Semua anggota pada bubar meninggalkan ruang rapat, ada yang lansung pulang, ada yang masih nongkrong di markas.
Seperti yang dia lakukan bersama para anggota yang masih ingin tinggal. Ada yang mabar di sudut ruangan, ada yang istirahat dengan tiduran di sofa depan TV. Dan mereka ber 6 duduk di ruang tamu
menikmati baso hangat yang baru saja di pesan Keena karena belum sempat makan siang sepulang sekolah.
"Kok ada bau-bau aneh ya," celetuk Keenan.
"Ah masa sih." Rayhan mengendus-endus di sekitarnya. "Iya woi ada bau-bau apek gitu nggak sih!" hebohnya.
"Kek nya Ricky deh." Timpal Dito sembari menyuap baso kedalam mulutnya.
"Ah masa Iya." Ricky ikut mengendus-endus di sekitar tubuhnya. "Kek nya Azka deh." Lempar Ricky pada Azka yang sedari tadi diam menikmati basonya.
"Enak aja gue," sahut Azka tak terima.
Mereka kembali diam, dan kembali menikmati makanan masing-masing hingga suara Rahyan kembali terdengar.
"Bau kaos kaki nih mah." Ternyata Rayhan belum juga melupakan tragedi bau yang sempat di cium Keenan.
"Coba pada cium kaos kaki lo pada," seru Dito.
Tanpa pikir panjang mereka ber lima kecuali Samuel menciumi kaos kaki masing-masing kemudian pada berujar.
"Kaos kaki gue masih harum."
"Sama gue juga."
"Gue juga."
"Ho oh."
Sahutnya satu persatu.
"Nggak pada percaya kalian," sambung Rayhan kala tatapan tertuju padanya. Dia mengangkat kakinya dan mengarahkan pada Samuel. "Coba lo cium deh El, kagak bau juga."
Sameul melengos kemudian mendorong kaki panjang Rayhan. "Ogah," ujar Samuel kembali menyantap baso nya yang tinggal setengah.
Mereka tertawa melihat kelakuan Rayhan, bisa-bisanya nyuruh Samuel nyium kaos kakinya, padahal Samuel lagi makan, minta di tabok emang si Rayhan.
"Coba deh lo yang nyium." Dito
menyodorkan kakinya ke arah Rayhan, dan dengan senang hati Rahyan mengendus bau kaos kaki Dito.
"Harum bro!" ujar Rayhan. "Coba lo yang ciumin!" pinta Rayhan mengarahkan kakinya pada Dito, dan tanpa paksaan apapun Dito juga menciumi kaos kaki Rahyan.
Dan terjadilah saling menciumi kaos kaki masing-masing, bahkan Keenan yang di kenal waras juga ikut-ikutan dengan Ricky. Dia dan Samuel hanya tertawa melihat kelakuan teman-temannya.
Definisi teman goblok.
Azka tidak tahu dosa apa yang ia lakukan hingga dapat teman-teman seperti mereka. Tapi dia juga sangat beruntung mendapat teman-teman seperti mereka yang selalu ada, selalu membuatnya tertawa dan melupakan masalahnya sendiri.
"Coba lo yang cium, Ka," ujar Ricky mengarahkan kaki yang terbungkus kaos ke hidungnya tanpa izin.
"Goblok bau banget," ujarnya, dan hanya dibalas cengiran tak berdosa oleh Ricky, sementara yang lain hanya menertawakannya.
"Ah masa sih Ka?" tanya Ricky tak percaya. Ya ialah tak percaya orang Azka bohong tadi.
"Padahal gue udah rajin nyuci sebulan sekali," ujar Ricky sok polos, membuat mereka tertawa.
"Pantesan bau gitu," ujar Keenan.
"Njir, bisa-bisanya ada cewek yang mau sama lo Ky." Dito mengeleng tak percaya di selingi kekehan kecil.
"Daya tarik tersendiri, iya kan Ky?" Sahut Rayhan.
"Yoi Bro," ujar Ricky bangga.
Mereka berpisah setelah menunaikan sholat Isya di salah satu masjid dekat markas. Azka melajukan motornya membelah keramaian padatnya ibu kota menuju aparteman miliknya. Ia hanya tinggal sendiri, pulang kerumah jika rindu pada maminya saja.
***
Ke sekolah bukannya masuk ke dalam kelas, mereka malah nongkrong di warung bu Warni. Warung yang tak jauh dari sekolah SMA Angkasa.
Azka bangkit dari duduknya dan menyambar tas punggung yang di letakkan di samping Samuel.
"Mau ke mana lo Ka?" tanya Rahyan seraya menghembuskan asap rokoknya.
"Sekolah," jawabnya, kemudian melangkah pergi karena sebentar lagi makan siang, Ia harus menyerahkan bekal yang di titipan mami nya untuk Alana.
Ia juga bingung kenapa Mami nya itu sangat menyukai gadis manja dan menyebalkan seperti Alana. Tapi semenyebalkan apapun Alana, dia selalu memasang badan paling depan jika ada yang berani mengusik ketenangan gadis itu.
Ia meletakkan kotak bekal makan siang di meja, membuat penghuninya mendongak dan melempar senyum kearahnya.
"Akhirnya datang juga bekal gue," ujar Alana membuka bekal yang Azka bawa.
Azka mengernyit, dari mana Alana tahu bahwa ia akan membawa bekal untuk gadis itu hari ini. "Kok tau?"
"Taulah, orang Mami tadi nelpon gue, katanya nggak usah jajan di luar, udah di titipin bekal sama lo," jawab Alana.
"Gua cabut!" ujarnya dan berlalu pergi kala mendegar Adzan berkumandang, itu artinya Sholat jum'at akan segera di laksanakan, dan setelah itu mereka akan menuju lokasi untuk melaksanakan tugas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 236 Episodes
Comments
Rahmawaty❣️
aaahh betapa kerennya mreka..udh tampan² rajin sholjum🤗🤗
2022-09-14
0
Hasnah Siti
nextsssss
2022-09-08
0
Hasnah Siti
alanaaaaa terusss💥 salsa nya mana?????
2022-09-08
0