Keesokan harinya, Ody bangun seperti biasa, dan sebelum berangkat kerja Ody menyempatkan membantu bibi dulu, untuk menyiapkan masakan yang akan dijual. Jam enam Ody sudah siap, sambil menunggu Ipek yang akan menjemput untuk berangkat kerja bareng, Ody memanfaatkan lagi waktunya buat merapihkan barang-barang yang tidak pada tempatnya. Mereka masuk jam tujuh, karena jam delapan para sttaf yang bekerja dirumah sakit sudah masuk, maka mereka ditugaskan masuk lebih awal supaya memastikan kantor sudah rapih dan bersih, sebelum para staf datang.
Tidak lama menunggu Ody mendengar suara klakson tiga kali.
tit.....tit...... tittt...
"Yah, itu pasti Ipek, siapa lagi anak yang selalu jail, dengan tingkah-tingkahnya yang kadang Absurt." batin Ody"
"Mba Ody sudah siap belum?" teriak Ipek, seolah kurang kalo hanya dengan bunyi klakson.
Ody pun mulai keliatan keluar rumah, setelah berpamitan dengan anggota keluarganya.
"Pagi Ipek yang cantik," sapa Ody, "tapi suaranya itu loh merdu banget, kecilin dikit yah say, nggak enak ma tetangga." Ody berusaha memberi penjelasan agar jangan terlalu kenceng teriaknya.
"Hehe ya maaf, abis tadinya biar kedengeran, eh malah kebablasan volume suaranya." jawab Ipek dengan muka cengengesan.
"Yuk jalan," ajak Ody, karna hari sudah mulai siang.
"Mba Ody yang bawa motornya yah, mumpung masih pagi, jalanan belum terlalu rame biar cepet lancar bawa motornya. Capek nih Ipek, dari tadi bawa motor." ujar Ipek, supaya Ody tidak gerogi lagi ketika dijalan raya.
"Ya udah sini," Ody mengiyakan, kasian juga soalnya kalo Ipek yang bawa terus, "tapi nanti kalo pulang kamu yang bawa yah?" ucap Ody soalnya biasanya kalo jam pulang kerja, jalanan mulai padet, bahkan sering terjadi kemacetan, dan Ody masih belum percaya mengendarai motor dengan jalanan yang ramai.
"Iya gampang itu mah," jawab Ipek santai.
Sampai rumah sakit, Ody dan Ipek langsung menuju lantai dimana mereka ditugaskan, dan mulai bersiap untuk memulai pekerjaanya pagi ini.Tak lupa Ody juga menyapa teman-temannya, Ody berusaha menjalin baik komunikasi dengan teman satu teamnya. Mengingat Ody juga yang tergolong masih baru dan masih banyak memerukan arahan dari team yang lain.
Ody mulai bersih-bersih ruangan yang sudah ditugaskan dan sesuai dengan yang Bu Dewi ajarkan.
Sebelum jam delapan pekerjaan sudah selesai, untuk memastikan kebersihan dan kerapihan ruangan para petinggi rumah sakit sudah Ody selesaikan, dan dia menuju pantry buat mengerjakan kerjaan yang lain, yaitu menyiapkan minum dan mengantarkan ke Staf yang sudah mulai ada yang berdatangan dan meminta dibikinkan Ody minum .
Kerjaan Ody setelah bersih-bersih, memang membatu staff bila memerlukan bantuanya, seperti membuatkan minuman, membantu foto Coppy dan lain sebagainya.
"Ody kamu sudah selesai bersih-bersih ruangan?" tanya Bu Dewi
"Udah Bu, ini lagi bikin minuman." jawab Ody sembari menunjuk kearah cangkir yang sedang ia aduk.
"Udah biarin bikin minuman nanti Iren ajah, kamu tolong keruangan Dokter Rio, Pa Aarav barusan telpon,minta bantuan kamu." ucap Bu Dewi
"Baik bu!" jawab Ody singkat, lalu ia pun bergegas keruangan Rio.
Begitu sampai didepan pintu ruangan, Ody mengetuk pintu tiga kali
"Masuk." terdengar suara sahutan dari dalam.
Ody pun masuk, "Pagi Pa," sapa Ody dengan sopan.
"Kamu udah datang, tolong kamu bersihkan ruangan ini, dengan teliti, disetiap pojokan pastikan nggak ada debu, dan kamu susun ulang barang-barang ini, dan ini yang sudah tidak terpakai kamu masukan kedalam gudang ajah. Buat map dan buku kamu lap juga dan susun ulang yah." Ujar Aarav menjelaskan pekerjaan apa yang harus Ody selesaikan, tanpa menoleh ke Ody karna dia sendiri sibuk mengsortir mana sajah barang yang sudah tidak begitu diperlukan lagi oleh atasanya.
Aarav adalan asisten kepercayaan Dokter Rio. Asisten pribadi sekaligus sahabat dari jaman mereka masi ABG.
"Baik Pak," jawab Ody dengan suara khasnya yaitu serak-serak basah, ini yang menjadi salah satu ciri dari Ody, mempunyai suara yang kata sebagian orang se'ksi.
Aarav pun langsung menengok begitu mendengar suara sahutan yang menurut dia suaranya unik. Penasaran dengan pemilik suara tersebut, karena dia tau nggak ada OG atau pun OB sebelumnya yang memiliki suara khas seperti dia.
"Kamu OG baru?" begitu Aarav tau siapa yang ada disamping dia.
"Iya Pa, baru dua hari kerja," jawab Ody sesopan mungkin.
"Wih, akhirnya ada OG cantik juga." bantin Aarav
Memang wajah Ody yang cantik ditambah suara dia yang khas membuat kesan lain buat Aarav dipandangan pertama.
"Oh ya udah kamu pahamkan apa ajah kerjaanya, kalo bisa sebelum bos masuk ruangan kamu sudah selesai yah, takutnya dia marah-marah kalo ruanganya kamu acak-acak," Aarav menjelaskan lagi, tugas Ody supaya lebih paham.
"Baik Pa." jawab Ody paham, "Dih ko aku acak-acak, bukanya dia yang suruh," batin Ody.
Ody mulai mengelap debu-debu yang ada disetiap buka, map dan barang-barang yang ada diruangan tersebut.
"Aduh, padahal ini udah sangat bersih, tapi masih harus dilap terus, emang yah bos mah bebas nyuruh," batin Ody.
Menurut penuturan Aarav barusan, Rio beberapa hari terakhir sedikit flu, makanya ruangany dibersihkan ulang, takutnya dari ruangan ini ada debu yang bisa menyebabkan dia terkena flu.
"Suka-suka mereka lah mau nyuruh aku kerja apa yang penting aku digajih," oceh Ody yang merasa kerjaanya kali ini hanya buang-buang waktu ajah, karena memang barang diruangan ini sudah sangat bersih, dan hanya mengelap - elap ulang ajah.
***Jangan pernah tinggalkan yang terbaik, hanya untuk mengejar yang menarik****
...****************...
#Terimakasih buat yang udah mampir,jangan lupa tinggalkan jejak yah .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 326 Episodes
Comments