Malfin Alexander

Sebuah mansion mewah dengan tiga lantai dan banyaknya pria bertubuh kekar tampak melakukan penjagaan di pekarangan mansion. Penjagaan yang super ketat juga terjadi di gerbang utama, tak seorang pun berani masuk ke dalam mansion mewah tersebut sebelum mendapatkan pemeriksaan, kecuali keluarga atau kerabat dekat dari pemilik mansion mewah tersebut.

Terlihat para pekerja begitu giat melakukan pekerjaannya. Di dalam mansion para pelayan wanita beserta chef profesional mulai sibuk menyiapkan sarapan untuk si tuan rumah.

Tampak wanita paruh baya yang masih terlihat cantik dengan balutan muslimah berjalan menuju lift dalam hunian mewahnya, dua sosok pelayan wanita kembali menghampirinya.

"Apa packingan barang-barang yang kemarin telah kalian selesaikan?" ucap wanita paruh baya itu yang memperjelas kepada pelayanannya.

"Sudah nyonya, hanya saja... kami tak berani menyentuh barang-barang tuan muda" ucap pelayan wanita itu dengan penuh hormat.

"Ooh, Ya sudah, kalian lanjutkan kembali pekerjaan kalian" ucap Wanita paruh baya itu.

"Baik nyonya" ucap pelayan wanita itu lalu undur diri.

Wanita paruh baya itu kemudian masuk ke dalam lift yang akan membawanya ke lantai tiga. Tampak foto dan lukisan berukuran besar berjejer rapi di dinding tembok pada lantai yang dia tuju.

"Aku tak menyangka foto masa kecil anak-anak ku masih memenuhi dinding ini. Aku pikir pelayan wanita sudah memindahkannya" ucap wanita paruh baya itu sambil tersenyum.

"Pagi mom" ucap seorang pemuda dan langsung mencium pipi kanannya.

"Pagi sayang" ucap wanita paruh baya itu dengan penuh kasih sayang.

"Mama pasti mau bangunin kak Malfin ya?" ucap pemuda itu.

"Kok tau sih yang akan mama lakuin, mama tak tahu pukul berapa kakakmu tiba di rumah. Mama agak kasian jika membangunkannya secepat ini. Terus, ngapain kamu di sini?" ucap wanita paruh baya itu dengan senyuman menghiasi bibirnya.

"Morgan, mau ambil berkas yang sempat papa titipkan pada kak Malfin ma" ucap pemuda itu yang bernama Morgan.

"Kalau begitu kita sama-sama ke kamar kakak kamu" ucap wanita paruh baya itu sambil menarik tangannya.

"Tak perlu ma, biar Morgan yang bangunin kakak. Sebaiknya mama temui saja papa, sempat papa butuh bantuan mama" ucap Morgan tersenyum.

"Baiklah, mama ke bawah dulu" ucap wanita paruh baya itu.

Morgan hanya mengangguk, lalu segera berjalan menuju kamar kakaknya.

Wanita paruh baya itu adalah Milan dan pemuda yang baru saja diajaknya bicara adalah putra bungsunya, dan kalian pasti tahu bahwa dia adalah Morgan Alexander.

Aroma parfum maskulin tampak menyeruak di indera penciuman dalam sebuah kamar yang begitu mewah dan super bersih. Morgan dengan hati-hati membuka pintu kamar yang tidak di kunci itu, lalu menyelonong masuk.

"Mengapa kebiasaan buruk mu belum juga hilang Gan" ucap suara bariton seseorang yang tengah menatap intens Morgan.

"Maaf, aku lagi buru-buru. Aku pikir kakakku belum bangun" ucap Morgan cengengesan, lalu segera mengambil berkas di atas meja. Kemudian segera keluar dari kamar tersebut.

Pemuda yang dipanggil kakak adalah Malfin Alexander, putra tertua dari pasangan Fino Alexander dan Milan Anastasia. Malfin mengerutkan keningnya melihat tingkah laku adiknya yang terlihat buru-buru keluar dari kamarnya.

Malfin memilih berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Tak butuh lama, Malfin keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di pinggangnya. Pemuda itu terlihat segar dan selalu saja memancarkan pesona ketampanan yang tiada tara, tampan, berkharisma yang selalu saja digilai oleh gadis-gadis di luaran sana.

