Keesokan paginya, Ody biasa bangun lebih awal. Disusul dengan kedua temanya. Setelah melakukan aktifitas paginya, Amel dan Sari pun, pamit berangkat kerja.
"Mba kita kerja dulu yah, Nanti Mba ke bandara jam berapa? Kira kira kita udah pada pulang belum?" tanya Sari.
"Kayaknya Mba jalan ke bandara jam lima sore deh, soalnyakan untuk jaga-jaga takutnya ada dokumen yang harus dilengkapi, jadi untuk persiapan Mba akan berangkat lebih awal." ujar Ody menjelaskan jadwal keberangkatanya.
"Yah, kita nggak ketemu buat perpisahan dong, kalo gitu ayo berpelukan dulu kita. Buat perpisahan." ajak Amel dengan nada manja khas anak kecil.
Mereka juga tidak lupa mengabadikan momen tersebut di HP masing-masing.
Akhirnya mereka berpelukan kaya Teletubbies.
Setelah kedua temanya berangkat kerja, Ody pun melanjukan merapihkan barang yang mau dibawa. Menyiapkan semua dokumen yang mungkin saja, nanti akan dibutuhkan untuk penerbanganya .
***
Kurang lebih sembilan jam, Ody lewati perjalanan dari Osaka hingga ke Jakarta. Cukup melelah kan.
Begitu turun dari pesawat, Ody memejamkan mata dan berdoa, mengucap syukur, atas semua yang sudah Ody lewati dinegri Sakura. Ody bersiap menata kehidupan baru dinegaranya.
Dengan perasaan bahagia, Ody lanjutkan perjalanan kekampung halaman, dengan menaiki travel yang sudah menunggu kepulangan Ody. Sengaja Ody menyewa travel, biar lebih nyaman diperjalanan.
Sepanjang perjalana Ody sudah membayangkan pertemuan yang bahagia, dengan keluarganya. Satu sisi Ody juga sedih, karna kepulanganya sudah tidak akan merasakan sambutan hangat dari ayahnya .
Ody sudah mewanti-wanti sama Hendra, agar jangan membahas ayahnya dulu.Takutnya nanti malah ibu akan sedih dan sakit. Mengingat ayah belum lama meninggal, dan ibu masih sensitif, dengan perasaan yang menyinggung kepergian ayah.
Jadi sebisa mungkin, Ody dan Hendra akan menghindari dulu pembahasan menyangkut ayahnya, biar nanti kalo suasana sudah kondusif baru dia mengunjungi makam ayahnya.
Setelah melewati perjalanan darat yang lumayan menyita waktu, akhirnya Ody sampai juga dikampung halaman.Tangis bahagia tidak bisa Ody tahan lagi, setelah bertemu dengan keluarganya. Bayangkan saja lima tahun merantau kenegara orang, dan sekarang dia bisa memeluk, mencium ibu dan adiknya lagi.
"Nak, akhirnya ibu bisa bertemu lagi sama kamu, bisa memeluk lagi anak ibu ini." sambil terisak ibu memulai obrolan dengan anaknya, setelah dari pertemuan pertama ga ada obrolan hanya pelukan dan tangis bahagia.
"Iya Bu, rasanya bahagia banget Ody bisa peluk Ibu kaya gini lagi." ucap Ody, sambil memeluk ibunya dengan manja, saking kangenya kaya nggak mau lepas dari pelukan hangat Ibu .
"Sama aku emang nggak kangen yah Mba, sampe dicuekin aku dari tadi," sindir Hendra yang merasa dicuekan sama Kakanya, karna sibuk bercengkrama dengan ibu dan sodara-sodara yang lain, dia seolah terabaikan.
"Aduh...duh... Adik aku yang ganteng merajuk nih. Sinih biar Mba peluk. Mba kangen banget sama adikku yang satu ini. Kangen ....." ujar Ody sambil peluk cium adeknya kaya anak kecil.
"Udah-udah yuk masuk, Ibu udah masak loh. Pasti mbamu cape, Ndra biarin makan dulu terus istirahat." ucap ibu untuk mengakhiri drama manja majaan Ody dan Hendra .
Mereka pun masuk kerumah dan langsung menuju meja makan.
"Aduh ini sih makanan kesukaan Ody semua Bu. Ada tempe bacem, balado terong, sampe pepes tahu ada semua." Celoteh Ody mengabsen satu persatu menu yang ada dimeja makan (Sambil telapak tanganya digosok gosok seolah seperti anak kecil yang nggak sabar pengin menikmati segera makanan yang ada dihadapanya)
"Aduh bingung Bu, mau makan yang mana dulu saking banyaknya dan semuanya makanan kesukaan Ody." ujar Ody sambil garuk kepala, menandakan bahwa dia kebingungan.
"Iya, tadi Ibu sengaja masak makanan kesukaan kamu, pasti kamu kangen kan makanan kaya gini?" ucap ibu dengan senyum diwajahnya.
"Iya, kangen banget Bu, apa lagi masakan Ibu nggak ada duanya, pokoknya paling enak deh." puji Ody.
"Ehemmmm...,Mba itu tadi juga Hendra bantu masak loh." Hendra pun nampaknya nggak mau kalah memberi tau Kakanya kalo dia juga ikut berkontribusi menyiapkan hidangan lezat ala keluarga mereka .
"Oh yah?? Ko Mba kurang yakin yah? dari tampang ajah mana keliatan bau dapurnya. Paling juga kamu mah ngaku-ngaku ajah." ledek Ody. Padahal Ody tau, sebenerny Hendra anak yang tidak pernah gengsi untuk bantu-bantu ibu atau ayahnya dulu, dia mau memasak, bahkan untuk pergi ke sawah pun Hendra mah ayo ajah .
"Waduh, sembarangan biarpun cowo, saya juga jago masak loh, Mba. Iya kan Bu?" Hendra meyakinkan Ody dengan meminta bantuan pembelaan dari ibunya.
"Hehe minta dukungan ni ye." batin Ody
"Iya, udah ah jangan banyak omong ayo makan." ujar ibu melerai kedua anaknya.
merekapun menikmati makan siang dengan damai.
*sejauh apapun kamu pergi,keluarga adalah tempat kamu pulang.
...***************...
#Terimakasih buat yang sudah bekenan mampir dinovel pertamaku, jangan lupa tinggalkan jejak yah ❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 326 Episodes
Comments
Wiwi Niji
masih nyimak kak
2022-06-06
1
Author yang kece dong
Aku mampir kakak
2022-05-31
1
Indri_Iin
ko komennya sepi sih
2022-04-10
4