Peringatan Adelio

Beberapa hari berlalu.....

Semenjak penculikan yang terjadi pada Adelia. Adelio kembali mengerahkan anak buahnya untuk lebih berhati-hati lagi menjaga kembarannya. Dia tidak ingin sesuatu hal terulang kembali menimpa Adelia.

Ancaman dan peringatan kembali di lakukan Adelio pada perusahaan RR group. Walaupun belum sepenuhnya yakin bahwa direktur utama perusahaan RR group adalah musuh bebuyutan yang dicarinya selama ini.

Semua akan terbongkar seiring berjalannya waktu. Adelio hanya perlu terus mengulik seluruh informasi tentang direktur utama perusahaan RR group.

"Kerja bagus Ken. Terus tekan perusahaan RR group untuk mundur dari tender besar ini. Aku sangat yakin terjadi aksi kecurangan yang dilakukan perusahaan mereka. Walaupun bukti belum mengarah pada si Raka yang telah melakukan penculikan kepada Adelia. Tapi, aku tidak tinggal diam untuk terus memberikan peringatan kepadanya" ucap Adelio yang tengah duduk di kursi kebesarannya.

Sementara Kendrick berdiri di hadapannya dengan hormat, dan terhalang dengan meja kerjanya.

"Tapi tuan, langkah apa yang harus anda ambil setelah ini. Sementara tuan Zayn yang merupakan paman Raka, ingin melakukan pertemuan keluarga dengan ayah tuan. Mereka akan membicarakan lamaran antara Adelia dengan Raka" ucap Kendrick menjelaskan yang tidak sengaja mendapatkan informasi dari mata-matanya.

"APA!!!"

Adelio langsung menggebrak meja kerjanya mendengar penjelasan Kendrick.

"Sialan, dia sungguh licik, bahkan ingin kembali melamar Lia."

"Aku bahkan merahasiakan penculikan Lia dari ayah dan bunda. Dan sekarang, dia kembali membuat rencana yang menghebohkan keluarga ku, benar-benar pemain picik."

Adelio berdengus kesal sehabis menggerutu dengan kesalnya.

"Aku tidak akan membiarkan Lia jatuh di tangan si racau. Kendrick, buat pertemuan dengan si racau malam ini" ucap Adelio sambil menopang dagu.

"Baik tuan, saya akan usahakan pertemuan anda malam ini" ucap Kendrick sambil menundukkan pandangannya.

"Hemm, kau bisa keluar."

Adelio kembali melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda. Masalah dan masalah terus saja menimpa keluarganya.

Sementara keluarga besar Fino sudah kembali ke negara B kemarin sore. Berhubung perusahaan Alexander yang dipimpin oleh Malfin mengalami masalah.

Ziva beserta putrinya kembali kesepian di hunian mewahnya. Keramaian yang tercipta selama seminggu ini memberikan momen kebersamaan mereka semenjak berkumpul.

Tak tahu kapan lagi tiba waktunya mereka berkumpul seperti sedia kala. Hanya beda negara, namun mereka begitu sulit untuk saling mengunjungi.

"Assalamualaikum, aku pulang bunda" ucap Adelia mengucapkan salam sambil mencari keberadaan ibunya.

"Waalaikumsalam, bunda lagi masak di dapur sayang" ucap Ziva yang tengah mengaduk masakannya.

"Masak yang enak bunda, aku ke kamar dulu" ucap Adelia yang memilih berbelok arah menuju kamarnya.

"Iya sayang" teriak Ziva dari arah dapur.

Beberapa pelayan dan kedua chef yang di pekerjakan di kediamannya hanya mampu tersenyum menatap interaksi ibu dan anak itu. Sedangkan Bu Lastri, si kepala pelayan hanya mampu berdiri di sudut ruangan mengawasi para pelayan yang sibuk bekerja.

Mata Bu Lastri membulat sempurna melihat dua gadis bercadar yang tidak asing baginya, sedang membersihkan kaca jendela di sisi kanan teras samping.

"Kalian berdua kemari. Bersihkan bagian sini" ucap Bu Lastri sambil menunjuk kaca jendela yang belum bersih.

Kedua gadis bercadar itu adalah Rania dan Min. Rania dan Min terlebih dahulu bersikap hormat kepada orang yang cukup memiliki kendali di rumah utama ini.

