Bibi semakin gelisah. Pikiranya sudah berpikir yang tidak-tidak. Bibi takut jika Melati di dalam sana nekat melakukan hal yang tak semestinya. Dan setelah Bibi berfikir akhirnya bibi berinisiatif menghubungi Verdi untuk meminta persentujuan membuka pintu kamar.
Bibi menghubungi Verdi namun tetap tidak ada jawaban sama sekali. Dan akhirya bibi memutuskan untuk membuka pintu tanpa persetujuan dari Vedi.
Ceklek.. bunyi pintu kamar terbuka. "Mela .." teriak Bibi mendekat ke arah Melati yang kini terbaring dengan wajah yang pucat. "Mela nak, bangun!" Kata bibi sambil menempelkan telapak tangannya dijidat Melati. "Astaga panas sekali." Gumam Bibi lalu segera kelauar dari kamar mengambil mengambil air dan handuk kecil.
Bibi mengompres Melati yang masih berbaring dengan mata yang tertutup. "Mela Nak, bangunlah" ucap ibu sambil mengompres Melati.
"Bu .. Ibu.." lirih Melati dengan mata yang masih tertutup, Melati mengigau memanggil ibunya.
"Mela, ini Bibi Nak."
Melati membuka matanya secara perlahan. Melihat Bibi yang kini berada disampingnya. "Bi .." lirihnya.
"Bangun dulu Nak, terus makan dan minum obatmu" pinta Bibi dan Melati menganggung setuju.
Bibi membantu Melati untuk duduk, dan menyuapi makanan ke mulut Melati, setelah selesai makan Bibi kembali memberi obat penurun panas pada Melati. Lalu setelah itu, Bibi menyuruh Melati untuk kembali beristirahat.
"Terima kasih bi." Ucap tulus Melati saat bibi hendak keluar dari kamarnya.
"Sama-sama Nak."
...🥀🥀🥀🥀...
Keesokan harinya. Sebelum berangkat ke perusahaan, Verdi lebih dahulu mampir kerumah dimana Melati tinggal. Saat mobil yang Dave kendarai telah tiba, ia segera turun dan langsung berjalan dengan cepat menuju ujung dapur tempat kamar Melati berada.
Verdi membuka pintu dengan sangat kerasnya membuat Melati tersentak kaget didalam sana.
"Bangun!!" Ucap Verdi sambil menarik paksa Melati untuk bangun.
"Ver .."
Verdi memaksa Melati bangun dan menarik Melati menuju dapur. "Masakan aku sarapan pagi, ingat! Harus yang enak."
Melati hanya bisa pasrah, sejujurnya kepalanya masih terasa amat pusing, dan suhu tubuhnya pun masih belum stabil. Makanya Melati hanya diam tak bisa membantah. Dengan perasaan yang lemah, Melati terpaksa membuatkan sarapan untuk Verdi, nasi goreng dan juga ayam goreng kecap manis dan omelet.
Beberapa saat kemudian, setelah semua nya telah selesai, Melati menyusun semua dengan rapi diatas meja makan, disana sudah ada Verdi yang duduk dikursi menunggu. Verdi menautkan alisnya menatal masakan yang ada dihadapannya yang sangat menggiurkan, namun egonya memerintakan dirinya untuk tidak sudi memakan masakan yang Melati buat
"Apa ini aman untuk aku makan?" Tanya nya.
"Tentu." Jawab Melati dan hendak berlalu dari Verdi namun.
Pranngggg.. Bunyi piring terdengar pecah dilantai. Verdi melempar piring yang berisikan makanan.
"Ini yang kau sebut makanan, haa?" Verdi berdiri lalu mencengkram kuat tangan Melati.
"Auuhhh" Ringis Melati kesakitan.
"Kau ingin membunuhku? Dengan makanan yang tidak pantas itu." Teriak Verdi, lalu menarik paksa Melati masuk kedalam kamar mandi.
"Lepaskan" ucap Melati.
Namun Verdi bak kemasukan setan, ia menguyur tubuh Melati dengan air, hingga seluruh tubuh Melati basah akibat ulah Verdi.
"Dingin,"
"Ini akibat karna mau meracuniku dengan masakan buatanmu"
"Ampun" kata Melati sambil menautkan kedua tangan nya di depan wajahnya. Namun Verdi tetap saja tak mendengar ucapan Melati dan terus menyiram tubuh Melati, hingga Melati pingsang.
"Bangun!" Teriak Verdi menepuk pipi Melati
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Ribbon
kayanya si Sandra selingkuh, trus diketahui ma adiknya Veli n Melati
makanya dia bikin skenario bahwa Sandra bundir gegara Mela rebut pacarnya....
2022-04-15
1
Meylin
c Verdi laporin aja kepolisian biar di busuk di penjara
2022-03-29
2
Nova Herlinda
verdi.. kamu coba lihat gw..... yg akan meracuni loe bukan melati... tapu gw... tau gak loe... gw yg akan bunuh loe dan gw yg akan ngeracuni loe... biar loe mampus
2022-03-03
1