Adelio dan Malfin kembali dipertemukan di dalam hutan belantara.
"Apa kau menemukan jejak Adelia?" tanya Adelio dengan tegas.
Malfin hanya menggeleng tanpa buka suara.
Arrgghhh
Adelio dengan kesal meninju pohon Pinus di hadapannya.
"Takkan ku ampuni orang yang sudah menculik Adelia" ucap Adelio murka.
"Lanjutkan kembali pencarian, tak ada yang boleh beristirahat" ucap Adelio dengan suara lantang yang terdengar memaksakan kehendaknya.
Malfin memilih berjalan lebih dulu yang bergerak sebagai penunjuk jalan. Kemudian diikuti Adelio dan lainnya.
"Apa kau tidak mendengar suara air terjun?" tanya Malfin yang memilih menghentikan langkahnya.
"Hemm, aku mendengarnya" ucap Adelio acuh.
"Kita akan segera menemukan Adelia" ucap Malfin yakin.
Adelio tak menggubris ucapan Malfin, dia memilih melanjutkan perjalanannya bersama anak buahnya. Malfin hanya menghembuskan nafasnya dengan kasar melihat sikap Adelio.
Sementara Kendrick dan anak buahnya, mulai mendekati bangunan tua itu.
Bugh
Sekali pukulan keras membuat salah satu penjaga bangunan tua tampak tak berdaya. Kendrick segera mengamankan orang itu. Bangunan tua yang mirip dengan Villa tampak kokoh di dalam hutan belantara.
Bangunan tersebut merupakan markas kelompok mafia The XXX. Anak buah Kendrick juga bergerak cepat menghajar satu persatu penjaga bangunan tua itu.
Kendrick memberi kode kepada anak buahnya lewat ekor matanya untuk melancarkan aksinya.
"Siapa kalian...." ucap lelaki berbadan kekar yang mulai menghadang Kendrick.
Dor
Satu tembakan kembali di luncurkan Kendrick.
Hiyaaa....
Seluruh kelompok the xxx mulai berlarian menuruni anak tangga untuk menyerang Kendrick.
Dor
Dor
Dor
Terjadi baku tembak antara Kendrick bersama anak buahnya dengan anggota The XXX. Suara tembakan mulai menggema di tempat tersebut. Membuat Adelio dan Malfin mampu mendengar dengan jelas suara tembakan tersebut.
Adelio dan Malfin langsung berlarian menuju sumber suara tembakan tersebut diikuti oleh anak buahnya.
Dor
Dor
Dor
Hanya sekali tembakan, Adelio mampu melumpuhkan beberapa penjaga yang berada di lantai dua bangunan tua itu hingga berjatuhan dari atas bangunan.
"Ketua" gumam Kendrick.
Adelio dan Malfin mulai melawan para anggota The XXX dengan brutal. Sehingga terjadilah pertarungan hebat di tempat tersebut.
"Temukan Adelia cepat, biar aku yang melawan mereka" ucap Adelio dingin kepada Malfin.
Malfin mengangguk dan segera berlari menyusuri setiap ruangan bangunan tua tersebut.
"Adelia, aku datang untuk menyelamatkan mu" teriak Malfin sambil memeriksa satu persatu kamar tersebut untuk mencari keberadaan Adelia.
Tampak segerombolan anggota The XXX berlarian menyerang Malfin.
Malfin dengan cepat menembaki mereka hingga tewas. Kemudian Malfin kembali menyusuri setiap ruangan mencari keberadaan Adelia.
Sementara Kendrick masih melakukan duel dengan wakil ketua The XXX tanpa menggunakan senjata. Pukulan, tendangan dilayangkan keduanya. Tampak keduanya sudah babak belur yang sama-sama masih saling menyerang.
"Kamu tidak akan menemukan gadis bercadar itu selamat" ucapnya dengan seringai licik diwajahnya.
"Takkan kubiarkan kau tetap bernyawa di dunia ini" ucap Kendrick marah dan langsung melayangkan tendangan keras di bagian perut wakil ketua the xxx.
Wakil ketua the xxx langsung tersungkur di tanah sambil menyemburkan darah segar yang keluar dari mulutnya.
"Bedebah sialan!" ucapnya sambil menodongkan pistolnya ke arah Kendrick.
Kendrick tanpa kenal takut sama sekali tak bergerak di tempatnya.
Dor
Sebuah bidikan yang tepat sasaran, timah panas langsung bersarang di jantung wakil ketua the xxx.
Dor
Dor
Tembakan membabi buta terus dilancarkan oleh seseorang yang belum terlihat batang hidungnya pada orang yang sudah tak bernyawa lagi.
Kendrick tersenyum tipis, saat melihat dengan jelas siapa dalang penembak jitu terbaik di negeri ini.
