Jam istirahat tiba beberapa menit yang lalu, seluruh siswa berhamburan keluar kelas untuk melakukan aktifitas masing-masing. Ada yang di apelin pacaranya, ada yang langsung kekantin. Gadis yang duduk di sampingnya juga sudah menghilang entah kemana. Kini tinggal Salsa seorang diri ruangan itu.
Salsa menolah ketika laki-laki setengah bule berkacamata duduk di sampingnya.
"Nggak nyangka bisa ketemu lo lagi," ujar laki-laki melempar senyum yang sangat manis.
Kening Salsa mengerut, alisnya saling bertaut memerhatikan penampilan cowok dihadapannya.
"Lo kenal sama gue?"
"Kenalin nama gue, Leo." Mengulurkan tangannya. "Cowok yang lo tolong beberapa hari yang lalu."
Lama Salsa berfikir hingga ia mengigat sosok yang ia tolong beberapa hari yang lalu. Laki-laki yang membuatnya kini dalam masalah.
"Nggak nyangka bisa sekelas sama lo." Salsa membalas uluran tangan Leo.
Tak ingin berduaan saja di dalam kelas, Salsa memutuskan pamit ke kantin. Berjalan perlahan di koridor sembari memperhatikan kegiatan apa saja yang terjadi di lapangan, hingga tak terasa ia sampai di kantin sekolah. Kursi-kursi mulai penuh dan sesak.
Anehnya, para siswa rela berdesak-desakan padahal ada satu meja di sudut ruangan yang bisa diisi maksimal sepuluh orang. Salsa mengedikkan bahu acuh, berjalan mendekati meja kosong itu, perutnya sudah keroncongan sedari tadi. Saat akan duduk salah satu siswi menepuk pundaknya.
"Jangan duduk disitu, kalau lo mau hidup tenang di sekolah ini." Siswi itu memberi peringatan.
"Kenapa?" bingung Salsa.
"Bahaya."
Tak memperdulikan peringatan teman sekolahnya, Salsa tetap duduk di kursi sudut ruangan, persetan dengan bahaya yang penting sekarang perutnya terisi penuh.
***
Di satu sisi, Alana sedikit kaget saat memasuki kantin dan mendapati seorang gadis duduk di area kekuasaan Avegas, bisa-bisa gadis itu akan sial selama sekolah di sini, dia akan menjadi mainan anggota Avegas yang terkenal brandal dan tidak punya hati.
Melihat Anggota inti Avegas tengah berjalan ke arah kantin setelah bermain basket, Alana buru-buru masuk menghampiri Salsa dan duduk di samping gadis itu.Tak ingin siswa baru itu menjadi sasaran Avegas selanjutnya.
"Lo ngapain duduk di sini bego," tegur Alana dengan suara lirih.
"Kenapa? cuma di sini yang kosong. Oh iya makasih udah bantuin gue tadi."
Alana hanya mengangguk sembari memperhatikan pintu kantin. "Apapun pertanyaan mereka." Menunjuk rombongan pria tampan yang baru saja memasuki kantin. "Bilang aja lo teman gue."
Walau masih bingung dengan tingkah teman sekelasnya, Salsa tetap mangangguk, memperhatikan kantin yang mulai riuh karena kehadiran cowok-cowok tampan. Tangan Salsa terkepal di bawah meja melihat wajah menyebalkan dua laki-laki itu. Laki-laki yang telah mengerjainya tadi.
"Orang yang isengin lo tadi ada di antara mereka nggak?" tanya Alana curiga.
"Iya."
Semua mata kini tertuju pada meja sudut ruangan. Menunggu apa yang akan terjadi pada gadis yang berani duduk di sana tanpa izin dari mereka. Suasana yang semula riuh kini berubah mencekam, apa lagi tatapan tajam Azka menghunus tepat di kedua bola mata Salsa.
"Siapa Al?" tanya Rayhan.
"Teman gue, kanapa? naksir lo?"
"Emang ada yang mau temenan sama lo?"
"Dih ngeremehin gue lo bang?"
Di saat Alana dan Rayhan adu mulut, Salsa hanya bisa menunduk, merasa terintimidasi dengan tatapan Azka dan Samuel, dua laki-laki yang sedari tadi tak mengeluarkan suara tapi keberadaannya membawa aura mengerikan.
...****************...
Jangan lupa like, komen dan Vote.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 236 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Sepupunya Alana kan Sam dan Azka..geng Avegas adalah bodyguard nya Alana..😂
2024-06-03
0
Suzieqaisara Nazarudin
Pandanga ku ke Alana dari sisi lain...kok aku ikut ikutan kayak baru kenal Alana ya...wkwkwk...Padahal udah kenal banget di Alurnya "Hai pak guru"..🤭🤭🤭😂😂😂
2022-09-07
0
Fenty Izzi
idih sok galak... padahal nantinya juga bucin akut🤭😆😆
2022-09-03
0