16

Saat kesadaran Seli sudah terkumpul semuanya. Ia bangun lalu mencuci muka dan setelah itu berjalan menuju dapur karna sudah merasa sangat lapar. Namun ada yang berbeda kali ini. Kenapa belum ada sarapan sama sekali yang tersaji dimeja. Biasanya Melati selalu membuat sarapan ditiap paginya. Lalu ini? Kenapa tidak ada sama sekali.

"Tunggu! Bukan kah tadi Aldo menelponkum dan menanyakan tetang Melati?" Gumam Seli dan mulai merasa khwatir apa yang terjadi pada Melati.

"Melati .." panggil Seli sambil berjalan menuju kamar Melati.

"Melati, gue masuk yah!" Ucapnya saat berada didepan pintu kamar Melati, dan tanpa mendegar jawaban dari dalam kamar, Seli langsung membuka pintu dan mencari keberadaan Melati. Kamae Melati kosong, tak ada siapapun disana. Tempat tidur juga sangat rapi, bantal tersusun dengan rapi dan juga seprai yang terlihat sangat rapi.

"Kemana Melati?" Ucapnya dan mengambil ponsel di saku celana pendeknya.

Seli mencoba menghubungi no ponsel Melati, namun ponsel Melati tidak aktif. Membuat Seli mulai gelisa dan duduk di kursi yang terdapat meja di depannya, seperi meja belajar.

"Kamu kemana Melati, tumben banget ngak ngasih gue kabar." Gusar Seli, dan kembali mencoba menghubungi no ponsel Melati dan hasilnya tetap sama, tidak aktif.

Seli menghela nafas lalu matanya tanpa sengaja menatap tulisan di atas kertas yang diletakkan diatas meja.

"Kak Seli, maaf aku pamitnya lewat surat ini. Karna ponsel ku, sudah aku jual. Ouh iya kak, tidak usah mencariku karna aku sudah berada dikampung saat kak Seli membaca surat ini. Dan tolong jangan katakan pada siapapun jika aku pulang kampung. Salam sayang untukmu kak. Makasih kak karna sudah menampungku selama ini."

"Huufff" Seli bernafas lega sat telah membaca surat yang Melati tulis. Setidaknya Seli tahu jika Melati saat ini telag berada dirumah ibunya dikampung.

Tiba-tiba ponsel Selu berdering.

"Lo udah bangun." Tanya Aldo yang ternyata dialah yang menghubungi Seli.

"Ya, ada apa Do?"

"Sel, Melati mana? Gue telpon tapi ponselnya ngak aktif. Dia ada ditempat lo kan? Ngak sakit kan?"

"Wooii, buset banyak amat pertanyaan lo Do! Gue harus jawab yang mana dulu nih?"

"Terserah yang mana, asal lo jawab."

"Melati aman saat ini, ponselnya ngak aktif karna udah dijual."

"Dijual?" Ulang Aldo.

"Iya, emang kenapa?"

"Ngak pa-pa Sel."

"Udah dulu Do, gue lapar pengen makan." Seli lalu memutuskan sambungannya

"Kebiasaan banget lo Sel, suka matiin telpon gue."

...🍃🍃🍃🍃...

Hingga malam hari, pintu kamar tak kunjung dibuka oleh Verdi, karna saat ini Verdi tengah berada dirumah nya bersama Sandra istri tercintanya. Melati yang berada didalam kamar kini mulai semakin lemas. Melati baru ingat ternyata semenjak Verdi menculiknya kemarin malam, Melati belum juga makan hingga kini. Dan saat ini Melati benar-benar sangat lemas. Untuk berbicara pun Melati sudah tak sanggup lagi.

Bibi yang berada di depan pintu, terus mengajak Melati berbicara, namun seketika bibi panik karna tak dapat lagi mendapat balasan dari Melati.

"Mela! Kamu baik-baik saja kan nak?" Tanya Bibi dari depan pintu kamar, namun tak mendapat jawaban sama sekali.

"Mela nak, kamu tidur?" Tanya ulang bibi.

Bibi semakin gelisah. Pikiranya sudah berpikir yang tidak-tidak. Bibi takut jika Melati di dalam sana nekat melakukan hal yang tak semestinya. Dan setelah Bibi berfikir akhirnya bibi berinisiatif menghubungi Verdi untuk meminta persentujuan membuka pintu kamar.

Terpopuler

Comments

Nova Herlinda

Nova Herlinda

duchhhhh verdi... knp loe makin bego ya... heran gw

2022-03-03

1

sofia hasanah

sofia hasanah

mulai tertarik nich

2022-02-26

1

zainrdh

zainrdh

gantung kali otor

2022-02-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!