Sebulan kemudian. Verdi sudah mengambil keputusan tentang permintaan Sandra kepadanya, yang menyarankan dirinya untuk memiliki anak dari perempuan lain. Dan inilah keputusan yang Verdi mau, tapi dengan syarat dialah yang harus memilih wanita tersebut, bukan istrinya. Dan Sandra pun mengiyakan syarat Verdi, tapi dengan satu syarat, jangan pernah melibatkan hati dan perasaan. Dan pililah wanita yang Verdi benci, agar tidak ada percikan cinta di dalam hubungan itu nantinya.
"Baiklah, ingat intinya jangan pernah libatkan hatimu didalam hubungan itu nantinya. Dan bila kau sudah menemukan wanita itu, segerah nikahi siri dan setelah memiliki anak tinggalkan dia lagi."
"Baiklah." Jawab Verdi santai dan berlalu meninggalkan Sandra seorang diri didalam kamar. "Aku tidak tahu dengan dirimu sekarang, entah kau mencintaiku atau tidak." Gumam Verdi.
Sandra tersenyum saat Verdi sudah tak ada lagi didalam kamar. Ia sangat bahagia, dengan keputusan yang Verdi ambil. Yah setidaknya mereka bisa memiliki anak, tanpa harus takut jika badan nya melae nantinya. "Dari pada aku harus mengangkat anak dari panti, yang tidak aku tahu asal usulnya. Mending seperti ini. Dan bulanan ku pun tetap aman, bodyku pun juga tetap terjaga." Gumam nya, lalu mengambil ponselnya dan tersenyum mengirim pesan, entah kepada siapa.
...🍃🍃🍃🍃...
"Hey, apa kau betah bekerja disini?" Tanya Aldo pada Melati.
"Tentu. " jawab Melati sambil sibuk membersihkan meja cafe.
"Maaf, hanya pekerjaan ini yang bisa aku berikan."
"Tidak apa. Ini sungguh sudah pekerjaan yang sangat luar biasa untukku. Mengingat ijazah ku yang memang tidak pantas dapat pekerjaan yang lebih lagi."
"Maaf yah" ulang Aldo sekali lagi.
Melatih hanya tersenyum sesaat sambil memandang Aldo. "Aku kedalam dulu, membawa ini."
"Baiklah." Jawabnya. "Ouh yah Melati" ucap Aldo, dan Melati menghentikan langkahnya.
"Ada apa?" Tanya Melati sambil menoleh kearah Aldo
"Nanti malam, aku jemput yah."
"Tapi aku ..
"Tak ada tapi, aku ingin membawamu ke suatu tempat." Jawab Aldo dan berlalu sambil tersenyum meninggalkan Melati yang mematung melihat kepergian Aldo.
....
"Malam ini, aku akan mengakui perasaan ku padamu Melati, semoga kau mau menerima ku. Dan mau menjadi kekasihku." Gumam nya sambil terus melajukan mobilnya.
Selama sebulan ini, Aldo terus saja bertukar pesan pada Melati. Aldo pun juga selama sebulan ini terus memperhatikan Melati tanpa Melati tahu. Dan Aldo semakin jatuh cinta karna tahu jika Melati adalah wanita yang mandiri, dan baik.
Dan Melati pun juga selama sebulan ini merasa nyaman dengan kehadiran Aldo. Kehadiran Aldo lah yang membuatnya sedikit demi sedikit melupakan kejadian tempo hari. Kejadian yang sangat menyakitkan untuk di kenang. Kejadian dimana dirinya harus kehilangan harta paling berharga.
Malam harinya, dipinggiran pantai, Aldo sudah menyulap semuanya menjadi lebih indah. Satu meja dengan dua kursi yang saling berhadapan. Dan ditambah lilin di atas meja. Dan juga di sekitar pasir lilin bertebaran menambah suasana terlihat lebih romantis, kain putih dan pink bercampur dengan empat tiang membentuk tenda. Semakin menambah kecantikan dan keromantisan tempat tersebut. Aldo menatap puas hasil mahakarya nya dibantu oleh asistennya.
"Sempurnah." Satu kata yang terucap dari bibir Aldo. Lalu Aldo melirik jam tangan mewah yang melingkar di tangannya. "Aku harus menjemput Melati sekarang, sebelum terlambat." Ucapnya lalu berjalan menuju mobilnya.
"Sam.." Panggil Aldo pada asisten nya.
"Iya tuan." Ucap Sam sambil sedikit menundukkan kepalanya.
"Ingat, nanti jika aku datang bersama dengan Melati, langsung nyalakan musiknya."
"Baik tuan."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Meylin
kasian Aldo knyattanya tar s melatih diamabil s Verdi gila 🥵
2022-03-28
1
Nova Herlinda
cieeeeeee.... yg lagi falling in love
2022-02-22
1
Ririn Satkwantono
jgn trlalu berharap aldo.... tkut hatimu akan porak poranda
2022-02-21
5