"Masuk!" begitu terdengar suara dari dalam, Bu Dewi pun langsung mebuka pintu masuk ke dalam ruangan Rio .
"Selamat siang Dokter, kalo boleh tau kenapa Dokter panggil saya?" tanya Bu Dewi yang semakin penasaran dengan raut wajah sang atasan yang seperti menahan marah, apa lagi Bu Dewi, tidak merasa melakukan kesalahan, dan semua anak buahnya juga bekerja sesuai perintah dan aturan .
Bu Dewi yang nyuruh, ini OG masuk ruanganku dan ngacak-acak isinya?" tanya Rio dengan tegas dan jari telunjuknya menunjuk ke Ody yang sedang berdiri dan menunduk.
"Oh, jadi Dokter Rio memanggil saya, karna Ody yang sedang merapihkan ruanganya," batin Bu Dewi.
"Oh, jadi begini Dokter Rio,tadi memang Pa Aarav asisten Anda meminta salah satu OG, buat membersihkan ruangan Anda, dan menyusun ulang map, buku dan barang-barang yang masih di butuhkan, serta mana barang yang sudah sekiranya tidak terlalu di butuhkan, akan dipindahkan ke gudang. Makanya untuk saat ini ruangan Anda sedikit berantakan, tapi itu sementara ko Dok, nanti akan lebih rapih dan lebih bersih." jawab Bu Dewi menjelaskan dengan sangat hati-hati.
"Ya,...kenapa bukan malam atau pagi sebelum saya datang.
"Kalo masalah itu silahkan Dokter tanya ke Pa Aarav,soalnya beliau memerintahkanya juga baru jam delapan pagi, jadi kami baru kerjaakan sekarang Dok." bela Bu Dewi.
Tak lama berselang setelah Bu Dewi memberikan penjelasanya. Aarav pun masuk ke ruangan Rio.
"Waduh ko ruangan rame sekali, kaya pasar malam ajah." celetuk Aarav dengan muka tanpa dosa.
"Nah ini biang keroknya datang," sergah Rio, Jelaskan maksud dari kekacauan ini Aarav!
Gue lagi cape dan pengin istirahat, tapi begitu masuk ke ruangan gue kaya kapal pecah, dan lagi ada nih OG,terus kapan gue bisa istirahat hah!" cecar Rio dengan nada tinggi.
"Ya slow bos, ini juga demi kenyamanan Anda kan, kalo ruangan bersih dan rapih kan enak juga buat bos istirahat." bela Aarav.
"Oh jadi selama ini ruangan gue berantakan, dan kumuh gitu?" Oceh Rio, nggak terima dengan ucapan Aarav.
"Ya ga gitu juga bos. Baper amat sih, cuma saya merasa ruangan Anda sudah terlalu banyak barang yang tidak begitu di perlukan lagi dan itu bisa buat sumpek dan debu juga bisa betah diruangan ini. Akhir-akhir ini saya liat Anda sedikit flu bos, takutnya salah satu penyebabnya dari debu, nah makanya saya memastikan ruangan ini bersih dari debu." tutur Aarav menjelas kan maksud dari perkataanya agar Rio tidak salah paham.
"Ada benarnya juga sih, memang ruanganku sudah terlalu banyak barang dan itu sudah nggak begitu di butuhin lagi, dan kalo diliat-liat sekarang sudah sedikit rapih dan makin bersih." batin Rio.
"Harus jam segini yah, kenapa nggak malam atau pagi, sebelum gue masuk si Rav?" ucap Rio, seolah Rio belum puas dengan penjelasan asistenya.
"Nah itu dia bos aku lupa, baru inget pagi, makanya langsung aku infoin Bu Dewi, tadinya biar sebelum bos masuk ruangan udah bersih, eh...taunya malah meleset, Anda masuk dan ruangan masih berantakan, hehe jangan marah." jawab Aarav sambil garuk-garuk kepala yang nggak gatal
"Ya sudah Bu Dewi kamu boleh keluar, dan buat kamu OG lanjutkan kerjaan mu, tapi dengan hati-hati, karna saya nggak suka kegaduhan. dan pastikan debu jangan berterbangan, terus juga barang-barang saya jangan sampai lecet, mahal-mahal soalnya." celoteh Rio dengan menunjuk semua barang yang dimaksud.
"Baik Pa, kami mohon maaf buat kenyamanan Dokter yang terganggu, karna adanya OG diruangan Anda. Bu Dewi kembali melanjutkan pekerjaanya yang tadi sempat tertunda .
"Nah gitu dong bos, jangan marah-marah terus, nanti cepet tua, masa belum nikah udah tua," ledek Aarav buat mencairkan suasana, yang tadi sempat tegang karena kesalah pahaman bosnya.
"Berisik banget sih! Kali ini loe boleh ajah lolos, tapi jangan harap kedepanya kamu bakal aman." beo Rio dengan menunjuk ke asistenya. Sebenernya Aarav dan Rio adalah sahabat dari kecil, mereka selalu bersama-sama dan Rio sudah menganggap Aarav adalah keluarganya juga. Meskipun mereka sebenarnya tidak ada hubungan darah. Namun karena kebaikan keluarga Rio dan Aarav pun tidak keberatan menjadi asisten pribadi teman masa kecilnya itu.
Dipojokan ody mulai melanjutkan pekerjaanya yang tertunda, dia mulai mengelap sampul buku, map dan mengsortir barang-barang mana saja yang harus dia simpan di gudang, tentunya atas petunjuk Aarav. Ody sangat hati dan pelan mengerjakan semua pekerjaanya agar tidak menimbulkan bunyi dan suara gaduh, dia melakukan semua pekerjaanya dengan sangat pelan.
***Berjalan sajah jangan berlari, karena hidup itu perjalanan, bukan perlarian***
...****************...
#Terimakasih buat yang udah mampir,jangan lupa tinggalkan jejak yah ❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 326 Episodes
Comments