Jangan berbuat kesalahan sedikit pun Rania. Buat seluruh orang-orang percaya kepadamu, bahwa kamu adalah gadis yang baik. Batin Rania menyeringai.

Rania dan Min segera membersihkan kaca jendela yang di tunjuk Bu Lastri. Aroma sedap masakan Ziva yang mengunggah selera, membuat perut Rania berbunyi dengan lancangnya.

Kryukkk

"Apa anda lapar?" tanya Min berbisik.

"Hemm, makanan tadi tidak enak. Aku tidak menghabiskannya" ucap Rania berbisik.

"Jika kalian terus berbisik-bisik, kapan selesainya."

Bu Lastri kembali menegur mereka. Karena seluruh pelayan dibiasakan untuk tidak mengobrol bersama saat menjalankan pekerjaannya.

"Setelah pekerjaan ini selesai, kalian kembali lanjutkan pekerjaan di lantai tiga" ucap Bu Lastri memperingatkan.

Rania dan Min hanya mampu mengangguk patuh dan tidak boleh membantah.

"Bu Lastri"

"Bu Lastri"

Adelia berteriak memanggil kepala pelayan.

"Iya nona, ada apa memanggil saya" ucap Bu Lastri ramah.

"Bisakah Bu Lastri membantuku?" tanya Adelia.

"Tentu nona" ucap bu Lastri tersenyum.

"Di dalam kamar mandi ada tokek besar yang sangat menakutkan. Aku jadi takut dan tak bisa mandi" ucap Adelia memelas.

Bu Lastri terlonjat kaget mendengar ucapan Adelia, sejujurnya dia sangat fobia yang namanya tokek.

"Eeh baik nona. Kalian berdua ikut dengan ku" ucap Bu Lastri yang kembali menunjuk Rania dan Min.

Rania dan Min dengan cepat menghampiri mereka.

"Ayo buruan, jangan sampai tokeknya mulai merayap ke sana sini di dalam kamar mandi...iih.. menggelikan."

Adelia meminta pertolongan kepada Bu Lastri. Sungguh dia sangat takut dan geli terhadap hewan melata itu. Andai saja, Adelio sudah ada di rumah, mungkin dia akan meminta tolong kepada kembarannya.

Gadis ini, sungguh manja. Aku tidak sabar untuk menghabisinya. Batin Rania.

Kini mereka sudah berada di dalam kamar Adelia.

"Tokeknya ada di dalam kamar mandi, tolong buang jauh-jauh" ucap Adelia yang menepi di sudut kamarnya.

"Mira, ane cepat kalian tangkap tokeknya dan segera buang jauh-jauh" ucap Bu Lastri tegas.

Rania menghembuskan nafasnya kasar memasuki kamar mandi tersebut.

"Apa tidak salah dia memanggil kita sebutan seperti itu. Bukankah anda pernah memperkenalkan nama kita di..." ucap Min yang tidak melanjutkan ucapannya.

"Aku lupa siapa nama kita dulu, kemarin aku kembali menyebut nama kita dengan asal. Aku Mira dan kamu ane, paham kan. Jadi jangan membahasnya lagi" ucap Rania.

"Baik nona Mira" ucap Min tersenyum yang mengekor di belakangnya.

"Huaaaa... tokeknya sangat besar" Min terlonjat kaget melihat tokek besar dan langsung mundur mentok di dinding.

"Mana sapu tangan dan kantong plastik Min" ucap Rania yang tengah memperhatikan tokek besar yang merayap di dalam bathtub.

"Tunggu sebentar nona" ucap Min takut dan segera menghampiri ketuanya.

Rania segera menarik sapu tangan di tangan Min. Dan mulai memasang nya.

"Seumur-umur, aku tidak pernah melakukan pekerjaan seperti ini" ucap Rania kesal yang sudah menangkap hewan melata itu.

Rania lalu memasukkan tokek besar itu kedalam kantong plastik, lalu menyodorkannya pada Min.

"Jangan nona, aku fobia dengan hewan melata itu" tolak Min cepat.

Rania dan Min bergegas keluar dari kamar mandi. Adelia dan Bu Lastri yang harap-harap cemas langsung lega melihat kedatangan mereka.

"Bagaimana, apa sudah beres?" tanya bu Lastri.