"Ketua"
Ya dia adalah ketua The Lion X si penembak jitu yang mampu membidik sasarannya dengan tepat. Kejam, berdarah dingin dan mampu menghancurkan siapa pun yang berani mengusik keluarganya.
"Geledah orang itu, siapa tahu dia menyembunyikan sesuatu" ucap Adelio dingin.
Kendrick segera berjongkok menggeledah tubuh yang sudah tidak bernyawa dan berlumuran darah itu. Dan benar dugaan ketuanya, sebuah ponsel dan kunci kecil beserta gemboknya terdapat di saku celananya.
Sedangkan Malfin masih berusaha mencari keberadaan Adelia di bangunan itu dan tak kunjung di temukan.
"Adelia"
"Adelia!"
Lagi-lagi Malfin berteriak memanggil nama Adelia.
"Saya belum menemukannya tuan" ucap anak buahnya.
"Terus cari, Adelia masih berada di sekitar sini"ucap Malfin yakin.
"Kami sudah memeriksanya tuan, nihil keberadaan nona Adelia" ucap anak buahnya.
Malfin hanya mampu mengusap wajahnya dengan gusar yang tak kunjung menemukan Adelia. Sedangkan Adelio dan Kendrick sedang menuruni anak tangga yang terletak di belakang gedung tua. Mereka menyusuri ruangan bawah tanah yang tampak gelap gulita menggunakan senter kepala.
Saat berada di ujung tangga, Adelio dan Kendrick mampu menyaksikan sebuah pintu yang tertutup rapat yang terbuat dari besi dan baja yang sudah karatan.
"Cepat buka pintunya Kendrick" ucap Adelio tak sabaran.
"Baik tuan." Kendrick selalu saja patuh kepada ketuanya.
"Adelia, tenang di dalam sana, kakak sudah datang untuk menyelamatkan mu" ucap Adelio.
Cukup lama Kendrick berkutat dengan kunci dan gembok berkarat itu, yang membuat darah ketuanya kembali mendidih.
"Minggir, sepertinya kamu tak becus" ucap Adelio kesal.
Adelio mendorong kesal tubuh bawahnya. Sekarang giliran dia yang akan membuka gembok pintu tersebut.
"Sial, mengapa seperti ini" ucap Adelio kesal.
"Kamu saja yang membukanya Kendrick. Jika tak berhasil, maka aku sendiri yang akan membuang mu kelaut" ucap Adelio dengan tatapan tajam.
Terdengar suara langkah kaki yang menuruni anak tangga tersebut. Adelio tampak acuh melihat kedatangan orang tersebut.
"Biar aku yang membukanya" ucap orang itu yang berdiri di ujung tangga.
Kendrick segera mengalihkan pandangannya dan langsung mengangguk setuju.
Rupanya orang itu adalah Malfin. Tidak kurang dari lima menit, Malfin berhasil membuka pintu ruangan tersebut. Kendrick bernafas lega, karena tidak sengaja ditolong oleh Malfin.
Adelio segera menyelonong masuk, hingga membuat Malfin terbentur di daun pintu tersebut. Malfin sedikit kesal memegangi jidatnya yang kejedot pintu.
Adelio mengepalkan tangannya melihat kondisi kembarannya tergeletak di tanah. Terdapat tulang belulang, yang diyakini rangka manusia tergeletak di sudut ruangan tersebut.
"Adelia" Malfin kembali memanggil nama Adelia.
Adelio dengan cepat menghampiri kembarannya dan langsung mengangkat tubuh kembarannya lalu menggendongnya keluar dari ruangan bawah tanah.
"Biar aku yang menggendong Adelia" tawar Malfin.
"Tak perlu, aku bisa sendiri. Jangan coba-coba mengambil kesempatan dari Lia. Kamu tidak memiliki hak untuk itu" ucap Adelio dingin. Kemudian kembali menaiki puluhan anak tangga.
Malfin hanya mampu diam, yang jelas ia sedikit lega bisa menemukan Adelia.
Mulai sekarang, aku berjanji akan terus menjaga mu Adelia. Tidak ada yang boleh menyakiti mu lagi. Batin Malfin.
"Terima kasih tuan, kamu menjadi penyelamat kami" bisik Kendrick.
"Apa maksudmu, aku tidak menyelamatkan mu. Aku kesini untuk menyelamatkan Adelia" ucap Malfin dan segera mengikuti langkah kaki Adelio.
Kendrick hanya mampu mengusap rambutnya kebelakang. Dan segera menyusul mereka.
Bersambung.....
Jangan lupa dukungannya teman-teman 🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Mardi Anah
Oh senangnya punya kakak dan sepupu yg bertanggung jawab
2022-05-29
0
Happyy
👊👊👊
2022-04-03
0
Neng Sari
adelio,malfin,kendrick cwo" keren..ank" sang mntan mafia..keren bgd cerita y,,jd tringt sm kisah y Darren m ziva,,Milan m Fino
2022-04-01
0