Teman Yang Menghibur

Setibanya Ody dimess, dia langsung mencoba menghubungi nomor adiknya, tidak lama berselang sapaan hangat terdengar dari Hendra.

"Hallo Mba, Mba udah baca kan sms dari saya?" tanya Hendra begitu tefonya terhubung.

"Mba Ody yang kuat yah, Ayah sudah tenang sekarang." ucap Hendra lagi.

Ody tidak bisa menahan lagi air matanya, sekeras apapun dia berusaha menahan supaya tidak menangis. Tetap saja Ody hanya manusia biasa yang pasti sedih, dan kehilangan disaat orang yang paling dicintainya pergi untuk selamanya .

Sedikit terisak Ody menjawab pertanyaan dari Hendra, seolah ia ingin menujukan bahwa Ody kuat dan ikhlas.

"Iya Ndra, Mba udah baca barusan, dan Mba juga baik-baik sajah, Mba juga Insyaalloh ikhlas dengan kepergian Ayah. Kamu sendiri gimana? kamu juga sudah ikhlas kan dengan kepergian Ayah? terus Ibu juga gimana kondisinya sekarang?" tanya Ody dengan suara seraknya

"Iya Mba, Hendra ikhlas ko, dan memang harus ikhlas. Supaya Ayah juga tenang, kalo Ibu tadi sempet drop dan pingsan, tapi sekarang Ibu sudah istirahat, kayaknya sih sudah mulai menerima kenyataan kalo memang ayah sudah berpulang. Mba mau ngomong sama ibu? kalo mau nanti Hendra panggilkan." tanya Hendra.

"Alhamdulillah, kalo Ibu sudah bisa menerima. Biarkan dulu ajah Ndra, Ibu butuh istirahat pasti juga Ibu cape, dengan beberapa hari kebelakang banyak sekali kejadian buruk menimpa keluarga kita. Nanti kalo suasana sudah sedikit membaik, Mba telfon lagi. Mba titip jaga ibu yah Ndra, pokoknya mba percaya sama kamu buat awasin Ibu, supaya Ibu jangan banyak melamun, makan, dan istirahat juga tolong perhatikan yah Ndra." pesan Ody sama Hendra.

"Ok Mba, tanpa Mba minta, Hendra pasti jagain ibu," balas Hendra dengan semangat.

*Matahari mengajarkan kita bahwa setiap pertemuan yang hangat terdapat sebuah perpisahan yang indah* quotes: arif subagja*

Setelah menelefon keluarga, hati Ody pun sedikit lega. Ody lalu bersiap untuk bersih- bersih dan langsung menjalankan kewajiban sebagai seorang Muslim, dia juga memanjatkan doa untuk mendiang ayahnya.

Setelah kepergian ayahnya dan banyaknya cobaan yang Ody alamin dalam satu bulan ini. Dia berubah menjadi gadis pendiam beda dengan dulu yang ceria dan humoris.

Teman-teman Ody pun banyak mencoba menghibur. Supaya ody tidak berlarut dalam kesedihan, mereka selalu memberi semangat buat mehadapi semua cobaan.

"Ayolah,.. Mba Ody kamu harus kembali seperti dulu, mana Ody yang selalu ceria dan selalu usil dengan kami," salah satu teman mess Ody memberi semangat.

"Iya Mba Ody, kamu harus kuat. Pahlawan devisa nggak boleh lemah. Cuma sisa delapan hari lagi kan, nanti Mba bakal pulang ke Indonesia.Terus kamu jangan lupa tuh buat mulai menyusun rencana buat balas dendam sama si berengsek, Doni." oceh temen mes Ody yang lain pun tidak mau kalah, memberi bisikan semangat yang mengandung profokasi.

Ody selama kerja di negara orang tinggal dimess dan satu mess itu diisi dengan tiga orang, Ody paling lama kerja disana, teman Ody masih tergolong baru karena ada yang masih satu tahun dan dua tahun. Mereka pun sudah seperti keluarga.

Tau lah yah ketika kita merantau dan tinggal dengan orang baru, pasti mereka akan menganggap sebagai keluarga baru. Apalagi kalo mereka baik banget, udah deh sayangnya jangan diragukan lagi.

Ditambah lagi temen satu mess Ody sama sama dari Indo, jadi udah kaya satu kesatuan gitu, ketika yang satu sedih yang lain ikut sedih,yang satu disakiti semuanya ikut merasakan sakit yang sama.

*Persahabatan adalah obat untuk hati yang terluka,dan vitamin untuk jiwa yang penuh harapan*

Saking sayangnya sama Ody. Mereka juga memberika Ody ide-ide buat membalas dendam, sakit hati Ody ke Doni dan si ulet kekek Cindi. Mereka nggak rela, kalo Ody yang sudah mereka anggap kaka disakiti sama play boy kampung macam Doni.

Terlebih mereka tau banget kalo Ody setia, tidak ada lawan, dan cinta luar biasa sama Doni itulah makannya Ody selalu percaya sama Doni tanpa sedikitpun curiga bakal ditipu dan dihianati cintanya.

"Makanya janga terlalu buta yah sama cinta, rasional ajah deh kalo kita cinta sama pasangan. Kasian kan jadinya kalo kejadiannya kaya Ody. Ditinggal pas lagi sayang-sayangnya, mana ditinggal nikahnya sama sahabat masa kecilnya, nyesek."

*Jangan pernah menambatkan harapan pada orang lain.Semua orang akan berubah.Tidak ada yang menjamin besok lusa,orang yang hari ini amat kita sayang,ternyata menjadi orang yang paling kita benci.*q**uetes:tereliye