Rania hanya mengangguk hormat yang kembali berpura-pura patuh di hadapan mereka.

"Syukurlah, terima kasih banyak..."

Adelia menggantung ucapannya yang sama sekali tidak tahu nama pelayan baru itu.

"Mira dan ane nona Adelia" Bu Lastri kembali memperjelas ucapan nona mudanya.

"Oh iya, terima kasih Mira dan terima kasih ane. Kapan-kapan aku akan mentraktir kalian. Dan kita bisa mengobrol bersama di taman belakang setiap sore hari" ucap Adelia ramah.

"Saya sangat tersanjung atas ajakan nona. Kalau begitu kami permisi dulu" ucap Min yang menimpali ucapan Adelia. Lalu bergegas meninggalkan kamar itu bersama ketuanya.

"Kamu takut tokek ya" ucap Rania bercanda sambil mengulurkan tangannya yang memegang kantong plastik berisi tokek hidup.

"Ku mohon jangan nona" ucap Min dan segera berlari menuruni anak tangga.

Rania menyeringai dan segera berlari menuruni anak tangga mengejar Min.

Tanpa diduga, Rania terpeleset di atas tangga. Kantong plastik yang dipegangnya terbang di udara, hingga tokek di dalamnya ikut mengudara dan pas terjatuh mengenai jas mahal seseorang.

"Siapa yang melakukan ini" teriak seseorang yang menggelegar di bawah tangga.

Rania hanya mampu terlonjat kaget memegangi kakinya.

Bersambung.......

Jangan lupa dukungannya teman-teman 🙏🙏🙏

Mohon maaf yang sebesar-besarnya, jika author banyak kesalahan selama menemani hari-hari teman semua🙏🙏🙏

Mengingat bulan puasa sebentar lagi akan dilaksanakan, author mau ucapin Selamat Menyambut Bulan Suci Ramadhan 1443 H🙏🙏🙏

