Perjalanan yang memakan waktu hingga 30 menit, akhirnya Adelio tiba di kediamannya. Kendrick bergegas keluar dari mobil untuk membukakan pintu ketuanya.
"Apa mata-mata mu sudah tiba di titik lokasi" ucap Adelio dingin yang masih betah duduk di kursi belakang.
"Sudah tuan, anda bisa memastikannya melalui tablet pintar anda" ucap Kendrick.
Adelio mulai menyalakan tablet pintar nya untuk memastikan situasi dan kondisi dari lokasi yang dia pantau.
"Pastikan kembaran ku tetap dalam pengawasan mu. Jangan lengah, bisa saja musuh-musuh ku mengincar kembaran ku atau bahkan mulai ikut menyusulnya ke lokasi tersebut" ucap Adelio dingin yang masih setia menatap layar tabletnya.
"Jangan khawatir tuan, saya pastikan nona Adelia tetap aman. Saat ini, rombongan nona Adelia baru saja tiba di desa terpencil itu, salah satu anak buah anda mulai memantaunya menggunakan drone yang bisa di hubungkan langsung melalui tablet pintar anda tuan" ucap Kendrick menyakinkan Adelio.
"Hemm, aku begitu mempercayaimu untuk terus menjaga kembaran ku" ucap Adelio sambil melirik ke arah Kendrick.
Kendrick hanya mengangguk mendengar ucapan Adelio. Kemudian Adelio bergegas turun dari mobilnya.
"Aku tugaskan kau untuk menyusul kembaran ku. Aku tidak bisa memastikannya baik-baik saja jika hanya melihat rekaman video tadi. Lia berlian yang begitu berharga dan sangat dijaga dalam keluarga kami. Aku tidak bisa tenang tanpa memastikannya langsung oleh orang kepercayaan ku seperti dirimu" ucap Adelio sambil memegang kedua pundak Kendrick.
"Baik tuan, saya akan menjalankan tugas anda dengan baik. Saya berjanji akan terus setia dan mengabdikan seluruh sisa hidupku kepada keluarga tuan Adelio. Saya akan melindungi dan menjaga nona Adelia sampai kapan pun" ucap Kendrick bersungguh-sungguh.
Tanpa mereka sadari, seseorang mendengar setiap pembicaraan mereka.
"Jangan berkata seperti itu, kau bagian dari keluarga kami. Aku sudah menganggap mu seperti saudara ku sendiri Kendrick" ucap Adelio sambil menepuk pundak Kendrick.
Kendrick hanya mampu menundukkan pandangannya mendengar ucapan ketuanya. Sementara orang yang masih setia mendengar pembicaraannya masih berdiri di tempatnya.
Adelio kembali menepuk pundaknya lalu melenggang pergi memasuki kediamannya. Kendrick mulai mengalihkan pandangannya ke arah ketuanya.
Namun seseorang yang sempat mendengar pembicaraannya mulai muncul di hadapannya. Kendrick sempat terkejut melihat kedatangan orang tersebut, kemudian memilih untuk masuk ke dalam mobil
"Kau ingin menyusul Adelia?" ucap seseorang yang menghentikan Kendrick.
Kendrick menutup kembali pintu mobilnya, lalu berbalik badan menatap orang tersebut.
"Maaf tuan Malfin, saya tak berani menjawab pertanyaan anda" ucap Kendrick lalu bergegas masuk ke dalam mobilnya.
Malfin mengepalkan tangannya mendengar jawaban Kendrick. Entah mengapa, dia menjadi kesal kepada Kendrick. Malfin memilih berjalan ke teras samping untuk menemui adiknya.
Terdengar suara ocehan gadis membuat sosok Adelio menghentikan langkahnya. Adelio mengalihkan pandangannya kearah kedua gadis bercadar yang sedang berkeliaran di halaman rumah utama.
"Apa yang kalian lakukan di sini! ini bukan tempat untuk berkeliaran pelayan seperti kalian"ucap Adelio dingin.
Seketika kedua gadis bercadar itu menghentikan langkahnya, lalu berbalik badan ke arah sang tuan rumah.
Rupanya si gadis penyusup.
Pemuda ini.
Salah satu gadis bercadar mengepalkan tangannya melihat Adelio.
"Maaf tuan, kami tak sengaja lewat di sekitaran sini" ucap salah satu gadis bercadar itu.
"Apa yang kau katakan min"
"Tuan put...."
"Jangan pernah memanggilku sebutan itu lagi min!"
"Mengapa kalian hanya berbisik-bisik, cepat tinggalkan tempat ini!" ucap Adelio dengan tatapan tajam.
"Baik tuan" ucap Min cepat, lalu segera membawa majikannya menjauh.
Awas kamu, takkan ku biarkan hidup mu tenang. Batin Rania.
Adelio kembali melangkahkan kakinya memasuki pintu utama dan langsung di sambut hangat oleh kepala pelayan.
Sementara Rania dan Min kembali di hadang oleh para pelayan senior yang di tempatkan di rumah utama.
"Sedang apa kalian di tempat ini, cepat pergi. Kalian bisa dapat masalah jika masih berada di tempat ini" ucap Pelayan senior.
"Kami salah jalan, terima kasih sudah mengingatkan kami" ucap Min.
"Apa kalian bisa membantuku memasuki rumah utama" ucap Rania dengan tegas.