Malfin melangkahkan kakinya memasuki ruang ganti, Malfin mulai memilih setelan jas yang cocok untuknya, lalu segera memakainya.

Malfin tipikal pria yang cinta kebersihan dan tak suka barang-barang nya di sentuh oleh orang lain termasuk adiknya sendiri. Namun, ia pun terkadang memaklumi sikap adiknya yang terkadang ceroboh, karena Malfin begitu menyayanginya.

Sikapnya yang dingin, arogan dan tak mudah bergaul dengan siapapun. Sehingga sosok Malfin begitu disegani oleh seluruh pekerja dikediaman orang tuanya. Namun sikapnya terkadang menjadi hangat dengan orang-orang terdekatnya.

"Terhitung esok lusa paman Darren akan mengadakan pesta di kediamannya. Apa mama dan papa sudah melakukan persiapan untuk keberangkatannya ke negara A. Astaga, aku bahkan tidak sempat kepikiran akan mengunjungi paman. Sungguh aktivitas ku akhir-akhir ini membuatku sangat sibuk dan sedikit pelupa" ucap Malfin sambil merapikan tatanan rambutnya.

Malfin kembali menyambar ponselnya untuk menghubungi seseorang.

"Aku akan berangkat 15 menit lagi, urus semuanya Niko" ucap Malfin yang sedang menghubungi bawahannya.

"Siap tuan" ucap seseorang di ujung telepon.

Malfin mengakhiri panggilannya, kemudian melangkahkan kakinya keluar dari kamarnya.

Para pelayan wanita yang berpapasan dengannya hanya mampu menundukkan pandangannya dan sama sekali tak berani untuk menatapnya sesaat.

Malfin memasuki lift kaca yang transparan dalam kediamannya. Ia mampu menyaksikan para pelayan yang begitu sibuk bekerja di kediaman orang tuanya.

Keluarganya sudah berkumpul di meja makan, Malfin segera melangkahkan kakinya menghampiri mereka.

"Pagi ma, pa" ucap Malfin yang menyapa kedua orang tuanya.

Papa nya hanya mampu menaikkan alisnya sebagai sapaan akrabnya.

"Pagi nak, ayo duduk. Mama akan siapkan sarapan spesial untuk anak tertua mama" ucap Milan tersenyum.

Morgan hanya mampu tergelak tawa mendengar ucapan mamanya. Sedangkan Malfin melirik tajam adiknya.

Morgan dengan cepat menaikkan salah satu tangannya, bahwa dia tidak melakukan apa-apa. Dia tidak ingin kena marah oleh kakaknya, bisa-bisa pekerjaannya tak kunjung usai.

Mereka mulai menikmati sarapannya tanpa adanya obrolan. Setelah selesai sarapan bersama, mereka kembali berjalan bersama-sama menuju pintu utama. Milan selalu mengantar mereka hingga di pintu utama.

"Papa akan memboyong kalian semua ke negara A. Persiapannya benar-benar selesai, nanti malam kita akan berangkat ke negara A" ucap Fino tersenyum yang sedang merangkul Milan.

"Aku pikir esok lusa pa, soalnya nanti malam aku ada janji dengan klien ku" ucap Malfin.

"Terserah kamu saja, papa sudah menyiapkan keberangkatan kita nanti malam" ucap Fino.

"Baiklah pa, setelah acara pertemuan ku selesai, aku akan menyusul kalian" ucap Malfin.

"Hemm baguslah" ucap Fino.

"Mama, papa...aku berangkat ke kantor" ucap Morgan lalu mencium punggung tangan kedua orang tuanya.

"Iya nak, hati-hati di jalan, jangan telat makan" ucap Milan tersenyum.

Morgan hanya mampu mengucapkan ok lalu segera masuk ke dalam mobil kakaknya.

"Aku berangkat" ucap Malfin yang juga melakukan hal yang sama seperti adiknya yakni menyalami tangan kedua orang tuanya.

Setelah melihat kepergian anak-anaknya, sekarang giliran Fino yang berpamitan kepada istrinya.