Semoga kita semua tetap dalam lindungan Allah SWT, aamiin 🤲

Terpopuler

Comments

Mardi Anah

Mardi Anah

semoga Adelia dan Rania bisa bersahabat baik

2022-05-29

1

Fatma

Fatma

tokek, lucu juga😂

2022-04-13

0

Happyy

Happyy

💖💖

2022-04-03

0

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan Tokoh
2 Awal Mula
3 Ketua
4 Kesayangan keluarga Alexander
5 Percobaan Pembunuhan
6 Kau Bukan Tandinganku
7 Malfin Alexander
8 Kedatangan keluarga Fino
9 Pesta Barbeque
10 Penyusup
11 Interogasi
12 Tawanan
13 Keberangkatan Adelia
14 Bolpoin
15 Pengumuman Penting
16 Tak bisa diampuni
17 Musuh
18 Mencari Adelia
19 Menyelamatkan Adelia
20 Peringatan Adelio
21 Lamaran silih berganti
22 Tusukan
23 Bertanggung jawab
24 Kabur
25 Ketangkap basah
26 Identitas Rania
27 Lamaran
28 Kamulah pemenangnya
29 Acara Ijab kabul
30 Sah
31 Pengantin baru
32 Jangan katakan itu
33 Ancaman
34 Pura-pura habis Malam 1
35 Siasat Licik Rania
36 Lia Kecelakaan!
37 Kau pelakunya
38 Tahap awal
39 Malfin ikut bertindak
40 Promosi Dulu
41 Aku tak butuh kata maaf
42 Perdebatan ayah dan anak
43 Merasa lega
44 Keterpurukan Rania
45 Sambutan untuk Adelia
46 Ayo kita akhiri pernikahan ini
47 Siasat licik Zayn
48 Maaf
49 Kau harus membayarnya
50 Lunas
51 Kalian tidak boleh bercerai
52 Balasan untuk mu
53 Ini pasti ulah Adelia
54 Menjadi boneka mainanku
55 Musuh tetap saja Musuh
56 Serangkaian acara Adelia
57 Pernikahan Adelia dan Malfin
58 Aku tak peduli dengannya
59 Masalah ini membuatku pusing
60 Terbongkarnya rahasia selama bertahun-tahun
61 Demi Bunda dan Adelia
62 Tunggu kedatangan ku gadis gila
63 Kota Zoyo
64 Pertemuan tak terduga
65 Tetap berada di sampingku
66 Penggoda Sesungguhnya
67 Hamil?
68 Rahasia
69 Aku meragukan kehamilan mu
70 Terpesona
71 Aku menginginkan mu
72 Syarat Malfin untuk Adelia
73 Masakan Rania
74 Terbongkarnya kehamilan Rania
75 Pelukan hangat untukmu
76 Tuan bau
77 Sakit
78 Jangan mimpi kau!
79 Tagihan Malfin untuk Adelia
80 Tak sesuai ekspektasi
81 Dia wanitaku!
82 Cemburu!
83 Canggung
84 Aku tidak ingin istriku terluka!
85 Pertengkaran Adelia dan Malfin
86 Ngidam
87 Visual Pemain
88 Kau mengandung anakku!
89 Kejutan untuk Malfin
90 Menjemput Mertua
91 Rumah untukmu
92 RANIA!!!
93 Saling Memaafkan
94 Baby twins
95 Akhir Bahagia
96 Promosi Novel ( Hot Daddy And Miss Mafia )
97 Promosi Novel Baru ( Pengantin Pengganti Tuan Arogan )
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Pengenalan Tokoh
2
Awal Mula
3
Ketua
4
Kesayangan keluarga Alexander
5
Percobaan Pembunuhan
6
Kau Bukan Tandinganku
7
Malfin Alexander
8
Kedatangan keluarga Fino
9
Pesta Barbeque
10
Penyusup
11
Interogasi
12
Tawanan
13
Keberangkatan Adelia
14
Bolpoin
15
Pengumuman Penting
16
Tak bisa diampuni
17
Musuh
18
Mencari Adelia
19
Menyelamatkan Adelia
20
Peringatan Adelio
21
Lamaran silih berganti
22
Tusukan
23
Bertanggung jawab
24
Kabur
25
Ketangkap basah
26
Identitas Rania
27
Lamaran
28
Kamulah pemenangnya
29
Acara Ijab kabul
30
Sah
31
Pengantin baru
32
Jangan katakan itu
33
Ancaman
34
Pura-pura habis Malam 1
35
Siasat Licik Rania
36
Lia Kecelakaan!
37
Kau pelakunya
38
Tahap awal
39
Malfin ikut bertindak
40
Promosi Dulu
41
Aku tak butuh kata maaf
42
Perdebatan ayah dan anak
43
Merasa lega
44
Keterpurukan Rania
45
Sambutan untuk Adelia
46
Ayo kita akhiri pernikahan ini
47
Siasat licik Zayn
48
Maaf
49
Kau harus membayarnya
50
Lunas
51
Kalian tidak boleh bercerai
52
Balasan untuk mu
53
Ini pasti ulah Adelia
54
Menjadi boneka mainanku
55
Musuh tetap saja Musuh
56
Serangkaian acara Adelia
57
Pernikahan Adelia dan Malfin
58
Aku tak peduli dengannya
59
Masalah ini membuatku pusing
60
Terbongkarnya rahasia selama bertahun-tahun
61
Demi Bunda dan Adelia
62
Tunggu kedatangan ku gadis gila
63
Kota Zoyo
64
Pertemuan tak terduga
65
Tetap berada di sampingku
66
Penggoda Sesungguhnya
67
Hamil?
68
Rahasia
69
Aku meragukan kehamilan mu
70
Terpesona
71
Aku menginginkan mu
72
Syarat Malfin untuk Adelia
73
Masakan Rania
74
Terbongkarnya kehamilan Rania
75
Pelukan hangat untukmu
76
Tuan bau
77
Sakit
78
Jangan mimpi kau!
79
Tagihan Malfin untuk Adelia
80
Tak sesuai ekspektasi
81
Dia wanitaku!
82
Cemburu!
83
Canggung
84
Aku tidak ingin istriku terluka!
85
Pertengkaran Adelia dan Malfin
86
Ngidam
87
Visual Pemain
88
Kau mengandung anakku!
89
Kejutan untuk Malfin
90
Menjemput Mertua
91
Rumah untukmu
92
RANIA!!!
93
Saling Memaafkan
94
Baby twins
95
Akhir Bahagia
96
Promosi Novel ( Hot Daddy And Miss Mafia )
97
Promosi Novel Baru ( Pengantin Pengganti Tuan Arogan )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!