Karna ke asikan mengobrol, mereka pun sekarang sudah sampai dirumah Doni.
"Bismillahirrahmanirtahim, aduh dedegan nih Mba. Mudah-mudahan nggak mengalami jalan buntu dipembahasn nanti yah Ndra." Doa Ody sambil menggosok gosokan telapak tanganya untuk menghilangkan sedikit kegugupanya.
"Amit amit Mba,jangan sampe," ucap Hendra sepontan sajah.
Ody pun mengetuk pintu rumah dan mengucapkan salam.
Tok...... tok ......tok...
"Assalamualikum," Setelah beberapa kali mengucapkan salam, akhirnya suara sahutan salam terdengar dari dalam rumah.
"Walaikumsalam,"suara wanita terdengar dari dalam rumah
Ody sebenarnya gugup ,perasaanya masih belum 100% siap kalo nanti bertemu dengan Doni maupun Cindi. Gimana yah pasti nggak gampang lah buat bersikap biasa sajah apa lagi dengan orang yang sudah lama mengisi perasaanya, terlebih Doni bisa dibilang cinta pertama. Semenjak SMA mereka sudah menjalin kasih, biarpun kebanyakan gaya pacaran mereka adalah pacaran jarak jauh atau orang-orang banyak bilang LDR ( long distance relationship), tapi karena dari perhatian, dukungan yang selalu Doni berikan sudah membuat Ody merasa sangat diistimewakan. Pastinya sebelum badai orang ketiga datang.
Kembali lagi, cepat atau lambat masalahnya harus diselesaikan, dan mau tidak mau harus ada pertemuan dengan keduanya .
Bukanya makin cepat akan makin baik. itu perinsip Ody. "Hilangkan rasa gugupmu, Ody, kamu pasti bisa ko caiyooo." Lagi dan lagi suara bisikan, semangat buat dirinya sendiri.
Pintupun dibuka oleh wanita paruh baya yang masih familiar diingatan Ody, meskipun sudah lama nggak bertemu secara langsung, tapi Ody masih mengingat betul wajah ibu dari Doni.
"Eh, nak Ody yah?" dengan raut wajah sedikit kaget, bu Heni seolah belum siap dengan kedatangan tamunya yang ternyata mantan calon menantunya .
Bu Heni pun menyapa ody dan Hendra serta mempersilakan Ody untuk masuk.
"Ayoo mari masuk, mangga duduk." titah bu Heni
Ody dan Hendra mengikuti masuk kedalam rumah dan menjabat tangan serta mencium tangan bu Heni, sebagai unggah-ungguh atau kesopanan .
Merekapun duduk dengan sopan.
"Sejak kapan pulang nak Dy? Ibu malah baru tau kalo nak Ody sudah pulang." tanya bu Heni
"Saya baru pulang kemarin Bu, kebetulan tadi habis ziarah ke makam ayah, dan lewat rumah ibu jadi kami mampir." jawab Ody dengan sopan
"Oh, iya ibu sehat kan?" tanya bu Heni
"Alhamdulillah ibu sehat," jawab Ody singkat
"Alhamdulillah kalo ibu sehat, kamu yang sabar yah, ayahmu juga udah tenang disana." ucap Bu Heni menguatkan Ody.
"Sebenernya saya mampir kesini, memang ada beberapa yang ingin saya mau bahas dan tanyakan ke Mas Doni dan Cindi, Bu.
Mereka ada kan Bu?" tanya Ody, karna rumah keliatan sepi makanya Ody bertanya keberadaan mereka ada dirumah atau tidak.
"Oh kalo Doni sama Cindi nggak tinggal disini lagi, sejak menikah mereka pindah dari sini." ujar bu Heni.
"Nak Ody, ibu tinggal kedalam dulu yah mau bikin minum, masa ada tamu ga dikasih suguhan." pamit nu Heni buat kedapur
"Aduh nggak usah repot-repot Bu, Ody cuma bentar ko," jawab Ody merasa nggak enak hati kalo sampai merepotkan tuan rumah.
Ga apa-apa ini juga mau sekalian panggil papanya Doni ada dibelakang," seolah-olah bu Heni tau kalo di pembahasan selanjutnya akan membahas masalah uang Ody, sehingga harus dihadiri suaminya.
"Oh silahkan kalo gitu," ucap Ody pasrah, karena memang obrolan kali ini lebih baik dihadiri dengan papahnya Doni juga.
Bu Heni pun pergi kedapur untuk membuatkan minuman, dan memanggil suaminya, memberitahukan bahwa ada Ody datang.
"Pah, didalam ada Nak Ody kayaknya ada hal yang penting mau dibicarakan," Bu Heni mulai memberitahu suaminya
"Pasti mau membahas masalah uang ini Bu, dasar anak kamu memang yah, selalu bikin ulah." keluh Pak Joko, seolah bosen dengan ulah anaknya yang memang selalu bikin malu keluarga
"Ya udah Pa, semuanya sudah terjadi, Bu Heni pun mengcoba menenagkan suaminya. yang selalu emosi setiap membahas masalah yang Doni buat. Sekarang kita temui ajah Nak Ody dan mememinta maaf serta mencari solusi yang terbaik buat semuanya," usul bu dewi
Pak Joko dan Bu Heni pun mulai masuk ke dalam rumah dan membawakan minuman serta suguhan lainya.
Disini orang tua Doni sudah tau mengenai rumah yang dibangun Doni adalah dari patungan uang Doni dan Ody, dan mereka juga menyayangakan kelakuan Doni dengan berselingkuh dari Ody yang menyebabkan masalah yang makin runyam.
Padahal mereka juga sebenarnya menginginkan Ody sebagai.menantunya, bukan Cindi.
***Alloh menguji seseorang dititik terlemahnya, sebab dengan begitu Ia hendak menjadikan kita kuat dititik itu***
...****************...
#Terimakasih buat yang udah mampir.❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 326 Episodes
Comments
Author yang kece dong
Kak aku mampir 🤗
2022-06-01
0