"Aku berangkat dulu sayang" ucap Fino lalu mencium kening istrinya.

"Iya mas, ini bekal mu" ucap Milan tersenyum.

"Terima kasih" ucap Fino lalu mengambil kotak bekalnya yang sedari dulu disiapkan oleh istri tercinta nya.

Disepanjang jalan, Malfin hanya duduk diam di kursi belakang. Sedangkan Morgan mulai mengobrol tak jelas dengan bawahan Malfin.

Sesekali Malfin berdengus kesal mendengar obrolan mereka yang tak ada habisnya hingga tiba di perusahaan Malfin.

"Periksa semua laporan keuangan pagi ini" ucap Malfin lalu turun dari mobilnya.

"Apa aku tidak salah dengar Nik, kakakku sepertinya ingin membunuh ku secara perlahan"ucap Morgan sambil menghembuskan nafasnya dengan kasar.

"Makanya jangan selalu barengan sama tuan, beginilah akibatnya" ucap Niko.

"Kamu juga, yang selalu pancing aku untuk membahas karyawan baru itu" ucap Morgan sambil memukul kecil kepalanya.

"Oke berarti kita sama-sama salah, nanti aku membantu mu bersama kembaran ku" ucap Niko.

Morgan dan Niko kemudian berpelukan bersama.

Sementara Malfin dengan penuh wibawa dan kuasa memasuki kantornya. Seluruh karyawan hanya mampu membungkukkan badannya dengan hormat melihat kedatangan atasannya.

Malfin terlihat acuh lalu masuk ke dalam lift khusus yang akan membawanya ke lantai tertinggi di mana ruangannya berada.

Bersambung.....