Ketiga pelayan senior hanya tersenyum menatap Rania.
"Kamu bicara apa.... ha ha ha"
Ketiga pelayan senior menertawai Rania. Sedangkan Rania berdengus kesal melihat tingkah mereka.
"Tidak, maksudku aku ingin seperti kalian, bisa bekerja di rumah utama" ucap Rania berbasa-basi.
Seketika tawa mereka terhenti, Min geleng-geleng kepala menatap majikannya untuk tidak mengikuti jejak mereka.
"Kamu bersungguh-sungguh gadis bercadar?" ucap pelayan senior dengan tatapan mengintimidasi.
Rania mengangguk cepat dengan seringai licik diwajahnya. Min memegang tangan majikannya untuk tidak melakukan hal tersebut.
"Ikut denganku"
Rania tersenyum sinis dibalik cadarnya, lalu mengikuti langkah kaki pelayan senior tersebut.
Tuan putri, apa yang kamu lakukan. Kita bisa saja mendapat masalah. Batin Min.
Permainan akan segera dimulai. Batin Rania.
🍁🍁🍁🍁🍁
Sementara di tempat lain.....
Rombongan Adelia sudah tiba di desa terpencil tepat pukul 18.00 waktu setempat. Adelia bersama yang lainnya di sambut hangat oleh kepala desa dan warga sekitar.
Adelia dan rekannya akan menempati salah satu rumah warga yang sudah lama tidak ditinggali. Sementara rekan yang lainnya menempati salah satu rumah sewa warga sekitar.
Adelia baru saja habis menunaikan sholat isya. Adelia masih betah duduk di atas sajadahnya dan kembali teringat dengan keluarganya.
"Bunda pasti mengkhawatirkan ku, semenjak sampai di desa terpencil ini, aku belum bisa mengabari bunda. Sinyal di desa ini sangat tidak mendukung. Apa yang harus aku lakukan" ucap Adelia sambil menopang dagu.
"Adelia, apa kamu sudah selesai beribadah?" teriak Reva dari luar.
"Ya, ada apa Reva" ucap Adelia dari dalam kamarnya, lalu bergegas membereskan peralatan sholatnya.
"Pak kades menggelar jamuan makan malam untuk para rekan medis seperti kita. Teman-teman yang lain mulai bersiap-siap ke rumah pak kades. Ayo buruan siap-siap cantik" ucap Reva tersenyum.
"Apa kamu sudah mengabari orang tua mu?" tanya Adelia.
"Nggak, orang tuaku berada di luar negeri dan sama sekali tak memperdulikan ku, untuk apa aku menghubungi nya" ucap Reva sambil berdengus kesal.
"Bisakah kamu membantuku mencari sinyal, aku akan ikut bersamamu asalkan kamu membantuku" ucap Adelia tersenyum.
"Oke...oke cantik. Andai saja aku seorang lelaki, pasti aku sudah jatuh cinta kepada mu Adelia. Kemanapun kamu akan mencari sinyal, aku akan setia bersama mu" ucap Reva tersenyum.
Adelia hanya tersenyum mendengar ocehan Reva yang tengah memakai hijab+cadarnya.
Kini mereka mulai berjalan bersama-sama mencari sinyal terlebih dahulu sebelum ke rumah pak kades.
"Mereka jahat banget sudah ninggalin kita. Padahal jalanan di desa ini sangat gelap, bagaimana kalau kita diculik atau..." ucap Reva kesal.
"Sudah, kita masih memiliki senter sebagai penerangan jalan bukan. Jangan berpikir aneh-aneh" potong Adelia.
Tampak tanaman mulai bergerak-gerak. Ranting kayu mulai terdengar patah yang berjatuhan di tanah. Angin berhembus kencang membelai pepohonan rindang.
"Aku jadi takut Adelia" ucap Reva dengan bulu kuduk berdiri.
"Jangan takut, sebentar lagi kita sampai" ucap Adelia menenangkan Reva.
Maafin Adelia bunda, Adelia tidak bisa menghubungi bunda hingga detik ini. Batin Adelia.
Brukk
Secepat kilat seseorang memukul kepala belakang Reva hingga membuat Reva tak sadarkan diri.
"Reva" teriak Adelia.
Adelia terlonjat kaget melihat segerombolan orang berpakaian ninja sudah menghadangnya.
"Bawa gadis ini ke markas" ucap salah satu dari mereka.
"Siapa kalian!" teriak Adelia.
"Kami musuhmu gadis kecil".
Musuh, bolpoin ku! Astaga aku melupakannya. Batin Adelia.
Adelia mulai waspada untuk melawan mereka. Namun diluar dugaan, seseorang kembali memukul kepala belakang Adelia hingga membuatnya jatuh pingsan. Salah satu lelaki berpakaian ninja mulai menggendong Adelia dan membawanya meninggalkan tempat tersebut. Secepat kilat, segerombolan berpakaian ninja itu meninggalkan tempat tersebut yang sama sekali tak meninggalkan jejak sedikit pun.
Bersambung.....
Jangan lupa dukungannya teman-teman 🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Dewi
lanjut thor 🤗
2022-04-01
0
Fatma
lanjut
2022-04-01
0
Happyy
💪🏼💪🏼💪🏼💪🏼
2022-03-29
1