Muda
200
Anniversary
201
Honeymoon
202
Kamu Cantik Sekali
203
Sudah Berakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!