Jam pelajaran telah usai, semua siswa pulang kerumah masing-masing tapi tidak dengan 6 inti Avegas karena sang ketua memerintahkan mereka pulang ke markas.
"Ada tugas." ujar Azka.
Kini mereka tengah berkumpul di sebuah ruangan yang terlihat sedikit gelap karena kurangnya pencahayaan. Tempat yang bisa di masuki hanya mereka ber 6. Sementara para anggota lainnya tengah berkumpul di ruang tamu.
Di sebelah kanan Sofa ada beberapa Komputer dan peralatan canggih lainnya. Beberapa menter di belakang sofa rak buku setinggi langit-langit ruangan tengah berjejer rapi. Akan tetapi isinya buka lah sebuah buku melainkan file-file penting.
Di belakang rak buku yang bejejer rapi ada sebuah tempat tidur king Size untuk mereka istirahat jika kelelahan.
Tak jauh di hadapan mereka ada sebuah
mading yang terpampang jelas memenuhi dinding, berupa peta dan beberapa foto bekas coretan. Di samping mading ada sebuah pintu untuk masuk keruang rahasia tempat penyimpanan barang bukti dan berbagai senjata pengeluaran terbaru.
"Iky, suruh sebagian anak-anak membeli makanan, mereka semua pasti lapar sepulang sekolah," ujar Azka meletakkan kartu ATM di atas meja.
"Siap pak Bos!" seru Ricky kemudian mengambil kartu itu.
Beberapa menit kemudian Ricky muncul. "Beres," ujarnya.
Azka dan Keenan melangkah mendekati Rayhan dan Samuel yang sedang sibuk berkutat dengan komputer di hadapannya. Dia berdiri di antara Rayhan dan Samuel, sementara Keenan berdiri di samping kiri Rahyan.
"Udah?" tanyanya di jawab anggukan oleh Samuel.
"Target?" tanya Keenan.
"Melindungi File," jawab Samuel sementara Rayhan masih sibuk dengan komputer di depannya.
Samuel menggeser lapton yang ada di samping komputer memperlihatkan apa saja yang dia dapat dari File yang di kirim sang penelfon pagi tadi.
"Target kita kali ini melindungi File yang akan di bawa oleh pria ini." Semuel mengeser kursor memperlihatkan wajah pria paruh baya.
"Bagaimana dengan pria itu? kita habisi tanpa jejak atau di biarkan hidup?" tanya Azka dengan wajah serius.
"Mereka membiarkan pria itu hidup, dan pria itu sendiri yang akan mengantarkan File nya, kita hanya memastikan file itu sampai ke tangan pemiliknya."
"Gue jadi penasaran apa isi File itu, sepertinya sangat panting bagi anggota DPR," ujar Rayhan yang kini bersandar di sandaran kursi dengan wajah songongnya.
"Anggota DPR?" Beo Ricky dan Dito.
"Jangan kepo urusan mereka, kita di tugaskan untuk melindugi bukan merecoki," ujar Azka.
"Benar." Mereka semua mengganguk setuju.
"To, kumpulkan informasi yang ada!" Titah Azka
"Kita harus menyusun strategi dari sekarang. Menurut perkataan Ray tadi, sepertinya banyak yang mengincar File itu. Mungkin Elang hitam salah satu lawan kita nanti."
Elang Hitam salah satu musuh mereka dalam penyerangan. Tapi Elang Hitam tak pernah tahu bahwa yang sering mengalahkan mereka adalah Anak SMA geng motor. Sebutan mereka bagi kliennya adalah Bayangan.
Mereka kini beralih duduk di Sofa
memperhatikan Samuel yang tengah berdiri di depan mading menyusun strategi penyerangan. Hanya di saat-saat seperti ini kalian akan melihat Samuel bicara panjang lebar.
Dito tak ikut bersama mereka kerena sibuk mengumpulkan informasi tentang lapangan dan apa saja yang mungkin mereka temui di lapangan saat penyerangan.
Dito ikut bergabung bersama mereka setelah mendapatkan semua informasi yang di perlukan. Dito mengambil kertas dan menulis atau menggambar sesuatu membentuk sebuah peta.
"Pria yang membawa file itu akan menaiki kereta listrik pukul 18:16 di stasiun ...." Dito menyebutkan salah satu stasiun kereta listrik.
"Pada perjalanan kemari, kereta listrik itu akan melewati terowongan sepanjang 1 kilometer sekitar pukul 19:23 ...." Terang Dito.
"Oke." Potong Samuel.
Mereka kini memperhatikan Samuel sebagai tim strategi penyerangan.
"Kita akan menyerang di terowongan,
untuk mencegah hal-hal yang tidak di inginkan. Salah satu dari kita akan mengikuti pria itu dari Stasiun ...." Samuel kembali menyebutkan stasiun yang di sebutkan Dito barusan.
"Untuk memastikan bahwa pria itu baik-baik saja dan sampai di terowongan tanpa ada yang curiga."
Azka mengangkat tangannya. "Gue yang akan ngikutin pria itu," ujarnya. "Kalian standby aja di tempat masing-masing!"
Setelah menyusun strategi yang akan mereka gunakan. Azka mengumpulkan semua anggota Avegas di sebuah ruangan yang lebih besar dari ruangan yang mereka tempati tadi.
"Udah pada makan kan?" tanyanya pada
para anggotanya.
"Sudah bro!" sahut para Anggota.
Dia melirik Ricky mengkode agar segera melaksanakan perintahnya.
Ricky mengambil sebuah kertas yang ada di ruangan lain kemudian memberikannya pada Jaya salah satu anggotanya untuk di bagikan pada yang lain.
"Kita ada tugas besok malam. Gue harap kalian bisa kompak seperti biasanya!"
"Sudah pada dapat semua?" tanyanya setelah Jaya dan Ricky selesai membagikan kertas yang baru saja di print oleh Keenan.
"Sudah!"
"Sudah pada tahu tim kalian kan? gue harap besok tidak ada lagi yang bingung saat gue beri perintah!" titahnya membuat para anggota lainnya mengangguk.
"Kalian harus ada di sini setelah shalat jum'at besok! Rapat selesai!" Tutupnya.
"Bubar!"
...****************...
Jangan lupa like, komen dan Vote.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 236 Episodes
Comments
Hasnah Siti
iyahhhh...kerennnn tuh mafia bayangannnnn dlm putih abu abu....🔥
2022-09-08
0
Fenty Izzi
keren... mafia bayangan👍👍🌹
2022-09-03
0
Rosy
mereka seperti detektif ya...
2022-07-04
0