Jangan lupa tinggalkan jejak 🙏 🙏🙏

Terpopuler

Comments

Mardi Anah

Mardi Anah

wah keluarga Adelio hebat2 ya apakah keluarga mereka itu kompak yaa

2022-05-29

1

Fatma

Fatma

lanjut

2022-03-19

0

Dewi

Dewi

lanjut

2022-02-24

0

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan Tokoh
2 Awal Mula
3 Ketua
4 Kesayangan keluarga Alexander
5 Percobaan Pembunuhan
6 Kau Bukan Tandinganku
7 Malfin Alexander
8 Kedatangan keluarga Fino
9 Pesta Barbeque
10 Penyusup
11 Interogasi
12 Tawanan
13 Keberangkatan Adelia
14 Bolpoin
15 Pengumuman Penting
16 Tak bisa diampuni
17 Musuh
18 Mencari Adelia
19 Menyelamatkan Adelia
20 Peringatan Adelio
21 Lamaran silih berganti
22 Tusukan
23 Bertanggung jawab
24 Kabur
25 Ketangkap basah
26 Identitas Rania
27 Lamaran
28 Kamulah pemenangnya
29 Acara Ijab kabul
30 Sah
31 Pengantin baru
32 Jangan katakan itu
33 Ancaman
34 Pura-pura habis Malam 1
35 Siasat Licik Rania
36 Lia Kecelakaan!
37 Kau pelakunya
38 Tahap awal
39 Malfin ikut bertindak
40 Promosi Dulu
41 Aku tak butuh kata maaf
42 Perdebatan ayah dan anak
43 Merasa lega
44 Keterpurukan Rania
45 Sambutan untuk Adelia
46 Ayo kita akhiri pernikahan ini
47 Siasat licik Zayn
48 Maaf
49 Kau harus membayarnya
50 Lunas
51 Kalian tidak boleh bercerai
52 Balasan untuk mu
53 Ini pasti ulah Adelia
54 Menjadi boneka mainanku
55 Musuh tetap saja Musuh
56 Serangkaian acara Adelia
57 Pernikahan Adelia dan Malfin
58 Aku tak peduli dengannya
59 Masalah ini membuatku pusing
60 Terbongkarnya rahasia selama bertahun-tahun
61 Demi Bunda dan Adelia
62 Tunggu kedatangan ku gadis gila
63 Kota Zoyo
64 Pertemuan tak terduga
65 Tetap berada di sampingku
66 Penggoda Sesungguhnya
67 Hamil?
68 Rahasia
69 Aku meragukan kehamilan mu
70 Terpesona
71 Aku menginginkan mu
72 Syarat Malfin untuk Adelia
73 Masakan Rania
74 Terbongkarnya kehamilan Rania
75 Pelukan hangat untukmu
76 Tuan bau
77 Sakit
78 Jangan mimpi kau!
79 Tagihan Malfin untuk Adelia
80 Tak sesuai ekspektasi
81 Dia wanitaku!
82 Cemburu!
83 Canggung
84 Aku tidak ingin istriku terluka!
85 Pertengkaran Adelia dan Malfin
86 Ngidam
87 Visual Pemain
88 Kau mengandung anakku!
89 Kejutan untuk Malfin
90 Menjemput Mertua
91 Rumah untukmu
92 RANIA!!!
93 Saling Memaafkan
94 Baby twins
95 Akhir Bahagia
96 Promosi Novel ( Hot Daddy And Miss Mafia )
97 Promosi Novel Baru ( Pengantin Pengganti Tuan Arogan )
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Pengenalan Tokoh
2
Awal Mula
3
Ketua
4
Kesayangan keluarga Alexander
5
Percobaan Pembunuhan
6
Kau Bukan Tandinganku
7
Malfin Alexander
8
Kedatangan keluarga Fino
9
Pesta Barbeque
10
Penyusup
11
Interogasi
12
Tawanan
13
Keberangkatan Adelia
14
Bolpoin
15
Pengumuman Penting
16
Tak bisa diampuni
17
Musuh
18
Mencari Adelia
19
Menyelamatkan Adelia
20
Peringatan Adelio
21
Lamaran silih berganti
22
Tusukan
23
Bertanggung jawab
24
Kabur
25
Ketangkap basah
26
Identitas Rania
27
Lamaran
28
Kamulah pemenangnya
29
Acara Ijab kabul
30
Sah
31
Pengantin baru
32
Jangan katakan itu
33
Ancaman
34
Pura-pura habis Malam 1
35
Siasat Licik Rania
36
Lia Kecelakaan!
37
Kau pelakunya
38
Tahap awal
39
Malfin ikut bertindak
40
Promosi Dulu
41
Aku tak butuh kata maaf
42
Perdebatan ayah dan anak
43
Merasa lega
44
Keterpurukan Rania
45
Sambutan untuk Adelia
46
Ayo kita akhiri pernikahan ini
47
Siasat licik Zayn
48
Maaf
49
Kau harus membayarnya
50
Lunas
51
Kalian tidak boleh bercerai
52
Balasan untuk mu
53
Ini pasti ulah Adelia
54
Menjadi boneka mainanku
55
Musuh tetap saja Musuh
56
Serangkaian acara Adelia
57
Pernikahan Adelia dan Malfin
58
Aku tak peduli dengannya
59
Masalah ini membuatku pusing
60
Terbongkarnya rahasia selama bertahun-tahun
61
Demi Bunda dan Adelia
62
Tunggu kedatangan ku gadis gila
63
Kota Zoyo
64
Pertemuan tak terduga
65
Tetap berada di sampingku
66
Penggoda Sesungguhnya
67
Hamil?
68
Rahasia
69
Aku meragukan kehamilan mu
70
Terpesona
71
Aku menginginkan mu
72
Syarat Malfin untuk Adelia
73
Masakan Rania
74
Terbongkarnya kehamilan Rania
75
Pelukan hangat untukmu
76
Tuan bau
77
Sakit
78
Jangan mimpi kau!
79
Tagihan Malfin untuk Adelia
80
Tak sesuai ekspektasi
81
Dia wanitaku!
82
Cemburu!
83
Canggung
84
Aku tidak ingin istriku terluka!
85
Pertengkaran Adelia dan Malfin
86
Ngidam
87
Visual Pemain
88
Kau mengandung anakku!
89
Kejutan untuk Malfin
90
Menjemput Mertua
91
Rumah untukmu
92
RANIA!!!
93
Saling Memaafkan
94
Baby twins
95
Akhir Bahagia
96
Promosi Novel ( Hot Daddy And Miss Mafia )
97
Promosi Novel Baru ( Pengantin Pengganti Tuan Arogan )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!