09

Kini Melati tengah duduk di parkiran cafe menunggu Aldo yang ingin datang menjemputnya. Tadi Aldo sudah mengirim pesan agar Melati menunggu, jangan pulang jika Aldo belum datang. Namun saat Melati menunggu seseorang pria berdiri tepat dihadapan nya.

Melati yang melihat sepasang sepatu di hadapan nya. Langsung mendongakkan kepalanya keatas, melihat siapakah pemilik sepatu tersebut.

"Kau!!" Ucap Melati kaget melihar siapa yang kini ada di hadapan nya.

Seseorang yang sangat berusaha Melati lupakan semenjak sebulan ini. Seseorang yang sangat membuat hati Melati hancur sejadi-jadinya. Kini ada didepan matanya. Yah siapa lagi jika bukan Verdi, pria yang paling dibenci oleh Melati. Dengan sudut bibir yang naik keatas, Verdi menatap Melati seperti sedang ingin memangsa Melati.

"Apa yang kau lakukan disini?" Kata Melati dengan suara yang keras.

Dan tanpa banyak tanya Verdi memberikan kode dengan jarinya, sehingga dua pria muncul dan langsung mengangkat tubuh Melati naik keatas mobil.

"Lepas! Lepaskan aku." Melatih meronta-ronta saat kedua lelaki itu menariknya

"Diamlah nona, bekerja samalah dengan baik." Ucap salah satu pria tersebut, namun Melati justru semakin bersuara keras, sehingga membuat salah satu dari pria itu menempelkan sapu tangan dihidung Melati. Membuat Melati langsung tak sadarkan diri.

...🍃🍃🍃🍃...

Aldo dengan penuh semangat turun dari mobilnya. Saat mobil yang ia kendarai telah tiba di cafe. Saat Aldo membuka pintu cafe, matanya melihat kesana kemari, mencari keberadaan Melati, namun Aldo tak menemukannya sama sekali. Sehingga membuat Aldo bertanya kesalah satu rekan kerja Melati.

"Melati sudah pulang?"

"Sudah pak, dari stengah jam yang lalu."

"Ouh iya terima kasih." Ucap Aldo lalu melirik jam nya. "Astaga aku telat menjemputnya." Aldo merasa bersalah lalueraih ponsel yang berada di sakunya. Mencoba menghubungi Melati namun sayang ponsel Melati pun tidak aktif.

"Kemana kamu Melati? Bukan kah aku menyuruhmu menungguku." Lirinya dan berjalan keluar dari cafe.

Aldo melihat sekitaran parkiran, sempat saja Melati menunggunya disini, namun sayang, Aldo tak melihat sama sekali tanda-tanda keberadaan Melati. "Dimana kamu Mel"

Aldo kembali mencoba menghubungi no ponsel Melati, namun tetap saja no Melati tak aktf. Sehingga membuat Aldo memutuskan untuk menghubungi Seli kakak sepupu Melati sekaligus teman Aldo.

"Halo Sel, lo dimana?" Tanya Aldo saat panggilan telah terhubung.

"Gue di luar, ada apa?"

"Gue cuman mau nanya, Melati udah pulang apa belum. Gue jemput di cafe tapi ngak ada, gue telpon juga nonya ngak aktif."

"Mungkin saja sudah tiba diapartemen gue. Mungkin Melati sudah tidur." Jawab Seli.

"Baiklah."

"Ada apa?" Tanya Seli namun Aldo sudah memutuskan sambungan nya.

Dengan menarik nafas berat. Aldi merasa gagal, karna malam ini malam yang telah ia rencanakan selama seminggu kini telah batal sudah. Ia merasa bersalah karna telah lambat menjemput Melati. Itu pikir Aldo.

"Baiklah, mungkin malam ini aku belum bisa. Tapi masih ada malam yang lain bukan? Dan semoga jika malam itu tiba, kau mau menerima ungkapan cintaku padamu"

......

Melati mengerjapkan matanya secara perlahan. "Dimana aku?" Tanya nya karna merasa asing dengan tempat tersebut.

"Kau sudah sadar putri tidur?" Tanya Verdi.

"Suara itu?" Batin Melati. Lalu Melati menolehkan kepalanya melihat kini ada Verdi yang duduk di sofa sambil meminum alkohol. Melati langsung bangun dari tidurnya dan menarik selimut hingga menutupi badannya.

"Apa yang kau lakukan padaku?" Tanya Melati sambil melihat tubuhnya. "Sykurlah" batin Melati karna bajunya masih menempel utuh di tubuhnya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***